DI PAGI HARI YANG CERAH
Matahari mulai menampakkan sinarnya,seorang gadis yang tengah tertidur dengan pulas itu,ia pun mulai membuka matanya dengan perlahan.
Sherly bangkit dari tidurnya,ia duduk sejenak, sambil meregangkan ototnya,agar lebih rileks.
“Huhhh sudah pagi ternyata,mataharinya juga udah mulai terik”ucap Sherly sambil menatap kearah tirai jendela yang telah di buka.
“Duh lebih baik aku langsung mandi,lalu setelah itu sarapan,nggak enakkan kalau harus buat yang lain menunggu lama”ucap Sherly pada dirinya sendiri.
Setelah itu Sherly pun bangkit dari duduknya,
dan berjalan menuju kamar mandi,setelah berapa menit,sherly pun selesai dengan ritual mandinya,dan ia pun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang melilit di tubuhnya itu.
“Hari ini aku baju pakai apa ya?,oh iya, mendingan aku pakai gaun yang waktu itu di berikan oleh ibu aja,walaupun warnanya nggak terlalu aku suka,tapi itu kan hadiah dari ibu”ucap Sherly sambil berjalan menuju lemari pakaian miliknya,yang bercat coklat,dan merupakan warna kesukaannya itu.
Sherly pun langsung menggunakan gaun merah muda,berlengan panjang, yang tingginya selutut,dengan rambut lurus sedikit bergelombang di bagian bawah,yang ia biarkan tergerai,tak lupa bedak bayi yang ia pakai,dan sedikit lip gloss, menambah kesan imut pada wajah cantiknya.
“Tapi kok di kaca aku terlihat lebih feminim ya,oh sekarang aku tahu kenapa ibu membelikan gaun yang tidak terlalu aku sukai,mungkin ibu ingin agar aku bisa bersikap lebih feminim seperti kak Mira”ucap Sherly sambil menatap kearah kaca yang ada di hadapannya.
Saat sudah selesai,Sherly pun berjalan keluar dari kamarnya,ia berjalan menuju ruang makan, setelah cukup lama berjalan,sampailah dirinya di ruang makan,ruang makan tempat di mana ia berada saat ini,di desain dengan interior yang klasik,dan modern,dengan cat yang berwarna putih,yang lebih mendominasi.
Sherly pun tiba-tiba terdiam sambil menatap sekeliling.
‘Rasanya meskipun aku tinggal di tempat yang indah dan nyaman ini,aku selalu merasa jika aku tak bahagia dengan semua ini’pikir Sherly terlihat sedih,ia seakan sadar jika kehadirannya tak diharapkan di tempat ini.
‘Sudahlah Sherly,bagaimana pun ini juga rumah kamu,jika kamu ingin pergi dan mencari kebahagiaan yang kamu inginkan, memangnya kamu bisa pergi kemana’pikir Sherly lagi sambil menarik nafas panjang agar lebih rileks.
Lalu Sherly pun langsung menatap kearah ibunya yang sedang memasak,dengan di temani kedua asisten yang bekerja di rumahnya,tanpa menunggu lama,ia pun langsung melangkah untuk mendekati ke tempat ibunya berada.
“Selamat pagi nona”sapa seorang pelayan saat melewati Sherly.
“Selamat pagi juga Bi”jawab Sherly sambil tersenyum.
Dan tanpa menunggu lama,Sherly pun kembali mendekat kearah ibunya itu.
"ibu" panggil sherly kepada ibunya.
Dewi yang mendengar anaknya memanggil dirinya itu,ia pun menoleh.
"Ada apa nak?,kok kamu ke sini?,kamu nggak langsung duduk di kursi makan aja,sebentar lagi juga makanannya siap" ucap dewi menjelaskan.
Sherly yang mendengar ucapan ibunya itu,ia pun menggelengkan kepalanya,lalu ia pun angkat suara.
“Awalnya Sherly ingin bantuin ibu di dapur, tapi ya karena ibu udah bilang begitu,jadi Sherly nggak jadi bantuin ibu deh”jawab Sherly menjelaskan sambil tersenyum.
“Kamu ini ada-ada aja,sudah sana duduk di kursi,nanti ibu nyusul”ucap Dewi mengusir halus anaknya.
Bukannya pergi,Sherly malah diam,sambil memandang ibunya dengan tatapan yang sulit di artikan.
“Kenapa kamu malah diam saja nak?”tanya Dewi.
“Ibu”panggil Sherly lembut.
“Kenapa?”tanya Dewi penasaran.
“Enggak jadi deh”ucap Sherly kemudian.
“Dihh aneh”ucap Dewi dengan nada sedikit gemas akan kelakuan Sherly.
“Ya udah sana kamu ke kursi makan”lanjut Dewi.
“Tapi Sherly mau ngomong sama ibu”ucap Sherly lagi.
