Eps 2

"Ini anak begadang lagi ya?" gumam Melly saat mendengar Andi mendengkur.

Namun, gurunya juga sudah menyadari anak itu ketiduran dan segera menghampirinya.

"Kau pikir Bapak tidak tahu kau sedang tidur?" ucap gurunya seraya mengambil buku yang menutupi wajah Andi.

Ketika buku itu diambil, ternyata Andi menggambar mata palsu di kulit matanya.

"Bangun!" sentak gurunya memukul meja.

Andi pun langsung bangun dan nyengir saat sudah tertangkap basah ketiduran lagi.

"Maaf, Pak. Suara Bapak itu sangat menenangkan, seperti suara peri surga yang sedang menyanyikan musim semi," ucap Andi meracau tidak jelas.

"Terserah kau ngomong apa, cepat katakan kenapa kau tertidur lagi?" tanya gurunya dengan kesal.

"Bapak tidak perlu marah. Kali ini, saya ketiduran karena semalam belajar hingga larut," jawab Andi, aslinya sih main game.

"Benarkah? Kalau begitu saya harus mengujinya!" ucap Pak Yuda meragukannya.

"Silakan!" jawab Andi tidak keberatan.

Pak Yuda pun segera menulis soal pertanyaan sulit di papan tulis dan meminta Andi menjawabnya.

"Hehe. Ini adalah titik balik saya. Dengan ini, saya bisa terhindar dari hukuman Pak Yuda dan omelan dari Melly!" gumam Andi antusias.

"Cepat jawab semua soal di papan tulis!" ujar Pak Yuda meminta Andi maju ke depan.

Dengan penuh percaya diri, Andi maju ke depan dan segera menulis jawabannya.

...[-5 poin telah digunakan]...

"Mustahil!" ujar gurunya sangat terkejut saat melihat semua jawabannya benar.

Semua teman sekelasnya juga terkejut, tapi mereka tak mungkin menuduh Andi curang.

"Saya ini aslinya pintar. Tapi, saya tidak ingin terlalu bekerja keras dalam belajar. Takutnya, rambut saya nanti rontok dan botak seperti Anda," singgung Andi mengejek gurunya.

"Sombong kau ya sekarang!" ucap gurunya tak bisa membalas perkataan Andi tersebut.

Meski begitu, Pak Yuda kepikiran untuk menantang Andi mengikuti turnamen matematika yang akan diselanggarakan minggu depan.

"Tidak masalah," jawab Andi menerimanya.

Andi ingin memanfaatkan hal tersebut untuk mencari perhatian ayahnya Melly.

[Ding][Mengejutkan guru dan teman sekelas]

...[+50 poin][Total : 50 poin]...

"Tidak sia-sia aku memakai sisa poinku untuk meningkatkan kecerdasanku," gumam Andi.

"Baiklah, kau boleh duduk," ucap Pak Yuda, kali ini meloloskan Andi dari hukuman.

Sementara itu, Melly pun terlihat tak bisa berhenti tersenyum karena Andi benar-benar bisa menjawab pertanyaan sulit dari Pak Yuda.

"Melly, aku padamu!" gumam Andi sambil membentuk hati memakai jari tangannya.

Melly pun tampak tersipu malu dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Sudah kuduga bahwa kamu sebenarnya pintar!" ungkap Melly saat jam istirahat.

"Begitulah," jawab Andi berlagak keren. "Tapi, mulai sekarang aku harus serius agar bisa jadi pacarmu."

Melly tampak kembali dibuat salah tingkah lagi oleh rayuan murahan Andi tersebut.

"Ayo ke kantin saja," ajak Melly yang merasa perutnya sudah lapar.

Melly bergegas pergi dulu dan segera menyusulnya, tapi ia dicegat seorang siswi bernama Putri.

"Kenapa sih?" tanya Andi heran.

Andi mau lewat sebelah kiri, Putri melangkah ke kiri. Begitu pun arah lainnya.

"Saya adalah murid terpintar di kelas ini, tapi saya tidak bisa tahu satupun jawaban soal pertanyaan yang Pak Yuda tulis tadi," ungkap Putri.

"Terus, kenapa?" tanya Andi heran. "Memang apa urusannya denganku?"

"Nih cewek mata empat kenapa sih?" gumam Andi bingung.

"Apakah benar kau berpura-pura bodoh selama ini?" tanya gadis berkacamata tersebut.

"Jika iya, memangnya kenapa ku tanya?" jawab Andi mulai kesal. "Bisakah beri aku jalan!"

Andi pun ingin menerobos lewat, tapi dihalangi lagi oleh Putri dengan sengaja.

"Aku tidak terima, dan kau harus bertanggung jawab!" ujar Putri dengan lantang.

Semua orang di sekitar langsung melirik ke arah mereka dan menatap Andi dengan curiga.

"Kau membuat mereka salah paham," ucap Andi jadi sedikit panik, dan terasa seperti ada angin dingin meniup punggungnya.

"Ayo bicara di tempat lain!" ajak Andi menariknya pergi untuk menghindari perhatian orang lain.

"Kenapa dia sangat populer di kalangan para gadis?" ucap Erik terlihat iri melihat Andi lewat.

"Jadi, apa mau kamu?" tanya Andi setelah tiba di area sekolah yang cukup sepi.

"Aku ingin memastikan apakah kau berlaku curang!" jawab Putri curiga.

"Bagaimana bisa aku curang?" ujar Andi heran.

"Bisa saja kamu bekerja sama dengan Pak Guru!" ucap Putri terus menuduh.

