Fajar Wiguna ayah Kinan semakin kesulitan untuk mempertahankan perusahaan, ingin rasanya dia memohon pada seorang CEO hebat agar mau bekerja sama dengan perusahanya.
Suran Aiya ibu tiri Kinan.
"Sayang apa perlu aku menememui kenalku agar kita bisa mempertahankan perusahan mu, aku kan semampuku membujuk nya, dia teman baiku."
"Tidak aku akan berusaha dengan sedikit kemungkinan bersabarlah aku janji tidak akan mengecewakan mu."
Tantu saja jika kau bangkrut sudah pasti aku aakan meninggalkan mu dasar laki-laki tidak berguna, masih saja bodoh.
*****
Di rumah,
"Kinan!" Berteriak memanggil-mangil.
Kinan yang semula sibuk mencari lowongan kerja si internet langsung bangkit mengikuti sumber suara.
"Bu ada apa ibu memangilku?"
"Bersip-siaplah ikut dengan ibu, cepatlah waktu kita tidak banyak."
"Kita mau kemana bu?"
"Bisa tidak kau itu menurut saja, jangan banyak tanya?"
"Maaf bu, Kinan akan segera bersiap."
Kinan bergegas bersiap
mereka menaiki mobil dan menuju tempat di mana ibu Kinan akan memperkenalkan nya dengan salah satu rekan bisnisnya.
Di dalam perjalanan Kinan bertanya-tanya, akan di bawa kemana kah dirinya, namun hanya sebatas pertanyaan dalam hati yang tidak tersalurkan,
Setelah sampai di suatu perusahaan,
"Bu ini kantor siapa apa aku ibu suruh untuk melamar kerja disini?"
"Ikuti saja ibu! jangan banyak tanya menutut lah, atau, kamu tau akibatnya!"
Suran berbicara penuh penekanan dan ancaman dan tentunya Kinan tak dapat menolak.
"Kau tungu saja disini, dan jangan coba-coba pergi."
Kinan menunggu didepan kantor sedangkan ibu tirinya menemui sang CEO.
Sambungan telefon,
Hallo suran kau akhirkrnya menelfon ku,
"Ada yang ingin aku bicarakan boleh aku langsung masuk ke kantormu langsung?"
"Baik masuklah ruang an ku ada di lantai 12."
Sambungan telefon mati.
Suran menaiki lift, menuju lantai 12 dimana ruang rekan bisnisnya, dan entah apa yang mereka bicarakan yang pasti tidak bisa di terima.
Setelah selesai berbicara, Suran kembali menemui anak tirinya dan menyuruh Kinan masuk keruangan rekan kenalanya, Kinan pun menurut, dan dengan tak ada rasa kasian Suran meninggalkan Kinan di tempat tesebut.
tok..tok..tok.
"Masuk."
"Permisi pak?"
"Ohh kau, apa kau yang bernama kinan anak suran?" berkata sambil menunjukan senyum arogannya.
"I,iyaa pak saya Kinan".
"Duduklah jangan sungkan dengan ku."
Kinan mengagukan kepala dengan sopan dan dia duduk,
"Maaf pak sebelumnya saya dibawa kemari oleh ibu saya dengan tujuan apa, jika saya boleh tau?" Bertanya sesopan mungkin.
Dan Kinan sontak kaget karna Hanif (nama teman ibu tiri kinan) tiba-tiba mendekat dan dengan tidak sopan memegang pundaknya
"Apa yang bapak lakukan!"
Nada suara sedikit meninggi.
"Ma, maaf pak jangan seperti ini saya tidak nyaman."
"Baiklah maaf kan kelancangan ku, akan aku jelaskan."
"Ibumu ingin kau bekerja dengan ku, itu hal mudah bagi ku agar kau memiliki pekerjaan tetap."
"Sebenarnya saya memang sedang mencari kerja, jika saya boleh tau, perusahaan bapak berjalan dalam bidang apa?"
"Seperti yang kau tau perusahan ku berjalan dalam bidan pemasaran prodak-prodak ungulan,apa kau keberatan?"
"Sepertinya saya belum cukup tertarik untuk bekerja di perusahaan bapak untuk saat ini."
"Ayolah sayang, kau fikir untuk apa ibu mu membawa mu kemari hah!"
"Apa maksut bapak?" Tentu saja kinan kaget dengan apa yang di ucapkan Hanif.
