Pagi Hari Di Desa Winternight.
Di rumah keluarga Zeyn dan Jade. Zeyn, Jade, Mark, Leo, dan Khaira sedang sarapan.
"Bagaimana, enak kan?" tanya Jade kepada Zeyn, Mark, Leo, dan Khaira. Namun, mereka tidak menjawab pertanyaan Jade, karena makanan Jade sebenarnya tidak enak.
"Bagaimana? Enak, kan?!" ujar Jade mengulangi pertanyaannya, dengan perasaan kesal.
"E-enak kok," jawab Khaira, Mark, dan Leo.
Sedangkan Zeyn masih terdiam dan belum menjawab.
"Dek, Bagaimana?!" tanya Jade lagi yang mulai marah.
"Ini ... ini rasanya sangat buruk!" jawab Zeyn dengan lantang.
"Eehhh!" kata Khaira, Leo, dan Mark yang terkejut dengan keberanian Zeyn yang bisa berkata sejujur itu.
"Ehhh? Apa maksudmu, semuanya saja bilang enak kenapa kau tidak?!" tanya Jade tak percaya masakannya tidak enak.
"Itu karena mereka hanya membohongimu, Kak," jawab Zeyn.
"Hah?! Jadi kalian bertiga membohongiku ya??" tanya Jade kepada Mark, Leo, dan Khaira dengan ekspresi marah.
"Ehhh, bagaimana kalau Kak Jade coba dulu masakanmu sendiri, pasti rasanya enak?!" kata Khaira yang berusaha menghindari amukan Jade.
"Ehhh?? Itu justru akan membuatmu dalam masalah besar Kai. Mana mungkin kak Jade mau menuruti usulanmu," kata Zeyn, Mark, dan juga Leo dalam hati.
"Hah. Apa yang telah aku katakan tadi? Gawat ... gawat ... gawat," batin Khaira yang cemas dan tak percaya dengan apa yang telah ia katakan tadi.
"Benar juga. Baiklah, aku akan mencobanya sendiri," jawab Jade menerima usulan Khaira.
"Dia menerimanya," gumam Zeyn dan teman-temannya yang tak percaya Jade mau menerima usulan Khaira.
Ketika Jade mencicipi masakannya. Ekspresinya langsung menjadi datar. Ia tak percaya kenapa masakannya bisa seburuk itu.
"Lagian kenapa harus kakak yang masak. Di mana ibu?" tanya Zeyn kepada Jade.
"Dia bilang dia mau bertemu ayah di luar desa," jawab Jade.
"Kenapa ayah tidak langsung pulang saja? Untuk apa dia selalu pergi-pergi tidak jelas begitu?" tanya Zeyn lagi.
"Ya aku juga tidak tahu. Kau pikir aku ibunya apa?" jawab Jade.
"Hahahahahah ...," tawa Mark, Khaira, dan Leo.
Di bawah tebing Hidden Heaven.
Ada seorang laki-laki dan seorang wanita sedang berbincang.
"Kemana lagi kau akan pergi? Pulanglah dulu! Temui anak-anakmu!" kata si wanita.
"Maaf Letty, aku tidak bisa untuk pulang saat ini. Aku harus mencari sebuah tempat yang damai dan pantas untuk ditinggali. Agar bisa hidup dengan damai." Si pria memegang bahu si wanita.
"Begitu ya ... baiklah Aku mengerti," kata si wanita yang bernama Letty itu sambil menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu aku harus pergi lagi." Si pria pun berjalan pergi dari Letty.
"Ya. Sampai jumpa lagi." Letty melambaikan tangannya.
"Ya. Selamat tinggal." Si pria itu hanya mengangkat salah satu tangannya saja.
Mereka berdua kemudian berjalan meninggalkan satu sama lain.
Dan kemudian Letty berbalik kebelakang dan berkata, "Tunggu. Apa dia tadi bilang selamat tinggal?" tapi saat dia berbalik ke belakang si pria tadi sudah tidak ada lagi.
"Ya sudahlah." Letty yang tidak ingin terlalu memikirkan ucapan pria itu. Letty kemudian lanjut berjalan.
Sore hari, di halaman belakang rumah keluarga Zeyn dan Jade.
"Seratus empat puluh lima, seratus empat puluh enam, seratus empat puluh tujuh, seratus empat puluh delapan," kata Zeyn yang sedang latihan dengan mengangkat batu besar dan berat.
"Oi dek, pagi tadi tubuhmu itu sudah setengah gosong, kenapa sekarang kau sudah harus latihan seberat ini?" tanya Jade yang melihat adiknya sedang berlatih keras.
"Sudah jelas agar aku menjadi lebih kuat. Dan kemudian aku akan menghentikan semua perang di negeri ini." Zeyn masih melanjutkan latihannya.
