Pulang ke kost.

"Udah mas, ayo kita pulang. Percuma ngomong ngak bakal ada tanggapan, dari pada kamu harus tersakiti dengan kata kata mereka lebih baik kita pulang". Aku menarik tangan mas Ridho tuk pulang, kuping terasa sakit mendengar celotehan paman dan bibi ku, akh bodoh amatlah, mungkin mereka anggap saya tak ada sopan santun, biarlah. Aku tak ambil pusing, karena bagi ku yang penting apak memberikan doa restu dan beliau adalah ayah kandung ku dan wali nikah ku, ya cuma beliau yang akan menjadi wali karena dua orang kakak ku jauh di perantauan masing masing karena mereka sudah beristri.

"Tapi Nada." Meski Aku menarik tangan mas Ridho, tetapi ia tetap menjabat tangan dan mencium punggung tangan paman dan bibi ku. Aku pun melakukan hal yang sama meski hati ku kesal, tetapi bagaimanapun beliau adalah orang tua bagi ku.

\=\=\=\=\=\=

Aku melihat keluar rumah, tak jauh dari gerbang pagar ku lihat adek sepupu ku Alfa dan Fani baru pulang dari les belajar karena aku melihat mereka membawa tas dan beberapa buku paket.

"Assalamualaikum uni."

Alfa menyapa ku dan mencium tangan kanan ku.

" Waalaikumsalam, oh iya Alfa, Fani, kenalin Mas Ridho calon suami uni." Aku menjawab salam Alfa dan mengenalkannya pada Ridho.

"Uni dah ketemu ama papa ya?." tanya Alfa pada ku.

"Ya..." . Jawabku singkat

"Uni...mau pulang, kok cuma bentar sih. Alfa ama Fani mau ngobrol ama uni, kangen dah lama kita ngak jalan jalan."

"Uni minta maaf ya, uni lagi banyak kerjaan, ntar Uni telpon Alfa kalau uni libur ya, nich ya tuk jajan Alfa ama Fani, uni mau pulang dulu ke kost ya, kalau Alfa ama Fani ada waktu main ya ke kost uni."

" Uni...makasih ya, sering sering ya ni, hehehe." Fani berujar dengan senang karena dapat uang jajan dari ku selembar uang merah.

"Doa in uni banyak rezeki ya."

"iyaaa." Jawab Alfa dan Fani kompak.

"Ya udah ya, Uni mau pulang. Capek, besok harus pagi pagi ke kantor."

" Hati hati ya mas Ridho, uni," seru Alfa dan Fani.

Aku melambaikan tangan ku pada Alfa dan Fani. Mas Ridho dah nunggu di depan, aku menghampirinya. Dan langsung naik duduk di belakang, mas Ridho menggunakan motor tuk kegiatannya sehari hari tuk menghindari macet. Sedangkan mobilnya ia rental tuk tambahan pemasukkan uangnya, ya Mas Ridho harus membantu orang tuanya membiayai pendidikan enam orang adik adiknya yang masih sekolah. Mas Ridho sepuluh bersaudara, ia anak ke empat dari sepuluh bersaudara. Sedangkan aku enam bersaudara, aku anak ke empat, aku mempunyai tiga kakak laki laki yang akrab di panggil uda. ya panggilan kakak lakilaki tuk orang minang. Aku punya adek perempuan dan adek laki laki.

Butuh waktu kurang lebih setengah jam ke tempat kost ku. Aku kost di daerah Beji Depok.

" Mas...mampir dulu ya." Aku mengajak mas Ridho mampir.

"Ngak usah lah, mas mau ke Tanggerang tempat mbak Niken, besok pagi mau langsung balik ke Serang. Hari sabtu siang mas ke Depok lagi ya sekalian mau ke rumah paman mu yang tinggal di Bogor".

"Ok lah...aku mau masuk, capek," ujar ku menanggapi perkataan mas Ridho.

\=\=\=\=\=\=

"Akh, capeknya, pingin tidur, tapi belum sholat isya. Sholat dulu lah. Mandi dulu, tapi delivery order soto dulu. Lapar berat." Aku bergumam sendiri di dalam kamar, kamar yang luas versi aku, kamar mandi di dalam, meski ada ac tapi jarang aku nyalain, karena aku alergi dingin, dengan cepat ku raih handuk dan bergegas di kamar mandi. Aku melepas satu persatu pakaian yang melekat di badan dan mengguyur badan ku sekilas dan menyabuni badan ku dengan sabun cair aroma jeruk, tidak perlu waktu lama untuk ku mandi kilat yang penting badan tak lengket karena keringat dan debu yang menempel.

Aku segera berwudhu, dan sholat isya.

