Saat ini Sherly yang sedang duduk itu,ia hanya diam menunggu ayahnya berbicara.
Sherly memang merasa penasaran dengan apa yang akan ayahnya katakan,tetapi ia merasa sungkan untuk bertanya,jadi ia lebih memilih untuk diam.
Sedangkan Roy saat ini sedang menyusun kata- kata yang akan ia ucapkan kepada Sherly itu,ia terlihat tidak dapat menyembunyikan lagi kegelisahanya.
Sherly yang melihat itu ia hanya menatap heran ke arah ayahnya.
‘tadi saat ayah sedang berbicara dan tertawa dengan kakak,ayah terlihat bahagia dan seperti seseorang yang tidak memiliki beban, tetapi kenapa saat ini justru ayah terlihat seperti memiliki banyak beban’pikir Sherly
Tiba-tiba Roy pun memandang ke arah Sherly,tapi Roy tetap hanya diam,karena ia sedang membayangkan pertemuannya dengan anak dari sang tuan yang ia khianati dulu.
flash back
Roy saat itu sedang berjalan keluar dari perusahaan miliknya itu,ia terlihat berjalan santai,seakan tidak merasa bahwa ada seseorang yang saat ini sedang
mengintainya.
“Huh akhirnya pekerjaan hari ini selesai juga,hari ini sepertinya aku harus cepat-cepat pulang dan beristirahat setelah capek seharian bekerja”ucap Roy pada dirinya sendiri.
“Baguslah,sepertinya orang itu tidak sadar jika ia sedang aku intai,memang pantas sih tuan memilihku untuk menangkap orang itu,mungkin karena tuan telah yakin dengan kemampuan ku ini”ucap seorang laki-laki yang bersembunyi di balik tembok.
Laki-laki itu terlihat sangat ahli dalam mengintai,gerakkannya yang sulit terbaca serta karena kecepatan dan ke akuratannnya dalam membaca pergerakkan setiap orang yang akan ia intai,membuat Roy tidak menyadari kehadiran orang yang sedang mengintainya.
Roy sedang berjalan dengan santai menuju garasi yang hanya khusus miliknya itu,ia seakan tak merasakan keanehan.
sedangkan sang pengintai yang melihat suasana garasi yang sepi itu, ia pun langsung memukul leher Roy dengan sekali pukulan.
“Ha..ha..,untung suasananya saat ini sangat sepi,ini menjadi keuntungan tersendiri bagiku”ucap pengintai itu.
Dan Roy sudah tak sadar kan diri dalam sekali serangan itu, ia pun langsung dibawa oleh orang tersebut entah kemana.
Di sebuah ruangan
Terdengar suara ketukan,Suara itu berasal dari seseorang yang sedang duduk disebuah kursi ke banggaan miliknya,ia meletakkan kedua tangan nya di meja yang berada tepat di hadapannya salah satu tangannya ia gunakkan untuk mengetuk-ngetukkan jari-jarinya ke meja tersebut.
“Tuk tuk tuk”suara ketukan jari terdengar nyaring.
Tak lama terdengar pula suara erangan kesakitan seseorang.
“Ahhhhh sakitnya,kenapa tengkuk terasa sangat sakit”ucap Roy adalah seorang yang mengerang tadi,ia pun mulai sadar dari pingsannya,dan berusaha untuk memegang leher bagian belakang yang sakit,karena pukulan tadi,tetapi tidak bisa, karena tangan dan kakinya, telah di ikat sangat erat, sehingga ia hanya bisa diam.
“Kenapa aku tidak bisa menyentuh tengkuk leherku,dan lagi kenapa tanganku ini diikat,siapa yang mengikatnya?”ucap Roy sambil mengedarkan pandangnya.
“dimana ini?kenapa aku berada di tempat ini?,tempat ini sangat gelap,bahkan cahaya matahari pun tak ada”ucap Roy lagi.
Ternyata ia saat ini sedang berada di sebuah ruangan yang bercat hitam dengan cahaya yang minim,bahkan cahaya matahari pun tidak dapat menembus dinding tersebut,
Tidak hanya dirinya seorang yang berada di dalam ruangan tesebut, tetapi terdapat juga dua orang yang kini tengah menatap ke arahnya.
Salah seorang tersebut tengah duduk,
sepertinya orang tersebut adalah
sang tuan,dengan seseorang yang berdiri
di sampingnya ,sepertinya ia bawahanya.
“Roy apakah kamu tahu dimana tempat kamu saat ini"ucap sebuah suara yang menyadarkan Roy dari lamunannya,suara tersebut sangat datar,bahkan seperti terkesan penuh akan amarah dan sangat dingin seperti dapat menusuk hingga ke tulang.
“Si...apa..kau?di....mana....ini” Roy berkata dengan suara yang bergetar,ia seperti mengenal suara tersebut.
'Tetapi di mana aku mengenal suara itu yang terasa familiar ditelinga ku'pikir Roy mencoba mengingat-ingat.
‘Tidak!!!' itulah kata yang terucap dalam otak Roy,saat ia telah mengingat sebuah nama
dari seseorang yang ia takutkan.
“Heh,sudah mengingatnya?”ucap orang tersebut dengan sinis,seseorang yang berkata sinis tadi itu, ia pun berdiri dari kursi tersebut,dan berjalan menuju ketempat Roy berada.
Setiap langkah yang diambil orang tersebut
menimbulkan bunyi.
"Tuk...tok... "bunyi sepatu dan lantai saling beradu.
