Kau Sekarang Telah Menjadi Milikku

Klara keluar dari mobil Alfi sambil menutup wajahnya menggunakan tas, tapi pada kenyataannya semua orang masih bisa menebak kalau itu adalah Klara.

Alfi yang telah melihat Klara keluar dari mobilnya langsung merangkul pundak gadis itu dan membawanya untuk masuk ke sekolah. Semua semakin bertanya-tanya tentang kedekatan mereka berdua.

"Lu bisa lepasin gak? " tanya Klara sambil menatap Alfi.

Alfi terdiam sejenak, " Kau tau kan apa yang akan kau dapatkan kalau kau menolak permintaan ku? " tanya balik Alfi sambil menatap Klara dengan tatapan tajam.

"Baiklah terserah kau saja, " balas Klara pasrah.

Kemudian Alfi kembali menarik Klara lalu membawa wanita itu ke depan kelasnya, setelah berada di depan kelas Klara, Alfi langsung melepaskan rangkulan tangannya yang berada di pundak Klara.

"Jam istirahat nanti aku tunggu di kantin, " ucap Alfi sambil berjalan meninggalkan Klara yang masih mematung seperti batu es di sana.

Klara berniat menolak ucapan pria itu tapi ia jujur saja tak bisa melakukannya, ia takut pria itu akan marah dan kemudian membunuhnya. Akhirnya Klara menarik nafas beratnya lalu berbalik dan masuk ke kelasnya, ia berjalan sambil menunduk menuju mejanya.

"Ara lu baik-baik aja kan? " tanya Wilona, teman sekaligus sahabat Klara. Sahabat Klara memang selalu memanggil gadis itu dengan panggilan Ara, karena itu lebih gampang menurut mereka.

Ara atau Klara tak menjawab ucapan Wilona, wanita itu malah duduk sambil menidurkan kepalanya di atas meja menatap kosong ke arah sahabatnya.

Segerombolan wanita pun datang dan langsung berkumpul di depan meja Klara, ada beberapa hal yang ingin mereka ketahui dari wanita ini.

"Hey bangun, " seorang wanita memukul meja Klara dengan sangat keras.

Bukannya takut Klara malah bangun sambil menatap wajah mereka dengan tatapan malas, rasanya tak ada yang lebih menakutkan dari Alfi di matanya saat ini. Dalam kategori manusia yah kalau yang bukan manusia itu beda lagi.

"Mau lu apa sih? Tiba-tiba datang dan buat heboh satu sekolah? " tanya wanita lainnya.

Wilona yang tidak tau apa-apa hanya bisa diam sambil menatap sahabatnya.

"Kalian semua mending tanya langsung aja sama Alfi, maksudnya dia ngelakuin semua ini apa? " balas Klara yang malas berdebat dengan mereka semua.

"Hey kita tuh maunya kamu yang jawab, bukan Alfi, " ucap wanita tadi sambil memukul meja kembali.

"Kalau menurut gue kalian mending bubar aja yah? jangan bikin gue yang pusing ini tambah pusing, " balas Klara yang tak mau pusing.

Suara pintu kelas yang di buka dengan paksa, mereka yang mendengarnya langsung menatap ke asal suara tersebut. Pria itu berjalan mendekati Klara dan berdiri di hadapan Klara sambil menatap wanita yang sedang bicara pada Klara.

"Dia pacar ku, kalian paham kan? " ucap Pria itu yang membuat mereka yang berada di sana semakin kaget dan kebingungan.

Ternyata Klara pun sama kebingungannya dengan mereka, sejak kapan ia pacaran dengan manusia setengah devil ini?

"Apa? lu pacaran sama dia? " tanya wanita lainnya sambil tersenyum kecut, tak percaya pada apa yang Alfi katakan.

Yah orang itu adalah Alfi, tadi ia mendengar keributan di jalan menuju kelasnya. Untuk memastikan semuanya ia langsung berjala kembali menuju kelas Klara.

Klara membulatkan matanya sambil menelan ludahnya sendiri dengan susah payah, ia tak percaya dengan apa yang pria itu katakan barusan.

"Kalau kalian ada yang mengganggu pacarku, aku akan membuat sebuah perhitungan untuk kalian, " Ancam Alfi sambil berbalik ke arah Klara.

"Benarkan Beby? Mulai hari ini kau adalah milikku, " tanya Alfi sambil mengelus rambut Klara dengan lembut.

Klara masih menatap Alfi dengan tatapan kaget dan takut, kalau dulu sebelum ia tau siapa pria ini yang sebenarnya ia mau sekali pacaran dengan dia. Tapi setelah tau ia bahkan tak mau melihatnya sama sekali.

