HAPPY READING
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Berarti yang terjadi semalam bukanlah mimpi. Dia memang telah menghabiskan malam bersama lima orang lelaki sekaligus! Lelaki yang tidak dikenalnya sama sekali?! Azizah menutup mulutnya dengan tangan kirinya. Berusaha menahan tangisnya yang pecah agar tidak didengar oleh kakaknya.
"Hallo, Dek. Azizah? Kamu masih disana kan? Kamu dengar Kakak kan? Zah?"
Azizah sudah tidak fokus lagi mendengarkan kakaknya. Dengan frustasi dia menutup panggilan suara itu, dan kembali menangis sesenggukan.
Namun ponselnya berdering. Awalnya dia pikir kakaknya menghubunginya karena merasa curiga atau cemas padanya. Namun ternyata itu panggilan dari Derby, sang kekasih.
Dia bingung harus menjawab panggilan masuk itu atau merejectnya. Pikirannya masih begitu kalut untuk bicara dengan orang saat ini. Dia butuh waktu untuk menenangkan diri dan mencerna semua ini.
Tapi apa dia harus mengabaikan Derby? Bagaimana kalau pria itu sampai curiga atau khawatir padanya, jika dia tiba-tiba saja bersikap aneh dengan mereject panggilan darinya? Karena merasa tidak ada cara lain, dia pun menjawab panggilan suara itu.
"Hallo sayang, good morning. Udah bangun? Semoga tidurmu semalam nyenyak ya" Terdengar suara Derby dengan nada lembut, penuh cinta dan perhatian.
Lidah Azizah terasa kelu. Jika pria ini sampai tau kalau dirinya habis digagahi oleh lima orang pria dalam semalam, apa dia masih sudi bersikap mesra seperti ini padanya?
"Oh ya, hari ini kita jalan-jalan yuk. Sekalian cari cincin untuk pertunangan kita. Seperti yang kita bicarakan kemarin. Nanti aku jemput ya"
"Der, nanti aku hubungi lagi ya" Azizah menutup pembicaraan itu. Dia masih sangat kalut dan tidak tau harus bicara apa.
Dengan tergesa-gesa dia memasukkan kembali ponselnya kedalam tas. Lalu memunguti pakaiannya dan memakainya dengan gemetar, sebelum meninggalkan hotel itu. Dia hanya berharap semoga tidak bertemu dengan orang-orang yang mengenalinya ditempat itu.
🍂🍂🍂🍂🍂
Sementara itu, dikediaman mewah Pradipta, Amrita sedang terlibat pembicaraan serius dengan suami, mertua dan adik iparnya.
"Jadi Azizah baru sadar, dengan apa yang terjadi dihotel itu?" Tanya Tora pada istrinya.
"Iya Mas. Kedengarannya dia sangat shock. Mungkin dia baru sadar, habis dilecehkan" Jelas Amrita lirih dengan raut wajah murung.
"Bagus dong kalau begitu. Semoga saja dia sadar, kalau dia tidak pantas bersanding dengan Derby. Derby juga belum tentu mau dengannya, kalau tau dia sudah tidak perawan lagi" Kinanti yang duduk disofa menimpali dengan arogannya.
"Apa menurut Mama, dia akan memberi tau Derby apa yang terjadi padanya? Lalu, pertunangan mereka akan dibatalkan?" Chelsea yang duduk disebelah mamanya bertanya dengan wajah berbinar-binar.
"Semoga saja begitu. Bukankah itu yang kamu inginkan sayang? Menggantikan posisi Azizah, untuk menjadi tunangan dan istrinya Derby?" Kinanti tersenyum licik sembari memeluk putrinya dengan sayang.
"Tentu saja Ma. Mama tau kan, itu adalah impianku yang direnggut oleh gadis kampung itu?" Seru Chelsea dengan antusias dan berkobar-kobar, membayangkan Derby akan menjadi miliknya setelah direbut oleh gadis kampung seperti Azizah yang tak lain adalah adik dari istri kakaknya.
Dia membalas pelukan mamanya dengan ceria dan manja. Lalu dia beranjak dari sofa dan menghampiri Tora yang berdiri bersama istrinya yaitu Amrita.
"Kakak. Kakak yakin kan, bisa membuat Derby meninggalkan Azizah dan menikahiku?" Chelsea menatap Tora dengan manja dan penuh harap. Dia takut kecewa dan mendapat harapan palsu. Karena dia sangat ingin Derby menjadi miliknya.
"Tentu saja sayang. Kakak akan lakukan apapun untuk kebahagiaanmu. Dan kakak akan hancurkan siapapun, yang berani merebut apa yang seharusnya menjadi milik adik kesayangan Kakak ini" Tora merangkul dan mengelus-elus rambut adik kesayangannya itu.
