Bab 3

Dikediaman Bagaskara, seperti biasa Ale duduk sendirian ditaman samping rumah mewah itu, sekedar menikmati Suasana dan udara yang sejuk menurutnya.

Sang nenek yang melihat sang cucu duduk sendirian ditaman samping bergegas menghampirinya.

"cucu oma yang ganteng ini lagi ngapain sih kok anteng sekali", ucap sang oma mencoba mencairkan suasana.

"oma, baru pulang?", tanyanya,

"iya, niatnya mau shoping eh nih kepala Oma pake pusing, hampir aja Oma pingsan kalau aja gak ada gadis cantik dan baik hati yang nolongin Oma", cerita sang oma,

"apa, kepala Oma pusing, kenapa pake ke mall segala sih Oma, dan kenapa juga sendirian, gak minta temenin salah satu asisten Disni?", tanya Ale hawatir,

"ya kan rencananya mau me time gitu Al, eh nih kepala malah gak bisa diajak kompromi, kan jadinya Oma kesel", ucap sang oma dengan nada sedih tapi malah terdengar manja ditelinga Ale, hingga membuatnya tersenyum.

"oma tuh ada ada aja, segala me time kayak ABG aja", ucap Ale sambil mengelus tangan keriput sang oma yang berada di pahanya,

"ye, jangan salah Al, Oma meskipun udah tua begini masih jiwa jiwa ABG tahu", sungut sang oma yang sekian membuat Ale terkekeh, dan itu membuat sang oma senang karena bisa sedikit menghibur sang cucu.

"terserah Oma aja lah", ucap Ale.

Hingga atensi kedua orang itu teralihkan pada beberapa orang yang masuk kedalam rumah mewah tersebut setelah di persilahkan masuk oleh salah satu asisten rumah tangga dirumah itu.

terdengar suara yang begitu mereka kenali sedang memerintah sekarang asisten rumah tangga dengan nada sok kuasa dan menindasnya, membuat Oma dan Ale begitu muak.

"mau apa lagi mereka kesini Oma", ucap Ale jengah,

"entahlah Al, Oma samperin mereka dulu muak juga Oma sama sikap sok kuasanya si mona, kamu tetep disini Al, tapi kalau kamu masuk, masuk aja daripada kamu malah tambah muak", ucap sang oma dengan segera meninggalkan Ale menuju ketempat orang orang sok kuasa itu.

ketiga orang itu, tepatnya para keponakan dari tuan Tio bagaskara, Sonny, Mona dan anak gadis mereka cilla, terlihat sedang bertingkah layaknya tuan rumah dirumah itu, sebenarnya itulah yang selalu merasa lakukan dikediaman keluarga Bagaskara setiap mereka berkunjung.

Berlagak seperti tuan rumah, memerintah para asisten rumah tangga dengan seenak hati dan berlagak angkuh dan sombong.

Ale sudah sangat lama mengetahui itu semua, bahkan sang mama pun juga tahu, tapi mereka hanya diam, takut kalau mereka membicarakan pada keluarga yang lain mereka dianggap tukang mengadu.

Tapi sekarang sang oma mengetahui secara langsung apa yang tengah mereka lakukan dirumahnya, geram sudah pasti, karena memang sejak dulu oma Lusi tidak begitu menyukai keponakan dari sang suami itu.

Selain karena mereka yang sok kuasa, mereka juga tak lebih dari seorang penjilat yang senantiasa berlaku sok baik dihadapan opa tio dan papa Kendra.

"apa ini sikap kalian selama ini kalau sedang di rumahku?", ucap dingin Oma Lusi yang membuat ketiga orang itu kaget.

"tan...Tante, Tante sudah pulang?", tanya Mona berbasa basi, dengan raut muka yang masih menahan takut

"bahkan aku sudah melihat semua tingkah kalian sejak pertama kalian datang ke rumahku", ucap sarkas oma Lusi.

Tak ayal ucapan Oma Lusi membuat mereka semakin pias, seolah sedang tertangkap basah setelah melakukan kejahatan, tapi dasar memang mereka para penjilat, dengan segera mereka mencari alasan untuk membuat Oma Lusi tak memarahi mereka.

