Masa MPLS sudah memasuki hari ke 3, hari ini Ayra kembali ke kelas pertamanya yang di mana kelas tersebut khusus kegiatan indoor sebelum besok berpindah menuju kelas kegiatan outdoor dan di hari ini Melody tidak ada di sampingnya izin tidak masuk karena keadaan neneknya di rumah sakit yang semakin memburuk sehingga Melody harus memprioritaskan neneknya, untungnya Ayra mempunyai kepribadian yang mudah berbaur dengan orang baru sehingga bukan menjadi masalah yang besar baginya, walaupun begitu tetap saja boundaries antara orang yang baru kenal beberapa menit atau jam dengan yang kenal sejak hari pertama suasananya sedikit berbeda. Akan tetapi hari ini kondisi perasaan Ayra sangat bagus hari ini jadi ia akan mengerahkan semua usahanya dan semangatnya untuk memenangkan games di hari ini dan menyimak pemaparan materi MPLS dari guru pembimbing kelas serta senior pembimbingnya.
Tanpa terasa menit demi menit sudah berlalu, jarum jam sudah bergerak berpindah di angka 9 yang menjadi pertanda waktunya istirahat.
Hari ini Ayra berkenalan dengan Yesika dan Gia, teman barunya yang duduk di belakangnya dan ternyata mereka berdua mempunyai kesukaan yang sama dengannya yaitu menonton berbagai drama romantis dari Asia. Ayra mencoba mengajak mereka untuk ke kantin bersama tetapi ternyata mereka berdua sudah janjian membawa bekal bersama sehingga mau tak mau Ayra hendak menuju kantin sendirian.
Baru melangkahkan kakinya keluar dari pintu kelas, terlihat Gefano yang berjalan menuju melewati kelas Ayra.
Tanpa pikir panjang lagi Ayra langsung memberhentikannya, "Halo Gef! mau ke kantin?" cegat Ayra dengan senyum sedikit kikuknya.
"Hmm.. iya, lo juga?"
"Iya! mau bareng boleh?" tanya Ayra memastikan dengan sopan.
"Boleh, ayo."
Tanpa ba-bi-bu lagi Ayra langsung berdiri berjalan di samping kiri Gefano, bagaikan sepasang kekasih yang baru trial relationship dengan sedikit kecanggungannya dan keheningan.
"Lo sendirian aja? bukannya lo sekelas lagi sama Melody?" tanya Gefano membuka percakapan dan berusaha memecah keheningan di antara mereka berdua saat menuju kantin.
"Iya nih, Melody hari ini izin, dua orang lagi yang gue ajakin kenalan ternyata bawa bekel, untung ada lo!" jawab Ayra dengan semangat.
Eh.. Aduhh.. Ayra..Napa lo terlalu jujur gitu sih sama Gefano, duh.. malu bangettt!!
Spontan ucapan Ayra membuat Gefano melirik ke arah Ayra yang mendadak terdiam menahan malu, sedangkan Gefano masih dengan wajah tanpa ekspresinya.
Canggung..
Nih anak susah banget ditebaknya, kan jadi bingung gue mesti gimana lagi. batin Ayra merutuki kebodohannya.
Tetapi untung saja kecanggungannya di antara mereka dapat sedikit teralihkan karena mereka sudah sampai di kantin dan Gefano berinisiatif mencari meja kantin yang kosong.
"Lo mau makan apa Ra?" tanya Gefano membuka obrolan seusai mereka mendapatkan kursi yang kosong di pojok kanan dan mereka berdua duduk berhadapan.
"Em kayaknya gue mau makan mie ayam deh sama minumnya es teh, lama gak ya kira-kira? takut gak keburu," jawab Ayra setelah menimbang-nimbang.
"Oke, keburu kayaknya, gue pesenin ya." Gefano bangkit dari kursinya dan berjalan sedikit berdesakan ke tukang mie ayam kantin.
Ayra memandangi punggung Gefano yang perlahan menjauh di antara kerumunan siswa baru SMA Dirgantara.
Setelah sekitar 10 menit berlalu Gefano kembali dari kerumunan dan duduk dihadapan Ayra.
"Udah gue pesenin ya." kata Gefano sambil menarik bangku plastik kantin.
"Oke makasih, lo juga pesen mie ayam?"
"Enggak, gue pesen bakso."
"Oh."
Hening...
"Oh ya rumah lo di mana emang?" tanya Gefano membuka obrolan.
"Gue? Rumah gue di Perumahan Bougenville, lo tau?"
"Tau dong."
"Lo pernah main ke sana? btw kalo lo rumahnya di mana?"
"Pernah, nganterin nyokap. Rumah gue di Griya Eksotis, tau?"
"Tau lah! Gini-gini gue suka dijadiin alasan kelayapan sama kakak gue. "
"Ahahaha, emang kakak tuh paling gampang kalo bawa-bawa adeknya ya."
"Lo punya kakak?" tanya Ayra mendadak penasaran.
"Punya."
