Setelah lama hanya saling menatap.
“Ayah ada apa?,apa ada yang salah?kenapa
ngeliatin aja sherly”sherly pun akhirnya bertanya,Untuk menghilangkan kesunyian,karena Sherly sudah tidak tahan dengan keheningan yang terjadi
“Sherly ayah ingin meminta tolong sama kamu,bolehkan?”tanya Roy tanpa menjawab pertanyaan Sherly.
“Boleh,selagi Sherly bisa pasti akan Sherly bantu”ungkap Sherly menjawab pertanyaan Roy.
Sherly bertanya-tanya di pikirannya.
'apa yang aku bisa lakukan untuk membantu ayah' pikir Sherly
“Ayah ingin menjodohkan kamu dengan anak sahabat baik ayah”ucap Roy berkata secara tiba-tiba.
“Kenapa harus Sherly ayah?,kan kak Mira lebih tua dari sherly, kenapa bukan kak mira
ayah?”ucap sherly mencoba untuk memberi saran kepada ayahnya.
Sejujurnya sherly tidak ingin terjebak dari perjodohan yang tidak tahu kapan akan berakhirnya itu,ia melakukan itu,karena ia tidak ingin mengalami,
pernikahan seperti yang terjadi antara
ayahnya dan ibunya.
Dan Sherly hanya ingin menikah dengan orang yang ia cintai.
“Tapi Mira sudah memiliki seseorang yang ia
cintai,dan itu akan melukainya jika dirinya harus berpisah dengan orang yang ia cintai, kamu kan tahu Mira itu terlahir tanpa seorang ibu,jadi seharusnya kamu harus mengalah demi kakak kamu”ungkap Roy,yang secara tidak langsung ia mengungkapkan bahwa Sherly harus berkorban demi kebahagiaan sang kakak.
'Mengalah?' kata itu yang berputar putar
di dalam otak Sherly.
Sherly selalu bertanya-tanya didalam hatinya,
'kenapa harus aku yang selalu mengalah,bukannya seharusnya seorang kakak yang harus mengalah,mengapa selalu aku,tidak cukupkah aku selalu mengalah selama ini'pikir Sherly sambil mengepalkan tangan di bawah meja.
‘Ingin sekali aku untuk mengeluarkan segala pertanyaan yang aku pendam selama ini,tetapi aku tak mampu untuk melakukan itu,dan yang aku bisa lakukan hanya memendam semua itu dalam hati’batin Sherly terlihat sangat sedih sekaligus marah.
sedangkan Roy yang hanya diam sambil memandang ke arah Sherly,di lihatnya
tubuh anak nya sedikit bergetar,seperti ingin
menangis,tetapi Roy tahu sepertinya Sherly sedang menahan agar tidak menangis di hadapannya.
Sedangkan Sherly ia memang sedang berusaha untuk tidak menangis,dengan tangan mengepal kuat seakan menahan rasa marah bercampur rasa sedih itu,sekuat tenaga yang ia bisa.
Roy yang melihat anaknya itu hanya diam.
“Ini demi kebaikan mu sayang,kamu pasti
akan bahagia,karena orang itu adalah orang yang hebat ”ucap roy,ia berkata dengan selembut mungkin berharap anaknya akan luluh dengan kata-katanya.
'Sayang'kata itu yang menjadi perhatian
Sherly.
‘dulu saat aku ingin ayah menyebutku dengan kata sayang,dan menatapku dengan penuh cinta,seperti yang dilakukan ayah kepada kakak,tapi kenapa kata-kata itu justru harus dikatakan sekarang,dan aku justru sekarang merasa jika kata-kata
itu tidak tulus,seakan kata-kata itu hanya di
lakukan karena keterpaksaan saja’pikir Sherly.
Setelah lama hanya diam,akhirnya Sherly pun angkat suara
“Kenapa harus Sherly?,apa karena Sherly tidak berarti dimata ayah?”ungkap Sherly dengan menunjukkan jari ke dadanya sendiri.
Sherly sudah tidak dapat memendam pertanyaan yang selama ini ia pendam sendiri,yang sekarang Sherly lakukan adalah agar dirinya berusaha untuk tidak menangis,walaupun ia menangis pun seakan percuma,karena ayahnya tidak akan peduli.
“Sherly jaga ucapan kamu!”ucap roy berkata sedikit membentak.
Tetapi Sherly seakan sudah tidak peduli lagi dengan nasihat ibunya untuk berlaku sopan terhadap ayahnya,karena ia juga ingin bahagia.
“Ayah,Sherly juga memiliki hati!,apakah ayah
tidak bisa mengerti Sherly sedikit saja?,sherly juga manusia!,Sherly bukan boneka ayah!”sherly berkata dan berdiri,saat ia ingin melangkah kakinya,tetapi suara Roy berhasil menghentikan langkahnya.
“Kalau kamu tidak melakukan apa yang ayah
minta,maka jangan harap ayah akan mengaggap kamu sebagai anak ayah lagi!!”ucap roy berkata dengan nada penuh ancaman.
Sherly yang mendengar itu,ia pun langsung mematung tak bergeming,ia kini hanya diam menunggu apa yang selanjutnya ayahnya katakan.
“Kalau kamu tidak menerimanya,bukan hanya
kamu yang menderita,tapi juga ibu kamu juga
akan menderita”ucap roy melanjutkan ucapannya nada bicaranya terdengar tegas.
'Ibu' itulah alasannya bertahan,ibunya sudah cukup menderita dan ia tidak ingin membuat
sang ibu menderita karena keegoisan dirinya sendiri.
Sherly pun berbalik,dan menatap ayahnya, tatapan mengandung rasa terluka, apalagi
ia sedang menahan air matanya untuk tidak
keluar.
“Baik”hanya kata itu yang mampu Sherly ucapkan.
Sherly mengatakan itu,Sherly pun berbalik kembali,dan langsung keluar dari ruangan tersebut,ia melangkahkan kakinya dan berlari,ia merasa langkahnya saat ini terasa sangat lambat,seakan lorong yang sedang ia lewati itu tidak berujung.
Tetapi meski begitu,Sherly terus melangkah dan melewati beberapa ruangan untuk sampai ke kamarnya.
Saat telah sampai di kamarnya,Sherly langsung masuk dan mengunci kamarnya,ia tidak ingin melakukan apa apa saat ini,karena saat ini,ia seakan tak memiliki tenaga untuk melakukan aktivitasnya seperti biasa.
“Kenapa ayah?,kenapa ayah membeda-bedakan kasih sayang ayah,kenapa ayah lebih sayang kepada kak Mira,aku juga anak ayah,aku juga ingin di sayang oleh ayah”ucap Sherly dengan nada pilu miliknya.
Selesai mengatakan itu,Sherly pun langsung melemparkan tubuhnya keatas kasur,dan tidur dengan tengkurap,ia menyembunyikan tubuhnya di dalam selimut tebal,tubuhnya bergetar,dan bulir bulir bening pun keluar dari pelupuk matanya,ia menangis dan hanya bisa menangis,tetapi tanpa suara,berharap tidak ada yang mendengar isak tangisnya itu,Sherly juga berharap dengan menangis
itu dapat mengurangi rasa sakitnya.
Tidak tahu berapa lama Sherly menangis,sampai dirinya tertidur karena banyak mengeluarkan air mata, sepertinya sherly pun tertidur karena kelelahan menangis.
bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Surarti Robingan
ayahnya pilih kasih
2022-01-03
0
Sondangcesilia Siregar
apa sherly bukan putri kandung Roy ya thor
2021-03-11
2
Indrawati
lanjut thor...
2021-02-15
2