Wisuda

Waktu begitu cepat berlalu, tepatnya hari ini adalah hari Tania dan Ansel wisuda di salah satu Universitas terbaik di indonesia yaitu Universitas Gadjah Madah di Yogyakarta. Dia mengambil jurusan Manajemen. Tanpa terkecuali semua keluarga datang ke sana.

"Selamat sayang. Selamat untuk kalian berdua. Semoga sukses ke depannya. Mama, Papa, Abang kamu selalu doakan yang terbaik untukmu." Ucap Mama Hani sambil memeluk Tania dan Ansel. Semua keluarga pun memeluk mereka satu per'satu dan mengucapkan selamat. Di sana ada Papa Bian, Mama Hani, Abang Dion, Mama Rita, Mama Novi, Papa Gamor, Papa Tian dan juga Dian. Sahabat Tania juga hadir. Mereka jauh-jauh dari Amerika untuk datang ke Indonesia demi menghadiri Wisuda Tania. Sahabat Tania adalah orang indonesia. Dia tetanggaan dan satu kompleks sama Tania dulu. Tapi, saat masuk SMA tiba-tiba Orangtua mereka pindah ke Amerika untuk urusan pekerjaan. Mau tidak mau mereka ikut. Gisel dan Jovanka adalah sahabat Tania sejak kecil. Walaupun begitu mereka tetap berkomunikasi dengan baik.

Dua gadis cantik tiba-tiba datang dari seberang sana dan langsung berlari memeluk Tania.

"Congratulations my love. Wiss you all the best." Ucap gadis itu sambil memeluk Tania. Tania masih terdiam dan menatap mereka satu persatu. Tania pun tersadar dan melihat siapa yang ada di depannya. Ya mereka berdua adalah sahabat masa kecilnya.

"Gisel, Jovanka?" Tanya Tania. Gisel dan Jovanka mengangguk.

"Yes princess."

"Kalian di sini? Kok ngak ngabarin aku kalau kalian mau ke Indonesia." Ucap Tania terharu dengan kedatangan sahabatnya.

"This is a surprise." Ucap Jovanka."

"Thank you baby." Ucap Tania sambil memeluk sahabatnya.

"Anything for you." Ucap Gisel.

Setelah acara pelukan Gisel dan Jovanka menghampiri orangtua Tania.

"Om, Tante, how are you?" Ucap Gisel dan Jovanka sambil menyalimi orangtua Tania.

"I'm fine sayang." Ucap Papa Bian dan Mama Hani. Gisel dan Tania sudah seperti anak mereka juga. Sebab dulu saat orangtua Gisel dan Jovanka keluar kota. Mereka berdua selalu nginap di rumahnya. Jadi Jovanka dan Gisel itu kembar. Dia kakak beradik hanya selang 5 menit.

"Ek-hmm, Abang di lupain ni." Sindir Dion. Gisel dan Jovanka pun melihat Dion dan memperhatikannya sejenak. Mereka pun berpikir apakah itu?Kemudian tersadar dan langsung memeluk Dion.

"Abang Dion?" Tanya Gisel. Dion pun mengangguk iya.

"Oh, I'm so sorry bang hehhheh. I Miss you." Ucap Jovanka dan Gisel.

"I Miss you too princess." Ucap Dion dan membalas pelukan mereka.

"Abang tambah ganteng aja sih. Kita sampai ngak ngenalin loh."

"Pasti ada maunya." Ucap Dion. Gisel dan Jovanka hanya nyengir bagai kuda. Tapi serius loh Abang Dion tambah ganteng. Gisel pun melirik ke samping Tania. Laki-laki berperawakan tinggi, manis ,ganteng, putih lagi. Ya dia adalah Ansel. Dia pun berusaha mengingat kembali sepertinya dia tau siapa laki-laki itu.

"Dia?" Tanya Gisel. Tania pun mengangguk sambil tersenyum.

"OMG, Ansel pacar kamu?Yang dulu kamu ceritain?"Tanya Jovanka

"Iya. Dia pac-," sebelum Tania melanjutkan ucapannya. Ansel pun langsung bicara.

"Saya calon suaminya." Ucap Ansel. Gisel dan Jovanka pun shok bukan main. Pasalnya Tania ngak pernah cerita kalau dia mau menikah. Sedangkan mendengar itu pipi Tania langsung merah merona karena salting.

"Kalian mau menikah? Kapan?" Tanya Gisel kesal. Pasalnya Tania ngak cerita apa-apa ke mereka.