"Tante, Tante salah paham, semua gak seperti apa yang Tante lihat kok, aku hanya meminta asisten rumah tangga disini untuk mengambilkan kami minum hanya itu", alibi Sony,

"to the point, mau apa kalian disini?", tanya Oma Lusi,

"kami hanya ingin berkunjung Tante, mengunjungi Tante, om dan juga Ale", ucap mina dengan suara sok lembut yang justru membuat Oma Lusi semakin muak,

"mengunjungi memangnya kami kenapa sampai harus dikunjungi?", tanya sarkas oma Lusi.

sungguh segala ucapan Oma Lusi membuat Sony dan mona kesal, tapi apapun yang Oma Lusi ucapkan mereka harus bisa tetap terlihat tenang dan manis, agar Oma Lusi tidak semakin curiga.

"em Oma, kak Ale dimana?", tanya Cilla sokanis,

"dia sedang tidak ingin diganggu", ucap dingin Oma Lisa,

tapi dasar memang Cilla gadis yang tak tahu malu, dengan segera dia meninggalkan ruangan itu saat melihat Ale yang masih setia duduk sendirian ditaman samping.

"hai kak Al", sapanya sok lembut

membuat Ale mendengus, muak dengan gadis itu.

detik berikutnya dengan tidak tahu malunya cilla malah langsung duduk disamping Ale, sontak Ale dibuat geram dengan tingkah Cilla itu, apalagi sekarang dengan beraninya Cilla memegang tangan Ale,

"pergi dari sini", ucap dingin Ale, yang tidak digubris sama sekali oleh Cilla.

"aku cuma mau nemenin kak Ale kok", ucapnya santai,

langsung saja Ale menghempaskan tangan villa yang semakin kurang ajar itu hingga tangannya membentur pegangan kursi yang mereka duduki.

"apa kau tuli, aku bilang menyingkir dari hadapanku", ucap Ale dengan nafas memburu menahan kesal,

"kenapa kak Ale kasar padaku aku hanya ingin menemani kakak", sungut Cilla kesal karena tangannya sakit,

"aku gak Sudi kau berada di dekatku pergi dari sini sebelum aku bertindak kasar", ucap Ale penuh intimidasi,

"bertindak kasar, emang apa yang bisa kak Al lakukan, melihat saja tidak bisa", ucap Cilla menghina disertai senyum culasnya,

Hingga kejadian didetik berikutnya membuat Cilla terperanjat, Alezio mencekik leher Cilla dengan penuh emosi, kata kata Cilla sudah membangunkan iblis dalam dirinya hingga dia bisa melakukan apapun tanpa ada yang bisa mengira.

Muka Cilla sudah merah padam karena kesusahan bernafas cekikan Alezio benar benar sangat kuat, sony dan Mona yang melihat sang anak hampir meregang nyawa segera menghampiri mereka.

"Al apa yang kamu lakukan, kamu mau membunuh anak saya", ucap panik Mina sambil berusaha melepaskan cekikan Alezio dileher Cilla.

"alezio saya bilang lepaskan anak saya", hardik Sony, dan Alezio pun dengan senang hati melepaskan cekikan itu, tubuh Cilla langsung luruh di tanah dengan nafas yang terengah engah.

Oma Lusi yang melihat awalnya shock dengan apa yang dilakukan sang cucu, tapi setelahnya Oma Lusi mengerti, tidak mungkin Alezio melakukan hal seperti itu kalau dia tidak diusik lebih dulu.

Hingga kedatangan opa tio dan papa Kendra membuat Sony memanfaatkan kesempatan untuk mendapat simpati dari mereka berdua.

"ada apa ini?", tanya opa Tio,

"om,,, saya juga tidak tahu om, tapi Alezio tiba tiba saja mencekik Cilla hingga nyaris mati om" adu Sony,

Papa Kendra dan opa Tio pun menatap kearah Alezio yang tangannya sedang di genggam Oma Lusi.

"aku mengenal baik cucuku, dia tidak akan melakukan hal itu kalau dia tidak diusik lebih dulu", ucap sarkas oma Lusi yang membuat Sony dan mona geram bukan main.

"Al, ada apa sebenarnya?", tanya papa Kendra, dia pun setuju dengan ucapan Oma Lusi tentang Alezio,

"dia lancang menyentuhku, dan bilang apa yang bisa dilakukan oleh orang buta sepertiku", ucap datar Alezio yang seketika membuat opa Tio dan papa kendra melebarkan matanya.

"Al kamu jangan mengada ada, Cilla tidak mungkin berkata seperti itu", bela Mona tak terima.

