Lima tahun sudah berlalu.
Kini Aretta tidak lagi tinggal Jakarta, ia sekarang tinggal disebuah Desa. Ia sekarang juga telah menjadi seorang siswi yang sangat pintar disebuah sekolah dasar. Tak heran jika kedua orang tuanya sangat menyayanginya. Rasanya hidup Aretta sangat bahagia. Meski menjadi anak semata wayang, ia tidak pernah dimanjakan secara berlebihan. Selain orang tuanya bukan orang berada, ia merasa sedang dididik untuk menjadi pribadi yang super mandiri.
Ayah Aretta kini bukan lagi seorang supir taksi, melainkan hanya seorang buruh tani di sawah . Sedangkan ibu Aretta membantu untuk mencukupi kebutuhan keluarga sebagai penjual sayur. Kini rumah bagian depannya disulap menjadi kios sayuran.
"Bu, ibuuu." Ucap Aretta sedikit berlari ketika melihat ibunya baru datang dari pasar pagi-pagi buta.
"Ada apa Areee ? Pagi-pagi kok sudah teriak-teriak." Ucap ibu sembari menuruni becak yang ia tumpangi sepulang dari pasar.
"Kaos kaki Are dimana ya buu, dicariin ga ketemu-ketemu ?" Ucapnya manja.
"Dilemari kali, sudah dicari belum ?" Ucap ibu sembari menurunkan belanjaannya dari becak.
"Ga ada buu, tadi udah dicariin." Jawab Aretta
"Ya sudah nanti ibu bantu cariin." Ucap ibu sembari mengeluarkan selembar uang sepuluh ribuan untuk membayar becak.
"Are bantuin ibu masukin belanjaan ya, nanti ibu cariin kaos kaki Are." Ucap ibu lagi.
"Baik buu !" Ucap Aretta bergegas menjinjing belanjaan satu persatu ke kios sayurannya.
"Ini ada." Ucap ibu beberapa saat kemudian sambil membawa sepasang kaos kaki putih.
"Horeee, kaos kakinya ketemu !" Sorak Aretta.
"Tadi Aretta cariin ga ketemu-ketemu lho, bu. Bener deh." Sambungnya lagi.
"Kamu itu. Ya sudah, ayo siap-siap sana. Ibu beliin bubur ayam dari pasar." Ucap ibu masih sambil mondar-mandir menata barang dagangannya.
"Tati belum kesini, bu ?" Ucap Aretta sambil menyendokkan bubur ayam kedalam mulutnya begitu selesai berpakaian lengkap seragam sekolah dasar.
"Mungkin bentar lagi Tati kesini." Ucap ibu.
Tati adalah teman baik Aretta, setiap pagi Tati datang ke rumah Aretta agar mereka bisa berangkat ke sekolah bersama meski hanya berjalan kaki.
"Tuh dia Tati." Menunjuk gadis kecil seumuran dengan anaknya.
"Oh iya, Are berangkat dulu ya buu, Assalamualaikum." Ucap Aretta seraya mencium punggung tangan ibunya.
"Wa'alaikumsalam." Jawab ibu sambil tersenyum.
###
"Ayah tuh ga mau cari kerja ya ? Tiap hari bangun siang, pulang malem. Mending kerja, mau jadi security kek, hansip kek, ojek kek. Biar dapet uang, anak kita semakin besar, kebutuhannya semakin banyak." Ucap ibu sambil menyiapkan makan untuk ayah.
"Siapa yang ga mau kerja bu, kalo ada kerjaan juga kan ayah kerja. Kalo ga ada, mau gimana lagi toh, bu ?" Jawab ayah sambil memasukan sesendok nasi ke mulutnya.
"Ibu cape yah ." Ucap ibu sedikit mengeluh.
"Ibu ini maunya apa sih, ngomel terus bisanya. Ayah pergi aja lah." Ucap ayah sambil membanting sendok dan segera berlalu.
Ibu hanya bisa mengelus dada.
Begitulah watak ayah, tidak bisa tersinggung barang sedikitpun. Walau demikian, ibu tidak pernah marah.
###
Malam harinya ketika Aretta sedang serius belajar.
"Bu, ibuuu ." Ucap seorang laki-laki dengan tergesa-gesa, yang tidak lain adalah ayah Aretta.
"Ada apa yah, kok buru-buru gitu ?". Ucap ibu kaget
"Ayah diterima kerja jadi security bu". Ucap ayah.
"Alhamdulillaah". Ucap ibu dan Aretta bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Via dianiag
likee
2020-09-11
1
Rere Amor
lanjuuuuuuuutttt.......
2020-09-01
1
Yuyum Yumiati
lanjutkannnn
2020-08-26
1