"Belum ada tanggal pastinya tapi setelah wisuda. Maaf ya, aku ngak bermaksud untuk tidak bilang sama kalian, tapi aku ingin memberitahukan kalian setelah tanggal pernikahannya sudah di tetapkan. Kalian marah ya sama Nia?" Ucap Tania sedih.Dia ngak bermaksud untuk tidak memberitahukan sahabatnya. Gisel dan Jovanka pun mengangguk mengerti.

"Sedikit. Tapi aku sangat bahagia untukmu." Ucap Gisel. Sekali lagi mereka memeluk Tania penuh haru. Setelah itu Gisel dan Jovanka pun berkenalan dengan Ansel dan keluarganya.

"Gisel Wilson dan ini kembaran saya Jovanka Wilson." Ucap Gisel dan menjabat tangan Ansel.

"Ansel Adijaya, dan ini orangtua saya, di samping itu Om, Tante saya, dan Dian adik sepupu saya." Ucap Ansel sambil memperkenalkan keluarganya.

"Wilson? Pemilik WSN Company?" Tanya Papa Tian.

"Iya, Dia Anak dari Mahendra Wilson dan Diana Wilson." Ucap Papa Bian. Orangtua Gisel dan Jovanka juga bukan orang sembarangan selain memiliki perusahaan di Amerika. Dia juga memiliki beberapa bisnis di beberapa kota di indonesia.

"Om kenal sama, Mama ,Papa saya?" Tanya Gisel

"Tentu saja nak. Dia teman bisnis Om." Ucap Papa Tian.

"Sudah lama kita ngak ketemu Mama sama Papa kamu. Mereka masih di Amerika?"

Gisel dan Jovanka pun mengangguk.

"Iya Om, Mama Papa belum ada rencana untuk balik ke Indonesia. Karena pekerjaan di sana juga belum ada yang bisa handle." Ucap Gisel. Papa Gamor pun mengangguk mengerti.

Setelah acara Wisuda selesai mereka pun memutuskan untuk pulang. Tapi sebelum itu keluarga Ansel mengundang keluarga Tania untuk acara makan malam sebentar sekaligus membicarakan pernikahan.

**Makan Malam**

"Jadi menurut kalian kapan tanggal yang bagus untuk acara pernikahannya?" Tanya Mama Novi

"Kalau bisa sih secepatnya, Mah." Ucap Ansel. Semua orang pun menatapnya. Ternyata anaknya ngebet nikah.

"Cie yang kebelet nikah." Ejek Papa Gamor. Yang lain pun menertawai Ansel. Ansel hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ya ngak papa dong, Pah. Lebih cepat lebih baik." Mama, Papa Ansel hanya tersenyum dengan kelakuan anaknya.

"2 Minggu lagi gimana? Soalnya Saya dan istri saya harus balik lagi ke Australia untuk pekerjaan penting. Dan kemungkinan saya kembali setelah 2 bulan. Atau kalian bisa menunggu 2 bulan lagi." Ucap Papa Bian.

"Kalau saya dan keluarga ngak masalah. Gimana menurut Ansel dan Tania?" Tanya Papa Gamor.

"Kalau menurut Ansel ngak usah nunggu sampai 2 bulan Mah, Pah. 2 Minggu cukup kok untuk menyiapkan pernikahan. Sebenarnya Ansel juga tidak mau acaranya terlalu besar. Yang penting Sah." Ucap Ansel tersenyum. Semua keluarga pun hanya menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana menurut kamu sayang?" Tanya Mama Rita ke Tania

"Kalau aku mengikut aja Tante. Apapun keputusannya." Ucap Tania.

"Jadi sudah di putuskan acaranya 2 Minggu lagi." Ucap Papa Gamor. Semua pun setuju dan saling berpelukan satu sama lain dan mengucapkan selamat. Gisel dan Jovanka juga hadir di sana.

"Selamat untuk kalian berdua. Jagain sahabat aku dengan baik dan jangan sakiti dia. Awas aja kalau sampai dia menangis karena kamu." Ucap Gisel ke Ansel. Ansel pun mengangguk dan berjanji akan menjaga Tania dengan baik.

"Kalian berdua juga cepat nyusul kayak kita." Ucap Tania. Gisel dan Jovanka memutar bolanya malas. Ya kali nikah pacar aja mereka ngak punya. Mereka belum ada kepikiran ke sana sih.

"Yaudah kita makan dulu yuk. Semua sudah siap." Ajak Mama Novi. Semua pun mengangguk dan berjalan menujuk ke meja makan.