"terserah, tapi aku hanya mengabulkan omongannya, dia meragukan apa yang bisa dilakukan orang buta sepertiku, dan aku sudah membuktikan meskipun aku buta aku bisa membunuhnya", ucap santai Alezio seraya pergi meninggalkan tempat itu.

"kalian dengar sendiri kan apa yang diucapkan Alezio", ucap Oma Lusi.

"keterlaluan kamu Cilla bisa bisanya kamu berkata seperti itu pada Al", ucap opa Tio murka.

"pergi kalian dari sini", sahut papa Kendra.

"dan satu lagi, jangan pernah kalian menginjakkan kaki dirumah ini lagi, aku sangat muak dengan sikap sok kuasa dan semena mena kalian dirumahku", ucap Oma Lisa seraya ikut beranjak meninggalkan orang orang itu.

Sony dan mona tidak bisa berbicara apapun lagi, mereka pun membantu Cilla berdiri dan memapahnya meninggalkan kediaman Bagaskara dengan hati yang begitu dongkol.

sesampainya dimobil, Sony memarahi cilla habis habisan , niat awal kedatangan merak kesana ingin kembali menjilat opa Tio agar mau memberikan investasi diperusahaan Sony yang terancam gulung tikar, tapi malah berubah jadi masalah dna berakhir mereka diusir.

"kenapa kamu bodoh sekali sih Cilla, kenapa kamu bisa berkata seperti itu pada Alezio, kamu tahu sendiri sifat dia itu seperti apa, ungungbkamu gak sampai mati dicekik sama dia", ucap Sony mengusap rambutnya frustasi.

"kamu kok malah nyalahin Cilla sih mas, emang dasar si Ale aja yang tempramen", ucap Mona membela sang anak,

"kalau aja Cilla lebih bisa mengontrol ucapannya pasti Alezio juga gak akan berbuat seperti itu, dan sekarang gagal semua rencanaku, perusahaanku diambang kehancuran, niat hati ingin meminta om Tio menanamkan saham diperusahaanku malah gagal", kata Sony selain frustasi memikirkan nasib perusahaannya.

"salah papa sendiri, kenapa saat itu gak papa bunuh aja sekalian si Ale, dengan begitu Bagaskara crop tidak punya penerus, dan perusahan kita bisa dengan mudah bergabung dengan mereka", sungut Mona.

"kamu pikir mudah membunuh anak itu, dengan si supir truk yang aku perintah ikut meninggal selama kejadian itu saja, aku termasuk.berunting Mon, dengan begitu polisi tidak mencurigai kalau kecelakaan itu disengaja, kalau sulit itu masih hidup aku yakin om Tio dan Kendra tidak akan melepaskan aku begitu saja", ucap Sony tidka habis fikir dengan pikiran sang istri.

Ya, benar sekali sesuai dengan apa yang dipikirkan Alezio, bahwa kecelakaan yang menimpanya adalah sebuah kesengajaan, karena memang semua itu adalah ulah Sony.

Sony yang berambisi ingin menguasai Bagaskara crop dengan melenyapkan pewaris tunggal mereka yaitu Alezio, rencana itu gagal karena ternyata Alezio masih bisa diselamatkan meskipun Alezio kondisinya buta.

Ditambah Alezio yang saat itu sudah ditunjuk menjadi CEO, sifatnya begitu tegas dan tanpa ampun, dia selalu berhati hati dan selektif dalam memilih dan memilah perusahaan mana saja yang sekiranya pantas untuk bekerja sama dengan Bagaskara crop.

Tak peduli perusahaan saudara, teman atau siapapun kalau dirasa tidak memiliki kemampuan dan kualifikasi yang mumpuni, Alezio tidak akan mau bekerja sama dengan mereka, dan itu semakin membuat Sony geram dan begitu ingin menyingkirkan Alezio.

perusahan Sony yang memang masih baru, saat itu membutuhkan banyak investor, dia pun sudah payah mencari investor dari perusahaan lain, termasuk perusahaan Bagaskara crop.

Sony kira karena dia masih kerabat dengan mereka Alezio pasti dengan mudah akan menjadi investor diperusahaannya, tapi ternyata pikirannya salah, Alezio menolaknya, karena menurutnya Bagaskara crop.tidka akan mendapat keuntungan apapun karena perusahaan Sony pun terbilang baru merintis.

