Tubuh Chen Fei yang semula sudah pucat, berubah menjadi jauh lebih pucat setelah perubahan warna darahnya. Hal ini berbanding terbalik karena seharusnya dia menjadi lebih berwarna dikarenakan darahnya yang menggelap tetapi kenyataannya dia menjadi lebih pucat dibandingkan sebelumnya.
Bahkan warna bibirnya sekarang hanya menjadi samar samar seperti orang yang terkena sakit parah tapi dia sendiri tidak merasakan sakit apapun lagi, tidak seperti sebelumnya.
Tiba tiba senyuman nampak jelas di wajahnya, karena dia teringat dengan kata kata "ibunya" sebelum dia melarikan diri. Hari dia melarikan diri adalah hari terakhir dirinya dalam melatih Darah Seribu Racun dan dipicu dengan racun dalam Mata Air Jiwa Ilahi ini membersihkan semua kotoran yang ada di dalam tubuhnya dan menyucikan dirinya.
Darah Seribu Racun miliknya telah terbentuk dengan sempurna dan dia tertawa ringan ketika membayangkan bahwa hari pembalasan akan tiba di masa depan. Dia tidak akan berhenti disini saja, dengan bantuan dari penolongnya, Feng Jun dan Mata Air Jiwa Ilahi ini, Chen Fei akhirnya bisa mengeluarkan seluruh bakat alami miliknya.
"Tidak hanya pembalasan dendam ku yang akan tiba melainkan, aku juga akan membalaskan dendam Klan Phoenix juga !" Seru Chen Fei dengan penuh tekad.
Bagi Chen Fei, dia bukan seseorang yang tidak tahu terima kasih. Feng Jun telah menolongnya dengan bantuan yang sangat besar, Klan Phoenix milik Feng Jun telah dimusnahkan secara tidak adil, bagaimana mungkin Chen Fei bisa diam saja ? Dia menjadi semakin bersemangat untuk berkultivasi.
Kekuatan dari Mata Air Jiwa Ilahi perlahan lahan menyempurnakan Dantian miliknya dan mengisi Dantian Chen Fei dengan untaian untaian Qi berwarna merah dan biru muda.
Mata Air Jiwa Ilahi adalah sumber daya yang langka karena memiliki sifat netral sehingga bisa digunakan untuk membantu meningkatkan segala jenis elemen yang ada di dalam tubuh seseorang.
Chen Fei membentuk Dantian dengan dua jenis elemen di tubuhnya, antara lain adalah Angin yang merupakan bawaan sejak lahir sementara yang lain adalah Api yang merupakan bawaan dari Feng Jun.
Tetapi, ada celah lain dari Dantiannya yang agak berbeda dari yang lain dan tampaknya lebih kecil dibandingkan dengan yang lainnya.
Ketika terkena untaian Qi dari Mata Air Jiwa Ilahi, celah kecil itu perlahan lahan bersinar dan menunjukkan warna hijau yang unik.
Chen Fei sendiri bertanya tanya, elemen apakah ini ? Seingatnya hanya ada 7 elemen berdasarkan ingatan Feng Jun dan tidak ada satupun yang berwarna hijau. Apakah mungkin ini adalah elemen baru yang menyatu dengan tubuhnya ? Elemen racun ?
Chen Fei tidak mengetahui pastinya hanya saja dia berusaha untuk tetap fokus pada kultivasinya, kultivasi bagi pemuda dibagi menjadi tiga bagian.
Yaitu, Bagian Fana, Bagian Semi Dewa dan Bagian Dewa. Setiap bagian ini terbagi menjadi sembilan tahapan dan pada Bagian Fana sendiri terdiri dari :
Tahap Kondensasi Qi
Tahap Regenerasi Qi
Tahap Penempaan Pondasi
Tahap Penempaan Tulang
Tahap Penempaan Qi
Tahap Penyempurnaan Qi
Tahap Penyulingan Qu
Tahap Penempaan Suci
Tahap Kristalisasi Qi
Setiap tahapan ini dibagi menjadi sembilan tingkat, yaitu tingkat 1 sampai 9. Jika Chen Fei berhasil memenuhi Dantiannya maka dia akan mencapai Tahap Kondensasi Qi tingkat 1.
Dantian Chen Fei perlahan lahan terisi penuh dan dia melakukan dobrakan terhadap pembatas kekuatannya dan cahaya putih meledak dari tubuhnya yang menghancurkan sebagian batu batu di sekitar tubuhnya.
