Air sungai mengalir tipis menyusuri jalurnya yang ditimpa tanah, pasir, dan batu. Di sisi sungai, beberapa kuli tambang pasir berkumpul menikmati kopi dan rokok. Suasana hari itu berkabut di lereng gunung merapi setelah malam hari di terpaksa hujan disertai angin kencang serta petir menyambar-nyambar.
Sepanjang garis sungai tumpukan pasir seperti benteng hancur oleh serbuan brutal. Perut bukit hitam berlobang oleh mulut pengeruk pasir. Di atasnya pohon-pohon berdiri di antara kecemasan mati dan hidup. Suara serangga berdengung. Air sungai mengalir tipis menyusuri jalurnya yang ditimpa tanah, pasir, dan batu. Di sisi sungai, di bawah tebing - beberapa kuli tambang pasir berkumpul di depan tenda menikmati kopi dan rokok
Biasanya penambang bekerja sehari 4 jam dengan upah seratus sampai dengan dua ratus sementara sopir truk yang membawa pasir ke kota akan diberi upah dua ratus sampai tiga ratus tergantung jauh dekatnya tujuan yang dituju.sekaun itu ada juga buruh pemecahan batu dengan upah seratus ribu dimana mereka akan memecahkan batu batu besar menjadi kerikil yang juga akan dijual di kota.
Gunung Merapi tidak hanya menawarkan pemandangan yang eksotik, klasik, dan memiliki tambang pasir yang kualitasnya dikenal sangat baik, tetapi juga menyuguhkan drama kehidupan yang mengejutkan, damai sejuk meskipun bila gunung itu meletus akan membuat penduduk di sekitar letengnya yang berjarak 5 km sampai dengan20 km harus mengungsi karena awan panas yang biasa penduduk sekitar merapi menyebutnya wedhus gembel serta lahar fingin hujan kerikil dan abu yang sangat membahayakan. Tapi di balik itu ada hikmah besar dari Yang Maha Kuasa tabah d sekitar gunung merapi subur serta pasir yang melimpah.
" om amran aku ingin ikut bekerja jadi penambang pasir orang takut sudah setuju bagaimana cara aku melakukannnya". "Lihatlah orang itu " ujar amran.bara menengok ke dasar sungai dimana ada kepala orang Tampak kepala orang timbul tenggelam di aliran Sungai Opak, masuk Desa/Kecamatan Cepogo. Ini karena warga Desa tersebut tengah berusaha menyelami dasar sungai hanya untuk mengeruk pasir. Meski arus sungai saat itu cukup deras, tidak menyiutkan nyali pria berusia 36 tahun itu untuk menyelam. Bahkan, kulitnya seolah mati rasa terhadap dinginnya air sungai.
Bara tertegun sejenak antara takut dan keinginan untuk mendapatkan uang yang mempunyai. Tapi setelah dipikirkan matang- matang bara akhirnya mau tidak mau harus bekerja dan ini adalah cara terbaik yang dia bisa lakukan oleh anak remaja usia 15 tahun yang belum berpengalaman bekerja dimanapun.
Ya, begitulah hari-hari alim, salah satu dari sedikit para pencari pasir tradisional yang masih tersisa di Kota Susu ini. Mereka bertahan di tengah tambang mekanik yang semakin merajalela.
Al, sapaan akrab alim ini menjalani aktivitasnya bersama dua rekannya, Yanto, dan Munawir, . Dibantu galah panjang yang ditancapkan pada dasar Sungai Brantas, mereka mulai menambang. Galah tersebut multifungsi. Yaitu untuk menakar kedalaman air, penunjuk keberadaan pasir, serta alat bantu menyelam. Karena kedalaman yang ditambang cukup dalam yakni 6-8 meter. "Ketika menyelam, galah ini untuk pegangan. Kalau nggak, bisa terseret arus," katanya.
" kau ikutilah dengan alim itu mereka anak buahku belajarlah dari mereka" kata amran." Baik om aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah om berikan". Kemudian bara mendekati alim. " pakde aku ikut membantu di suruh om amran ajarkan aku ". Kemudian alim mengatakan.
