SAH

Saat hal yang tak kau ingginkan terjadi..maka percayalah Allah telah siapkan sesuatu yang besar dibaliknya....

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Kegelisahan kini telah lenyap dihati Salwa, ia yakin jika Allah telah merencanakan sesuatu yang indah untuknya dimasa depan. Sekarang yang ia rasakan hanyalah kelegaan setelah beberapa saat dilanda ketegangan hingga kata "SAH" yang terucap diluar sana mampu menyentuh hatinya, ditambah lagi lantunan surat Ar\-Rahman yang sedang dibacakan oleh suaminya diluar sana. Air mata kebahagiaan kini kembali membasahi wajah cantiknya, sekarang ia bukan lagi seorang gadis melainkan telah menjadi seorang istri, istri dari seseorang yang belum ia ketahui siapa..

" Salwa selamat sayang, kamu dengarkan sekarang kamu telah menjadi istri nak, kamu sudah besar sekarang rasanya baru kemarin mama masih menggendongmu tapi sekarang lihatlah kamu telah menjadi istri orang nak..." ujar Linda dengan air mata memenuhi wajah wanita itu.

"Ma, aku merasa ini masih seperti mimpi, aku tidak menyangka aku benar-benar telah menjadi seorang istri ma." Zahwa kembali memeluk sang mama menumpahkan rasa bahagia dihatinya..

Disaat ibu dan anak itu sedang menumpahkan kebahagiaannya, pintu kamar Zahwa terbuka menampilkan dua orang yang seumuran dengan Zahwa dengan senyum mengembang dibibir keduanya.

"Zahwa sayang, selamat ya aku tidak menyangka sekarang sahabatku sudah menikah, kau tahu aku sangat bahagia sekali." Arin berlari kecil menuju sahabatnya itu meemberikan pelukan kasih sayangnya.

"Ahh Zahwa aku juga bahagia, tapi aku juga sedih Arin sudah bertunangan, kau sudah menikah jadi hanya aku saja sekarang yang masih jomblo dong." ujar Ratna sembari memasang wajah memalasnya.

"Itu salahmu sendiri sudah diajak nikah sama Imam kau malah menolaknya."Arin semakin membuat Ratna menjadi menekuk wajahnya. Zahwa hanya tersenyum menggelengkan kepala melihat tingkah kedua sahabatnya itu.

" Sudahlah Arin jangat menyudutkanku terus, oh ya Zahwa apa kau tau siapa suamimu hmm" seru Ratna sembari memainkan matanya kearah Zahwa. Mendengar pertanyaan sang sahabat Zahwa hanya menggeleng tanda ia tak tau.

" Benarkah begitu, aku yakin kau tak akan menyesal setelah kau tau nantinya, tapi jika kau berubah fikiran ya aku dengan senang hati mau menerimanya menjadi suamiku nantinya." tipal Ratna sembali mengedipkan matanya kearah sahabatnya itu.

Zahwa hanya terdiam seakan menerka-nerka siapa dan seperti apa sosok laki-laki yang telah menjadi suaminya itu.

" Sudah-sudah sekarang ayo keluar dulu Arin, Ratna biarkan Zahwa disini dulu karna sebentar lagi suaminya akan datang kesini." Ajak sang mama menengahi kekonyolan sahabat anaknya itu.

"Ah iya, ayo mama mari kita keluar sekarang aku juga tidak mau untuk mengganggu pengntin baru kita ini." tambah Arin

"Ingat Zahwa kalau kau berubah pikiran hubungi aku ya" kata Ratna sembabari melangkah menuju pintu kamar itu.

Sekarang tinggallah Zahwa sendiri di Kamar itu, tangannya tak henti\-hentinya meremas ujung gaun yang dikenakannya. Perasaannya sekarang menjadi deg\-degan, matanya tak henti melirik ssekali\-kali kearah pintu kamarnya menanti sang suami yang sejak tadi membuatnya penasaran.

Saat masih larut dalam pemikirannya tiba\-tiba suara hendle pintu terbuka menyita perhatian gadis cantik itu, matanya terbelalak tak percaya saat melihat siapa yang masuk berkali\-kali ia mengucek matanya memastikan apakah ini nyata atau hanya mimpi saja.

"Zahwa apa kau baik\-baik saja, Zahwa Zahwa hei apa kau baik\-baik saja."Seru Ardan sembari memukul kecil lengan wanita dihadannya itu karna tak menyahut ucapannya.

Pukulan kecil yang diberikan Ardan membuat kesadaran Zahwa kembali, matanya menatap lurus lelaki didepannya itu sembari menggeleng tak percaya

"tidak ini tidak mungkinkan? apa aku sedang mimpi? apa ia pak Ardan yang menjadi suamiku? sungguh ini sulit dipercaya." Batin Zahwa

" Zahwa ada apa denganmu??" Ardan kembali bertanya karna dari tadi ada jawaban apapun.

"Apa yang Bapak lakukan disini?."Sontak pertanyaan yang keluar dari mulut Zahwa membuat Ardan menyerngit heran.

" Astaga aku bertanya dari tadi dan dia malah kembali menanyakan urusanku datang kesini, apa dia tidak tahu kalau aku ini suaminya?" Batin Ardan.

1 menit 2 menit hingga 5 menit hanya keheningan yang meliputi kedua pasangan suami istri baru itu, keduanya larut dalam keheningan dan pemikiran masing-masing hingga pertanyaan Zahwa memecah keheningan itu.

" Jangan bilang kalau...Bapak adalah orang yang menjadi suamiku, tapi bagaimana mungkin, bagaimana bisa bukankah papa bilang aku dijodohkan dengan anak temannya tapi ayah tidak pernah bilang kalau itu Bapak, atau aku sedang mimpi kaliya iya ini pasti mimpi" seru Zahwa sambil memukul pipinya dengan telapak tangannya.

"Hei! apa yang kau lakukan? itu bisa menyakitimu!" Ardan mencoba menghentikan tangam Zahwa yang masih memukul pipinya itu.

" Aku hanya memastikan apa aku ini bermimpi atau ini nyata itu saja" Jawab Zahwa

'Cup'

" Apa kau sudah percaya jika ini nyata bukan mimpi dekarang?" Mata Zahwa terbelalak tak percaya akan apa yang barusan dilakukan Ardan padanya.

.

.

.

.

.

.

.

Maaf ya kalau banyak typo atau banyak kekurangan, maklum ini karya pertamaku...

Terpopuler

Comments

Eliani Elly

Eliani Elly

Masih banyak typo nya thor

2022-09-18

0

Bunda Saputri

Bunda Saputri

Bagus ceritanya thoorr

2020-11-20

0

Sofhia Aina

Sofhia Aina

Boleh juga ceritanya tuk mengisi masa lapang 😃😃😃😃😃

2020-10-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!