HAPPY READING
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
"Tidak masalah dong sayang. Kan nanti kalau aku sakit, ada kamu yang bisa merawatku"
"Enak saja. Aku inikan belum jadi istrimu. Mana bisa merawatmu?"
"Memangnya kenapa? Kan kamu calon istriku"
"Kan baru calon. Belum official. Sudah dulu ya. Itu kak Amrita sudah kembali dari toilet" Ujar Azizah yang kembali melihat kakaknya yang sudah beberapa menit yang lalu menghilang dari pandangannya.
Meski saat ini keberadaan wanita yang delapan tahun lebih tua darinya itu masih agak jauh dari posisinya. Namun tetap saja dia merasa malu dan tidak enak, kalau harus melanjutkan pembicaraan mesra dengan kekasihnya didepan kakaknya karena itu bersifat privasi.
"Eh, tunggu dulu" Cegah Derby saat Azizah hendak mengakhiri panggilan suara itu.
"Apalagi?"
"I love you, my future wife" Ucapan Derby terdengar lirih dan mesra.
Membuat hati Azizah berbunga-bunga dan tersanjung, meski ini bukan pertama kalinya dia mendengar kata-kata itu dari mulut Derby. Namun kata-kata itu seperti lirik merdu ditelinganya, yang tidak pernah bisa membuatnya bosan meski sudah berulang kali mendengarnya.
"I love you to, my future husband" Balas Azizah dengan nada lirih dan seulas senyum malu sebelum dia mematikan ponselnya.
Azizah menatap ponselnya dengan sumringah. Setiap kali bersama Derby selalu membuat perasaannya seakan terbang keawang-awang.
Bagaikan rakyat jelata yang mendapatkan seorang pangeran, rasanya seperti mimpi sebentar lagi dia akan bertunangan dan menikah dengan pria tampan dan kaya seperti Derby. Itulah yang dirasakan Azizah sejak awal Derby menyatakan cinta padannya, dan melamarnya untuk menjadi pendamping hidup.
Derby Aditama adalah putra tunggal dari nyonya Irma Aditama dan suaminya yang sudah meninggal sepuluh tahun yang lalu. Dan saat ini pria tampan itu sudah menjadi pemimpin Aditama group. Menggantikan posisi mendiang ayahnya.
Sebenarnya alasan Azizah menerima Derby bukan karena kekayaannya, karena dia bukan tipe gadis yang materialistis. Akan tetapi karena kelembutan dan cinta tulusnya lah yang membuatnya luluh.
Meski terlahir dari keluarga terpandang dan memiliki perusahaan terbesar, namun Derby bukanlah tipikal pria sombong, tinggi hati dan suka mempermainkan wanita. Dia adalah sosok yang punya rasa tanggung jawab dan pekerja keras, meski memiliki sifat dingin.
Namun sejak mengenal Azizah, dia mulai memiliki sikap humoris. Meski itu hanya berlaku pada Azizah saja. Karena Derby tetap bersikap dingin pada orang lain.
Keduanya bertemu sekitar satu tahun yang lalu. Saat itu Azizah baru saja menyelesaikan pendidikan menengah atasnya. Dan dia berencana untuk melanjutkan kuliahnya. Namun tentu saja hal itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hingga dia memutuskan untuk mencari pekerjaan.
Dia tidak ingin menyusahkan orang tuanya yang memiliki penghasilan pas-pasan. Dia ingin hidup mandiri yang bisa membiayai kuliahnya sendiri. Jadi dia memutuskan untuk mencari pekerjaan. Akhirnya dia diterima bekerja diperkebunan jeruk milik keluarga Derby.
Dari situlah dia mendapatkan uang untuk biaya kuliahnya. Dan disanalah awal mula pertemuannya dengan Derby, hingga akhirnya tumbuh benih-benih cinta.
Mengingat rintangan dan lika-liku cinta mereka yang cukup berat, rasanya Azizah tidak percaya kalau mereka bisa sampai pada titik ini. Titik dimana mereka akan meresmikan hubungan mereka kejenjang yang lebih serius. Yaitu pertunangan, lalu disusul pernikahan setelah itu.
Azizah masih mengingat dengan jelas, bagaimana berulang kali dia menolak Derby karena kasta mereka yang cukup berbeda.
Derby adalah pemilik perkebunan jeruk yang hasilnya diolah menjadi jus dan diekspor ke beberapa negara besar. Sedangkan dirinya hanya pekerja saja diperkebunan itu.
