Kini Kinan dalam kebingungan 2 bulan waktu yang sangat singkat jika 800 juta uang yang harus dia kembali kan. Rega memberi syarat menikah denga nya bukan karna tertarik pada Kinan, karna memang Rega bener membeci Kinan prihal waktu itu, dan dia juga didesak oleh sang kakek untuk segera memberi kan cucu menantu untuk nya, jadi Rega bisa memenuhi keinginan sang kakek serta menghancur kan hidup Kinan dalam sekaligus.
Sai dan pengawal sudah tiba di parkiran bawah, menyaksi kan mereka yang saling bertatap dingin.
"Tuan, maaf jika saya menggagu, saya akan datang 10 menit lagi."
"Tidak perlu Sai, kita pulang sekarang!"
"Baik, mari tuan."
Mereka masuk dalam mobil,
Sai melajukan mobil dengan kecepatan sedang, Kinan terdiam memikirkan tawaran Rega namun kata-kata penebus dosa adalah hal yang tidak dia mengerti, mereka duduk bersebelahan, tanpa sengaja Kinan memandang wajah tampan Rega yang sedang terlelap.
"Hehe, dia tampan, tidak-tidak lebih tepatnya segala tentang dia buruk kecuali wajah nya bukan apa-apa, hah.. apa yang aku fikirkan."
"Nona..nona."
Pagilan Sai membuyarkan pandangan Kinan dan lamuna nya.
"Eh.. iya pak kenapa?"
"Apa anda membutuhkan sesuatu, katakan kami akan mencarika nya."
"Emm, aku tidak punya perlengkapan mandi beserta baju-baju nya, boleh saya mampir sebentar untuk mengemasi barang saya dirumah?"
"Tidak nona, kami akan menyiap kan segala nya termasuk kebutuhan nona."
"Pak, senyum terpaksa. Memang bapak tau ukuran baju saya?" Seringai seyum masam.
"Jika anda berkata begitu bahkan ukuran pakaian dalam anda pun kami tau."
Mata terbelalak heran.
"Sebenar nya siapa kalian." Bergumam pelan yang tak di hirau kan lawan bicaranya.
****
Akhir nya tiba di istana Rega Hadiraharja setelah perjalanan yang membutuhan wktu kurang lebih 1 jam.
Kinan tidak terkejut dengan hunian yang sekarang dia lihat tepat didepan matanya, ya itulah dia tak terlalu menghiraukan latar belakang seseorang.
Kinan segera turun dari mobil mengikuti langkah Rega.
"Slamat datang tuan," Bik Ana.
"Bik.. bawa dia ke kamar tamu, pastikan dia tidak kemana-mana, jika dia berani meningal kan kamar patah kan kakinya saat itu juga." Bicara dengan ancaman.
"Aku akan mempersiapa kan semua nya kau nikmati saja, dan tunggu hari itu tiba."
Jujur saja Kinan tak dapat menolak karna memang dia tidak bisa apa-apa, pasrah sudah pasti.
"Tuan, aku butuh memikir kan semua nya, jangan terburu-buru."
Memandang lekat, "Apa kau bisa mengebali kan uangku dalam 2 bulan?"
"Bukan itu, bagaimana kalau sebenar nya aku perempuan jahat yang nanti malam tiba-tiba masuk kedalam kamar anda dan, aaaaa.. menerkam dan mencekik anda, haaah." Senyum menyakin kan.
"Sebelum kau melaku kan nya aku pasti kan jari -jari mu patah sebelum bertindak!" Mengancam, pergi meninggal kan Kinan.
"Haa..Bengong, benar kah tidak-tidak jari ku." Memandang haru jari tangan nya yang mungil.
"Nona.. mari saya antar kekamar nona."
Kinan mengaguk pasti dengan wajah pucat nya.
"Jika nona butuh sesuatu katakan saja nona, saya akan siapkan."
"Iya bik, terimakasih."
Bik ana menutup pintu, meninggal kan calon nona muda nya.
"Apa tuan benar-benar akan menikah? dan siapa gadis manis itu."
pertanyan tanpa jwaban.
Dikamar Rega.
Rega merebah kan badanya di sofa dekat tempat tidur, dia benar bingung dengan apa yang terjadi hari ini.
