Akhirnya hari itu tiba,hari dimana maryam akan menjadi seorang istri. Disebuah ruangan maryam sedang didandani. Selang beberapa lama semuanya selesai,namun maryam masih tetap disana karena dia akan keluar saat ijab kabul selesai.
Tok
Tok
Tok
Maryam membukanya dan disana ada sang ibu yang menatapnya penuh kasih sayang. Mereka duduk disofa yang ada diruangan itu.
"Nak,umi tau ini berat dan umi pun berat melepasmu,namun umi yakin abi takkan salah mencarikanmu pendamping" ucap Mariana Laurens yang hampir menangis. Ya ibu dari maryam adalah orang Belanda yang kebetulan menetap dan bekerja di indonesia.
"Umi,jangan menangis maryam ikhlas menjalani ini,jika umi menangis maka maryam juga akan menangis,maryam tidak suka melihat umi menangis" ucap maryam dengan lembut
Mereka akhirnya saling berpelukan dan tersenyum..
Lalu Mariana menggandeng putrinya keluar ruangan lalu mengajaknya duduk ditempat yang tidak terlalu jauh dari tempat akad dimana disana membelakangi dan ditutup dengan kain.
Acarapun dimulai dengan khidmat hingga akhirnya saddam mengucapkan ijab kabul dengan satu tarikan nafas..
Maryam tersenyum hatinya bergetar dia menangis haru. Mariana membawa putrinya mendekati Saddam. Lalu mereka saling memasangkan cincin dijari masing2 dan maryam mencium tangan suaminya dengan takzim.
Tapi saddam tidak mencium kening maryam sebagaimana seharusnya.
Acara pun berlanjut dengan pesta maryam dan saddam berganti pakaian. Kali ini maryam menggunakan gaun berwarna soft pink yang sangat cantik dengan bertabur banyak permata dia begitu cantik dan anggun,sementara saddam menggunakan tuxsedo hitam.
Para tamu mulai berdatangan dan memberi selamat.
Hingga saat salah satu tamu naik untuk memberi selamat maryam tiba tiba terduduk dan gemetaran,entah bagaimana satria pria yang hampir memperkosanya bisa naik. Saddam tidak peduli karena dia tidak tahu seperti apa rupa satria yang diceritakan mertuanya. Satria memberikan selamat namun ketika dihadapan Maryam dia sedikit maju dan berucap
"Kita akan mengulang itu maryam" katanya lirih namun dapat didengar oleh saddam.
Maryam gemetar tiba tiba kakinya terasa lemas saddam yang ada disampingnya melihat itu dan mencoba menahan maryam agar tidak jatuh,lalu saddam melihat satria dengan penuh tanda tanya.
Maryam terkejut saat tangan kokoh saddam melingkar dipinggangnya,dia buru buru mencoba melepasnya namun saat itu juga manik matanya bertemu dengan manik mata saddam sesaat mereka terpaut dalam tatapan masing masing hingga saddam dan maryam melepas tatapannya.
Saddam merasakan ada yang aneh pada debaran dijantungnya.
Hingga acara pun selesai tepat pukul 8 malam. Banyaknya tamu membuat kedua keluarga lelah.
Saat maryam berjalan kearah orang tuanya berharap akan kembali kerumahnya uminya menghampiri
"Sayang malam ini kamu dan saddam menginap dihotel ini,smuanya sudah umi siapkan. Jadi kamu tidak akan ikut bersama kami. Setelah itu dari hotel ini kamu akan tinggal bersama saddam dirumahnya. Semua baju baju mu nanti akan umi dan abi yang urus. Kembalilah sayang ikuti suamimu itu" ucap mariana dengan penuh kasih sayang
Maryam termenung lalu dengan sedikit dorongan akhirnya dia berjalan mengikuti langkah suaminya.
Tiba didalam kamar hotel maryam tertegun melihat kamar yang begitu indah dihias dengan banyak bunga mawar putih kesukaan maryam.
Dia masih berdiri didekat pintu melihat dengan takjub betapa indahnya kamar itu.
Hingga suara deheman dari suaminya mengkagetkannya.
"Kau tidurlah disana" tunjuk saddam kearah ranjang
"Aku akan tidur disini" katanya sambil duduk disofa yang lumayan lega.
