Draft

episode 3

Pelangi mulai berteriak untuk berjualan, dia dengan semangat menjajakan jualannya walaupun matahari sangat terik Pelangi tidak putus asa.

"Gorengan...gorengan...masih panas enak loh ada nasi uduk juga silahkan beli, dan harganya sangat murah,"ujar Pelangi berteriak dengan semangat.

Dan ternyata Pelangi sudah ditunggu oleh beberapa ibu-ibu desa yang kebetulan sedang berkumpul dan diapun dipanggil oleh ibu-ibu itu.

"Pelangi...Pelangi sini kami mau beli,"ujar salah satu ibu-ibu itu memanggil Pelangi. Pelangi pun sangat senang karena mendapatkan pelanggan pertamanya.

Diapun segera menghampiri ibu-ibu itu dan berkata.

"Ibuk mau beli apa?"tanya Pelangi antusias sambil membuka menaruh dagangannya di dekat para ibu-ibu dan dia kembali berkata.

"Hari ini ada pisang goreng, tahu isi, tempe goreng, sukun goreng dan ubi goreng dan ini ada nasi uduk juga,"ujar Pelangi tersenyum dengan lebar.

"Oh ya Pelangi semua gorengan ini harganya 1000 semua kan?"tanya salah satu ibu-ibu.

"Iya harganya 1000 dan nasi uduk harganya 5000" ujar Pelangi menjelaskan.

"Saya mau beli pisang goreng nya 5, tempe nya 2 sukunnya 3 ya, nih uangnya,"ujar salah satu ibu-ibu yang membeli dan memberikan uang 10000 kepada Pelangi. Dan Pelangi memberikan apa yang ibu itu beli sambil tersenyum dengan lebar karena ada yang membeli dagangannya kemudian..

"Eh Pelangi saya mau nasi uduk nya satu nih uangnya,"ujar salah satu ibu-ibu satunya lagi dan Pelangi pun melayani para ibu-ibu dengan hati yang gembira karena dagangannya laris dan ibunya pasti tidak akan memarahinya lagi.

Setelah ibu-ibu itu selesai membelai Pelangi pun segera pamit dan ingin melanjutkan berjualan lagi, tapi tiba-tiba perutnya terasa perih.

Pelangi kemudian melihat ada pos ronda yang tak jauh dari tempatnya sekarang, maka dia mempercepat jalannya agar segara sampai di pos ronda tersebut.

Begitu sampai Pelangi meletakkan dagangan nya kemudian mengambil kantong kresek pemberian bibik Melati.

Pelangi kemudian makan dengan lahap karena jujur saja dia memang sedang lapar saat ini namun tiba-tiba saja ada orang yang datang dan langsung marah-marah kepadanya dan mengambil makannya dan membuangnya begitu saja sambil berkata..

"Eh anak pelakor! bilangin sama ibu kamu ya jadi perempuan tuh jangan kegatelan, mentang-mentang kelamaan nggak disentuh sama laki-laki, seenaknya saja menggoda bapak saya,"ujar nya seseorang itu marah-marah.

Pelangi bukannya menatap seseorang yang saat ini sedang marah-marah padanya tapi dia malah menatap makanan yang telah jatuh kejalan.

"Eh kamu itu budeg ya! Denger nggak sih orang bicara,"ujar seseorang itu marah-marah.

Pelangi kemudian menatap seseorang yang saat ini sedang marah kepadanya dan ternyata dia adalah Laila anak dari kepala desa Mekar sari, yang usianya tiga tahun di atas Pelangi.

Dengan menghela napas dalam-dalam Pelangi pun berkata.

"Kalau kamu ingin marah dan protes tolong langsung saja kepada ibu ku, jangan kepadaku, dan aku sama sekali tidak tau apa yang ibu ku lakukan setiap harinya Laila, karena aku sibuk berjualan. Jadi jangan asal fitnah"ujar Pelangi yang terlihat sangat kesal karena acara makannya terganggu.

"Cih jangan pura-pura polos ya, kamu pasti tau kan kalau ibu kamu itu menjalin hubungan dengan bapakku dan kamu pasti juga tau kalau bapakku sering memberi ibumu uang makanya kamu diam saja saat tau ibumu menggoda bapakku kan, karena kamu juga dapat uangnya ya kan, dasar ibu sama anak, sama-sama benalu,"ujar Laila sangat marah.

Lagi-lagi Pelangi hanya bisa menghela napasnya dalam-dalam kemudian berkata.

"Terserah apa yang kamu katakan Laila aku tidak perduli,"ujar Pelangi sewot kemudian berdiri dan membawa dagangan nya dan ingin segera pergi dari hadapan Laila.

Namun belum Pelangi berjalan terlalu jauh Laila yang sudah sangat marah karena Pelangi dengan beraninya menjawab perkataan nya dia pun mengejar Pelangi dan segera merebut dagangan Pelangi dan membuangnya, Pelangi yang sangat kaget dan marah atas apa yang sudah Laila. lakukan diapun berkata.

"Apa kamu gila hah, aku sudah bilang kan kamu kamu ingin marah, marah saja kepada ibuku bukan melampiaskan nya padaku dan membuang rezekiku, pokoknya aku nggak mau tau kamu harus ganti sekarang juga,"ujar Pelangi yang saat ini sangat marah.

"Jangan harap kamu memang pantas mendapat kan nya dasar anak pelakor,"ujar Laila sinis.

