Kinan sangat menghawatir kan nasip nya sekarang, bahkan di pikiran pun berkecamuk tak bersudahan, di berfikiran mengapa ibu sangat tega, namun dia juga mengerutuki nasipnya,
Sebenar nya Kinan tergolong mahasiswa lulusan terbaik namun entah apa, mencari pekerjaan yang sesui dengan bidang nya lumayan merepotkan, bahkan selama 6 bulan setelah kelulusan belum juga mendapat pangilan karja.
Dan sekarang alhasil ibu tiri nya tega menukar dia dengan uang untuk menyelamat kan perusahan sang ayah .
"Tenang lah Kinan aku tidak akan memperlakukan mu buruk jadi menurut lah kau hanya perlu temani aku minum."
Kinan hanya diam tak ada jawaban dia memang hanya pasrah tapi tidak tingal diam untuk kabur, untuk menemui ibu tiri nya dan meminta penjelasan, Kinan adalah gadis yang tanguh dan pantang menyerah sedikit keras kepala dia tidak suka jika harus di tindas apa lagi harus menjadi penurut tentang hal yang di luar keinginanya.
Sebuah club.
"Hanif akhirnya kau datang juga, dan menepati janjimu membawa pasangan untuk menemai minum mu."
"Haha.. aku sudah berjanji jadi mau gimana lagi, untuk menyumpal mulut mu yang brisik itu aku harus membuktikannya."
"Rey?" (teman minum Hanif, yang dari tadi mengoceh).
"Ya."
"Apa tamu pentingmu belum datang?"
"Mungkin sebentar lagi, aku juga heran kenapa dia tiba-tiba ingin aku mengundang nya di acara murahin ini, kau tau dia orang yang sangat sulit di mengerti apa maunya."
"Benarkah, aku jadi penasaran, aku akan lebih mendekati nya agar mau bekerja sama dengan bisnis yang aku kembang kan sekarang."
"Kau jangan bermimpi suadah aku katakan di awal bukan, dia orang yang lumayan susah untuk sekedar di ajak bicara."
"Sungguh aku sangat penasaran, seperti apa rupa nya."
*****
Rumah Rega hadiraharja.
"Tuan..saya menemukan gadis yang anda cari."
".. .. .. .. (*D*iam tak menjawab dengan gaya duduk memangku kaki sebelah kiri).
Rega memang orang yang tergolong pendiam tidak suka terlalu berbicara namun sekali nya kesal akan memaki tanpa henti.
Disisi lain pengawal kepercayanya tentu sudah terbiasa dengan sikapnya dan mengerti arti diam Rega jika menyangkut urusanya.
"Dia dibawa ke sebuah club dengan salah satu orang yang anda kenal dalam dunia bisnis dikota Z tuan."
"Baik ayo kita kesana."
Sambungan telfon.
"Halo."
"Apa kau tak ingin mengundangku dalam acaramu."
"Haahaa, ayolah kenapa kau bertindak sungkan kepadaku kau bisa datang kapan pun kau mau tuan CEO."
"Baiklah."
"Baiklah, apa maksutmu kau akan benar datang?" tutt..tutt..tutt.
Rega melajukan mobil nya bersama pengawal serta asisten pribadinya Sai. tentunya mengejar waktu agar tak kehilangan jejak gadis yang dia ingin rengut kebahagiannya karna dendam. sudah aku katakan jika hal kecil pun jika Rega tak menyukainya kan langsung dia bereskan.
*****
Sesampainya di kota Z Rega menuju tempat club VV dan sampai disana dia langsung menaiki lift, semua penghuni club melihatnya sangatlah heran demi apa orang terkaya, dengan auranya yang sangat lekat, tampan sudah menjadi miliknya sejak lahir, tubuh sixpack, tinggi sudah pasti, dikota H bisa datang kemari ada angin apa. semua orang melihatnya dan bertanya dalam hati masing-masing tanpa ada jawaban.
Penjaga pintu. (Membuka pintu)
"Permisi tuan Rey sepertinya tamu penting nda sudah datang".
"Ahh, persilahkan dia masuk."
Menunduk memberi hormat melakukan perintah.
"Kalian tidak perlu ikut masuk."
"Tapi tuan?"
"Tak apa Sai kau jaga saja di luar jika terjadi apa-apa aku kan langsung memangilmu."
