Fantasy Wars
Fantasy Wars berlatarkan sebuah dunia di mana semua orang memiliki kekuatan super yang disebut trick. Dunia ini berada dalam realitas yang berbeda dari dunia yang kita tinggali saat ini (dunia nyata).
Selain kekuatan super, trick juga memberikan penggunanya daya tahan yang besar, sehingga tidak mudah untuk dibunuh. Orang-orang biasanya mendapatkan trick ketika mereka berusia lima sampai tujuh tahun.
Di sebuah negeri bernama Negeri Arasi terjadi banyak pertempuran dan peperangan untuk menjadi penguasa negeri. Hal ini dikarenakan tidak adanya sosok pemimpin di negeri itu, setelah Kaisar Arasi IV tewas tanpa memiliki sosok penerus.
Karena itu, banyak orang di Negeri Arasi membentuk sebuah kelompok dan berperang dengan kelompok lainnya untuk menjadi penguasa di Negeri Arasi. Namun tak hanya itu, negeri-negeri lain juga mengirimkan pasukan mereka untuk ikut berperang menguasai Negeri Arasi.
Setelah 50 tahun peperangan tanpa henti itu, Zeyn, seorang remaja berusia 16 tahun yang tidak memiliki kekuatan trick, memulai perjuangannya untuk menyatukan negeri Arasi dan menghentikan peperangan. Bersama teman-temannya, Zeyn berpetualang dan bertarung sekaligus menyadarkan orang-orang untuk menghentikan peperangan.
Zeyn lahir di sebuah desa kecil yang berdiri di sebuah tebing bernama Hidden Heaven. Desa itu bernama Winternight, desa yang biasa dituruni salju ketika malam hari.
Saat kecil tepatnya balita, Zeyn sangat mengagumi ayahnya yang berjuang untuk menghentikan peperangan di Negeri Arasi. Namun, suatu saat ayahnya menyerah dengan impiannya itu, karena kalah dalam sebuah pertempuran. Ayah Zeyn pun mengubah tujuan hidupnya untuk mencari sebuah tempat yang damai tanpa peperangan.
Sejak saat itu pula Zeyn jadi membenci ayahnya, karena ayahnya menyerah dan putus asa terhadap impiannya menghentikan peperangan. Zeyn pun menyebut ayahnya sebagai seorang 'pecundang'.
*******
Ketika Zeyn berusia 5 tahun.
"Kenapa? Kenapa Ayah menyerah?" tanya Zeyn pada ayahnya.
"Ayah selalu bilang padaku, negeri ini hanya membutuhkan seorang pahlawan untuk mempersatukannya. Lalu kenapa sekarang ayah harus berhenti?!" sambung Zeyn marah-marah pada ayahnya.
"Kau tidak mengerti Zeyn. Negeri ini tidak dapat disatukan, orang yang bermimpi untuk menyatukan negeri ini adalah orang yang paling konyol," jawab ayahnya.
"Aku yang dulu bermimpi seperti itu sudah diberi peringatan. Aku dikalahkan dan hampir mati. Semua teman-temanku dibunuh oleh pria itu seorang diri ...," sambungnya.
"Aku tidak ingin berperang lagi. Aku tidak ingin melawan pria itu lagi." Tubuh ayah Zeyn pun gemetar mengatakan hal itu.
"Pecundang," gumam Zeyn kesal.
"Hah?" tanya ayahnya.
"Kau pecundang!!" bentak Zeyn kesal. Ayah Zeyn pun hanya bisa terdiam mendengar ucapannya.
"Aku ... aku pasti akan membuktikannya padamu, bahwa menyatukan negeri ini bukanlah mimpi yang konyol. Aku berjanji akan membuktikannya padamu," ucap Zeyn.
"Saat ini usiaku sudah lima tahun. Sebentar lagi aku akan mendapatkan trick-ku. Aku akan menjadi lebih kuat lalu aku akan menghentikan peperangan dan mempersatukan negeri ini." Zeyn memegang dadanya.
"Lakukanlah sesukamu, suatu saat kau pasti akan menyadarinya. Bahwa negeri ini telah dikutuk untuk terus berperang," ujar ayahnya.
"Bukan hanya negeri ini, namun seluruh dunia."
Beberapa hari kemudian, ayah Zeyn pun pergi dari rumah dan berpetualang mencari tempat yang aman untuk hidup.
3 tahun kemudian
"Kyaaaa!!" teriak Zeyn yang sedang berlatih mengangkat beban besar sambil menendang target di depannya.
"Zeyn! Jangan memaksakan dirimu!" ujar kakak Zeyn yang bernama Jade.
"Apa maksudmu memaksakan diri? Beban ini masih terlalu ringan untukku." Zeyn meneruskan latihannya.
"Zeyn, sebaiknya kau menyerah saja dengan mimpimu itu. Sampai saat ini kau masih belum memiliki trick, padahal besok kau sudah berusia delapan tahun," lirih Jade.
