EPS 3

HAPPY READING~

"Gue bener-bener benci lo Langit bahkan gue pengen lo cepet mati!"

Bulan Farenzi Fillbert.

.

.

.

Astaga. Batin seorang laki-laki yang menjabat sebagai ketua basket, dia Meteor

Sosok yang merem mendadak motornya kala seorang gadis melintas begitu saja di hadapannya, kalau mau bunuh diri jangan minimal jangan didepannya!

Rahang Meteor mengeras saat sosok gadis itu tak mau pergi malah menutup matanya erat-erat, apa dia gila!

Meteor langsung memarkirkan sepeda motornya dan langsung menghampiri gadis itu.

"Lo buta ya!" Bentak Meteor setelah menggeret tangan gadis itu menuju tempat motornya berada sedangkan gadis itu hanya diam sambil menundukkan kepalanya.

Tak sengaja mata Meteor menatap tongkat yang sedari tadi gadis itu pegang erat-erat, astaga! apa yang Meteor kata kan! jelas-jelas gadis didepannya ini memang....

"Sorry-sorry gue gak maksud gitu, gue tadi hanya kebawa emosi, maafin gue." Sesal Meteor menatap bersalah gadis didepannya ini yang sedikit demi sedikit mendongakan kepalanya lalu membuka matanya perlahan.

Lucunya. Batin Meteor yang menatap gelagat gadis didepannya ini dari samping.

Gadis itu meraba sekitar mencari-ari pria tadi, Meteor yang peka akan hal itu langsung mengenggam tangan gadis tersebut dengan kaku.

Jujur ini pertama kalinya Meteor memegang tangan seorang gadis kecuali Ibunya, jadi begini rasanya.

Deg deg deg.

Kenapa ini? kenapa jantung Meteor seakan lari marathon kala dirinya menatap wajah cantik gadis didepannya ini.

"Aku Langit, maaf soal tadi." Cicit Langit pelan.

"Emm, aku Meteor." Hei! kenapa dirinya ikut-ikutan berbicara aku-kamu? terlebih lagi dimana nada datarnya ketika berhadapan dengan orang asing?! Ini pasti bukan Meteor! Bukan!

Sekilas Meteor seperti menatap Bulan? sang adik dari sahabatnya, apa benar dia adik sahabatnya juga? Tapi setahunya Bintang hanya mempunyai satu Adik yang amat menyebalkan yaitu Bulan lalu dia siapa? Apa hanya mirip saja ya?

"Dimana kedua orang tua mu? kenapa dia tak ada di sebelah mu?"

"Mungkin mereka sibuk." Jawab Langit dengan senyumannya membuat jantung Meteor lagi-lagi berdetak kencang, sial! apa Langit mendengarnya?

"Oh... biar ku antar, rumahmu dimana?"

"Gang melati." Perumahan elit satu arah dengan perumahannya, kenapa bisa kebetulan begini?

"Oke kita satu arah." Ucap Meteor menuntun Langit untuk duduk diatas motornya namun Langit menolaknya, gadis itu masih takut dengan sosok pria asing didepannya ini dan dengan sigap Meteor paham.

"Tenang saja aku tak akan menyakitimu, aku janji! Aku hanya mengantarmu saja sampai rumah, sudah malam dan pasti hari ini akan hujan terlihat dari awannya yang nampak mendung." Bohong Meteor, entah mengapa dirinya ngotot sekali ingin mengantar gadis tak ia kenali sama sekali ini sampai rumahnya.

Langit mengangguk ragu lalu mulai mau diantar oleh Meteor, Meteor yang melihat tak ada penolakan itu pun menyunggingkan senyumannya.

"Gadis pintar." Lirih Meteor menepuk pelan rambut Langit.

♡♡♡♡♡KASIH RANTING 5♡♡♡♡♡

"Maaf nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau di luar jangkauan, silahkan hubungi kembali." Sedari tadi hanya bunyi operator itu saja di handphone milik Alana.

Kalau saja mobilnya tidak mogok dan kalau saja Leo tak sibuk hari ini dia mungkin dapat menjemput Langit tepat waktu, entah lah filing nya sekarang tidak enak?

Dan Alana benar-benar marah atas kelakuan Bulan yang di perintah Alana untuk menjemput kakaknya, namun apa! handphone milik Bulan tidak aktif!

Hal itu membuat Alana sedari tadi mondar mandir gak jelas dan berharap Leo datang atau tidak Langit yang datang dengan keadaan baik-baik saja, dia sudah ribuan kali mencoba menelepon guru Langit namun tak ada yang tau teman-teman Langit pun ikut ia telpon terakhir yang ia telpon adalah sahabat satu bangku Langit namun telponnya tak aktif.

Brakkk.

"Syukurlah kamu dateng, mana adik kamu? apa dia baik-baik saja? kenapa kalian lama sekali?" Tanya beruntun Alana saat putranya datang dengan keringat yang membanjiri tubuhnya.

Alana menyuruh Bintang segera pulang dari tongkrongan nya untuk menjemput adik nya saat Bulan hilang kabar begitu saja, tentu saja Bintang kaget dan langsung menstater motornya dengan kecepatan penuh, membiarkan dirinya di sumpahi banyak orang-orang.

"Langit gak ada di sekolahannya mi!" Jawaban yang keluar dari mulut Bintang sukses membuat Alana membulatkan mata nya lalu sedetik kemudian Alana pingsan untung saja tangan Bintang dengan sigap menarik tubuh maminya kedalam dekapannya.