Dia telah sepenuhnya menjadi seorang kultivator saat ini dan tubuhnya terasa lebih kuat dengan aliran tenaga di sepanjang tubuhnya.
"Ternyata seperti ini rasanya menjadi kultivator Tahap Kondensasi Qi tingkat 1, aku pasti akan mencapai Tahap Regenerasi Qi jika bekerja keras. " Gumam Chen Fei dengan penuh dendam.
Saudaranya, Chen Ji selalu dipuja puja karena mencapai Tahap Regenerasi Qi pada usia 16 tahun sementara dia sudah berusia 18 tahun tapi masih belum memiliki tingkatan kultivasi apapun sehingga kedua orang tuanya merasa malu karena memiliki seorang putra sepertinya.
Kali ini, tidak bisa dianggap memalukan lagi tapi dia pasti tidak akan melepaskan satupun orang dari Klan Chen lagi. Mereka bahkan tidak memikirkan ikatan darah dengan dirinya, atas dasar apa dia harus merasa ragu dengan ikatan darah di antara mereka ?
Klan Chen berani untuk bertindak begitu kejam kepada dirinya, bahkan merasa bahwa dirinya adalah sumber daya kultivasi bagi Chen Ji, maka jangan harap bahwa dia akan berbelas kasih ketika waktu pembalasannya tiba.
Kekuatan Chen Fei berangsur angsur menjadi lebih kuat, kekuatan dari Mata Air Jiwa Ilahi memang sangat luar biasa ajaib dibandingkan dengan sumber daya kultivasi lain.
Dia memang beruntung, seperti yang dikatakan oleh orang orang bahwa ada sebuah keberkahan di balik bencana yang menimpanya saat ini.
Manusia bisa hidup tanpa makanan selama beberapa minggu asalkan memiliki minuman, hanya dengan mengandalkan kekuatan dari Mata Air Jiwa Ilahi saja sudah mampu membuat Chen Fei bisa bertahan.
Pondasi tubuh Chen Fei yang semula sangat lemah dan rentan, berubah menjadi lebih kokoh dan bahkan lebih baik dibandingkan dengan adiknya, Chen Ji.
Disisi lain, Klan Chen yang telah mengirim orang untuk mengejar Chen Fei tapi tidak berhasil menemukannya bahkan sehelai rambutnya, tentu saja membuat Ketua Klan Chen marah, yang tidak lain tidak bukan adalah kakek dari Chen Fei.
"Kakek, harus menemukan sampah itu untukku. Jika aku berhasil mendapatkan Darah Seribu Racun maka aku pasti akan bisa mengangkat reputasi Klan Chen kita !" Seru seorang pemuda dengan wajah yang licik.
Pemuda ini tidak lain tidak bukan adalah adik kandung Chen Fei, Chen Ji. Orang yang ingin meminum darahnya dan memakan dagingnya sebagai sumber daya kultivasi.
"Tenang saja, kakek pasti akan mencarinya. Kakek akan mengirim orang untuk mencari ke dasar jurang. Kita tidak butuh dirinya, selama bisa menemukan mayatnya saja sudah sangat baik. " Ucap Kakek Chen Fei, Chen Yuan.
"Kalau begitu maka aku akan menunggu dengan sabar, semua ini benar benar kelalaian Ibu ! Jika Ibu tidak lalai dalam menjaga sampah itu, bagaimana mungkin dia bisa kabur ?!" Tanya Chen Ji dengan marah pada ibunya.
"Baiklah, Ibu yang salah. Kamu jangan marah lagi ya ? Itu tidak baik untuk kemajuan kultivasimu, Ji'er. " Jawab Nyonya Chen.
Chen Ji membuang muka dan tidak menyisakan sopan santun sedikitpun kepada orang tuanya karena dia telah dimanja sejak kecil dan menganggap dirinya sebagai jenius di antar jenius dan tidak terkalahkan.
Sehingga sifat dasarnya sangat sombong, penuh dengan niat jahat dan egois serta memandang rendah nyawa orang lain termasuk kakaknya sendiri, Chen Fei.
...----------------...
Jangan lupa like, komen, dan vote ya 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Anonim • Lika
kasih pelajaran
2024-09-20
2
Anonim • Lika
kurang ajar
2024-09-20
2
Wan zalina Wan Hassan
di lanjutkan
2024-08-18
2