Setelah akhir pekan yang terasa singkat, maka hari kemalasan pun tiba. Hari senin adalah hari yang paling malas untuk kembali pada aktivitas bekerja. Mungkin banyak orang merasakan ini, untuk para anak-anak sekolah pun pasti merasakannya.
Reni mengantar suaminya sampai ke lift. Mengecup kening dan kedua pipinya sebelum Axel masuk ke dalam lift, sudah terbiasa dia lakukan pada istrinya sebelum dia berangkat bekerja.
Reni melambaikan tangan dengan tersenyum, sampai pintu lift tertutup. Barulah dia kembali ke Apartemennya, tidak sengaja berpapasan dengan tetangganya. Reni mengangguk dan tersenyum seadanya pada pria itu.
Setelah sampai di Apartemennya, dia segera bersiap untuk pergi ke tempat kerja. Memeriksa ponselnya untuk melihat dimana posisi ojek online yang sudah dia pesan dari tadi. Reni segera turun untuk segera pergi bekerja.
Saat sampai di Lobby, dia melihat pria yang tadi tidak sengaja berpapasan dengannya masih berada disana. Reni berjalan melewatinya dengan tersenyum dan mengangguk sopan padanya.
"Tunggu!"
Teriakan itu membuat langkah Reni langsung berhenti, dia menoleh dan melihat pria itu yang berjalan ke arahnya. Reni sedikit bingung dengan pria itu yang baru pertama kali bertemu dengannya. Mungkin dia baru pindah ke Apartemen kosong yang berada di sebrang Apartemen yang ditempati Reni dan Axel.
Berdiri di depannya, pria itu langsung mengulurkan tangan pada Reni. "Hai, aku Ega. Aku tinggal di sebrang rumah kamu"
Benarkan dugaan Reni, dia tersenyum dan menjabat tangan Ega sekilas. "Oh iya, aku Reni"
Ega mengangguk, dia menatap Reni yang sudah rapi itu. "Mau kemana? Mau aku antar?"
Reni menggeleng cepat, dia tahu bagaimana kecemburuan suaminya. Jika dia tahu kalau istrinya di antar pria muda seperti Ega, pastinya akan ada bencana menyerang. Jadi, Reni lebih baik mencegah hal itu terjadi.
"Tidak perlu Ega, aku hanya ingin pegi ke Supermarket sebentar"
Terpaksa Reni berbohong, karena dia takut akan bocor tentang dirinya yang bekerja ini pada suaminya. Lagian dia juga bisa melihat jika Ega adalah pria muda yang umurnya pasti di bawah Reni.
"Oh, sekalian saja. Aku juga mau pergi kuliah. Sekalian aku antar saja"
Sepertinya Ega ini tidak melihat penolakan Reni yang langsung tanpa berpikir itu. Malah semakin memaksa ingin mengantarkan Reni sekarang. Suara klakson dari sebuah motor yang berhenti di dekat jalan, membuat Reni menghembuskan nafas lega.
"Ojek aku sudah datang, kalau begitu aku duluan ya Ega"
Reni mengangguk sedikit, lalu segera pergi menghampiri ojek online itu. Memakai helm yang diberikan si pengendara ojek online dan segera naik di jok belakang.
Sementara Ega hanya menatap kepergian Reni.
*
Pekerjaan Reni adalah mengatur segala pemesanan online dan juga mengemasnya dengan rapi. Memastikan alamat yang di tuju sesuai. Dan hari ini cukup sibuk, karena banyak pesanan hingga dia harus bekerja cukup ekstra.
"Kalian bisa lembur hari ini? Pesanan cukup banyak untuk pengiriman besok"
Suara Kak Tika terdengar, pemilik ruko ini. Dia memiliki penjualan online uang cukup terkenal dan banyak pesanan juga. Sekarang bahkan penjualannya sudah banyak dari reseller dari Luar Kota.
"Kak, maaf aku gak bisa" ucap Reni.
"Kecuali Reni, yang lainnya bisa terus bekerja ya. Tenang saja, aku pasti berikan uang lemburan untuk kalian semua" ucap Tika.