"Mi! mami!" Teriak Bintang lalu mengendong ala bridal style maminya membawanya menuju kamar maminya berada.

Bintang langsung menggambil handphone nya dan menghubungi nomor Matahari dia tau jika nanti dia menelpon Bulan maka langsung di matikan oleh Bulan.

Anak itu benar-benar membuat Bintang emosi! terlebih lagi sifatnya yang kekanak-kanakan! Inilah akibatnya jika ia terlalu sering dimanja

"Halo ada apa Bin, tum-"

"Dimana Bulan." Ucap Bintang to the point dengan nada datar dan dingin membuat nyalinya menciut seketika.

"Di di di sam samping gue."

"Serahkan Handphonenya ke dia." Suruh Bintang dengan nada datar membuat Matahari langsung menuruti perintah Bintang.

Sedetik kemudian suara Bulan terdengar membuat Bintang mengepalkan tangannya kuat-kuat, kalau saja Bulan bukan adik nya sudah di pastikan Bintang melempar Bulan ke kandang singa sekarang juga.

Bagaimana tidak kesal kembarannya sendiri hilang Bulan malah asik-asik belanja di mall seakan tak terjadi apa-apa.

"Ada apa sih bang?"

"Pulang. Atau. Gue. Kesana!" Ucap Bintang penuh dengan penekanan di setiap ucapannya membuat Bulan mendengus sebal.

"Apaan sih bang! dat-"

"Pulang!"

"Ish, iya-iya."

"Lima menit belum pulang lo gak usah pulang ke rumah." Ucap enteng Bintang lalu mematikan handphone nya membuat Bulan lagi-lagi mendengus sebal.

Ini semua pasti gara-gara Langit! Bulan yakin itu!

Sementara didepan gerbang mansion mewah milik keluarga Langit.

"Ini rumah mu?" Tanya heran Meteor, ini seperti rumah sahabatnya, apa memang i i kebetulan lagi? Masa sampai rumah pun kebetulan?

"Iya, mau masuk?" Tawar Langit membuat Meteor menggeleng pelan.

"Meteor kamu masih disana?" Tanya Langit membuat Meteor menepuk pelan dahinya, dia lupa jika Langit tidak bisa melihat dirinya yang tengah menggeleng atau tidak.

"Eh masih, aku duluan aja ya Ngit, titip salam buat kedua orang tua mu." Ucap Meteor menstater motornya kembali namun tiba-tiba mobil yang ditumpangi oleh Bulan secara langsung, sedari tadi dibelakang mereka berdua ada Bulan yang menyimak pembicaraan mereka membuat Bulan langsung keluar dari mobilnya dan langsung menghampiri mereka berdua.

"Loh Meteor? kenapa kesini? mau ketemu gue kan?" Ucap PD dari Bulan sambil merapikan beberapa helai rambutnya yang nampak sedikit berantakan, "Maaf ya Meteor lama habis dari Mall soalnya."

Ya memang Bulan menyukai sejak lama Meteor namun tak di gubris sedikit pun oleh laki-laki itu datar itu. Namun bukan Bulan namanya jika berhenti menyukai begitu saja, ia tak akan menyerah walaupun memakai cara apapun itu!

"Gak, gue nganter dia." Mengerti maksud Meteor membuat Bulan diam-diam menatap tajam Langit.

"Oh dia, dia tuh anak pembantu gue kasihan gue dia gak ada tempat tinggal ya udah gue tampung aja lagian di rumah gue banyak kamar yang kosong." Jelas Bulan membuat Langit terkejut bukan main.

Hatinya sakit kala kembarannya bilang dirinya hanya anak pembantu? apa Langit sememalukan itu dimata Bulan?

Meteor hanya ber 'oh' ria, "Ya udah gue balik, jaga dia." Pamit Meteor membuat Bulan tersenyum lalu melambaikan tangannya saat Meteor mulai menjauh.

"Puas lo ngambil Meteor dari gue! dulu Mami, Papi, sama Abang, lo ambil sekarang Meteor! gue bener-bener benci lo Langit bahkan gue pengen lo cepet mati!"

"Ak-"

"Halah lo banyak bacot! masuk mobil kalau ditanyai Abang jawab lo tadi diajak gue ke mall, ngerti!" suruh Bulan membuat Langit mengangguk sambil tersenyum, mencoba menahan air matanya yang hendak turun jika ia berkedip satu kali saja.

BERSAMBUNG~

BULAN KENAPA?SORRY BATS GES KELUPAAN😂✌😢

LIKE, KOMEN, KASIH RANTING 5, VOTE DAN TAMBAH KAN FAVORIT👈 JANGAN LUPA😊

SEE YOU NEXT CHAPTER😉

BABAY~

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

kok bulan jahat ya sama langit mereka kan saudara , apalagi keturunan dari atas2nya gk ada yg jahat ama keluarga sendiri

2021-07-13

0

Anantasya😙

Anantasya😙

kok bisa Bulan jahat ya?

2021-07-13

0

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

langit buta gara gara bulan ee si bulan gitu banget sama kembaran nya 😏😏berbeda banget dengan alana dan Agnes ibunya alana saat punya kembaran mereka saling mendukung 🤧
berrti sifat bulan lebih engga baik ke timbang keluarga dan saudara nya yang lain dong 😪

2021-06-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!