Sony yang sudah sangat geram akhirnya membuat rencana untuk mencelakai Alezio, dan terjadilah peristiwa naas itu.

Terpopuler

Comments

Diny Julianti (Dy)

Diny Julianti (Dy)

byk typo thor

2024-09-26

0

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Oh ini toh yg jd dalang penyebab kebutaan pd Ale.

2024-07-16

3

Leon

Leon

Tolong update sekarang juga biar bisa tidur malam dengan tenang.

2024-07-04

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 BAb 13
14 Draft
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Draft
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Draft
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149 (chap 2)
150 Bab 150 (chap 2)
151 Bab 151 (chap 2)
152 Bab 152 (chap 2)
153 Bab 153 (chap 2)
154 Bab 154 (chap 2)
155 Bab 155 (chap 2)
156 Bab 156 (chap 2)
157 Bab 157 (chap 2)
158 Bab 158 (chap 2)
159 Bab 159 (chap 2)
160 Bab 160 (chap 2)
161 Bab 161 (chap 2)
162 Bab 162 (chap 2)
163 Bab 163 (chap 2)
164 Bab 164 (chap 2)
165 Bab 165 (chap 2)
166 Bab 166 (chap 2)
167 Bab 167 (chap 2)
168 Bab 168 (chap 2)
169 Bab 169 (chap 2)
170 Bab 170 (chap 2)
171 Bab 171 (chap 2)
172 Bab 172 (chap 2)
173 Bab 173 (chap 2)
174 Bab 174 (chap 2)
175 Bab 175 (chap 2)
176 Bab 176 (chap 2)
177 Bab 177 (chap 2)
178 Bab 178 (chap 2)
179 Bab 179 (chap 2)
180 Bab 180 (chap 2)
181 Bab 181 (chap 2)
182 Bab 182 (chap 2)
183 Bab 183 (chap 2)
184 Bab 184 (chap 2)
185 Bab 185 (chap 2)
186 Bab 186 (chap 2)
187 Bab 187 (chap 2)
188 Bab 188 (chap 2)
189 Bab 189 (chap 2)
190 Bab 190 (chap 2)
191 Bab 191 (chap 2)
192 Bab 192 (chap 2)
193 Bab 193 (chap 2)
194 Bab 194 (chap 2)
195 Bab 195 (chap 2)
196 Bab 196 (chap 2)
197 Bab 197 (chap 2)
198 Bab 198 (chap 2)
199 Bab 199 (chap 2)
200 Bab 200 (chap 2)
201 Bab 201 (chap 2)
202 Bab 202 (chap 2)
203 Bab 203 (chap 2)
204 Bab 204 (chap 2)
205 Bab 205 (chap 2)
206 Bab 206 (chap 2)
207 Bab 207 (chap 2)
208 Bab 208 (chap 2)
209 Bab 209 (chap 2)
210 Bab 210 (chap 2)
211 Bab 211 (chap 2)
212 Bab 212 (chap 2)
213 Bab 213 (chap 2)
214 Bab 214 (chap 2)
215 Bab 215 (chap 2)
216 Bab 216 (chap 2)
217 Bab 217 (chap 2)
218 Bab 218 (chap 2)
219 Bab 219 (chap 2)
220 Bab 220 (chap 2)
221 Bab 211 (chap 2)
222 Bab 222 (chap 2)
223 Bab 223 (chap 2)
224 Bab 224 (chap 2)
225 Bab 225 (chap 2)
226 Bab 226 (chap 2)
227 Bab 227 (chap 2)
228 Bab 228 (chap 2)
229 Bab 229 (chap 2)
230 Bab 230 (chap 2)
231 Bab 231 (chap 2)
232 Bab 232 (chap 2)
233 Bab 233 (chap 2)
234 Bab 234 (chap 2)
235 Bab 235 (chap 2)
236 Bab 236 (chap 2)
237 Bab 237 (chap 2)
238 Bab 238 (chap 2)
239 Bab 239 (chap 2)
240 Bab 240 (chap 2)
241 Bab 241 (chap 2)
242 Bab 242 (chap 2)
243 Bab 243 (chap 2)
244 Bab 244 (chap 2)
245 Bab 245 (chap 2)
246 Bab 246 (chap 2)
247 Bab 247 (chap 2)
248 Bab 248 (chap 2)
249 Bab 249 (chap 2)
250 Bab 250 (chap 2)
251 Bab 251 (chap 2)
252 Bab 252 (chap 2)
253 Bab 253 (chap 2)
254 Bab 254 (chap 2)
255 Bab 255 (chap 2)
256 Bab 256 (chap 2)
Episodes

