Bara melangkah kan kakinya menyusuri kota surakarta yang ramai dan sesegera mungkin mencari bis kota yang akan membawanya ke markas yang terletak di ujung utara kota ini. Perlu waktu empat pulih lima menit untuk menuju kesana. Kota Surakarta masih belum pulih total masih banyak toko- toko apalagi toko milih tionghoa yang masih tutup karena trauma akan kerusuhan yang akan terjadi lagi.
Tepar setelah kurang lebih satu jam akhirnya tiba di markas. Aku langsung bergegas masuk dan menemui bapak adam. Ya nama lengkapnya adam wisnu aji umurnya lima puluh tahunan beliau adalah kepala cabang lembaga intelijen negara daerah tiga yang meliputi jawa tengah dan jogyakarta.
Aku ketok pintu beliau dengan sedikit gebetan...maklum ini kasus pertamaku kyai muhadi sebelumnya pernah mengatakan untuk datang ke Surakarta dan nanti akan ada yang akan memanggil kamu . Mungkin inilah saatnya dengan perasaan campur aduk aku memasuki ruangan tersebut. Aku cukup terkejut karena ruangan itu sangat mewah dengan alat -alat yang terlihat canggih di zamannya.
" duduklah san baca berkas ini, waktunya tidak banyak kamu akan dibantu rela dia juga anak didik kyai muhadi ". Ujar adam ." Kyai muhadi???". Aku sangat terkejut ketika bapak adam mentebut kyai yang delapan tahun ini membimbing dan menjadi seorang detektif seperti sekarang. ", iya.....kau tak udahlah terkejut aku juga bekas anak didik beliau itulah kenapa aku diperintahkan untuk memanggilmu, sudahlah pelajari berkas ini jika asa yang perlu di tanyakan datanglah kemari !dan sekarang pergilah". ". Baik pak permisi". Aku dengan membangkitkan badan memberi hormat kemudian aku meninggalkan ruangan itu tujuan ku adalah kembali ke kos kosan sementara di palur kota di seberang Surakarta karena dirasa disini lebih aman.
Aku membaca berkas yang diberikan pak adam dan aku pun benar-benar tertegun aki di haruskan menyelidiki sebuah kasus meninggalnya seorang pengusaha terkemuka Surakarta yang meninggal setelah mendatangi salon plus- plus yang banyak tersebar di kota ini. Sang pengusaha dalam berkas itu mengalami tekanan luar biasa setelah rumah makan yang baru di buka selama kurang lebih satu minggu dan masih menanggung banyak cicilan hutang harus menerima kenyataan rumah makan tersebut habis terbakar dalam kerusuhan Mei belum lagi beberapa tokonya juga ikut dibakar masa. Tekanan mental inilah yang akhirnya membuat sang pengusaha lari ke salon plus-plus dan kemudian dia ditemukan meninggal di salah satu hotel setelah menginap bersama wanitanya.
Saat aku masih memikirkan bagaimana mengusut kasus ini aku di kejutan oleh kedatangan seseorang yang umurnya kurang lebih denganku..." mas...bara aku reza aku yang akan membantu mengusut kasus ini....". Reza langsung memelukku kemudian kami berdiskusi bersama bagaimana dan apa yang akan kami lakukan setelah ini.
Malam mulai larut waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam setelah selesai diskusi reza begitu aku memanggilnya nama lengkapnya adalah arif nur zahid anak didik kyai Nur Zazin kakak kyai muhadi dua di gembleng sebagai mata mata di kaki gunung mrrbabu tempat kysi zazin dengan pondok pesantren nurul hikmah yang khusus mendidik anak- anak remaja beladiri dan di siapkan sebagai seorang spionase dengan didikan keras toh aku pernah disana tiga tahun meskipun aku tidak pernah melihat reza disana.begitulah seorang mata mata biasanya tidak saling kenal meskipun berada dalam didiksn yang sama itu yang aku ketahui dulu.
Setelah pukul sebelas malm lebih aku memacu motorku menuju rumah makan yng masih buka dan menunggu pelanggan de dekat kos kosan ku di palur. Ya aku terbiasa berkeliaran ketika malam telah tiba maklum masih bujangan. Baru saja memarkir kan sepeda motor tua ku tiba-tiba ada yang berteriak " pembunuhan ".