"Baik."
(Sai ngotot ingin ikut masuk bukan tanpa alasan, rega bukan orang yang tahan akan alkohol artinya rega tidak kuat minum)
Disebuah ruangan pesta minum
"Oh, hai teman apa kabar bukan kah sudah lama kita tidak bertemu."
".. .. .. .."
"Duduklah kau ingin minum apa?"
"Anggur."
Rega langsung pada poin nya.
"Hanif apa gadis itu milikmu?" (Bertanya tanpa expresi)
"Dia, oh bukan dia hanya aku ajak untuk menemaniku minum karna mulut laknat Rey."
"Apa kau akan menjulnya kepadaku?" sSenyum mematikan)
"Apa maksut anda!"
Kinan menimpali kata-kata Rega.
"Maaf tuan tapi aku bukan barang yang se'enaknya bisa anda jual dan anda beli!" (Memalingkan wajah tanda ketidak sukan)
Pllakk. (Hanif menampar Kinan)
"Apa aku menyuruhmu bicara, ingat ibumu sudah menjualmu pada ku jadi kau ikuti aturanku."
Kinan terdiam merasakan nyeri di sekujur pipi kirinya.
"Maafkan aku atas ketidak sopanan teman minumku tuan Rega, baik jika tuan menginginkanya akan aku berikan, tapi ada satuhal."
Rega mengeriyitkan alis sebelah kanan nyan berkata.
"Apa."
"Jujur saja kau tau karna aku belum menyentuhnya."
"Aku mengerti."
Rega mengelurkan kartu hitamnya,
Disitu bisa mencukupi kebutuhanmu.
"Kau ikut denag tuan muda Rega."
"Maaf aku hanya kau suruh untuk menemani mu minum dan sekarang kau menjualku dan menyuruh ku untuk ikut bersama nya apa ada sudah tidak waras!"
Menjambak rambut kinan.
"Dengar gadis bodoh! aku sudah memberikan uang ratusan juta untuk ibu mu, dan bersedia Dntuk menamam saham pada perusahan ayah mu, apa ini balasan mu haah!"
"Lepas! baik berapa hutangku akan aku bayar!"
"Kau memang benar-benar gadis keras kepala membuatku muak saja." Mengangkat tangan ingin menampar.
"Hanif hentikan, Rey melerai perkelahian mereka.
"Ini acara ku jangan membuat keributan."
Menghela nafas.
"Haaah, maaf kan aku Rey, aku benar-benar dibuat hilang kendali dengan gadis sombong ini."
"Cepat pergilah ikuti tuan Rega, aku sudah tidak ada urusan dengan mu lagi!" Mendorong Kinan.
Rega beranjak pergi meningalkan tempat tersebut, karna memang dia tidak suka berlama-lama mencium bau alkohol.
Mau tidak mau, dengan terpaksa Kinan mengikutinyaa karna bagai mana pun sekarang Rega lah yang berhak atas dirinya.
"Sekarang kau di gegaman ku, aku pastikan perlakuan tuan mu yang sekarang akan lebih kejam dari pada yang ini."
"Ya allah apa aku bisa kabur sekarang kenapa aku bertemu dengan laki-laki yang tidak ada hati seperti ini lagi, ibu semua ini karna dia, sekarang aku ingin sekali kabur dan bertanya kepada nya apa maksud dari semua ini."
Hanif memang membantu sahabat nya yaitu ibu Kinan, namun hanif meminta hadiah jika dia membantu perusahan suaminya suran harus memberikan imbalan.
Suran menyetujui nya, Hanif mengingin kan seorang gadis untuk menemani nya kepesta minum milik teman nya, dan pada akhir nya ibu Kinan setuju.
Pada saat kepulangan Kinan tidak membawa kan hasil, mendapat pekerjaan.
ibu Kinan memiliki inisiatif dengan membawa kinan untuk nya agar Hanif mau menyetujui untuk membantu perusahan sang suami yang di ambang kehancuran.
BERSAMBUNG.
Jangan lupa like biar author swmakin bersemangat😉💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Indri Indri
kasihan kinan
2020-11-21
0
🅰🅽🅰 Ig: meqou.te
semangat...
2020-10-21
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
like😊
2020-10-18
0