Profesi ini sangat berbahaya. Bahkan, harus punya fisik yang kuat. Karena ketika berada di dasar, kamu harus menahan nafas dan arus sungai sembari mengeruk pasir ke ember besi atau disebut tomblok. Apabila ember tersebut penuh, kamu lebih dulu naik ke permukaan. Itu untuk mengatur napas, sebelum mengangkat pasir yang sudah dikumpulkan. Karena beban pasir yang ada di tomblok itu juga lumayan berat, sekitar 50 kilogram. Sehingga dibutuhkan fisik kuat tapi pakde percaya kamu mampu melakukannya.. ohh ya siapa namamu le....dan kenapa sampai kamu bekerja di sini ". tanya pskde alim.
Saya bara pakde nama lengkapnya bara izzanudin biasa di panggil bara aku bekerja di sini untuk membantu bapak dan simbok pakde". Kata bara. Ohhh baiklah kamu anak yng baik ayo kita lakukan sama- sama" ujar pakde.
Kemudian mereka mengerjakan pekerjaan itu sampai tengah hari maklum hari ini minggu bara juga sudah berpesan pada om amran hanya bekerja sore dari pukul tiga sampe menjelang magrib saja karena pagi sekolah dan dilanjutkan mengaji serta belajar dasar-dasar detektik kepada kyai muhadi serta ilmu nelayan diri.
Sebenarnya tambang pasir ini sangat berpengaruh terhadap lingkungan adalah penurunan produktivitas lahan, kepadatan tanah bertambah, terjadinya erosi dan sedimentasi, terjadinya gerakan tanah atau longsoran, terganggunya flora dan fauna, terganggunya kesehatan masyarakat serta berdampak terhadap perubahan iklim mikro. Tapi masyarakat desa candi gatak tidak mau tau karena tambang pasir inilah mata pencaharian mereka apalagi bagi mereka yang tidak punya ternak dan lahan pertanian.
Bara menambang pasir dengan gigih dari pagi hingga siang rela membandingkan tulang hingga wajahnya yang tampan menghitam karena pasir dan sinar matahari. Mencari pasir dan menaikkan ke truk tentu menguras tenaga
Setelah hari menjelang zuhur akhirnya pekerjaan ini selesai juga dengan upah seratus dua puluh ribu bara pulang ke rumah dengan mengayuh sepeda angin bututnya. Perlu waktu tiga puluh menit lebih untuk sampai di rumahnya dengan matahari yang bersinar terik tentu membuat keringat menjatuhkan tapi dengan semangat untuk mencari tambahan sepeda itu di kayaknya dengan kecepatan tercepat sehingga lekas sampe di rumah.
Sesampainya di rumah bara sudah di sambut mbok rini di depan pintu " bagaimana le...sudahlah kalau cape tidak usah lagi di lanjutkan bapak sama simbok masih bisa mencukupi kebutuhan mu". " tidak mbok insaAllah bara sanggup menjalaninya doakan saja mbok agar bara bisa mengalaminya sehingga bisa menabung oh ya mbok tadi dapat seratus dua puluh ribu ini lima puluh buat simbok sisanya yang tujuh puluh ribu bara tabung ya". ". Ndak usah le semua kamu tabung saja lah :.
Kemudian keluarga kecil yxng terdiri dari tiga orang itu maknanya siang bersama. Sebenarnya bara sempat punya adik perempuan tapi ketika umur empat tahun meninggal dunia karena sakit dan hal ini lah yang membuat keluarga ini sempat terpuruk. Ketika ingat adik bara ini yang masih lucu-lucunya pasti kesedihan yang sangat terjadi kejadian itu tepat tiga tahun yang lalu saat bara lulus sekolah dasar dimana adiknya panas sampe beberapa hari dan terlambat mendapat pertolongan karena rumah sakit adanya di kota boyolali dengan transportasi yang terbatas waktu itu angkot tidak setiap hari ada....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Zafran Fariz
iya bikin merinding
2024-06-28
1
Bakhtiyar Rahman
good
2024-06-24
1
run away.┲﹊
Ceritanya bikin merinding. 👻
2024-06-17
2