"Aku bilang ganti nggak, berikan uangmu padaku sekarang juga atau kamu akan tau akibatnya,"ujar Pelangi dengan nada mengancam kepada Laila.

"Heh...emangnya kamu mau berbuat apa padaku hah!"ujar Laila malah menantang Pelangi.

Pelangi yang sudah sangat marah menatap tajam kearah Laila kemudian dia mengangkat tangannya dan..

Plak.....

Pelangi menampar Laila dengan kuat hingga kepalanya Laila menoleh kesamping.

"Ka..kamu nampar aku!"ujar Laila yang masih syok karena tak menyangka Pelangi menamparnya dengan cukup kencang tadi.

"Ya ..aku memang menamparmu lalu kamu mau apa ? mau ngadu sama bapak dan ibumu pergi sana aku tidak takut,"ujar Pelangi menggebu-gebu.

"Kamu...,"ujar Laila yang sudah sangat marah kemudian maju untuk menampar Pelangi. Namun sebelum tangannya menyentuh wajah Pelangi, Pelangi sudah mencekal tangan Laila dan berkata.

"Kamu..tidak akan bisa membalas ku Laila, dan sekarang berikan aku uang ganti rugi atas makanan dan dagangan ku yang telah kamu hancurkan, kalau tidak aku akan merebut pacarmu yang tampan itu,"ujar Pelangi mencoba untuk tenang.

Laila kemudian mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman Pelangi kemudian berkata.

"Cuih aku nggak mau memberi uang, dasar anak pelakor segera pergi sana,"ujar Laila kesal karena tidak bisa menampar Pelangi kemudian pergi begitu saja.

Pelangi ingin marah kepada Laila namun dia bisa apa? Dia tau kalau ibunya memang menjadi simpanan kepala desa tapi Pelangi tidak bisa berbuat apa-apa karena dia telah diancam jika berani bicara maka kepala desa itu tidak akan segan-segan menjual dirinya ketempat pelacuran, jadi Pelangi hanya diam saja.

Dengan langkah gontai Pelangi mengambil keranjang jualannya dan segera pulang kerumah.

Namun begitu sampai dirumah sang ibu pun menyambutnya dengan wajah yang sangat tidak ramah.

"Tumben sudah pulang jam segini?"tanya Mawar sinis.

Namun Pelangi hanya diam saja. Dan itu sangat membuat Mawar tidak suka dia mendekati anaknya dan berkata.

"Mana uang hasil jualannya?"tanya Mawar lagi kepada Pelangi.

Pelangi kemudian merogoh saku hoddie nya dan memberikan uang sebesar 40 ribu rupiah kepada sang ibu dan Mawar yang hanya mendapat kan uang sebesar itu kembali murka dan langsung menampar wajah anaknya.

Plak...

"Kenapa hanya segini hah! Apa kamu membagikan dagangan mu lagi,"ujar Mawar yang terlihat sangat marah.

Pelangi memegang pipinya yang sakit karena baru saja mendapat tamparan dari sang ibu, dengan menghela nafas panjang Pelangi pun berkata.

"Aku tidak membagikan dagangan ku lagi buk! Tapi anak perempuan dari kepala desa yang bernama Laila yang membuang semua dagangan ku, dia marah dan berkata padaku untuk memperingatkan mu agar tidak menggoda kepala desa lagi,"ujar Pelangi menatap lekat sang ibu.

"Kenapa kamu tidak melawan hah, apa kamu bodoh dia hanya anak seusia mu, seharusnya kamu lawan dan minta ganti dong,"ujar Mawar yang terlihat tidak terima.

"Pelangi sudah meminta ganti rugi padanya, tapi dia menolak untuk memberikan uang. Dan apakah Pelangi harus memaksa meminta kepadanya sedangkan bapaknya sudah memberikan begitu banyak uang kepada ibu, dan apa itu belum cukup untuk ibu,"ujar Pelangi yang terlihat frustasi.

"Kamu berani berkata begitu sama ibu, dasar anak yang tidak tau terima kasih, sekarang kamu masuk kedalam kamar dan jangan harap kamu akan dapat makan malam, dan besok sebaiknya kamu harus rajin menghasilkan uang lagi untukku jika tidak aku tidak akan segan-segan menjualmu kepada juragan Karso, untuk dijadikan istri kelima paham kamu,"ujar Mawar marah bercampur kesal karena mendengar perkataan Pelangi diapun keluar dari rumahnya dan entah mau pergi kemana.

Sementara Pelangi lagi-lagi hanya bisa menghela napasnya dalam-dalam kemudian berkata dengan lirih.

"Ya Tuhan! Aku menyerah kalau saja bunuh diri itu tidak berdosa maka aku akan melakukannya sekarang juga dan bolehkan aku menjadi anak yang durhaka kepada ibu dan pergi meninggalkan nya saja, aku sudah tidak sanggup Tuhan, aku benar-benar sudah tidak sanggup lagi,"ujar Pelangi terlihat menangis dan langsung terduduk dilantai memegangi dadanya yang terasa sesak.

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

ini memang ibu ga bener,,, kalo penyakit suka jadi pelakor dimana tinggal pun jadi asal ada yg mau 🤔🤭

2024-08-19

1

Alexo. ID

Alexo. ID

Wih, plot twist-nya seru banget! Ayo teruskan ceritanya!

2024-06-18

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!