EPS 1

>>WELCOME<<

HAPPY READING

"Nakal boleh, be*o jangan!"

Bintang Farenza Fillbert

.

.

.

.

"Apa-apaan ini? dikeluarin lagi! gak bisa apa kamu gak buat onar? bener-bener ngikut jejak orang tua nya, heran! entar gimana nasib generasi kita selanjutnya?" Cerocos sang Mami memarahi putra nya karena dirinya mendapatkan surat cinta dari BK lagi pertanda bahwa putra nya di keluar kan dari sekolahan akibat tawuran.

Oh ayo lah! ini sudah ke 30 kali nya dengan ini ke 31, melebihi diri nya, diri nya saja masih 30? Eh mengapa jadi membahas banyak-banyakan gini?

"Tuh contoh kedua adik kamu yang gak pernah dapet surat beginian, apalagi masuk BK, lah kamu sebagai Kakak?"

Cerocos Alana lagi yang di ceramahi pun hanya mendengarkan dengan mata tertutup bahkan sesekali menguap.

"Nakal boleh, be*o jangan! yekan mami ku?" Tanya ralat lebih tepat nya goda Bintang dengan alis yang dinaik turunkan, begini lah sifat Bintang jika bersama keluarga nya atau para sahabat nya tapi jika dengan orang asing ia akan berubah menjadi datar dan dingin.

Memang benar kata pepatah jika buah jatuh tak jauh dari pohonnya seperti generasi ini contohnya, pasti ada saja yang ngikut kelakuan sang Ibu.

"Tuh liat Mami! piala siapa yang berjejer gitu? kalau bukan punya Bintang, tuh duo dugong mana bisa." Dengan pongah Bintang menepuk-nepuk dadanya sendiri.

"BINTANG! anak siapa sih kamu? gue masukin dalem perut lagi tau rasa lo, udah sono tidor!"

"Wih, emak-emak gaul."

"Emak-emak mata kau dua, aku masih muda tau."

"Masih muda tapi punya anak 3, janda ya? PAPI! MAMI NGAKU JANDA!" Teriak nyaring Bintang.

"BINTANG!"

"Iya-iya Mami ku tersayang, Bintang ke kamar jangan marah-marah muluk entar keriputnya nambah." Setelah mengucapkan kata-kata lak*at itu Bintang langsung belari terbirit-birit menujuh kamarnya berada tentu saja dengan sigap mengunci pintu kamarnya.

"Anak kamu tuh!" Kesal Alana mencomot makanan yang di bawah Leo, sedari tadi Leo hanya diam menyimak pertunjukan didepan nya ditemani makanan ringan di tangannya.

Sudah terbiasa dengan pertengkaran kecil itu. Bagi Leo, selama tak ada yang memakai kekerasaan semuanya masih aman.

"Kan kamu yang hamil."

"Anak sama bapak sama aja, sama-sama bikin naik darah, kamu tidur luar!" Finnal Alana lalu berjalan dengan langkah kesal menujuh kamarnya.

"Aku salah dimananya?" Heran Leo, padahal dirinya tidak berbuat apa-apa tadi tapi langsung disuruh tidur luar, nasib.

>>>>>>>>>LIKE<<<<<<<

Pagi hari di kediaman Bintang, seperti biasa lelaki yang menjabat sebagai kakak itu masih menyelami mimpi indahnya bersama sang pujaan hati, namun sepertinya mimpi itu harus pudar dulu.

"ASTAGA BINTANG UDAH JAM 06.45 MASIH TIDUR! HEY BANGUN...BANGUN." Teriak Alana membangunkan putranya yang asik tidur dengan tenang dikasurnya namun seketika menjadi amburadul kala suara cempreng khas Maminya datang.

"Masih jam 6 kan Mi belum jam 7! heran punya mami berisik bener." Alasan Bintang dengan lirihannya diakhir kalimat.

Bintang masih belum siap mendapatkan pengurangan uang jajan jadi hanya bisa mengumamkan kata-kata itu.

"Itu sama aja jam 7 dodol, liat noh Adik kamu jadi telat gara-gara kamu!"

"kan si Bulan bisa pakek mobil nya sendiri sih mi? mami pikun yak?"

"Langit woy, emang adik kamu cuman satu apa?"

"Lah? ngapa si Langit ngikut Bintang mi? kan Bintang suka telat noh si Bulan nganggur."

"Kamu tau sendiri kan Bulan gimana? udah sana buru mandi!" Setelah mengatakan itu Alana langsung pergi menujuh ruang makan di susul Bintang yang bergegas mandi.

5 menit kemudian

"Ayok, dek." Suara itu berasal dari atas tangga siapa lagi kalau bukan si Bintang pelakunya, tentu saja dengan gaya yang seperti ingin tawuran.