"Terima kasih Kak. Kakak memang yang terbaik" Chelsea memeluk Tora dengan erat dan manja saking bahagianya mendengar pernyataan kakaknya.
"Berterima kasihlah pada kakak iparmu. Semua impianmu akan menuju kenyataan berkat dirinya" Tora menunjuk istrinya dengan tatapan penuh arti.
Amrita hanya diam dengan wajah muram disertai seulas senyuman yang terkesan dipaksakan.
Chelsea mendekati Amrita dan memeluk kakak iparnya dengan hangat.
"Kak Amrita, terima kasih banyak ya Kak, sudah mau membantuku mendapatkan Derby dengan cara menjebak Azizah"
Amrita kembali memaksakan diri untuk tersenyum. "Iya Chel, sama-sama. Kamu jangan khawatir ya sayang, Kakak pastikan Derby akan meninggalkan Azizah, dan menikahimu" Amrita membalas pelukan Chelsea dan berkata dengan berat hati.
Chelsea tersenyum puas mendengar ucapan kakak iparnya. Harus dia akui, kali ini kakak iparnya itu cukup berguna baginya. Dia rela menghancurkan hidup adik kandungnya sendiri, demi dirinya.
Meski selama ini dia selalu bersikap dingin pada kakak iparnya itu. Apalagi saat pertama kali kakaknya mengutarakan keinginannya untuk menikahi wanita itu, yang tak lain adalah kakak dari gadis yang paling dibencinya.
Orang yang telah merebut pria yang dicintainya. Dia adalah orang yang paling menentang pernikahan kakaknya dengan Amrita. Namun Tora bersikeras menikahi wanita itu sekalipun dia dan mamanya menentang.
Namun sekarang dia sadar kalau ternyata pernikahan mereka ada untungnya juga baginya. Karena setelah menikah, Amrita jadi lebih sering membelanya ketimbang Azizah.
Saat suami, mertua dan adik iparnya merasa bahagia, Amrita justru merasa sedih dan menyesal dengan situasi ini. Dimana dia tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti keinginan mereka untuk menghancurkan hidup adiknya sendiri.
Semua ini dilakukannya demi mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Demi cinta pada suaminya.
Flashback on
Seminggu yang lalu.
"Tora!! Amrita!! Cepat kesini!!" Suara jeritan Kinanti yang menggelegar mengejutkan Amrita dan Tora yang sedang tertidur hingga mereka tersentak bangun.
"Mas, kenapa ya Mama teriak-teriak?" Tanya Amrita yang heran juga panik mendengar suara pekikan ibu mertuanya.
"Tidak tau. Sepertinya dari kamar Chelsea. Ayo kita cek" Ajak Tora yang sama herannya dengan istrinya. Keduanya berlari kekamar Chelsea, tempat dimana teriakan Kinanti berasal.
"Chelsea hentikan!! Jangan gila!!" Kinanti beteriak histeris.
Betapa terkejutnya Amrita dan Tora saat mereka sampai didalam kamar Chelsea yang sudah ramai oleh para pelayan dan pengawal yang berkerumun. Suasana begitu riuh. Terutama oleh teriakan histeris Kinanti yang merutuki putrinya. Bau bensin menyeruak.
"Iya Ma, aku memang sudah gila!! Dan ini semua gara-gara gadis kampung itu! Dia sudah merebut Derby dariku!! Lebih baik aku mati saja, daripada aku tidak bisa mendapatkan Derby!!"
Amrita dan Tora terbelalak dengan tubuh terpaku melihat Chelsea yang histeris. Menangis meraung-raung sembari memegang jerigen berisi bensin dan menyiramkannya kesekujur tubuhnya. Tubuh gadis itu sudah basah kuyup dengan bensin.
Dia membuang jerigen dan mengambil korek api, lalu menyalakannya.
Karena masih belum paham apa yang membuat adik iparnya menggila seperti itu, Amrita mendekati Kinanti dan bertanya dengan bingung.
"Ma, ada apa ini? Apa yang terjadi pada Chelsea?" Dia melirik Chelsea dengan tatapan prihatin.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Yuli a
boleh gk thor rumah si toro di ksih bom... biar mti semua. aku curiga penghuninya kyk nya keturunan dakjal semua. boleh ya...
2024-07-03
0
Nandi Ni
komplotan sadis n brutal ! keluarga biadab.
Tuha tidak tidur,hukum sebab akibat itu ada,jadi tunggu !
2024-07-01
1
stefani n.i.s
lanjut thor..
2024-07-01
1