KE PERKEBUNAN LA PADRE

Gwen dan rombongan bertolak dari ibu kota, Mexico city menuju kota Taxco, Guerrero.

Tak tanggung-tanggung satu bis berukuran besar di persiapkan Chaves untuk mengangkut anak buahnya.

Untuk sampai ke kota Taxco, membutuhkan waktu tempuh tiga jam lebih.

Tujuan perjalanan itu akan mengikuti ibadah Minggu suci di desa Taxco, Guerrero. Kemudian dilanjutkan menghadiri karnaval yang akan berlangsung di perkebunan La Padre milik pemimpin tertinggi La Quintana di kota yang sama.

Lebih tepatnya La Quintana merupakan kartel tertinggi bagi klan-klan di bawahnya. Salah satunya klan Chaves dan klan-klan lainnya yang merupakan organisasi yang masih kecil dibawah naungan La Quintana.

 Klan-klan kecil itu di pimpin masing-masing satu orang. Nama pemimpin lah yang dipakai sebagai nama klan tersebut. Pemimpin klan yang akan melaporkan hasil kerja mereka pada orang kepercayaan Rafael. Mereka tidak berurusan langsung dengan pucuk pimpinan yang sulit di temui itu.

Dalam satu tahun, mereka hanya bisa bertemu Rafael satu kali yaitu seperti hari ini.

Itulah sebabnya anak buah laki-laki itu sangat antusias datang setiap tahunnya mengikuti kegiatan seperti sekarang. Selain untuk bersenang-senang, sekaligus bertemu secara langsung pucuk pimpinan mereka.

Rafael Oliviera Kortez

La Quintana sudah memiliki banyak anggota, mereka lah yang bertugas di jalanan atau pun mengakuisisi klan-klan yang hampir punah dan tidak beroperasi lagi karena di tinggalkan pemimpin mereka atau pun tidak memiliki cukup uang untuk beroperasi lagi.

La Quintana saat ini organisasi terlarang yang sangat di takuti seantero Sombrero. Kegiatan apapun yang di lakukan organisasi tersebut tidak akan mengakibatkan mereka berurusan dengan aparat penegak hukum. Karena aparat korup sudah dalam genggaman mereka.

La Quintana menguasai semua area penjualan narkoba terbesar di negera Mexico.

*

Bis yang mengangkut rombongan Gwen memasuki gerbang utama perkebunan La Padre. Gwen menatap sepanjang jalan menuju perkebunan.

Jalanan panjang. Sisi kiri dan kanan di tumbuhi pohon Malaka yang mirip pohon cerme yang sedang berbuah lebat. Pohon Malaka membuat jalan tampak rindang dan sejuk.

Baru melewati gerbang utama yang di jaga ketat orang-orang bertubuh kekar saja, tempat itu sudah membuat Gwen takjub.

Suasana pedesaan yang tenang dan damai begitu terasa. Bahkan desa Bacalar tempat ayahnya saja kalah indah dari perkebunan La Padre.

Gwen bisa melihat para rodeo menunggangi kuda-kuda mereka dari kejauhan. Semakin masuk ke dalam perkebunan terlihat lebih ramai. Perkebunan La Padre terbentang luas.

"Kita terlambat. Karnaval sudah di mulai", ucap Juana yang duduk di samping Gwen.

"Iya. Sepertinya sangat menyenangkan suasana di sini", ucap Gwen.

"Sangat. Kalau sudah berada di La Padre, kamu tidak akan mau kembali ke kota. Percayalah", ujar Juana mengajak Gwen turun dari bus. Sementara teman-teman mereka sudah turun.

"Juana aku mau ke toilet. Kamu duluan saja berbaur bersama yang lainnya".

"Apa kamu mau aku temani?", tanya Juana menatap Gwen.

"Tidak perlu aku akan mencari toilet", jawab Gwen.

"Kau ke hacienda, di bagian luar ada toilet umum. Awas tersesat Gwen. Nanti kamu sulit di temukan", canda Juana tertawa.

Juana menunjuk bangunan berukuran besar berdiri kokoh di hadapan mereka.