Ditambah lagi Chelsea juga menyukai pria itu. Alasan itulah yang membuat Chelsea semakin tidak menyukai Azizah. Bahkan menganggapnya sebagai rival dalam kisah cintanya.
Amrita juga sudah sering menasehati agar dia menjauhi Derby dan tidak mencari masalah dengan Chelsea, karena biar bagaimanapun gadis itu adalah adik dari suaminya.
Azizah sudah menurutinya. Namun dia bisa apa jika Derby terus mengejar-ngejarnya? Berulang kali pria itu mengatakan tidak pernah memiliki perasaan apapun pada Chelsea. Baginya gadis itu hanya sebatas teman, tidak lebih.
Orang tua mereka adalah sahabat sejak lama. Karena itulah Derby dan Chelsea sudah berteman sejak kecil. Bahkan keluarga sempat ada rencana untuk menjodohkan mereka. Namun Derby menolaknya, bahkan sebelum mengenal Azizah. Karena dia tidak pernah tertarik pada gadis itu.
"Habis telponan dengan Derby?" Tanya Amrita dengan senyum menggoda sembari meletakkan piring makanan dan segelas jus diatas meja. Lalu kembali duduk dikursi didepan adiknya itu.
"Iya nih Kak?" Azizah tersenyum malu.
"Heum.... So sweet sekali pasangan ini. Pasti kalian sudah tidak sabar lagi ya, menunggu hari pertunangan kalian bulan depan?" Goda Amrita.
"Iya Kak. Aku bahkan sudah tidak sabar lagi, berada diatas pelaminan itu bersama Derby, sebagai ratu dan raja sehari, seperti kak Cica dan suaminya" Azizah melirik sepasang pengantin yang baru beberapa menit yang lalu disapanya.
Senyum bahagia yang masih terpancar diwajah mereka membuatnya membayangkan dirinya dan Derby yang sedang bersanding diatas pelaminan itu. Tentunya itu adalah hari yang paling bersejarah dan membahagiakan sepanjang hidupnya. Dan hari itu akan tiba sebentar lagi dalam hitungan hari. Azizah kembali melirik kakaknya.
"Seperti Kakak dan kak Tora sewaktu menikah dulu. Pasti itu adalah masa-masa paling membahagiakan sepanjang hidup Kakak kan?"
"Tentu saja Dek. Tidak ada hari yang paling membahagiakan dalam hidup kakak, selain dihari itu. Hari dimana Tora menjadikan kakak sebagai istrinya. Pendamping hidupnya. Dan kakak akan melakukan apapun, demi mempertahankan kebahagiaan itu. Karena kakak tidak akan bisa hidup tanpa Tora, suami yang sangat kakak cintai, melebihi nyawa kakak sekalipun" Lirih Amrita dengan raut wajah yang nampak sedih. Dengan tatapan penuh arti dan nada suara yang terdengar serius.
Azizah tersenyum mendengarnya. Dia berpikir kakaknya terharu mengenang masa-masa indah kala menikah dulu. Dia berharap kakaknya akan selalu bahagia bersama suaminya. Dan pernikahan mereka jauh dari badai. Karena dia sangat menyayangi kakaknya.
"Oh ya, ini kakak sudah ambilkan makanan dan minuman untukmu. Ayo makan" Amrita mendekatkan piring makanan dan gelas minuman yang dibawanya tadi kedepan Azizah.
"Kenapa harus repot-repot sih Kak? Aku kan bisa mengambilnya sendiri"
"Tidak repot kok sayang. Hanya mengambilkan makanan dan minuman yang sudah disediakan. Yang repot itu, kalau harus memasaknya dulu. Sudah jangan bicara. Ayo makan" Amrita menyendokkan makanan dalam piring itu, lalu menyuapinya kedalam mulut adiknya.
"Iya-iya" Jawab Azizah yang harus membuka mulutnya segera karena sendok berisi makanan itu sudah berada tepat didepan bibir mungilnya. Amrita juga mengambil gelas jus dan meminumkannya pada Azizah.
Namun didetik berikutnya, Azizah merasakan sekujur tubuhnya menjadi gerah. Dengan kedua tangannya, Azizah mengibas-ngibaskan tubuhnya yang terasa panas.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Suyati
ya ampun kakak macam apa itu
2024-08-30
0
Yuli a
jahat banget kalau emng bener kakaknya pelakunya. pingin tk pukul aja nih kakaknya. tega2nya hancurin hidup adeknya.
2024-07-03
0
kalea rizuky
kakanya pasti ikutan jebak adeknya
2024-07-02
0