Saat sedang dalam suasana makan.
Roy saat ini terlihat tidak berselera makan, terbukti karena ia hanya memandang makanannya,dan hanya mengaduk-aduk makanan tersebut,walau sesekali ia
memakan makanan miliknya itu,tapi wajahnya terlihat tak berselera dan terlihat gelisah.
Tiba-tiba Roy menghirup nafas dalam-dalam, kemudian ia keluarkan secara perlahan,itu ia lakukan berulang-ulang.
‘Apa yang harus aku lakukan saat ini,aku merasa jika saat ini aku sedang berada di suatu dilema’Pikir Roy sambil menatap kearah Sherly dan Mira secara bergantian.
Tidak ada yang mengetahui bahwa Roy sedang mengalami masalah yang besar,
karena tidak ada yang menyadarinya,sebab mereka semua yang sedang berada di ruang makan,hanya fokus terhadap makanannya.
Roy saat ini hanya diam,sambil bertanya-tanya dalam hatinya.'haruskah aku melakukan hal itu atau tidak'pikir Roy tak tega untuk menjodohkan Sherly dengan seseorang yang tidak di kenal oleh Sherly.
‘Aku sebenarnya tidak ingin melakukan ini,tapi jika aku tidak melakukan hal tersebut,maka aku pasti akan kehilangan sesuatu yang selama ini sangat berharga bagiku dan telah aku jaga seperti nyawaku sendiri'pikir Roy kembali.
‘Tidak!’ tiba-tiba kata itulah yang keluar dari benaknya.
‘Aku menolak untuk kehilangan sesuatu yang aku jaga selama ini,lagipula aku yakin jika kehidupan Sherly nanti akan bergelimang harta dan bahagia’pikir Roy yang akhirnya lebih memilih egonya di bandingkan hati nuraninya sendiri.
“ya!,walaupun aku tak tega untuk menjodohkan Sherly dengan tuan Alex,tapi setidaknya inilah yang terbaik,karena jika aku mengorbankan kebahagiaan mira,itu hal yang tidak mungkin bisa aku lakukan”ucap Roy pelan,tanpa ada seorang pun yang mendengar ucapannya itu.
Seat dirinya merasa jika ia telah mengambil keputusan yang telah ia anggap benar dan paling tepat itu.
Roy pun langsung memanggil sebuah nama,dan sontak orang yang merasa namanya di sebutkan itu pun langsung menoleh.
“ Sherly”itulah nama yang roy sebutkan.
Roy memanggil nama Sherly dengan suara beratnya.
Sherly yang awalnya sedang fokus terhadap makanannya itu,ia pun langsung mengalihkan pandanganya dari makanannya itu,dan langsung menatap kearah ayahnya.
Saat menatap ayahnya,dapat Sherly lihat dengan jelas,wajah ayahnya terdapat kerutan kecil di dahinya,seperti mengatakan bahwa lelaki tersebut sudah tidak muda lagi,tetapi harus Sherly akui jika ayahnya masih terlihat berwibawa di matanya.
“Iya, ayah”jawab Sherly langsung sambil menatap ke arah ayahnya.
Walaupun Sherly tahu jika ayahnya sering mengabaikan dirinya,tetapi ia tetap menyayangi ayahnya itu,karena baginya,Roy akan tetap menjadi ayahnya,yang merupakan orang kedua yang dirinya hormati setelah ibunya.
Roy yang awalnya mendengar Sherly memanggil namanya dengan lembut itu,ia pun hanya diam sambil memandang Sherly cukup lama,pandangan yang ia berikan
seakan mengatakan rasa bersalah untuk sesaat,tetapi setelah itu ia pun merubah ekspresinya kembali seperti biasa.
Roy seakan merasa bersalah terhadap sherly hanya untuk sekilas,karena egonya yang lebih besar itu,seakan mengalahkan rasa bersalahnya.
“Ikuti ayah! ada hal yang harus ayah katakan denganmu secara pribadi”ucap Roy setelah itu ia bangkit dari kursi yang ia duduki,dan meninggalkan orang orang yang menatapnya dengan heran.
Sherly yang melihat itu,ia lalu menatap ibunya yang tepat berada di sampingnya,dengan memberikan tatapan seakan bertanya.
‘Apa yang telah terjadi’itulah arti tatapan yang ia berikan kepada ibunya.
Dewi yang seakan mengerti dengan tatapan yang diberikan anaknya terhadap dirinya itu,ia pun langsung menjawab.
“Kamu ikutin aja nak,nanti juga kamu tahu apa yang ayah kamu ingin kan” ucap ibunya memberi saran.
Ucapan Dewi tadi seolah mengatakan'
lakukanlah sesuai yang ayah kamu katakan'itulah menurut sudut pandang Sherly.
“Baiklah,kalau begitu Sherly susul ayah dulu,maaf mungkin Sherly nggak bisa bantuin ibu buat beres-beresin ini semua”ucap Sherly pada Dewi.
“Nggak apa-apa nak,kan ada bibi yang bakal bantuin ibu”jawab Dewi langsung.
Sherly yang mendengar itu,ia pun langsung melangkahkan kakinya untuk mengikuti arah
ayahnya berjalan.
Sedangkan Mira yang awalnya hanya diam saja itu,ia pun akhirnya angkat suara.
“Kenapa Bu?,ada masalah apa?,kok ayah menyuruh Sherly untuk mengikutinya”tanya Mira penasaran.
“Ibu juga penasaran dengan apa yang terjadi saat ini,tapi sayangnya ibu nggak tahu apa yang akan ayah kamu lakukan”ucap Dewi pada Mira.
Mira yang mendengar itu,ia pun hanya bisa diam,dengan banyaknya pertanyaan di kepalanya.
‘Apa yang akan ayah lakukan kepada Sherly,kenapa ayah bersikap tidak seperti biasanya,seolah ada hal yang sedang ia sembunyikan’pikir Mira.
Sementara saat ini Sherly yang telah berjalan cukup lama itu,ia pun akhirnya sampai di sebuah ruangan,yang ternyata ruang kerja milik ayahnya
Sherly pun langsung masuk dan melihat ayahnya yang sedang duduk,tanpa menunggu lama,ia pun mulai berjalan semakin mendekat ke tempat ayahnya itu
“duduk!” perintah roy kepada Sherly saat Sherly telah berada di hadapannya.
“Baik ayah”jawab Sherly sambil mengangguk,setelah itu,ia pun duduk dengan posisi saling berhadapan dengan ayahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ck pilih kasih..Ada juga ortu yg kek gitu,, Boasanya anak yg tdk di anggap lah yg akan menolongnya suatu saat nanti, Anak yg di bangga kan itu lah yg akan mencoren muka kedua ortu nya nanti,, biasanya yg ku baca di novel2 lain kan gitu sebelum2 nya, Semoga yg ini gak ya..
2023-11-05
0
Surarti Robingan
apa aku dijodohkan ya ?
2022-01-03
0
Siti Juariah
betul kata orang tua itu belum tentu bijaksana
2021-05-29
2