"Tenang, aku tidak akan tersesat kok. Aku akan cepat, tidak akan lama", jawab Gwen berjalan tergesa-gesa.

Juana sudah menjadi teman yang baik bagi Gwen. Orang-orang yang lainnya juga sudah di kenal Gwen. Ternyata sikap kekeluargaan begitu terasa setelah Gwen bergabung dengan mereka.

Manik hitam legam Gwen mencari toilet yang di maksud Juana. Ia telah menemukannya. Namun di depan pintu ada pemberitahuan toilet dalam perbaikan.

"Nona...anda ke toilet dalam hacienda saja. Masuk lewat pintu belakang. Jika bingung bertanya pada pelayan yang ada", ucap seorang laki-laki muda pada Gwen.

Gwen tersenyum. "Terima kasih", ujarnya langsung mengikuti arahan pemuda itu.

Ternyata Gwen melewati dapur berukuran luas tapi tidak ada siapa pun di sana.

Gadis itu terlihat kebingungan sendiri membuka satu persatu pintu yang ada. Hacienda La Padre begitu luas. Sementara ia sudah kebelet pipis.

Hingga tangan Gwen membuka handle pintu berukuran besar.

"Ceklek..

Manik hitam pekat gadis itu terbelalak melihat pemandangan di dalam. Sepertinya itu ruang kerja.

Gwen melihat seorang pria dan wanita seksi sedang tumpah tindih di atas sofa coklat berukuran besar.

Gwen terjebak. Karena sang pria menyadari kehadirannya. Pria itu spontan langsung berdiri, memperlihatkan tubuh maskulin di hadapan Gwen yang gemetaran. Tatapannya tajam bak mata pisau. Pria itu sangat tampan, bak pahatan dewa Yunani.

Gwen tercekat. Mendadak lidahnya kelu dan tenggorokan nya kering.

"Ehm...Maaf. S-aya mencari toilet. Permisi", ujar Gwen langsung berlari tanpa menutup pintu.

Pria itu menatap punggung indah gadis itu.

"Sayang ayo kita lanjutkan. Ia pasti salah satu pekerja", ucap seorang wanita seksi yang menutupi tubuh polos bagian atas dengan kemeja laki-laki itu. Gesture tubuhnya begitu manja. Dengan sengaja menggesekkan dada yang membusung menantang pada tubuh maskulin di hadapan nya.

Laki-laki itu menarik kemejanya. Dan langsung memakainya. "Keluar dari ruang kerja ku sekarang juga!", ketus nya sebelum berlalu.

Gadis itu terdiam. "Kamu sulit sekali di rengkuh. Aku akan segera mendapatkan mu...sayang! Tidak akan lama lagi. Aku akan menjadi ratu di hatimu".

Tok..

Tok..

Ceklek

Seorang laki-laki berwajah codet masuk, meskipun belum di persilahkan untuk membuka pintu.

"Ya aku akan pergi, Nunez. Kau tidak perlu mengusir ku", hardik gadis itu terlihat kesal sambil merapikan pakaiannya.

"Bagus. Kau harus pergi, Ximena. Jangan pernah kemari jika tidak di butuhkan!"

Gadis itu mengambil clutch di atas meja. Kemudian melangkahkan kaki dengan dagu terangkat. "Aku ingatkan pada mu Nunez, kau yang pertama akan terusir dari pekerjaan mu jika aku menjadi bos mu. Cam kan itu. Fucck you!", ketus Ximena memperlihat kan jari tengahnya tanpa menatap laki-laki menyeramkan itu.

"Dengan senang hati saya menunggu saat itu", balas Nunez.

Jawaban yang semakin membuat kesal gadis seksi itu.

...***...

To be continue

Terpopuler

Comments

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

berpetualang lagi thor di perkebunan mexico 🤗🤗

2024-10-10

0

gia nasgia

gia nasgia

Mimpi apa Gwen sampai harus melihat film live streaming 😂🤣

2024-08-01

0

yumna

yumna

jodohnya gwen kah itu

2024-07-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!