Episodes
1 Minta di jemput
2 Keputusan
3 Pertemuan dua keluarga
4 Wisuda
5 Hari Pernikahan
6 Kesalahan Fatal
7 Danau
8 Jujur
9 Mulai Nyaman
10 Honeymoon
11 Ketahuan?
12 Teman Masa Kecil
13 Cemburu?
14 Terbongkar
15 Keluarga Kecewa
16 Awal Baru
17 Hamil?
18 Hari Pernikahan
19 Memulai semua dari awal.
20 Keluarga Memaafkan
21 Tania Dan Kenzi Menikah
22 Indonesia
23 Menginginkannya kembali
24 Mulai Curiga?
25 Ketahuan Istri
26 Terbongkar
27 Mengakhiri semuanya
28 Kecelakaan
29 Ikhlas
30 Ambisi
31 Ancaman
32 Australia
33 Tertabrak
34 Lupa Ingatan
35 Kecewa?
36 Pernikahan Dion dan Gisel
37 Bertemu kembali
38 Tiara hilang?
39 Di temukan
40 Rindu
41 Terganggu
42 Jalan-jalan
43 Melamar?
44 Bunuh Diri
45 Kenyataan Pahit
46 Awal kebahagiaan dari banyaknya masalah
47 Harapan semua keluarga
48 Murid Baru
49 Berusaha Meyakinkan Mama
50 Kecewa
51 Belum baikan?
52 Setuju untuk menikah?
53 Dendam yang terpendam
54 Sakit?
55 Dendam yang membara
56 Putus?
57 Awal Kehancuran
58 Ada apa sebenarnya?
59 Rencana Besar
60 Terus memikirkannya
61 Meninggal dunia
62 Duka yang mendalam
63 Baikan?
64 Suka pandangan pertama?
65 Ungkapan perasaan
66 Cinta atau nafsu?
67 Sakit hati
68 Sudah mulai curiga?
69 Kecelakaan
70 Kritis
71 Terbongkar
72 Siuman
73 Terbongkar semuanya?
74 Mengungkapkan kebenaran
75 Setuju untuk menikah
76 Perpisahan
77 Semakin memburuk
78 Meninggal dunia
79 Kesadaran
80 End
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Minta di jemput
2
Keputusan
3
Pertemuan dua keluarga
4
Wisuda
5
Hari Pernikahan
6
Kesalahan Fatal
7
Danau
8
Jujur
9
Mulai Nyaman
10
Honeymoon
11
Ketahuan?
12
Teman Masa Kecil
13
Cemburu?
14
Terbongkar
15
Keluarga Kecewa
16
Awal Baru
17
Hamil?
18
Hari Pernikahan
19
Memulai semua dari awal.
20
Keluarga Memaafkan
21
Tania Dan Kenzi Menikah
22
Indonesia
23
Menginginkannya kembali
24
Mulai Curiga?
25
Ketahuan Istri
26
Terbongkar
27
Mengakhiri semuanya
28
Kecelakaan
29
Ikhlas
30
Ambisi
31
Ancaman
32
Australia
33
Tertabrak
34
Lupa Ingatan
35
Kecewa?
36
Pernikahan Dion dan Gisel
37
Bertemu kembali
38
Tiara hilang?
39
Di temukan
40
Rindu
41
Terganggu
42
Jalan-jalan
43
Melamar?
44
Bunuh Diri
45
Kenyataan Pahit
46
Awal kebahagiaan dari banyaknya masalah
47
Harapan semua keluarga
48
Murid Baru
49
Berusaha Meyakinkan Mama
50
Kecewa
51
Belum baikan?
52
Setuju untuk menikah?
53
Dendam yang terpendam
54
Sakit?
55
Dendam yang membara
56
Putus?
57
Awal Kehancuran
58
Ada apa sebenarnya?
59
Rencana Besar
60
Terus memikirkannya
61
Meninggal dunia
62
Duka yang mendalam
63
Baikan?
64
Suka pandangan pertama?
65
Ungkapan perasaan
66
Cinta atau nafsu?
67
Sakit hati
68
Sudah mulai curiga?
69
Kecelakaan
70
Kritis
71
Terbongkar
72
Siuman
73
Terbongkar semuanya?
74
Mengungkapkan kebenaran
75
Setuju untuk menikah
76
Perpisahan
77
Semakin memburuk
78
Meninggal dunia
79
Kesadaran
80
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!