Maryam tidak menjawab dia berjalan kearah kamar mandi. Yaa tubuhnya terasa lengket dan lelah maka dia ingin membersihkan diri terlebih dahulu.
Tetapi setibanya disana dia ingat kaluu dia tidak membawa apapun.
Lalu dia keluar dan bertanya
"Mas,apakah ada baju ganti untukku" tanya maryam ragu ragu
Saddam tidak menjawab hanya menunjuk paper bag yang ada dinakas dekat ranjang.
Maryam mengambilnya dan membawa kekamar mandi dia memeriksanya didlm hanya ada gaun tidur panjang tanpa hijab dan cadar walaupun gaun itu panjang tapi bahannya cukup tipis.
Maryam terlihat panik dia berfikir sejenak.
Apakah umi yang menyiapkan ini semua tanya membatin.
Dia menggeleng gelengkan kepalanya berharap salah melihat gaun tidur itu.
Hampir 1 jam didalam kamar mandi maryam tak kunjung keluar. Akhirnya maryam memakai gamisnya kembali. Iyaa setelah acara usai maryam mengganti gaunnya dengan gamis yang dia bawa. Ketika keluar kamar mandi maryam melihat suaminya tertidur di sofa dia merasa lega. Diapun beranjak kearah ranjang dan membuka cadarnya sebelum tidur dia lupa atas pesan saddam padanya.
Tengah malam pukul 12 lewat saddam terbangun dia merasa lengket dan ingin mandi. Pandangannya beralih kearah ranjang terpaku pada sosok maryam yang tidur tanpa cadar. Dia mendekat dan melihat wajah yg begitu cantik tanpa polesan make up. Pipinya yang mulus hidungnya yang kecil dan mancung serta bibirnya yang begitu bagus membuat saddam terpana. Beberapa saat entah kenapa seperti ada magnet yang menariknya naik keats ranjang dan mendekatkan wajahnya ke wajah maryam. Tanpa sadar dia mengecup bibir yang membuatnya tergoda. Merasa ada yang panas diwajahnya maryam membuka matanya perlahan. Dia terkejut dan berteriak
"Aaaaa" hingga mendorong saddam. Saddam yang tidak siap jatuh kebawah.
Bughh
Maryam kaget dan melihat kebawah ternyata saddam terduduk sambil memegang bokongnya yang sakit
Dia bergegas mencari cadarnya dan hendak memakainya namun gerakan saddam lebih cepat dia memegang tangan maryam.
Saat itu kembali pandangan mereka bertemu entah siapa yang memulai perlahan dua benda kenyal itupun bertaut,maryam hanya terpaku karna ini pengalaman pertamanya sedangkan saddam mencoba menahan tengkuk maryam agar bisa memperdalam ciumannya. Perlahan maryam membuka sedikit mulutnya untuk mengambil nafas namun saat itu lidah saddam masuk menyusuri setiap jengkalnya,tangannya pun bergerak perlahan mengelus punggung maryam.
Beberapa saat kemudian ketika hampir kehabisan oksigen saddam melepaskan ciumannya.
Lalu menatap maryam yg tertunduk malu dgn muka merah merona.
Saddam menaikkan tangannya hendak membuka jilbab maryam namun gerakannya terhenti saat tangan maryam memegangnya.
"Aku mengingkankan hak ku malam ini" ucap saddam dengan suara yg berat
Maryam bingung dia blm siap karena dia takut akan traumanya. Saddam kembali teringat akan cerita mertuanya saat dia melihat tubuh maryam mulai bergetar.
Perlahan dia mulai sedikit berjarak dari maryam,namun saat dia akan berjalan mulai sedikit jauh maryam berkata
"Bisakah kita lakukan dengan perlahan saat mas sudah mulai mencintaiku"ujar maryam dengan lembut. Saddam kembali mendekat dan berbisik ditelinga maryam
"Aku sudah mulai menyukaimu saat tadi kau mencium tanganku,hatiku bergetar tapi aku tidak tau apakah itu cinta atau bukan" ucap saddam
Lalu dia berjalan menuju kamar mandi namun belum sampai dikamar mandi mandi maryam memeluknya dari belakang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Aisyah Azzahra
Keren dan bikin saya terhanyut dalam ceritanya.
2024-06-21
1