Seolah Dunia berhenti berputar, putaran rotasi Dunia itu tampak mengecil dan berpusat pada satu sosok.
Sosok indah dan mempesona di hadapan Candy..
Gadis itu terdiam berdiri dan menatap pada sosok pria yang terduduk di hadapannya dengan mata Amber miliknya yang bersinar.
Jika Tuhan menciptakan sebuah keajaiban, Candy selalu percaya keajaiban itu adalah sesuatu yang sangat tidak dapat dia raih.
Tapi melihat kembali pada sosok di hadapannya, Candy seolah dapat meraih keajaiban itu jika dia bergerak mendekat.
Sosok keajaiban dihadapannya begitu mempesona indah tanpa cacat dan sangat mengagumkan. Jika bukan karena perasaan kesepian yang melintas di mata peraknya, Candy bahkan akan berfikir sosok di depannya adalah sebuah boneka yang baru saja di pahat oleh seorang seniman.
Langkah kaki Candy yang terdiam tanpa ia sadari bergerak. Melangkah maju dan berjalan mendekat kearah sosok itu seolah terhipnotis.
Seiring langkah kakinya yang semakin mendekat jantung miliknya mulai berdetak lebih cepat dan tidak terkendali.
Gadis itu merasa waktu seolah berhenti ketika jarak antara mereka berkurang. Seolah dia bahkan dapat mendengar bunyi suara serangga diluar, Candy merasa Dunianya menjadi lebih Kecil dan hanya ada sosok di depannya yang memenuhi dunia itu.
Setelah mengambil beberapa langkah maju, kakinya terhenti tepat di depan sosok Pria yang terduduk, dengan gerakan kecil Candy mengangkat jemari tangannya untuk menyentuh wajah putih indah tanpa cacat di hadapannya.
Jemari tangan Candy merasakan sensasi lembut dan halus dia kemudian bergumam pelan "Ini bukanlah ilusi"
Mata berwarna Amber miliknya bertemu dengan Mata berwarna perak di hadapannya.
Wajah gadis itu menjadi lebih merah dengan debaran hati yang menguat.
Dia diam seperti itu tidak bergerak untuk waktu yang lama. Sangat lama hingga sosok yang terduduk itu akhirnya membuka suara.
"Apa kau sudah selesai?"
Dengan sedikit linglung gadis itu kembali mendapatkan kewarasannya setelah mendengarkan suara dingin yang sangat magnetik di dengar.
Candy "..."
Dia tersadar dan langsung meletakkan jemari tangannya yang berada di wajah tampan di depannya.
Dengan gugupnya gadis itu menundukkan kepala dan mundur secara refleks. Sial untuknya yang telah lama berdiri diam membuat kakinya sedikit kram dan kesemutan.
Dengan tubuh yang tidak seimbang dia gemetar terpeleset jatuh.
Sebelum tubuhnya benar-benar mencapai lantai, sebuah tangan besar dan terasa dinging melingkar di pinggang kecilnya.
Candy tesentak kaget saat dia menatap sosok yang tengah merengkuh tubuhnya erat. Dengan jantung yang masih berdebar kencang, gadis itu menatap sosok di depannya yang terlihat jauh lebih dekat dan tidak bisa untuk tidak mengagumi ciptaan Tuhan.
Jika para wanita diluar sana tahu bahwa di sebuah kastil besar jauh di dalam hutan belantara ada sosok yang begitu indah dan sempurna. Bahkan jauh lebih sempurna dari seorang gadis, mungkin para gadis itu akan marah dan berteriak frustasi lalu menggantung dirinya.
"Bisakah kau berhenti berfikir banyak hal di benakmu?! Itu mengganguku!!!"
Dengan dorongan kecil tubuh Candy terlepas dari pelukannya. Candy sedikit menyesal, jika bisa dia masih ingin memeluknya.
"Sudah kubilang berhenti memikirkan banyak hal!!"
Mendengar nada yang lebih dingin dari pria di hadapannya, Candy tersadar sepenuhnya dan menatap bingung padanya. Dia berfikir cukup lama untuk mencaritahu apa maksud dari perkataannya tapi dia tetap tidak dapat menemukan jawabannya.
Pria tampan di hadapan Candy menghela nafas panjang dan kembali berkata "Aku bisa membaca dan melihat semua apa yang di pikirkan oleh Makhluk hidup bahkan jika dia hewan sekalipun!"
Seolah baru saja menerima pemberitahuan kematian, wajah Candy berubah gelap lalu merah dan kemudian menjadi hijau.
Dia menatap sosok di hadapannya dengan takjup dan juga kagum, namun tetap saja dia dengan kesalnya berkata "Tidak sopan membaca pikiran orang lain?!"
"...?"
Menyadari perkataannya, Candy menutup mulutnya rapat-rapat dan bergerak mundur untuk membuat jarak.
"Maaf"
Tidak berani lagi bersikap ceroboh dia hanya berdiri diam menunggu perintah setelah mengucapkan kata maaf dengan lirih.