"Lama bener, kamu mandi apa semedi sih? itu juga apa an? dasi kok taruh di dahi kamu mau perang?" Nyerocosnya mulai padahal sudah mau jam tujuh sebentar lagi Bintang akan telat bukan hanya Bintang tapi Langit juga.

"Ya elah mi, diem dikit kagak bisa apa? tuh si Langit telat gara-gara ocehan mami yang nunggu taun depan baru selesai."

"Salahin mami teross."

"Salahin Bintang teross."

"Udah sana berangkat. Heran, punya anak bandel bener."

"Ini juga lagi jalan kali, Mi." Sahut Bintang menuntun Langit menuju bagasi mobilnya berada.

"Hati-hati!" Teriak Alana saat mobil hitam pekat milik Bintang tengah melaju menuju sekolah luar biasa Langit.

"Udah lah mi anaknya jangan di marahin terus, kasihan Bintang." Celetuk Leo meyeruput kopi bikinan sang istri, "Nanti kaya ditelevisi itu loh yang mengidap penyakit apa itu namanya gara-gara keseringan dimarahin." Ceramah sang Ayah sok bijak padahal dirinya yang paling sering memarahi Bintang.

"Kamu mau aku marahin?"

"Eh, si Bintang aja Mi."

Nahkan, baru saja dia berbicara masalah anak tiba-tiba sudah mengorbankan anaknya saja.

/////////KOMEN/////////

"Bintang." Singkat Bintang di depan kelas XI IPA 9 membuat para kaum hawa menjerit terkagum-kagum bahkan ada yang menyatakan cinta nya secara terang-terangan.

Satu kata, berisik. Bintang bahkan sedari tadi menghembuskan nafasnya heran, ini kelas atau kebun binatang?

"Wihh, si kapten sekolah sini." Sahut sang playboy, Angkasa.

Angkasa Kafka Anugra panggil saja Angkasa terkenal ganteng tapi sangat playboy sehari saja punya tiga simpanan lalu putus dengan alasan 'bosan' bahkan mantan saja sudah tidak bisa dihitung.

"Kapten si Awan abis di godain ama Angkasa." Adu salah satu si kembar yang paling berisik, Saturnus.

"Sikat aja udah Kapten." Nibrung Mars.

Saturnus Nugroho Lordnando panggilan Saturnus dan kembarannya Mars Nugroho Lordnando dipanggil Mars, kembar yang beda sifat dan kelakuan tapi terkadang kelakuannya terbalik. Jika membully salah satu sahabatnya mereka berdua akan sangat kompak.

"Pitnah woy pitnah!"

"Kalian bertiga bisa diem nggak? ada guru nya kok masih aja ramai!" Kesal sang wali kelas yang sedari tadi menatap tajam ketiga nya.

"Yang nyuruh Meteor, bu." Kekeh Angkasa, prinsip Angkasa jika dirinya kena maka sahabat- sahabatnya harus kena juga.

"Betul betul betul, sama sih Bumi juga ikutan bu." Ucap kompak si kembar.

Yang di sebut namanya pun langsung menghadiai triple biang kerok tatapan tajam, seperti biasa mereka tak mau salah sendirian.

"Kalian berempat berdiri di tiang bendera sampai istirahat! cepet!"

"Bu liat masa Bintang ngejek ibu sih." Adu asal Angkasa menunjuk Bintang yang sedari tadi diam namun langsung mengerutkan keningnya dan menatap tajam Angkasa.

"Kamu ya! masih anak baru udah gak sopan! sekarang kalian berlima berdiri di tiang bendera sampai pulang sekolah!"

"Asik kita di hukum bareng-bareng." Sorak gembira dari triple pembohong lalu berjalan menuju kantin? di ikuti ketiga temannya yang telah mereka fitnah.

"Gue cincang lo bertiga." Sahut Bintang, Meteor, dan Bumi secara kompak.

Ya tidak apa-apa lah, bolos pelajaran sekali gak masalah kan? Tapi yakin emang cuman sekali?

BERSAMBUNG

KAMBEK:V

LIKE, KOMEN, KASIH RANTING 5, VOTE DAN TAMBAHKAN FAVORIT 👈 JANGAN LUPA😢

SEE YOU NEXT CHAPTER😉

BABAY~

Terpopuler

Comments

Mukarramah Mukarramah

Mukarramah Mukarramah

bintangnya beda sendiri :
Kakek : XI IPA l
nenek : XI IPA l
ayah : XI IPA l
ibu. : XI IPA l
lah, si Bintangnya udah XI IPA 9 cooook.wkwkwk 😂😂😂😂😂😂

2024-09-21

0

Thailand ahik ahik ahik🗿

Thailand ahik ahik ahik🗿

Bintang itu yang punya tanduk itu kan?

2021-08-12

0

Anantasya😙

Anantasya😙

Hai thor aku mampir kembali! btw thor katanya boleh feedback ya? feedback cs aku dong :)

2021-07-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!