Roy yang mendengar suara sepatu orang tersebut sedang berjalan kearahnya,tubuhnya tiba-tiba seakan bergetar hebat,entah apa yang ia takutkan terhadap orang tersebut.
Mungkin karena aura orang tersebut yang sangat kuat,atau karena dosa dosa yang pernah ia lakukan kepada orang tersebut.
Alex orang yang tengah berjalan menuju tempat Roy berada saat ini,setiap langkah yang ia ambil itu menambah rasa takut Roy.
“kau sudah mengingat semuanya kan heh, tetapi memangnya kenapa kalau kau sudah mengingatnya?,bukannya itu sudah terlambat"ucap Alex setelah sampai di tempat Roy berada,ia bertanya dengan sinis,matanya memancarkan dendam juga terdapat rasa pedih yang mendalam dari tatapannya
Roy memang telah mengingat orang yang berada di hadapannya saat ini,ia pun hanya bisa diam sambil menatap kearah Alex dengan sedikit takut.
‘dulu dia adalah orang yang selalu berbicara kepadaku dengan nada yang ramah dan lembut,tapi sepertinya ia telah berubah,dan itu semua karena kesalahan aku yang telah membuat dia membenciku’pikir Roy yang langsung menundukkan kepalanya karena tak berani menatap Alex lebih lama lagi
‘Sekarang aku sadar! dan aku merasa menyesal! telah mengkhianati keluarga tuan, padahal tuan lah orang yang telah menolongku sewaktu aku mengalami kesusahan dulu,dan seharusnya aku berterimakasih,tetapi aku malah berkhianat kepadanya hanya karena iming-iming kebebasan,dan itu semua karena hasutan orang itu.'pikir Roy seakan menyesal keputusan yang ia ambil dulu.
Sedangkan Alex yang melihat Roy hanya diam saja,ia pun mulai berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan Roy,
“Kamu pasti sudah mengingat dosa-dosa kamu dulu,tapi seperti yang aku katakan tadi,itu percuma, penyesalan mu tidak akan mengembalikan apa-apa”ucap alex dengan nada sinis dan penuh ejekan.
‘Benar’kata itulah yang ada di otak Roy saat ini.
‘Aku sadar bahwa percuma bila aku menyesalinya,karena semua
yang telah terjadi tidak dapat terulang kembali,Tapi aku tidak ingin dalam keadaan seperti ini terus menerus,aku harus bebas dari sini,dan akan melakukan apapun untuk dapat bebas dari orang ini,apapun itu ia akan lakukan,yang terpenting aku tidak di penjara’pikir Roy
‘Pasti ada cara lain agar aku dapat bebas dari genggamannya’ batin Roy
“Kau ingin bebas dari tempat ini?”tanya Alex seakan tahu apa yang roy pikirkan.
Roy yang mendengar itu,ia pun langsung merasa senang,karena ia berfikir akan terbebas tanpa syarat,tapi ucapan Alex Alex selanjutnya seakan menyadarkan bahwa ia tidak akan mudah untuk bisa bebas dari genggaman Alex.
“Tapi ada syaratnya”Alex berkata dengan mutlak seperti mengatakan bahwa tidak
ada jalan lain untuk Roy,selain menuruti apa yang di inginkan oleh Alex
“Baik tuan apapun akan saya lakukan”tanpa pikir panjang roy pun menyetujuinya,seakan
ia yakin bahwa dapat melakukan hal tersebut.
“Yakin”ia berkata dengan misterius.
“Ia tuan saya yakin apapun yang anda inginkan saya bisa lakukan untuk anda,asal jangan kirim saya ke penjara”ucap roy yang langsung menjawab,tanpa memikirkan resiko yang akan ia ambil
“Oke serahkan salah satu anakmu untukku maka kamu akan bebas”ucap Alex seakan memiliki makna 'korbankan salah satu anak mu demi kebebasan dirimu'.
Bukan tanpa sebab Alex berkata itu,ia ingin
menguji kalau Roy itu merupakan orang yang
yang kejam atau bukan.
“Baik tuan” jawab Roy cepat.
Alex yang mendengar itu,ia pun langsung tersenyum sinis.
‘ternyata dia tidak berubah meski
menyesal tetapi dia itu tetap egois,dan lebih mementingkan egonya’pikir Alex sambil menatap kearah Roy.
“Oke,itu yang kamu pilih,dan ingat jangan buat
anakmu mengetahui apa yang terjadi antara kita,dan katakan bahwa kepada anak mu bahwa ini hanya perjodohan”ucap Alex kepada roy.
Roy yang mendengar Alex berkata seperti itu,ia hanya mengangguk,Roy tidak mengetahui bahwa Alex ingin membuat Roy menderita,tetapi cara menderita yang alex buat bukanlah penyiksaan melainkan dengan cara membuat Roy menyesal.
Karena Alex tidak sebaik hati yang Roy harapkan.
‘Penyesalan!’kata itulah yang di pikirkan Alex,karena kata itu yang akan membuat seseorang menderita tiada berujung.
setelah itu,Roy pun langsung di bebaskan tanpa luka.
flashback end
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Surarti Robingan
kasihan Sherly
2022-01-03
0
Otak Kotor
ayah laknat
2021-05-21
0
Sondangcesilia Siregar
Seorg ayah mengorbankan putrinya demi menebus dosanya,sungguh ayah b.....b
tp jd penasaran kira" apa yg dlakukan Roy hingga tega sprti iru
2021-03-11
3