Suhu di ruangan itu terasa lebih dingin dan turun beberapa derajat lagi. Candy tanpa sadar bergidik kedinginan dan sedikit merasa gelisah.
"Bukankah Jane memintamu untuk mematuhi 3 Peraturan?" Melihat anggukan kecil yang Candy berikan dengan wajah tetap menunduk, dia kembali melanjutkan "Tapi sepertinya kau baru saja melanggar peraturan pertama"
Candy mengangkat wajahnya seketika, mata berwarna Amber miliknya bertemu kembali dengan mata perak itu. Dengan suara yang sedikit tidak yakin dia menjawab "Apakah peraturan itu tentang Larangan untuk Tidak Jatuh Cinta pada Tuan?"
Melihat Pria itu mengangguk Candy kembali melanjutkan "Lalu apakah aku melanggarnya? Aku rasa aku tidak melanggarnya!"
"Begitukah?" Tuan muda di hadapan Candy menyipitkan matanya tajam, wajah tampannya mendekat kearah wajah Candy. Gadis itu merasa sedikit kewalah ketika merasakan nafas dingin sang Tuan tepat berada di wajahnya. Tanpa sadar jantungnya kembali berdetak kencang dan sebuah pikiran lancang terbesit di otaknya.
Dia ingin mencium wajah tampan ini! Menciumnya dan menjil4tinya!
"Lihatlah apa yang kau pikirkan sekarang!!! Dan kau masih akan menyangkalnya?"
Tersadar karena pikirannya yang di baca, raut wajah Candy memerah karena malu. Dia baru saja memikirkan hal yang tidak senonoh dan orang di depannya dapat melihatnya layaknya sebuah buku yang terbuka.
"Itu tidak dapat disalahkan padaku! Itu karena tuan memiliki wajah tampan yang menentang surga!" Tidak ingin terlalu malu, Candy membuat alasan. Tapi alasan yang dia ucapkan memanglah kebenaran.
"Lalu ini salahku?" Mendapatkan anggukan kecil yang tegas dari gadis dihadapannya, Pria itu mengusap wajahnya pelan "Maka dari itu aku memberimu 3 peraturan, tapi kau baru saja melanggarnya!"
Candy menundukkan kepalanya sedih. Itu memang benar, dia melanggar peraturan pertama untuk tidak jatuh cinta. Dia bahkan telah melupakan peraturan itu seolah tidak pernah ada.
Awalnya dia tidak terlalu peduli dengan peraturan ini tapi sekarang dia ingin mencincang orang yang membuat peraturan menyebalkan itu.
Akan sangat sulit untuk tidak menyukai wajah di hadapannya ini. Walaupun itu hanya wajah, seseorang pasti tidak akan dapat menolak pesonanya. Dan seiring berlalunya waktu, Cinta pada wajah di hadapannya ini akan menjadi Cinta yang sebenarnya.
"Lalu apakah aku akan diusir?" Dengan nada sedih Candy kembali bertanya
"Itu benar!"
"Kenapa?" Tidak dapat menerimanya, Candy mulai menuntut jawaban
"Karena aku tidak nyaman berada disisi seseorang yang mencintaiku!"
"Kenapa kau harus tidak nyaman? Bukankah itu perasaanku! Aku bahkan tidak memintamu untuk membalasnya! Yang aku inginkan adalah berada disisimu dan mendapatkan ijinmu untuk menyukaimu! Kenapa aku harus di usir? Lagi pula kau membutuhkan seorang pengasuh. Tidak, maksudku seorang pelayan dan makanan! Aku adalah orang yang tepat, karena aku tidak akan mengharapkan apapun darimu. Tapi jika kau mengusirku aku tidak yakin kau akan menemukan orang yang lebih baik dariku!"
Melihat gadis dihadapannya mengomel panjang dengan marah, pria itu tidak bisa untuk tidak memiliki kedutan dimatanya.
Dia melambai ringan dan memotong ucapannya yang masih terus berlanjut "Aku tahu, baiklah aku akan memberimu kesempatan. Sekarang diamlah!"
Candy tersenyum cemerlang, dia terdiam dengan patuh dan menatap kearah Tuan Muda Vampire yang tampan di hadapannya seolah telah menemukan tujuan hidupnya yang baru.
"Tuan aku belum tahu siapa namamu!" Candy menuntut ingin tahu, walaupun dia tidak dapat memanggil pria ini dengan namanya, setidaknya dia ingin mengetahuinya dan mungkin menyebutkannya dalam mimpinya
Pria itu terdiam cukup lama menatap wajah cantik dan polos dihadapannya yang terlihat seperti anak 4nj1ng. Dia tidak bisa untuk tidak batuk ringan dan menjawab cepat.
"Edward Lawrence!"
"Nama yang tampan, sepertimu!"
"Kau tidak sopan sejak pertama kali melangkah melewati pintu itu!" Edward bergumam pelan menatap gadis di hadapannya dengan sedikit iritasi "Jaga sikapmu itu, aku adalah Vampire dan sangat berbahaya!"