"Buahaaaahaaa, dia pikir siapa yang ingin dia takuti, gadis bodoh."
Tok..tok..
Suara pintu di ketuk,
Clekk
"Sai?"
"Tuan ada yang bisa saya bantu?"
"Hemm, persiapkan semua nya dalam 2 hari jangan sampai tercium media, tidak ada pesta, dan buat kan surat perjanjian, kau tau kan apa yang aku maksut dengan surat perjanjian, apapun isinya dia harus patuh dengan aturanku."
"Baik saya mengerti,semua akan terlaksana dalam dua hari."
Sai meningalkan kamar Rega tanpa suara, sedangkan Rega masih duduk disofa, menekan plipis dengan jemari nya.
*****
Kruk..krukk
"Ahh, aku lapar sekali dari kemarin belum makan nasi, emm, Rega itu nama dia, hah, jangan kau fikir setelah menikah akau akan menuruti mau mu, bagiku kau tidak lebih dari seorang pecundang."
Kinan keluar dari kamar tamu, dan clingak-clinguk mencari bi Ana.
"Dimana ya bik Ana aku benar- benar lapar."
Berjalan menuju dapaur.
"Nona kepana nona sampai kemari?"
"Maaf bik aku lapar apa aku boleh makan sesuatu?"
"Tentu saja boleh nona, silahan nona mau makan apa? saya akan siapkan."
"Nasi goreng saja, Bik tolong jangan patahkan kaki ku."
Berbicara dengan polos nya.
"Tidak nona kenapa saya harus mematah kan kaki nona?"
Terseyum geli sambil mengaduk masakanya.
Memberikan piring isi nasi goreng yang sudah siap disantap.
"Karna saya keluar dari kamar tamu?"
sambil menikmati masakan bik Ana.
"Kiikikk.. tidak apa nona, nona kan keluar karna memang lapar."
"Bik apa tuan Rega orang yang jahat, memanfat kan kekuasan nya untuk menindas orang?"
Bertanya tanpa rasa takut didengar oleh pemilik rumah, dan tentu saja dengan expersi polos nya.
Bik Ana kaget, dengan apa yang di katakan calon nona muda nya.
"Nona kenapa bertanya seperti itu?"
"Haha... tidak ada alasan bik aku hanya ingin tau, jika bik Ana takut untuk mengatakan tidak apa-apa."
"Bukan begitu, setau saya tuan orang yang baik dan juga hangat, bahkan beliau sering memberi uang bonus pada setiap pelayan di rumah."
"Benarkah, apa itu bukan akting, tapi kenapa dia begitu kasar saat bicara kepadaku."
"Tuan memang sedikit pemarah, saya sudah hampir 18 tahun kerja bersama tuan, lebih tepat nya dari tuan Jimmy masih ada." Raut wajh berubah sayup.
"Bik kenapa siapa tuan Jimmy, ahhh apa ayah dari tuan penguasa."
Membungkap mulut nya sendiri.
Bik ana hanya menanggapi nya dengan seyuman.
Sesaat sebelum pembicaran Kinan dan bik Ana terjadi.
Rega turun dari tangga dan mendapati Kinan yang sedang clingak-clinguk mencari seseorang, dia berhenti dan hanya
menyaksikan apa yang akan dilaku kan gadis penebus dosa nya itu.
"Apa dia tidak melihat ku berdiri di sini, mungkin akan lucu jika aku mengaget kan nya, berubah pikiran, tidak-tidak akan lebih bagus jika aku menyaksi kan nya, dan melihat apa yang kan dia laku kan di rumah ku."
Rega hanya diam melihat tingkah Kinan dan dia mengikuti gerak- gerik nya
dan tentu saja dia mendengar semua.
Namun Rega tidak bertindak hanya menyimak rasa penasaran Kinan sampai batas dimana.
BERSAMBUNG.
jangan lupa tingal kan like,, author akan sangat bertrimakasih dukung terus agar author semangat update nya heje😅👍👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Ulpah Hapriani
cara penulisannya agak sulit tuk dimengerti thor...
2021-01-12
0
🅰🅽🅰 Ig: meqou.te
like kaka...
salam dr sad ending kakak. tibggalkan jejak like, rate 5 dan favo.. trimakasih
2020-10-21
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
lanjuttt terus😊
2020-10-18
0