Tak lama terdengar suara teman satu kost yang teriak bahwa

pesanan ku udah datang. Segera aku keluar kamar tuk mengambil pesanan ku dan membayarnya. Karena lapar berat aku langsung makan, akh kenyang.

Aku balik kamar, dan langsung menuju ranjang tidur, baru saja duduk di pinggir ranjangku, handphone ku berbunyi.

"Hallo...Assalamualaikum." Aku menyapa orang yang menelpon ku tanpa melihat nama yang tertera di hp ku.

"Waalaikumsalam...apa kabar anak apak, ndak rindu ama apak ya???."

"eee...rindu berat lah apak ku tersayang, apalagi ama transferannya, hahaha...."

"Udah kerja, masa masih minta duit, seharusnya apak yang minta, dah pulang dari rumah mnek Syamsul mu?."

"Udah...".

"kenapa suaranya ketus dan kesal gitu."

"Ya kesal dong apak...Nada di jodohkan dengan orang yang ngak di kenal trus harus nurut gitu, lah ama apak aja suka membantah, maaf ya apak, selama ini Nada lum jadi anak yang baik, lum berbakti, dan selalu nyusahin apak, tapi kalau apak yang jodohkan Nada, pasti di pertimbangkan lah. ini mnek Syamsul. Nada tau ada niat terselubung, makanya Nada T.O.L.A.K."

"Nak...siapapun jodoh mu, kaya ataupun miskin apak akan merestui, asalkan bertanggung jawab, baik, dan SHOLEH."

"Benar nich apak ngak marah?."

"Ngapain musti marah, yang akan menjalani rumah tangga, adalah Nada, udah Ngak usah di ambil hati omongan mnek nya itu, semua keputusan di tangan apak, jika apak menolak ia tak bisa memaksa, karena Nada anak apak, malas apak ribut ama keluarga almh amak mu itu."

"Pak...terimakasih banyak, apapun yang Nada inginkan selalu apak penuhi, apak merestui Nada dengan mas Ridho ngak nih?."

"iya...apak merestui, kemarin malam Ridho telpon apak dan udah melamar Nada, sabtu pagi apak berangkat ke jakarta, pesanin tiket pesawat tuk apak sekalian bayarin ya."

"ooo...pantesan, mas Ridho minta no hp apak, ya udah ya pak, Nada capek mau tidur, besok Nada pesanin tiket, assalamualaikum apak ku tercinta."

"waalaikumsalam anak gadis ku."

\=\=\=\=\=\=

Sesi bertelepon ria selesai dengan apak tercinta, saatnya tidur cantik dulu, aku segera menarik selimut dan menyalakan ac pada suhu tertentu.