"Itu tak masuk akal!" bantah Andi kian heran.

"Kalau begitu buktikan bahwa kau benar-benar pintar!" ujar Putri masih terus mendesak Andi.

Setelah bicara lebih lanjut, Putri tak terima karena harusnya dia yang ikut turnamen. Jadi, gadis itu menuduh Andi membayar Pak Yuda.

"Apa gunanya aku ikut kompetisi jika tak bisa jadi juaranya nanti?" singgung Andi heran.

"Aku tahu bahwa kamu sedang mendekati Melly dan ingin membuat Pak Kepala Sekolah menyetujui hubungan kalian berdua!" jawab Putri.

Tidak terima dengan tuduhan gadis itu, Andi pun bersedia menerima tes darinya.

"Baiklah, ayo ke perpustakaan!" ajak Putri.

Mereka berdua pun pergi ke perpustakaan dan Putri tak sabar menguji Andi di sana.

"Omong-omong, memangnya aku bisa dapat apa jika berhasil mengisi semua pertanyaan yang kau berikan ini?" tanya Andi tak mau rugi.

"Kau boleh minta apa pun jika berhasil menjawab semuanya dengan benar. Tapi, kau harus mundur dari kompetisi itu jika gagal," jawab Putri.

"Gimana kalau satu kecupan manis dari nona manis menyebalkan ini?" ucap Andi bercanda.

"Oke!" jawab Putri tak keberatan.

Beberapa menit kemudian, Andi ternyata beneran bisa menjawab semuanya.

...[-5 poin telah digunakan]...

"Aku menang! Bersiaplah menepati janjimu!" tagih Andi mengingatkan.

Putri tak bisa mengelak dan akhirnya ia menepati janjinya mencium pipi Andi.

"Huh! Aku lupa tentang Melly!" ujar Andi panik, tapi bel masuk kelas telah terdengar.

Setiba di kelas, Melly benar-benar cemberut, sementara Putri menjadi pendiam.

"Aku akan minta maaf nanti," pikir Andi sedikit merasa bersalah.

Bubar sekolah, Melly mengabaikan Andi yang ingin minta maaf padanya.

"Maaf, tadi aku tiba-tiba ada urusan mendadak!" ucap Andi menarik tangan Melly.

"Kau pikir aku tidak tahu kamu bertemu dengan Putri?" singgung Melly.

Tidak ada pilihan. Andi pun segera menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Oh, begitu ya?" ucap Melly mengerti. "Tapi lain kali, tolong beri tahu aku dulu jika terjadi lagi."

"Iya," jawab Andi bernapas lega. "Sebagai gantinya, gimana kalau aku masakin kamu sesuatu."

"Memangnya kamu bisa masak?" tanya Melly terkejut.

"Tentu saja bisa," jawab Andi dengan mantap.

Sebenarnya, ia mendapat poin tambahan dari Putri dan segera membeli skill memasak dari sistem.

"Kalau begitu, ayo kita mampir ke restoran kakakku!" ajak Melly seraya menarik tangan Andi.

Mereka pun tiba di restoran kakaknya Melly dan segera minta izin untuk meminjam dapur.

"Cie!" cubit kakaknya, Monika.

"Apa sih?" tanya Melly kesal.

"Cowok itu siapa? Apa dia beneran bisa masak?" tanya kakaknya penasaran.

Andi terlihat meminjam seragam koki dan mulai menyiapkan bahan yang akan dia masak. Setelah beberapa saat, aroma yang menggoda mulai tercium di restoran tersebut. Andi tampak sangat serius dan fokus saat memasak, membuat Melly dan kakaknya, serta semua orang di dapur semakin penasaran.

"Sekarang tinggal sentuhan terakhir!" ucap Andi terlihat menaburkan garam ala koki Salt Bae.

"Hey, apa dia benar-benar teman sekelasmu?" tanya Monika heran melihat kemampuannya memasak.

...[-5 poin telah digunakan]...

Akhirnya, Andi menyelesaikan masakan itu dengan indah. Melly tak henti-hentinya untuk memuji hasil masakan Andi, dan mereka pun tak sabar menyantapnya bersama-sama.

"Bisa jelaskan apa nama makanan ini dan bahan apa saja yang kamu gunakan?" tanya Monika mode ala juri master chef.

"Ini nasi with telur, with bawang, with daging ayam, with..." Andi ingin menjelaskan dengan detail.

Tapi, Monika segera menyela, "Nasi goreng!"

"Nah, itu kau tahu!" jawab Andi menyilangkan tangannya dan mengernyitkan dahi.

Beberapa saat kemudian, terlihat banyak piring menumpuk di meja makan Monika dan Melly.

"Aku tidak menduga kau bisa memasak nasi goreng seenak ini," puji Monika, makan hampir 6 porsi.

"Astaga, apakah perut kakaknya Melly itu terbuat dari karet?" gumam Andi heran.

"Ternyata kamu benar-benar bisa masak, Andi!" puji Melly sambil tertawa bahagia.

Andi tersenyum puas, merasa senang karena ia berhasil membuat Melly bahagia.

...[Ding][Membuat masakan enak]...

...[+100 poin][Total : 130 poin]...

"Apakah kau tertarik untuk menjadi koki di restoran saya?" tanya Monika yang tampak telah ketagihan oleh masakan buatan Andi.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Putra_Andalas

Putra_Andalas

lempeng amat alurnya ,gk ada sentuhan dramatisasinya.. tau² udah MENANG aja...

2024-11-09

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

lanjut

2024-07-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!