"Jika sampai dini hari besok kau belum mendapatkan trick. Maka bukan tidak mungkin, kau adalah orang yang tidak memiliki trick," sambung Jade.
"Tenang saja, aku pasti akan mendapatkannya. Aku tidak pernah dengar ada orang yang tidak memiliki trick. Dan aku tidak mau menjadi yang pertama." Zeyn berhenti sejenak untuk menjawab perkataan kakaknya.
"Kau memang tidak mau, tapi bagaimana jika kau memang tidak dikaruniai trick?" tanya Jade.
"Itu mudah ...," kata Zeyn, "Aku hanya perlu menciptakan trick-ku sendiri."
Keesokan hari.
Pagi hari, tepat pada hari ulang tahun Zeyn. Zeyn sudah berada di halaman rumahnya untuk berlatih. Zeyn berusaha mengeluarkan kekuatan trick-nya dengan mengayunkan tangannya dari belakang ke depan. Ia kemudian mecoba berlari, melompat-lompat, dan memukul sebuah target. Namun tidak ada kekuatan super apapun yang keluar. Zeyn kemudian berlutut dan melihat kedua telapak tangannya.
"Ja-jadi aku ... benar-benar tidak memiliki trick." Zeyn menutup mukanya dan menangis karena merasa sangat kecewa.
"Zeyn ...," gumam teman-teman Zeyn yang tidak sengaja melihat usaha Zeyn tadi, mereka adalah Khaira, Leo, dan Mark. Mereka bertiga kemudian berjalan menghampiri Zeyn. Sementara itu, Jade dan ibunya yang mengintip dari pintu rumah mereka turut meneteskan air mata.
"Zeyn ...," ucap Khaira lirih sambil memegang pundak Zeyn dari belakang. Sedangkan Leo dan Mark duduk di sebelah Zeyn. Mereka bertiga mencoba untuk menghibur Zeyn.
"Kenapa aku masih belum mendapatkannya? Padahal usiaku sudah delapan tahun!" ujar Zeyn kesal sambil menangis.
"Kau tahu Zeyn, alasan kenapa kau tidak dikaruniai trick?" ucap Leo.
"Ehh?" tanya Zeyn terkejut mendengar ucapan Leo.
"Itu karena kau sangatlah kuat." Leo menyambung ucapannya tadi sambil tersenyum. Mark dan Khaira yang mendengar itu juga turut tersenyum.
"Aku ... kuat?" tanya Zeyn lirih.
"Ya. Yang Leo katakan itu benar. Kau adalah rivalku dan Leo. Rival dari dua anak terkuat di Desa Winternight, jadi tidak mungkin kau itu lemah." Mark memukul pelan dada Zeyn sambil tersenyum.
"Rival?" tanya Zeyn lagi.
"Em." Leo dan Mark pun menganggukkan kepala mereka.
"Tapi-" ucap Zeyn yang langsung dipotong oleh Leo.
"Tidak usah tapi-tapi! Kami tahu apa yang ingin kau katakan." Leo memukul bahu Zeyn hingga Zeyn sedikit terdorong.
"Ya, ini pasti tentang mimpimu yang ingin menyatukan Negeri Arasi, kan?" tebak Mark.
"Kau tenang saja Zeyn, apapun yang terjadi. Kami bertiga selalu siap menolongmu. Karena kita adalah ... teman terbaik!" seru Khaira.
"Ya, kan?" tanya Khaira sambil tersenyum merangkul Zeyn.
"Ya," sahut Mark dan Leo bersamaan. Mendengar dukungan dari ketiga temannya itu, Zeyn pun tersenyum lebar merasa bahagia karena memiliki teman seperti mereka bertiga.
"Emm ... ayo kita berlatih bersama!" ajak Khaira.
"Emm ... ya!" jawab Zeyn, Leo, dan Mark. Mereka kemudian berdiri, bersiap untuk berlatih.
"Ayah, apa kau melihatnya? Aku tidak akan menyerah, bersama mereka bertiga aku pasti ... aku pasti akan menyatukan Negeri Arasi," batin Zeyn melihat ke atas langit dan tersenyum lebar.
Lalu ia pun melihat ke arah teman-temannya yang juga sedang menatap langit. Lalu, Zeyn pun melihat langit lagi sambil tersenyum.
************************************************
Inilah kisah perjuangan Zeyn dan teman-temannya menyatukan Negeri Arasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
re_tacky
trick? hmm... trickters! bentar, kalau dia yang pertama tidak memiliki trick berarti semua orang punya trick dong? kalau cuma sebagian yang punya bisa di panggil trickters tapi kalau semuanya punya trick... yang ga punya trick disebut apa ya? hmmm...
2021-09-20
0
~The Libies ~
aku Kasih Tanda Dulu,Nanti Aku Baca!
2021-01-25
0
⛔cleansing akun🔒📵🚫
jreng ..... jreng... aku mampir thor.
mana tw ad inspirasi yg ku dpt
hehe 😅
2021-01-23
0