Episodes
1 Rencana Perjodohan
2 Bertemu di Cafe
3 Perdebatan Nada dan sang Paman.
4 Pulang ke kost.
5 Menjeput Apak di bandara
6 Kemarahan Apak
7 Mengunjungi Teman Apak
8 Acara Lamaran dan Kekesalan Istri Paman Syamsul
9 Pernikahan
10 Rumah kontrakan
11 episode 11 Apak pulang ke Jambi
12 episode 12 Malam yang Indah
13 episode 13 Pembahasan tentang Uang
14 episode 14 Makan Malam
15 episode 15 Rahasia Besar Keluarga Ridho
16 episode 16 Marah karena cinta
17 episode 17 Kumpul Keluarga Dadakan
18 episode 18 Penjelasan
19 episode 19 Menantikan Kata Maaf
20 episode 20 Hadiah dari Mertua
21 episode 21 Rencana Jahat Syamsul
22 episode 22 Memantau
23 episode 23 Menyusun Strategi
24 episode 24 Koreksi Ujian
25 episode 25 Pacaran Setelah Nikah
26 episode 26 Banyak maunya.
27 episode 27 Modal Usaha
28 episode 28 Hamil???...
29 episode 29 Alhamdulillah
30 episode 30 Hasil USG
31 episode 31 Kedatangan Naflazadia
32 episode 32 Mencintainya?
33 episode 33 Curhat
34 episode 34 Arisan
35 episode 35 Masa Lalu Nada
36 episode 36 Masa lalu Nada 2
37 episode 37 Buku Harian Nada
38 episode 38 Rayhan dan Nada
39 episode 39 Sakitnya...Nyeri tak tertahankan
40 episode 40 Tumor?????
41 episode 41 Air Mata Apak
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45 Melahirkan
46 Episode 46 Kerugian Besar
47 episode 47 Aku Tak Percaya Lagi
48 Episode Niken dan Arya
49 Episode 49 Operasi
50 Episode 50
51 Episode 51 Keinginan Rosita
52 Episode 52
53 Episode 53
54 episode 54. Pasca operasi
55 episode 55
56 Episode 56 Kedatangan Rayhan
57 Saling Memahami
58 Berdamai dengan Masa Lalu.
59 Mulai Akrab
60 Pertengkaran
61 Wanita Cantik, tanpa di undang.
62 Pembahasan tentang Ulfa.
63 Ridho pulang ke rumah
64 Solusi terbaik
65 Cemburunya Nada
66 Rencana Pernikahan Akbar
67 Melepas Rindu.
68 Harapan sang sepupu
69 Emosi Nada
70 Nasehat Apak.
71 Pernikahan Akbar.
72 Permohonan Ridho.
73 Akhirnya satu ruangan
74 Tangisan si Kecil
75 Kejadian yang Terulang
76 Mencoba Berdamai dan Memaafkan.
77 Anita Sakit.
78 Aqiqah Izza
79 Sensasi Setelah 77 hari.
80 Awal cerita Raffa dan Anita
81 Mengajak Tidur
82 Pertengkaran
83 Masa lalu Niken
84 Arya menjemput Niken
85 Penjelasan dan Permintaan maaf
86 Ruang Rahasia
87 Penyesalan Ridho
88 Cemburu tak Berkesan
89 Bahagia Bersama
90 Menantikan Kabar Gembira
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Rencana Perjodohan
2
Bertemu di Cafe
3
Perdebatan Nada dan sang Paman.
4
Pulang ke kost.
5
Menjeput Apak di bandara
6
Kemarahan Apak
7
Mengunjungi Teman Apak
8
Acara Lamaran dan Kekesalan Istri Paman Syamsul
9
Pernikahan
10
Rumah kontrakan
11
episode 11 Apak pulang ke Jambi
12
episode 12 Malam yang Indah
13
episode 13 Pembahasan tentang Uang
14
episode 14 Makan Malam
15
episode 15 Rahasia Besar Keluarga Ridho
16
episode 16 Marah karena cinta
17
episode 17 Kumpul Keluarga Dadakan
18
episode 18 Penjelasan
19
episode 19 Menantikan Kata Maaf
20
episode 20 Hadiah dari Mertua
21
episode 21 Rencana Jahat Syamsul
22
episode 22 Memantau
23
episode 23 Menyusun Strategi
24
episode 24 Koreksi Ujian
25
episode 25 Pacaran Setelah Nikah
26
episode 26 Banyak maunya.
27
episode 27 Modal Usaha
28
episode 28 Hamil???...
29
episode 29 Alhamdulillah
30
episode 30 Hasil USG
31
episode 31 Kedatangan Naflazadia
32
episode 32 Mencintainya?
33
episode 33 Curhat
34
episode 34 Arisan
35
episode 35 Masa Lalu Nada
36
episode 36 Masa lalu Nada 2
37
episode 37 Buku Harian Nada
38
episode 38 Rayhan dan Nada
39
episode 39 Sakitnya...Nyeri tak tertahankan
40
episode 40 Tumor?????
41
episode 41 Air Mata Apak
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45 Melahirkan
46
Episode 46 Kerugian Besar
47
episode 47 Aku Tak Percaya Lagi
48
Episode Niken dan Arya
49
Episode 49 Operasi
50
Episode 50
51
Episode 51 Keinginan Rosita
52
Episode 52
53
Episode 53
54
episode 54. Pasca operasi
55
episode 55
56
Episode 56 Kedatangan Rayhan
57
Saling Memahami
58
Berdamai dengan Masa Lalu.
59
Mulai Akrab
60
Pertengkaran
61
Wanita Cantik, tanpa di undang.
62
Pembahasan tentang Ulfa.
63
Ridho pulang ke rumah
64
Solusi terbaik
65
Cemburunya Nada
66
Rencana Pernikahan Akbar
67
Melepas Rindu.
68
Harapan sang sepupu
69
Emosi Nada
70
Nasehat Apak.
71
Pernikahan Akbar.
72
Permohonan Ridho.
73
Akhirnya satu ruangan
74
Tangisan si Kecil
75
Kejadian yang Terulang
76
Mencoba Berdamai dan Memaafkan.
77
Anita Sakit.
78
Aqiqah Izza
79
Sensasi Setelah 77 hari.
80
Awal cerita Raffa dan Anita
81
Mengajak Tidur
82
Pertengkaran
83
Masa lalu Niken
84
Arya menjemput Niken
85
Penjelasan dan Permintaan maaf
86
Ruang Rahasia
87
Penyesalan Ridho
88
Cemburu tak Berkesan
89
Bahagia Bersama
90
Menantikan Kabar Gembira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!