"Baik Tuan!!" Candy menjawab tegas, tapi senyuman manis dibibirnya tampak dia berbohong dan tidak peduli dengan peringatannya.
Rasa takut Candy pada Vampire kandas ketika dia melihat sosok Edward. Seolah dia tidak lagi peduli, dia bahkan mungkin akan menerima dan baik-baik saja jika pria di hadapannya ingin memakan dan membunuhnya. Selama itu Edward tidak masalah apapun yang terjadi padanya.
"Berhentilah berfikir bodoh, aku tidak akan melakukan itu. Dan kau harus lebih mencintai dirimu sendiri!"
Hati Candy terasa hangat ketika dia mendengarkan Edward memintanya untuk lebih mencintai dirinya sendiri. Dia tidak bisa untuk tidak lebih menyukai sosok di hadapannya ini. Vampire tidak seburuk itu...
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Dengan wajah penuh kebingungan Candy bertanya pada Edward
Pria itu menatapnya cukup lama sebelum membuka suara "Darah..."
"Oh, itu benar.. ini" Dengan anggukan mengerti Candy memperlihatkan leher putihnya yang kecil tepat dihadapan Edward
Edward menelan ludahnya kasar dan menarik jemari tangan Candy. Dia memasukkan jari telunjuknya kearah bibirnya.
"Aku akan meminumnya dari sini" ujarnya dan mulai menggigit kecil
Candy menatap kosong pada tindakannya. Tapi detik itu juga dia merasakan sensasi aneh.
Tubuhnya panas seolah dia terbakar, bukan seperti terbakar api membara, tapi seolah terbakar sesuatu yang lebih menggelitik.
Dengan rasa panas itu sensasinya mengalir kearah jemari tangannya yang di hisap oleh Edward.
Melihat bibir merah Edward yang begitu mempesona menghisap darahnya melalui jari telunjukknya. Candy tanpa sadar ikut menelan air ludahnya seolah ingin melakukan hal yang sama.
Mungkin setelah ini dia tidak akan membasuh jari telunjukkan untuk beberapa waktu dan tidur sembari mengecupnya!
Menyadari rasa panas itu terhenti, Candy tersadar dari lamunannya dan melihat kearah Edward yang tengah mengehentikan tingkahnya dan menatap pada dirinya dengan dingin.
"Apa kau begitu menyukaiku hingga terus menerus berfikir tentang hal yang tidak senonoh?"
Wajah Candy terpelintir jelek dan memerah padam setelah mendengarkan nada suaranya yang kasar dan dingin. Dia lupa bahwa pria dihadapannya ini dapat membaca pikiran!
"Kemana perginya gadis polos itu? Apakah hanya keindahan mata Ambermu yang bersinar murni dan polos sedangkan untuk kelakuanmu sendiri itu sangatlah fulgar?"
"Aku tidak!" Candy menggeleng cepat mendengarkan Edward yang tanpa ampun berbicara kasar. Dia lalu menjelaskan "Aku benar-benar polos dan murni. Hanya saja aku memiliki imajinasi yang terlalu liar jika menyukai sesuatu, ini semua bukan salahku. Lagi pula aku hanya membayangkannya dan tidak mengatakannya. Jadi itu kau yang membaca pikiranku dengan tidak sopan dan mencelaku Fulgar! Bukankah setiap orang pasti akan memiliki beberapa pikiran aneh di benaknya?!"
Tidak dapat membantahnya bahwa itu Edward yang telah membaca pikirannya, dia hanya diam tidak bergerak dan terus menatap lurus kearah gadis itu.
Sedangkan untuk Candy, dia menjadi gugup dan gelisah mendapatkan tatapan diam oleh Edward, saat dia hendak membuka kembali mulutnya. Edward mendahului ucapannya.
"Jika kau begitu menginginkannya, maka aku akan memberikannya padamu sebagai hadiah untuk darahmu!"
Candy : "...?"
Belum sempat mengerti oleh perkataannya, kepala gadis itu di rengkuh oleh kedua tangan dingin Edward.
Dengan lembut bibir merah dingin Edward menciumnya cepat.
Sensasi dingin yang lembut dari kulitnya menempel dan kemudian pergi, hanya 1 detik.
Terkejut bodoh, Candy bahkan tidak merespon untuk waktu yang lama dan berdiri kaku. Hingga suara dingin Edward kembali terdengar.
"Sekarang pergilah, panggilkan Jane untuk masuk!"
Tidak menunggu Candy yang tersadar, Edward mengirim tubuh gadis itu terbang kearah pintu ruangan hanya dengan sapuan tangan Edward yang melambai ringan.
"Gadis ini lebih merepotkan dari yang aku kira" Edward bergumam pelan ketika dia telah sendiri di dalam ruangan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
im3ld4
candy khas remaja pe ak kasraman🤣
2024-08-11
0
Yunerty Blessa
aduh Candy gadis merepotkan jangan sampai vampire nya jatuh cinta
2024-03-19
0
Mrs.Riozelino Fernandez
ku sangka edward cullen 😆
2022-07-06
2