Naluri detektifku segera bekerja aku mengikuti suara itu berlari mengikuti beberapa orang yng juga berlari menuju salah satu hotel di perbatasan Surakarta dan palur. Hotel itu tidak terlalu besar mungkin bintang tiga dengan lima tingkat. Hotel itu berada di depan salah satu universitas ternama di Surakarta. Di papan nama hotel tersebut terpampang nama jurug hotel.
Sesosok tubuh laki laki gempal berumur kira-kira setengah abad atau 50 tahun tergolong disana.disalah satu kamar di lantai 2 no 234. Tubuh laki- laki itu bermandikan darah dan belum diketahui bagian tubuh mana yang terluka! Polisi juga belum ads yang datang ada kemungkinan kejadian ini belum lama terjadi.
Bau anjir darah menyeruak rongga pernapasan dan orang orang yang tadi berkumpul hnya mampu melihat tanpa berani memberi pertolongan apapun terhadap laki laki itu. Mereka termasuk aku hanya membidikkan kamera untuk mengambil beberapa gambar guna kepentingan yang ads dalam otak mading masing. Namun bagi aku yang berpotensi sebagai detektif jelas lebih khusus kegunaan nya yaitu untuk penyelidikan lebih lanjut.
Entah suap yang pertama kali memanggil polisi tidak lama setelahnya ada empat orang anggota polisi yang datang sehingga kerumunan itu di bubarkan termasuk aku di usia dari tempat kejadian perkara. Aku maklum karena aku tidak bertugas dalam hal ini. Tubuh korban kemudian terlihat dibawa menggunakan mobil polisi ke rumah sakit yng jaraknya tidak begitu jauh dari hotel tersebut dan itu adalah rumah sakit terbesar yang ada di kota surakarta.
Keesokan hatinya aku baru mengetahui dari berita televisi laki- laki yng tergeletak di hotel kemarin bersama yusuf seorang pengusaha kain di salah satu pasar tekstil terbesar di kota surakarta ini. Dan disebutkan berumur 52 tahun.
Aku diam diam mendatangi rumah sakit untuk menyiapkan diri dan bertanya pada orang orang yang bisa dimintai keterangan. Seorang wanita umur 40 tahunan nampak sangat berduka dia menangis di sudut rumah sakit aku pikir mungkin itu istrinya korban batinku.
Aku dengan hati hati mendatanginya " ibu mohon maaf sebelumnya saya turut berduka atas musibah yang terjadi saya dari ....kemudian aku memperlihatkan tanda institusi yang aku kepada ibu tersebut".
". Terima kasih mas....sebenarnya aki sangat kesal dengan suamiku tapi apapun itu dia sudah meninggal jadi aku tidak boleh marah padanya".
Kemudian ibu tersebut menceritakan bahwa suaminya tertekan karena ruko satu satunya tempat mencari mata pencaharian keluarga itu di pasar di bakar massa saat kerusuhan terjadi dan dari informasi yang beliau dapat suaminya melampiaskannya pada wanita plis plus yang kemudian di bunuh setelah selesai melakukan di hotel tersebut. Dari informasi yang ini itu katakan aku juga bisa mengetahui bahwa wanita itu bernama vina seorang yang menjadi buah bibir di kalangan pengusaha saat itu sebagai wanita yang cantik dan bisa di bilang paling cantik kesayangan pemilik salon xx tempat wanita itu biasanya bekerja memenuhi hasrat laki lali hidung belang.
Akhirnya dari informasi ibu tersebut aku mendapat informasi yang valid bahwa ada kemungkinan dalam kasus yang aku tangani ini juga ada kaitannya dengan vina...karena korban sama sama meninggal di hotel setelah cek in. Dan dari sinilah aku berkecepatan untuk menyamar dan masuk sebagai salah satu pelanggan calon xx. Meskipun ini bertentangan dengan ajaran yang aku yakini di pondok pesantren selama ini tapi apa boleh buat aku tlah di sumpah oleh negara untuk menjalankan tugas sebagai mata mata negara jadi apapun kasus yang diberikan harus aku kerjakan apapun risikonya termasuk nyaman sekalipun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments