Eps 4

Sehabis mengantarkan Kanaya pulang, Zavier langsung bergegas ke markas Skanetra.

Setelah dari markas, Zavier berniat pulang ke apartemennya. sudah setahun ini ia tinggal sendiri di apartemennya, karena menurutnya tinggal di rumah ataupun di apartemen sama saja, sama-sama kesepian. jadilah ia memilih tinggal di apartemen. karena selain dekat dengan sekolah, dekat juga dengan rumahnya.

Ditengah perjalanan, tiba-tiba saja ada beberapa pengendara motor yang mencegat jalannya. ternyata itu adalah Erland dan teman-temannya.

"Sial!" Umat Zavier dibalik helm full face nya itu. Zavier membuka helmnya lalu turun dari motornya.

"Ada urusan apa? sampe ngalangin jalan gue" Tanya Zavier.

"Pake nanya lagi, ya jelas lah mau ngabisin lo hahaha" Jawab Erland seraya berjalan mendekati Zavier.

"Banci lo, beraninya bawa temen!" Geram Zavier.

"Udah lah gak usah kebanyakan bacot" Kata Erland dengan tatapan tajamnya. "Serang!" Lanjut Erland memerintahkan temannya untuk mengeroyok Zavier.

"Bugh!"

"Bugh!"

"Bugh!"

"Bugh!"

Erland dan teman-temannya mulai memukul Zavier. mulai dari wajah sampai ke perut.

Zavier mendapatkan pukulan di bibir, dahi dan perutnya.

Tak lama kemudian banyak warga setempat yang melerai mereka. hingga mau tak mau Erland dan teman-temannya pergi meninggalkan Zavier dan segera menjalankan motornya menjauhi tempat itu.

Setelah kepergian Erland, Zavier pun langsung menjalankan motornya. ia tidak pulang ke apartemen, melainkan ke rumah Kanaya yang kini berstatus sebagai kekasihnya.

Setelah sampai, kebetulan Kanaya sedang berada diluar rumah sambil membawa keresek.

"Eh eh lo ngapain di sin-" Belum menyelesaikan pertanyaan, Zavier dengan gerakan cepat memeluk erat tubuh Kanaya dan menghirup ceruk leher Kanaya yang beraroma strawberry.

Mata Kanaya membelalak. "E-eh" Ia kaku dengan perlakuan Zavier kepadanya.

Kanaya berusaha melepaskan pelukannya. "Kak lepas gue sesek!".

Zavier tersenyum kecil dan melepaskan pelukannya itu.

Kanaya memicingkan matanya sambil menatap lekat wajah Zavier. "Muka lo kenapa? habis berantem ya?" Tanya nya penuh selidik.

"Biasa, cowok" Jawab Zavier santai.

Kanaya memutar bola matanya malas. "Yaudah masuk, biar gue obati lukanya" Ajak Kanaya.

Zavier pun mengikuti langkah Kanaya.

******

(Di dalam rumah Kanaya)

"Ah sakit nay" Ringis sakit Zavier saat Kanaya mengobati luka pukul diwajahnya.

"Udah tau sakit kenapa berantem" Kesal Kanaya.

Tanpa berkata-kata, Zavier langsung merebahkan kepalanya diatas paha Kanaya.

"Ehh!" Kanaya kaget.

Zavier memejamkan matanya. "Biar lo gampang ngobatinnya".

Setelah selesai mengobati luka Zavier, lagi dan lagi Kanaya dikejutkan dengan tingkah Zavier yang kini merubah posisinya jadi menghadap perut rata Kanaya dan melingkarkan tangannya ke pinggang ramping Kanaya.

"Bangun kak, gue udah selesai obatin lukanya" Ucap Kanaya seraya menepuk pelan pipi Zavier. namun cowok itu tak kunjung membuka matanya. akhirnya Kanaya pun ikut tertidur dengan posisi duduk.

"Eughh" Lenguhan Zavier terdengar. ia mencoba membuka matanya dan betapa terkejutnya ia saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. ia pun segera mengangkat kepalanya dari paha Kanaya.

Ada pergerakan dari cowok itu, Kanaya pun terbangun.

"Sorry gue ketiduran" Ucap Zavier merasa tak enak hati.

"Iya kak gapapa" Jawab Kanaya.

"Gue balik, makasih udah obatin luka gue" Zavier segera memakai jaketnya dan berjalan keluar rumah Kanaya.

"Iya sama-sama kak" Jawab Kanaya.

Sampai didepan pintu, Zavier mengernyit heran. "Lo mau kemana?" Tanya Zavier.

"Anter lo ke depan" Jawab Kanaya.

"Gak usah, diluar dingin!" Ucap Zavier dan segera pamit pulang.

Kanaya hanya mengangguk saja.

*****

Di minggu pagi ini, Riana dan Erika sudah berada dirumah Kanaya untuk mengajaknya berlari pagi.

"Kalian aja deh, gue masih pengen tidur" Kanaya kembali menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya.

"Ih buruan nay, nanti kalo kesiangan para cogan udah pada balik" Kata Erika sambil menyibakkan selimut yang menutupi tubuh Kanaya.

Dengan malas Kanaya beranjak dari tempat tidur. "Hm, yaudah gue siap-siap dulu" Jawabnya dengan malas.

"Nah gitu dong, jangan lama ya!" Kata Erika dengan semangat.

*****

Kini mereka sudah berada ditempat jogging. mereka berlari sudah cukup lama.

Dengan napas yang ngos-ngosan, Riana berucap. "Huhh, istirahat dulu gue capek!" Pinta Riana.

"Nanti aja, 20 menit lagi gue belum dapet kenalan cogan nih" Kata Erika.

"Dasar ya, otak lo di isi cogan semua, kalo lo mau nyari yaudah sana, gue disini aja sama Kanaya" Riana sudah benar-benar capek.

"Betul itu, gue juga udah capek banget" Kanaya menyetujui Riana.

"Yaudah, 20 menit lagi gue lari ya, dan nanti gue balik lagi kesini" Erika melanjutkan aktivitasnya.

"Kita duduk disana aja ri, ayoo" Ajak Kanaya.

Mereka duduk di kursi warung yang ada disana.

"Bu, air mineralnya dua ya" Kanaya memesan minuman. setelahnya ia pun duduk disamping Riana.

"Abis dari sini langsung ke rumah gue aja gimana? kita nonton drakor sampe malem" Usul Riana.

Mata Kanaya langsung berbinar. "Wahh, boleh tuh" ia sangat suka dengan drama korea. maka dari itu ia sangat excited jika diajak nonton drama korea.

"Tunggu si Erika balik dulu" Kata Riana.

Sesuai ucapannya, Erika kembali dalam waktu 20 menit.

"Hai gais aku kembali" Kata Erika sambil tersenyum lebar.

"Gimana? dapet gak?" Tanya Kanaya.

"Tadi sih dapet, tapi sayangnya udah punya cewek" Wajah Erika berubah lesu. "Padahal ganteng banget" Lanjutnya.

"Hahaha, mampus lo!" Ejek Riana sambil tertawa puas.

"Jahat lo!" Erika memasang wajah memelas.

"Yaudah si terima aja yang ada, tuh si Irfan kan mau sama lo" Riana meledek.

Irfan adalah siswa kelas X IPS 3 yang menyukai Erika. Erika sendiri tidak menyukai Irfan karena gaya nya yang cupu. tipe cowok idaman Erika adalah yang seperti anggota Skanetra makanya Erika tidak mau.

"Ih apa sih gak mau gue" Tolak Erika mentah-mentah.

"Gue ada nih kenalan cowok yang baik dan setia" Kanaya membuka suaranya.

Mata Erika langsung berbinar. "Siapa nay? cepet kenalin ke gue".

"Mang Ujang, hahaha" Kanaya ikut meledek Erika.

Mang Ujang adalah tukang kebun dirumah Kanaya yang bekerja dari pagi hingga sore saja.

"Ih, lo sama aja kaya si Riana!" Erika kesal kepada kedua temannya itu.

"HAHAHA" Kanaya dan Riana tertawa terbahak-bahak.

*****

Kini mereka bertiga sedang berada di kamar Riana. mereka menonton drama korea dengan ditemani berbagai macan snack dan minuman.

Kanaya kaget saat melihat jam. "Anjir udah jam 11 malem" Kata Kanaya.

"Kalian nginep disini aja, gue khawatir nanti kalian kenapa-kenapa lagi dijalan, apalagi ini udah larut" Riana menyuruhnya menginap karena khawatir.

"Tapi kan besok sekolah dan gue gak bawa seragam" Jawab Kanaya.

"Gue kan bawa mobil jadi aman lah" Erika meyakinkan Riana.

"Yaudah, tapi kalo ada apa-apa langsung hubungi gue ya?" Jawab Riana dan langsung diangguki kedua temannya.

Riana pun mengantarkan Kanaya dan Erika sampai depan pintu.

*****

Ditengah perjalanan, mobil Erika tiba-tiba mogok dan beberapa laki-laki menghadang mereka dari arah depan.

Salah satu laki-laki itu menuruni motornya dan berjalan menghampiri mobil Erika.

Tok..tok

"Woi, keluar lo!" Ucap laki-laki itu sambil mengetuk kaca mobil Erika dengan kasar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!