Updated 256 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
BAb 13
14
Draft
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Draft
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Draft
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149 (chap 2)
150
Bab 150 (chap 2)
151
Bab 151 (chap 2)
152
Bab 152 (chap 2)
153
Bab 153 (chap 2)
154
Bab 154 (chap 2)
155
Bab 155 (chap 2)
156
Bab 156 (chap 2)
157
Bab 157 (chap 2)
158
Bab 158 (chap 2)
159
Bab 159 (chap 2)
160
Bab 160 (chap 2)
161
Bab 161 (chap 2)
162
Bab 162 (chap 2)
163
Bab 163 (chap 2)
164
Bab 164 (chap 2)
165
Bab 165 (chap 2)
166
Bab 166 (chap 2)
167
Bab 167 (chap 2)
168
Bab 168 (chap 2)
169
Bab 169 (chap 2)
170
Bab 170 (chap 2)
171
Bab 171 (chap 2)
172
Bab 172 (chap 2)
173
Bab 173 (chap 2)
174
Bab 174 (chap 2)
175
Bab 175 (chap 2)
176
Bab 176 (chap 2)
177
Bab 177 (chap 2)
178
Bab 178 (chap 2)
179
Bab 179 (chap 2)
180
Bab 180 (chap 2)
181
Bab 181 (chap 2)
182
Bab 182 (chap 2)
183
Bab 183 (chap 2)
184
Bab 184 (chap 2)
185
Bab 185 (chap 2)
186
Bab 186 (chap 2)
187
Bab 187 (chap 2)
188
Bab 188 (chap 2)
189
Bab 189 (chap 2)
190
Bab 190 (chap 2)
191
Bab 191 (chap 2)
192
Bab 192 (chap 2)
193
Bab 193 (chap 2)
194
Bab 194 (chap 2)
195
Bab 195 (chap 2)
196
Bab 196 (chap 2)
197
Bab 197 (chap 2)
198
Bab 198 (chap 2)
199
Bab 199 (chap 2)
200
Bab 200 (chap 2)
201
Bab 201 (chap 2)
202
Bab 202 (chap 2)
203
Bab 203 (chap 2)
204
Bab 204 (chap 2)
205
Bab 205 (chap 2)
206
Bab 206 (chap 2)
207
Bab 207 (chap 2)
208
Bab 208 (chap 2)
209
Bab 209 (chap 2)
210
Bab 210 (chap 2)
211
Bab 211 (chap 2)
212
Bab 212 (chap 2)
213
Bab 213 (chap 2)
214
Bab 214 (chap 2)
215
Bab 215 (chap 2)
216
Bab 216 (chap 2)
217
Bab 217 (chap 2)
218
Bab 218 (chap 2)
219
Bab 219 (chap 2)
220
Bab 220 (chap 2)
221
Bab 211 (chap 2)
222
Bab 222 (chap 2)
223
Bab 223 (chap 2)
224
Bab 224 (chap 2)
225
Bab 225 (chap 2)
226
Bab 226 (chap 2)
227
Bab 227 (chap 2)
228
Bab 228 (chap 2)
229
Bab 229 (chap 2)
230
Bab 230 (chap 2)
231
Bab 231 (chap 2)
232
Bab 232 (chap 2)
233
Bab 233 (chap 2)
234
Bab 234 (chap 2)
235
Bab 235 (chap 2)
236
Bab 236 (chap 2)
237
Bab 237 (chap 2)
238
Bab 238 (chap 2)
239
Bab 239 (chap 2)
240
Bab 240 (chap 2)
241
Bab 241 (chap 2)
242
Bab 242 (chap 2)
243
Bab 243 (chap 2)
244
Bab 244 (chap 2)
245
Bab 245 (chap 2)
246
Bab 246 (chap 2)
247
Bab 247 (chap 2)
248
Bab 248 (chap 2)
249
Bab 249 (chap 2)
250
Bab 250 (chap 2)
251
Bab 251 (chap 2)
252
Bab 252 (chap 2)
253
Bab 253 (chap 2)
254
Bab 254 (chap 2)
255
Bab 255 (chap 2)
256
Bab 256 (chap 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!