Sebenarnya hal ini memicu kecemburuan bagi karyawan lain. Karena Tika yang di anggap selalu pilih kasih ketika pada Reni. Padahal, karena sejak Reni memohon untuk bisa bekerja disini, dia sudah menceritakan semuanya pada Tika. Yang tahu Reni sudah menikah juga hanya Tika. Disini Tika hanya sedikit kasihan saja pada Reni yang menceritakan tentang pernikahannya yang tanpa restu itu. Namun, dia tidak pernah memberitahu karyawan lain tentang cerita Reni ini. Cukup dirinya saja yang tahu.
"Terima kasih Kak, kalau gitu aku pulang dulu ya" Reni menatap pada tiga pekerja lainnya yang masih sibuk dengan pekerjaan. Dia memang sedikit tidak enak dengan teman kerjanya yang lain. "Em, semuanya aku pergi duluan ya. Maaf karena tidak bisa ikut lembur"
Semuanya hanya mengangguk saja tanpa mengatakan apapun. Tahu jika mereka pasti kesal padanya karena selalu tidak bisa lembur dan hanya mereka bertiga yang harus menyelesaikan semua pekerjaan.
Reni kembali dengan ojek online seperti biasa. Dia terus menatap arloji di tangannya, sore ini jalanan cukup macet. Takut sekali jika Reni akan pulang terlambat dan malah keduluan oleh suaminya.
Akhirnya dia sampai di rumah, segera dia mandi dan berganti pakaian. Melirik jam dinding di kamarnya, sebentar lagi suaminya akan pulang jika tepat waktu. Jadi, Reni harus benar-benar bersiap agar suaminya tidak curiga.
Suara pintu yang terbuka, membuat Reni terlonjak kaget. Dia segera menyisir rambutnya di depan meja rias, merapikan bajunya. Lalu segera keluar dari kamarnya. Reni melihat suaminya sudah duduk di atas sofa dengan kepala bersandar dan mata yang terpejam. Terlihat sekali jika Axel sangat lelah hari ini.
Mengambilkan minum dari dapur, lalu memberikannya pada suaminya. "Minum dulu Sayang, kamu lelah sekali sepertinya"
Axel membuka mata, dia tersenyum melihat istrinya sudah duduk di sampingnya dengan segelas air putih untuknya. "Terima kasih Sayang"
Axel meminum air yang diberikan istrinya itu, lalu menyimpannya di atas meja. Dia langsung berbaring dengan paha Reni sebagai bantalan. Memejamkan matanya yang cukup lelah.
Reni hanya tersenyum dengan mengelus kepala suaminya, sedikit memberikan pijatan di keningnya. "Capek banget ya. Mau aku masakin apa untuk makan malam?"
"Apa saja. Semua yang kamu masak, pasti aku makan" Menjawab masih dengan mata terpejam, menikmati pijatan lembut dari tangan istrinya.
Reni menatap dada suaminya, baju kemeja yang kancing sudah terbuka di bagian atas dengan dasi yang longgar. Sungguh keadaan Axel yang selalu kacau ketika dia pulang bekerja. Akhir-akhir ini memang cukup banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan.
Terlalu nyaman dengan sentuhan lembut tangan istrinya, membuat Axel langsung terlelap di atas pangkuannya. Reni hanya tersenyum saja. Meski dia merasa sangat kasihan dengan suaminya yang terlihat sangat stres akhir-akhir ini.
Ting,, suara pesan masuk ke ponsel Axel yang berada di atas meja. Reni menatapnya dan terlihat muncul pesan baru masuk itu dari Zayyan.
Xel, Ibumu masuk rumah sakit. Dia benar-benar sakit. Apa kau tidak ingin menemuinya.
Reni terdiam membaca pesan di ponsel suaminya itu. Dia menatap Axel yang masih terlelap di atas pangkuannya. Tangannya terus mengelus kepala suaminya dengan lembut. Namun pikirannya tentu tidak tenang sekarang.
Sudah satu tahun suamiku tidak pernah pulang atau menemui keluarganya lain. Tepatnya setelah kita menikah. Apa mungkin sekarang waktunya dia bertemu dengan keluarganya lagi?
Reni baru saja ingin mengambil ponsel suaminya itu, ketika Axel langsung menggeliat dan membuka matanya. Akhirnya Reni mengurungkan niatnya itu.
"Sayang ayo mandi dulu, aku siapkan airnya ya"
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Pujiastuti
lanjut kak upnya semangat kak 💪💪💪
2024-07-02
0