"Permisi!" obrolan mereka berdua terhenti dengan kemunculan seorang ibu penjual dengan nampan berisi mangkok mie ayam, bakso dan 2 gelas es teh segar dan tanpa pikir panjang Ayra dan Gefano langsung menyantap makanannya begitu dihidangkan di meja.
Seusai makan Ayra dan Gefano berjalan menuju pedagang mie ayam tadi untuk membayar. Ayra menyodorkan duluan pecahan uang lima puluh ribu begitu pula dengan Gefano yang juga menyodorkan uang limah puluh ribu.
"Duh dek! Ada uang kecilnya gak?" tanya pedagang tersebut menatap Ayra.
"Pake uang saya aja bu! berdua!" serobot Gefano.
"Oh yaa.." jawab ibu tersebut dengan senyum penuh artinya.
"Nih ya kembaliannya"
"Makasih bu!"
Ayra berjalan di depan Gefano untuk keluar berjalan membelah kerumunan di kantin, "utang gue ke lo jadi berapa?" tanya Ayra setelah keluar dari area kantin.
"Gak usah, gak usah lo ganti, anggep aja gue traktir lo."
"Eh kok gitu."
"Ya gapapa, emangnya gak boleh nraktir orang?"
"Ya boleh sih.. kan gak ada di undang-undang negara"
"Nah itu tau."
"Ya tapi kan gu-"
"Udah santai saja, dah sana masuk!" tanpa disadari mereka berdua sudah di depan kelas Ayra. Gefano langsung lanjut berjalan ke depan pergi ke kelasnya.
"Gef, thank you ya!" ucap Ayra sedikit berteriak ketika Gefano perlahan menjauh.
------
Jarum jam menunjukkan pukul lima sore, Ayra sudah mengganti baju dengan baju santainya dengan posisi selonjoran sambil menonton drama korea.
Ting.. Suara notifikasi masuk di ponsel Ayra.
Lucas mengirim dua pesan baru.
Ayra langsung membuka ruang obrolannya dengan Lucas.
Lucas: Gue ada di depan rumah lo sekarang.
Lucas: Keluar dong!
^^^Ayra: Eh mau ngapain?^^^
Lucas: Nganterin sesuatu, udah buru keluar, keburu gue jadi mannequin toko nih.
^^^Ayra: Hahaha bisa ae lo, oke wait gue turun!^^^
Cklek.. Kriett.. Ayra membuka pintu gerbang rumahnya, terlihat Lucas dengan setelan santainya.
"Keluar juga nih akhirnya nih orang." ledek Lucas.
"Gak usah ngeledek, lo ngapain ke sini?"
"Ini gue mau kasih oleh-oleh, nyokap gue baru pulang liburan dari Jepang."
"Wihh asikkk!!! Otw mabok matcha nih." sahut Ayra terkekeh.
"Tau aja lo, kalo gue bawain serba matcha."
"Hahaha gue asal ceplos aja padahal, wihh jangan-jangan gue bakat jadi cenayang nih." sahut Ayra menyombongkan diri.
"Nenek sihir dong ahahaha!" ledek Lucas.
"Anjirr jelek dong gue kalo nenek sihir."
"Enggak kok cantik!"
Perkataan Lucas barusan seketika membuat pipi Ayra memerah.
"Oh ya, nanti malam lo mau keluar bentar gak?" tanya Lucas menatap lurus Ayra.
"Mau ngapain?"
"Ke pasar malem, mau gak?"
"Boleh! Tapi karena besok masih weekday jadi maksimal cuma sampe jam 9 atau setengah 10 malem aja yaa, gue takut kesiangan soalnya."
"Oke gak masalah, nanti kabarin lagi ya di chat, gue balik ya udah sore!"
"Oke sampai ketemu nanti Cas!"
"Bye Ra!" Lucas langsung menyalakan motornya dan menarik gas motornya pergi.
Ayra menatap punggung Lucas menjauh hingga tak terlihat oleh pandangannya lagi.
\=\=\=\=\=\=
Halooo!!! Kembali lagi di episode Heartbeat Because of You ini!!!
Gimana nih kabar kalian???
Waduhh gercep juga nih Lucas😱 Gefano nih banyak duit ye kayaknya hahahaha /bercanda. Pusing gak Ra dijejelin 2 cowok sekaligus?
Kalian ada tim mana nih??
#timgercepLucasAyra atau #timslowbutsureGefanoAyra nih??
Atau malah tim keduanya hihihihi?
Tentukan pilihanmu segera dan bersiap menaiki kapal yeyy!!!
Jangan lupa dukungannya readers-readerskuuu, boleh komen, vote tambahkan di list bacaan atau rekomendasi ke orang lain bowlehhh bangetttt hehehe. (♥_♥)
Dengan adanya dukungan dari kalian aku jadi makin semangat untuk update hehehe.
Salam termanis dan hangat dari author terayeyyy xixixi(。>‿‿<。 )
Terima kasih!
Sweetpao.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Sri Astuti
yah anak" ABG mmg selalu punya sisi seru
2024-07-17
1
Tsukasa湯崎
Baca cerita ini kayak jalan-jalan di negeri dongeng.
2024-07-01
1