Tanpa pikir panjang Klara pun mengangguk, ia mengangguk hanya karena tak mau membuat pria ini marah saja.

"Ya sudah kalau begitu aku kembali ke kelas dulu yah, " pamit Alfi sambil berjalan keluar kelas Klara dengan gaya cool nya.

"Dasar wanita tidak tau diri, " sindir salah satu wanita yang tadi datang untuk mengancam Klara agar tidak dekat-dekat lagi dengan pangerannya.

"Aku masih mendengarnya, " timpa Alfi yang rupanya masih mendengar ucapan orang itu.

"Kita pergi saja dari sini, " wanita lainnya langsung mengajak mereka untuk pergi dari hadapan Klara, walaupun jelas-jelas mereka tidak Terima dengan keputusan Alfi.

Klara yang sudah melihat mereka keluar dari kelasnya langsung duduk kembali di kursi sambil bernafas lega, tadi saat Alfi datang ke hadapannya. Rasanya nafas Klara seperti ada yang menghalangi, ia jadi tidak bisa bernafas dengan leluasa.

"Lu bendera pacaran sama Alfi? " tanya Wilona sambil menarik lengan Klara agar menatap ke arahnya.

Klara langsung menatap malas wajahnya Wilona, " Iyah, " balas Klara malas.

"Beneran? gue gak nyangka cewek kayak lu bisa dapetin orang kayak Alfi, " ucap Wilona sambil melepaskan kembali tangannya.

Kalau di lihat dari penampilan sih Klara memang bukan orang yang paling cantik di sekolah ini, melainkan yah seperti murid wanita pada umumnya. Mungkin karena Klara tidak mau mengurus tubuhnya, ia termasuk orang yang tidak peduli akan penampilan.

Berbeda dengan Aurel, sahabat dari Alfi. Aurel memiliki wajah yang cantik, terurus, putih dan pokoknya ia adalah wanita tercantik dan terpopuler di sekolah ini. Ia satu geng dengan Alfi yaitu di geng A4, tapi sayangnya mereka tidak tau siapa Alfi yang sebenarnya.

Alfi saat ini sudah duduk di mejanya, di samping Alfi ada Aurel yang sedang baca buku Novel sedangkan di belakang meja mereka ada Adul dan juga Agil, sahabat Alfi juga yang tergabung di A4.

Saat Aurel tau kalau Alfi saat ini sudah berada di sampingnya ia langsung menutup bukunya lalu menatap Alfi dengan tatapan selidik, "Kau benar pacaran sama cewek dari kelas 11? " tanya Aurel sedikit sinis.

Alfi langsung menatap balik Aurel, " Iyah memangnya ada yang salah? " tanya balik Alfi sambil mengangkat alis kanannya.

"Gak salah denger Fi? " timpa Adul yang tiba-tiba nyambung.

Alfi langsung menatap Adul, " Gue tanya lagi sama kalian, emangnya kenapa kalau gue pacaran sama dia? " tanya Alfi kembali.

"Yah gue pikir selera lu tinggi gitu, eh ternyata sama yang model kayak gitu, " balas Agil sambil tertawa meremehkan Alfi.

"Selera gue tuh tinggi, makannya gue suka sama dia, kalian gak bakalan ngerti sama apa yang gue maksud jadi mending kalian diem aja deh, " ucap Alfi yang sudah mulai malas mendengarkan omongan mereka tentang Klara.

"Cantikan juga gue, " Sindir Aurel sambil memalingkan tatapannya.

"Nih dengerin gue yah, kalau pacaran sama cewek cantik tuh udah biasa. Makannya sekarang gue pacaran sama cewek tuh bukan karena wajahnya aja, tapi ada suatu hal yang dapat membuat dia tuh sangat berbeda di mata gue, " balas Alfi sambil menyenderkan tubuhnya ke senderan kursi dengan mata menatap kosong ke depan.

Aurel merasa sedikit kesal dengan pernyataan Alfi barusan mengenai kenapa dirinya mencintai wanita itu.

Terpopuler

Comments

heaven

heaven

ga tau apa² tiba² punya crush kan pengen gue juga😭😭🗿

2022-04-24

2

Alvan Rafardhan

Alvan Rafardhan

pasti di pertemanan/persahabatan antara cewe dan cowo salah satunya pasti ada yang melibatkan perasaan, hadehh😒

2021-09-07

2

atmaranii

atmaranii

mnarik

2021-04-24

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!