“Iya ngomong apa?,cepetan jangan buat ibu penasaran dong”ucap Dewi dengan nada gemas karena merasa sedikit kesal dengan tingkah Sherly.
“Ibu tahu nggak?,ibu itu seperti malaikat tak bersayap bagi Sherly”ucap Sherly sambil menatap kearah ibunya.
“Iya ibu tahu,kamu kan sudah mengatakan ini sering sekali”jawab Dewi,walaupun Sherly sering mengatakan itu,tapi tetap saja ia masih tetap merasa terharu akan ucapan anaknya itu.
Saat Dewi mengatakan itu,Sherly tiba-tiba terdiam.
‘Walau pun ayah selalu bersikap dingin terhadap ibu,tetapi kenapa ibu bisa sesabar ini tanpa mengeluh,kenapa bu...?, padahal ibu selama ini selalu berusaha untuk membuat ayah mencintai ibu, meski tidak pernah ayah hargai’pikir Sherly.
Sherly ingin sekali mengungkapkan isi pertanyaan itu,tapi ia tidak memiliki keberanian untuk bertanya.
‘Tetapi menurut pendapat Sherly,ayah bukan tidak bisa untuk membuka hatinya,melainkan karena memang ayah itu seolah tak berniat untuk membuka hatinya untuk ibu’pikir Sherly.
Sekali lagi pertanyaan yang ada di benaknya itu,hanya bisa ia tahan.
“Sherly”panggil Dewi berusaha menyadarkan lamunan anaknya itu.
Tapi sayangnya Sherly terlihat masih melamun.
‘Ibu Sherly berharap agar suatu saat nanti ayah dapat menghargai dan menyayangi ibu,walau sedikit saja,Sherly sudah senang akan hal itu’.batin Sherly.
Sherly saat ini seakan ingin menangis,tapi sekuat tenaga ia tahan.
Sherly tahu,Walaupun ibu dan ayah menikah karena sebuah paksaan dari kedua orang tua mereka masing-masing,tetapi ia hanya ingin, agar ayahnya,berusaha untuk mencintai ibunya,sama seperti ibunya yang telah mencintai ayahnya dengan tulus.
Dan yang bisa Sherly lakukan saat ini hanya bisa berharap,entah kapan harapannya akan terkabul,ia pun tidak tahu
"Sherly"ucap dewi memanggil nama sherly sekali lagi,dengan nada sedikit keras.
Sherly yang mendengar itu,ia pun akhirnya tersadar dari lamunannya itu.
Sherly pun menatap kearah ibunya,dan ia berusaha untuk tersenyum,agar ibunya tidak khawatir terhadap dirinya.
"iya,bu"jawab Sherly setenang mungkin.
"kamu kenapa?,kok bengong aja,padahal ibu udah manggil kamu,tapi kamu malah tetap bengong"ucap dewi dengan nada bertanya.
“nggak kok,siapa juga yang bengong,aku kan cuman lagi mikir aja,kenapa kok ada wanita secantik ibu,berarti ayah merupakan orang yang sangat beruntung karena telah memilih ibu sebagai istrinya” ucap Sherly sambil tersenyum tulus,ia menjawab dengan terburu-buru agar ibunya tidak khawatir terhadapnya.
Dewi yang mendengar itu pun,ia menjadi sedikit tersipu malu.
Ya! yang Sherly katakan itu sesuai dengan apa yang ia pikirkan,Karena menurutnya ibunya itu memang sangat cantik,dan ia juga, terlihat sangat mirip dengan ibunya,oleh karena itu,kakaknya selalu iri terhadap dirinya yang terlihat lebih cantik.
Tiba-tiba Saat mereka berdua sedang mengobrol,datanglah sepasang ayah dan anak,mereka adalah Roy dan Mira,mereka berdua berjalan dengan bercengkrama,
sambil mengobrol, dan sesekali mereka akan tertawa bersama,entah apa yang mereka obrolkan mereka terlihat bahagia.
Dewi yang melihat anak dan suaminya sudah datang itu pun,ia segera mengajak anaknya yang berada di sampingnya itu,untuk menghampiri Roy dan Mira,yang telah sampai di meja makan.
“ayo sayang kita makan bersama,kebetulan ayah sama kakak kamu sudah datang,dan lagi makanan sudah di tata rapi sama bibi pas kita lagi ngobrol” ucap Dewi kepada Sherly yang berada disampingnya itu,ia berkata sambil menarik tangan anaknya untuk berjalan menuju meja makan.
Sherly yang mendengar itu,ia pun hanya menurut,dan mengikuti ibunya menuju meja makan.
Saat tiba di meja makan mereka berempat pun mulai memakan makanan yang tersedia di atas meja dengan hening.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Surarti Robingan
Sherly... fight
2022-01-03
0
Bintari Februastuti
lanjut
2020-11-13
2
Sept September
semangat yaaaa... jempollll buat kamyuuu
2020-09-03
5