"Kau itu terlahir tanpa trick, orang biasa mendapat trick- nya pada usia 7 tahun, bahkan ada yang ketika masih 5 tahum seperti Leo. Orang sepertimu tidak akan bisa bertahan dalam peperangan," jelas Jade.
"Heh, meskipun aku tidak dikaruniai trick apapun. Maka aku akan menciptakan trik ku sendiri. Bagaimanapun caranya, aku akan menghentikan peperangan dan membuat Arasi menjadi negeri yang damai. Bukankah aku sudah sering bilang begitu padamu?" jawab Zeyn.
"Begitu ya. Kalau begitu, kau harus membuktikannya padaku!" seru Jade.
"Ya! Pasti!" jawab Zeyn.
"Ibu pulang." Seorang wanita membuka pintu rumah itu. Dan ternyata wanita itu adalah Letty yang juga merupakan ibu dari Zeyn dan Jade.
"Ya," jawab Zeyn dan Jade serentak.
Zeyn dan Jade kemudian pergi ke depan rumah mereka untuk memyambut Letty. "Ibu dari mana saja?" tanya Zeyn.
"Pagi tadi ibu pergi menemui ayah kalian dan saat sampai di desa, ibu disuruh menghadiri pertemuan dengan para petinggi desa," jawab Letty.
"Kenapa ayah tidak langsung pulang saja? Kenapa dia selalu saja pergi-pergi tidak jelas?" tanya Zeyn dengan ekspresi kesal.
"Ayahmu pergi untuk mencari tempat yang aman untuk ditinggali," jawab Letty.
"Dia pecundang!" gumam Zeyn kesal.
"Zeyn. Kenapa kau berani bicara seperti itu?!" tanya Letty yang langsung marah.
"Dia pergi untuk mencari tempat yang aman dari peperangan. Kalau dia bukan pecundang seharusnya menghadapi peperangan ini dan berusaha menghentikannya, seperti yang ia lakukan sebelumnya," jawab Zeyn. Letty pun terdiam mendengar ucapan anaknya.
Jade pun berusaha mencairkan suasana dengan bertanya kepada Letty, "Emm Bu, saat pertemuan dengan para petinggi tadi apa yang dibahas?".
"Ohh iya ... mereka bilang malam nanti salju akan turun," jawab Letty.
"Kalau begitu aku ingin melihatnya," ujar Zeyn.
"Tidak boleh! Salju Winternight itu memiliki suhu yang jauh lebih dingin dari salju biasa dan juga trick es Mark." jawab Letty.
"Egghh." Zeyn pun berjalan ke kamarnya dengan lesu.
Malam hari, desa Winternight.
Zeyn yang keras kepala tetap ingin melihat dan merasakan salju itu. Akhirnya ia keluar dari rumah saat semua orang di desa tertidur. Ketika ia keluar ia melihat ke langit. Dia pun menyadari salju belum turun. Zeyn akhirnya memutuskan untuk pergi ke tepi tebing Hidden Heaven.
Ketika ia sampai di sana dia melihat ada banyak orang sedang mendaki tebing itu.
"Di situ ... hah? Pasukan? Pasukan itu ... apa mereka ingin menyerang desa?" gumam Zeyn. Zeyn kemudian berlari kembali ke desa dan memperingatkan semua orang di sana.
*****
"Apa?! Ada sekelompok pasukan ingin menyerang kita?!" kata seorang warga.
"Zeyn ... kau benar-benar hebat bisa mengetahui itu," batin Mark.
"Baiklah. Kalau begitu kita harus mengeceknya terlebih dulu!" kata Kepala desa. Kepala desa itu pun kemudian pergi ke tepi tebing.
Dua puluh menit berlalu, dan kepala desa masih belum kembali. Tiga menit berikutnya, tiba-tiba Kepala desa datang dengan kondisi tubuh penuh darah.
"Semuanya, selamatkan diri kalian!!" teriak Kepala desa dengan sekuat tenaga.
"Kepala desa!!" teriak beberapa warga.
"Tidak semudah itu." Tiba-tiba Hades datang dan membunuh kepala desa. Kemudian semua anggota pasukan Demon Warrior pun tiba dan mengepung penduduk Winternight.
"Sekarang menyerahlah. Dan hiduplah dengan menjadi prajuritku!" kata Hades kepada penduduk Winternight.
"Tidak akan pernah. Kami akan melawan kalian semua, meski harus mengorbankan nyawa!!" seru Letty.
"YAAA!!" seru penduduk desa yang lain dengan semangat.
"Baiklah. Kalian yang memintanya. Demon Warrior hancurkan desa ini!!" seru Hades.
~*☆Bersambung☆*~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
asisten dadakan berkunjung lagi..😘
mampir juga yuk
semangat kak💪
2021-01-17
0
Dhina ♑
Demon??? tidak baik dah, gawat kalo begitu
2020-12-08
2
Arkha_yanti
smngat thor
2020-10-20
0