Mobil mewah Sagara Abhiseva berhenti tepat didepan lobby gedung Firma Hukum E & A Partner
Rafael Nelson sang asisten pun turun diikuti Sagara Abhiseva.
Saat memasuki lobby seluruh staff yang berpapasan berhenti dan memberi salam kepada Sagara Abhiseva
"Pagi Pak Sagara" sapa mereka
Sagara Abhiseva tak bergeming,hanya Rafael Nelson yang terlihat membalas sapaan para staff itu.
Sagara Abhiseva terkenal sangat tidak ramah di kalangan para staff,tidak pernah terlihat tersenyum,anti toleransi kesalahan sekecil apapun, sangat peduli dengan penampilan para staff.
Lift khusus CEO itu pun berhenti,mereka pun keluar menuju ruangan Sagara Abhiseva. sekretarisnya Vann William segera berdiri menyambut sang CEO.
"Selamat pagi Pak Sagara" sapa Vann William
Sagara Abhiseva hanya mengaguk pelan,lalu masuk kedalam ruangannya diikuti Rafael Nelson dan Vann William.
"Laporan kasus" ucap Sagara Abhiseva singkat
Vann William pun menyalakan power point otomatis itu,dan tampil lah slide kasus-kasus milik Firma Hukum mereka.
"Aku ingin melihat kasus atas nama terdakwa Sofyan Martadinata" ucap Sagara Abhiseva
"Kasus probono ini diajukan satu bulan yang lalu, pihak keluarga meminta peninjuan kembali,namun terdakwa sudah meninggal didalam penjara sejak tiga bulan yang lalu" Vann William menjelaskan
"Meninggal?" potong Sagara Abhiseva seraya mengerutkan keningnya
"Atas nama siapa permintaan peninjuan kasus itu dilakukan?" tanya Rafael Nelson
"Disini tertulis atas nama putri Sofyan Martadinata, Evelyn Arasely,ya betul Evelyn Arasely" ucap Vann William seraya menampilkan slide berisi tanda tangan Evelyn Arasely
Sagara Abhiseva menatap tanda tangan itu dengan mata tajam dan senyum sinis pun terlukis di bibirnya.
"Ambil kasus ini,hubungi putrinya segera" ucap Sagara Abhiseva
"Baik Pak" ucap Vann William
"Sore nanti anda harus segera terbang ke Jepang Pak Sagara" Rafael Nelson mengingatkan
"Hhhmmm... dengan siapa aku berangkat?" tanya Sagara Abhiseva seraya memejamkan matanya
"Bersama saya dan Paralegal tim satu Nona Celine Pamela" ucap Rafael Nelson
Mendengar nama Celine Pamela,Sagara menarik nafas panjang.
"Rafael,tidak bisakah engkau mencari pengganti seorang Paralegal baru untuk tim satu,jadi aku tidak perlu bertemu dengan Celine Pamela lagi" ucap Sagara Abhiseva
Rafael Nelson pun kebingungan,karena ini sudah yang kesekian kalinya Sagara Abhiseva meminta ganti seorang Paralegal.
"Hari ini,departemen HRD baru akan mengadakan wawancara dengan beberapa kandidat,semoga bisa mendapatkan yang sesuai kriteria anda Pak, atau Pak Sagara ingin ikut mewancarai mereka langsung?" tanya Rafael Nelson
"Tidak perlu membuang waktu ku Rafael,segera bawa arsip kasus mega proyek Kota Z kemari,aku akan membacanya sebentar sebelum kita rapat pembagian kasus dengan para pengacara muda" ucap Sagara Abhiseva
Taksi yang membawa Evelyn Arasely pun tiba didepan lobby gedung Firma Hukum A & E itu. Evelyn Arasely pun turun dengan terburu-buru, lalu berlari kearah lift yang segera tertutup
"Kumohon tunggu aku" serunya menarik perhatian staff dan pengunjung lainnya.
Seorang pria nampak menahan pintu lift itu. Evelyn Arasely pun masuk ke lift dengan nafas memburu.
"Terimakasih" ucapnya kepada pria itu
Pria itu pun tersenyum tipis. Evelyn Arasely melirik sang pria sejenak dan membaca id card yang tergantung dileher pria itu.
"Paul Wilson?" gumam Evelyn Arasely
Pria itu pun tertunduk sejenak menatap Evelyn Arasely
"Hhhmmm maaf,apa kau juga akan ikut wawancara disini?" tanya Evelyn Arasely
Pria itu pun tersenyum tipis dan mengaguk pelan.
