Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore.
hiruk pikuk ibukota masih terasa ramai. Membuat siapapun yang berada di tempat itu pasti merasakan kebisingan yang tak terkira.
Bagaimana tidak, suasana kendaraan pribadi yang lalu lalang. Ditambah dengan asap kendaraan yang membuat siapapun menutup area hidung dan mulut rapat-rapat.
Tak terkecuali dengan Aretta dan ibu yang baru pertama kali menginjakan kaki di ibukota.
Aretta menggenggam tangan ibunya erat-erat, seakan tak mau lepas barang sedikitpun.
Begitu juga sang ibu yang menggenggam tangan anaknya erat-erat dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya harus menjinjing tas yang lumayan besar ukurannya.
Tak lama sang ibu mengajak anaknya untuk duduk dibangku kecil dipinggir warung yang ada di dekat mereka berdiri.
"Are, kamu duduk dulu disini sayang. Ibu mau telfon ayah dulu sebentar." Ucap sang ibu meminta anaknya untuk duduk d kursi sembari menurunkan tas jinjing yang sedari tadi tak lepas dari lengannya.
"Are takut ibuu." Ucap Aretta yang tak mau melepaskan genggaman tangannya.
"sebentar sayaaang." Ucap sang ibu yang masih dengan kelembutannya
Akhirnya dengan sedikit berat hati, Aretta melepaskan genggaman tangan sang ibu.
"Yah, ibu udah sampai terminal nih sama Aretta. Ayah dimana ?" Ucap ibu setelah menekan tombol pada handphonenya.
"Iya bu, sebentar lagi ayah sampai. Ibu tunggu dulu ya sebentar." Ucap laki-laki diseberang telfon.
Tak lama setelah ibu memasukkan kembali handphonenya kedalam saku kemeja yang ia kenakan, datanglah taksi berwarna biru muda yang berhenti tepat didepan Aretta dan ibunya.
tin. . tiiinn. . .
"Ayaaaaaaahhhhh. . . ." Teriak Aretta dengan suara khasnya, yang membuat orang-orang yang ada disekitarnya memandang suara itu berasal.
Seketika keluarlah pria paruh baya dari dalam taksi yang segera berlari menuju suara itu berasal seraya menggendong sambil mengangkat tubuh mungil nan cantik itu.
"apa kabar Aretta sayangku . . . ? Ayah kaaangeen banget sama Are. Sini peluk ayah !" Suara pria tersebut sembari merentangkan tangannya yang disambut pelukan oleh sang anak.
"Aretta juga kaaaaaaangeeeeeen banget sama ayah." Ucap gadis kecil tersebut sembari mengecup pipi sang ayah.
"Oh ya ayah, inget tidak janji ayah sama Are waktu itu ?" Lanjut Aretta.
"Janji ? Janji apa yaaa, ayah lupa ?" Sembari memutar bola matanya mencoba mengingat.
"Ayaaah, kok lupa sih udah janji ama Are ? Kan ayah udah janji mau ngajakin Are jalan-jalan pakai taksi ayah ?" Sembari memasang muka memelasnya.
"Siap tuan putri yang cantik, mari ayah antarkan ke tempat yang tuan putri inginkan." Ucap sang ayah antusias.
Kemudian tanpa menunggu lama, taksipun meluncur menyusuri jalanan ibukota yang masih ramai. Terlihat senyum sumringah dari sudut bibir mungil Aretta. Ia teramat sangat senang menyadari dirinya bersama ayah dan ibu tercinta mengelilingi jalanan menggunakan taksi.
"Are mau kemana ?" Tanya Ayah.
"Kepasar aja yah, are mau beli mie cup."
Jawab Aretta dengan wajah sumringahnya, sembari sedikit berjingkrak. Karena posisinya saat itu memang duduk dibangku belakang sembari sesekali berdiri.
Sementara sang ibu hanya memandangi anaknya dari kaca spion , sembari sesekali tersenyum melihat tingkah sang anak dan ayah yang sudah cukup lama tidak bertemu.
Tanpa disadari, taksipun menepi pada sebuah pasar. Tanpa menunggu lama, ayah, ibu dan Aretta segera membeli barang kebutuhan yang diinginkan. Dan setelah semuanya didapatkan, mereka segera menuju rumah kontrakan yang letaknya tak jauh dari pasar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Evy Juliana Nst
Halo kak Ulfa..., aku di kasih Novel Arreta buat di dubbing, maaf kalo suaranya jelek ya kak..., maklum msh pemula😁😁, silahkan di cek ya kak.. jangan lupa tinggalkan jejak disana☺☺😘
2021-07-15
1
🦂...YR
like 👍
2020-10-25
1
Rezza Handira
Liek back yaa kak
semangat
2020-10-06
1