Dan tak berfikir lama Kinan segera bangkit dan beranjak pergi mninggalkan CEO mesum itu, namun Kinan kalah cepat, Hanif menarik tangan Kinan dan membawanya keparkiran bawah menaiki mobil dan membawanya ke sebuah club.
****
Halo.. "Tuan sepertinya saya menemukan gadis yang tuan cari." (orang suruhan rega)
Diujung sana sambungan telefon. "Sepertinya! apa kau sudah gila apa matamu sudah rabun! pastikan jika benar dia bawa kemari, jika kau salah akan ku congkel mata mu yang berharga itu."
"Glekk... "B,baik tuan."
"Hah jika orang suruhan ku benar-benar menukanmu tentu saja kau takan bisa lepas dari ku."
"Tuan apa saya boleh bertanya?"
"Katakan."
"Apa motif tuan mencari gadis itu?"
"Tidak ada."
"Lalu? satau saya tuan semenjak putus dari nya tuan tidak pernah menyentuh sembarang wanita, bahkan tuan enggan untuk hanya sekedar berkenalan."
Entahlah sai aku merasa sangat membencinya, kurasa gadis sepertinya sangat munafik, dan aku merasa harus menghancurkanya.
Pertanyan Sai mengambang tak ada jawaban dari Rega.
Disisi lain Kinan terus membrontak menyelamatkan diri dari Hanif.
"Lepaskan aku."
"Hah, melepaskanmu, aku sudah membayar mahal kepada ibu mu tentu saja aku harus menikmati hasilnya." Senyum mengejek..
Kinan tak percaya apa yang dikatakan Hanif, kenapa ibunya begitu tega melakukan ini kepada nya hanya untuk menyelamatkan perusahaan dan kehidupan mewahnya.
Kini Kinan hanya pasrah karna memang ibunya telah menukarnya dengan uang dan tentu saja ayahnya tidak mengetahi ini dan apapun yang dikatakan Kinan ayahnya hanya akan percaya kepada ibunya.
Setelah tiba dirumah,
"Ibu sudah pulang?"
"Hem,"
"Apa ibu tidak berhasil?"
"Bukan itu, kau tau Hanif yang ibu kenalkan kepada Kinan, sialan itu hanya memberi uang ibu separuh dari yang ibu minta."
"Apa mama bersungguh-sungguh, mama kan bisa bicara kepada teman mama itu jika hanya segini mana cukup?"
"Diamlah kamu Sarah, mama skarang bingung jika mama tidak menerima uang ini mama akan malu pada teman-teman, mereka sudah pasti akan membicarakan mama."
Saat perdebatan ibu dan anak Fajar muncul dari balik pintu ruang tamu.
"Suran, apa yang kau bicaran, uang apa yang kamu maksud?"
"Emm, tidak ada sayang kau hanya salah mendengar."
"Benarkah?" Curiga.
"Iya."
"Sarah kemana kakak mu Kinan."
"Sepertinya tadi saya melihat kakak pergi, tapi aku tidak melihat nya membawa berkas lamaran kerja."
"Ayah hanya ingin bicara kepada nya, ayah benar-benar tidak bisa menjalankan perusahan yang berat sebelah seperti ini."
"Sayang pikirkanlah dulu, jangan putus asa, aku tadi bicara kepada teman ku dan dia ingin membantu menanam saham di perusahan
kita jadi ku mohon bertahan lah."
"Sungguh?" Merasa bisa bernafas lebih lega.
Jika yang kau kata kan ini benar aku akan sangat bertrima kasih kepada teman mu itu suran, Aku sudah hampir putus asa."
"Iya sayang kau tenang lah aku dan Sarah pasti akan akan selalu membantu mu, jadi jangan putus asa semangat lah."
"Ibu benar ayah, bahkan sekarang aku sudah di terima di GC group dan besok aku akan mulai interviw, ayah fokuslah pada perusahaan ayah, sekarang aku akan lebih mandiri."
"Terima kasih Suran, Sarah ayah sangat bahagia memiliki kalian."
BERSAMBUNG.
jangan lupa tingalkan jejak sekali lagi maafkan kekurangan penulis😁💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
🅰🅽🅰 Ig: meqou.te
like kak
2020-10-21
0
NAIM NURBANAH
tinggal jejak
2020-10-11
1
Erlina Khopiani
suka
2020-10-10
1