"Wahhh,aku juga akan ikut wawancara,tanganku sangat dingin dan aku sangat takut,jujur saja ini wawancara pertama ku di sebuah Firma Hukum" Evelyn Arasely mulai bercerita
Itulah Evelyn Arasely,yang senantiasa ceria dimana pun berada,selalu menyapa dan mengajak orang berbicara.
"Kau tenang saja,cukup menjawab apa yang ditanyakan dengan semampu mu" bisik pria itu
Evelyn pun tertawa kecil.
"Terimakasih support nya" bisik Evelyn Arasely kembali
Lift mereka pun terbuka dilantai ruang rapat direksi,bertepatan dengan Sagara Abhiseva yang lewat menuju ruang rapat,mata Sagara Abhiseva sempat menangkap bayangan Evelyn Arasely sedang tertawa kecil didalam lift.
Sagara Abhiseva menghentikan langkahnya sejenak dan menajamkan matanya.
"Kemana lift barusan akan berhenti?" tanya Sagara Abhiseva
"Hhhmmm... kelantai atas,berarti bagian HRD, mungkin peserta wawancara Paralegal kita Pak" jawab Rafael Nelson
"Tayangkan siaran langsungnya,jangan mulai wawancaranya sebelum rapat kita selesai dulu" ucap Sagara Abhiseva
"Baik Pak" jawab Rafael Nelson dengan bingung
Mereka pun meneruskan langkahnya menuju ruang rapat.
"Selamat pagi semuanya, mari kita mulai rapat pembagian kasus" ucap Rafael Nelson
"Agra Emilio silahkan kau tangani kasus sengketa hak waris keluarga Bapak Erickson Xavier satu tim dengan Zora Wilona,minta berkas kasusnya ke Paralegal Nona Celine Pamela"
"Baik Pak" jawab Agra Emilio dan Zora Wilona serentak
"Paul Wilson silahkan kau tangani kasus probono atas nama terdakwa Sofyan Martadinata mantan Walikota dengan kasus money laundry,suap dan penyalahgunaan dana APBD,buatlah satu tim dengan Alaska Felix,lalu minta berkasnya kepada Paralegal Nona Celine Pamela"
"Baik Pak" jawab Paul Wilson dan Alaska Felix serentak
"Hhhmmm... lalu kasus pembunuhan anak SMA yang terdakwanya putra dari Ketua Anggota Parlemen Kota Z saya serahkan kepada Brianna Helen dan Theo Gilbert,silahkan minta berkasnya kepada Nona Celine Pamela juga"
"Baik Pak" jawab Brianna Helen dan Theo Gilbert serentak pula
Vann William selesai melaksanakan rapat pembagian kasus ini.
Sagara Abhiseva hanya terdiam sesaat. mereka pun tak berani bersuara jika Pak Sagara tidak memulai percakapan terlebih dahulu.
Terdengar tarikan nafas Sagara Abhiseva.
"Kasus probono Sofyan Martadinata biar aku yang langsung menanganinya,serahkan kasus sengketa PT.Industri Steel Garuda kepada Paul Wilson dan Alaska Felix" ucap Sagara Abhiseva kemudian
"Baiklah Pak" ucap Rafael Nelson segera
"Kalian... sebaiknya menyelesaikan kasus-kasus ini sebaik mungkin,jangan sampai ada kesalahan sedikit pun,jangan berikan celah kepada Firma Hukum lawan kita untuk menyerang" ucap Sagara Abhiseva dengan dingin dan datar
Ruangan rapat hening seketika.
Sagara Abhiseva pun bangkit,lalu berjalan menuju pintu.
"Segera mulai wawancaranya" ucap Sagara Abhiseva
"Baik Pak" jawab Rafael Nelson
Mereka pun segera keluar.
"Kalian sudah paham kan,tugas masing-masing jadi mulailah melaksanakan tugas kalian dengan cermat dan hati-hati mulai dari sekarang,satu minggu lagi akan ada evaluasi hasil kerja kalian, bekerja keras lah" ucap Vann William seraya mengedipkan matanya lalu beranjak pergi
"Wahhh... baru kali ini aku mendengar Mr.Ice Cool mau menangani kasus probono" ucap Brianna Helen
"Hhhmmm... aku pun kaget,ada apa dengan Mr.Ice Cool itu" tambah Zora Wilona
"Cukup,bukan waktunya menerka Pak Sagara sekarang,mulai lah bekerja jika tidak ingin berakhir tragis" sela Agra Emilio seraya bangkit
Diikuti kelima rekannya itu keluar dari ruang rapat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Lenni Namora
awal yg menarik
2025-01-04
1