02 Daya Tarik Matahari

Wajah Cantik Candy yang memiliki mulut terbuka lebar tampak sangat lucu. Bibi Jane bahkan tidak dapat menahan tawanya dan tertawa keras.

Setelah beberapa waktu menenangkan dirinya, Bibi Jane menatap Candy dengan raut wajah yang tegas dan berkata "Apakah kau tidak dapat menerima untuk bertindak sebagai Istri seorang Vampire?"

Candy tersadar dari kebodohannya, dia menatap kearah Bibi Jane dengan pandangan rumit. Dia tidak pernah berfikir bahwa dia bukan hanya harus menjual darahnya untuk makanan tapi ternyata juga menjual tubuhnya untuk melayani sebagai seorang istri.

Dia tidak memiliki uang untuk membebaskan dirinya, terlebih lagi dia sudah setuju, -tentu saja atas desakan Bibi dan pamanya- untuk menjual hidupnya agar dapat melunasi hutangnya. Jadi disini dia bahkan tidak memiliki suara untuk mengatakan tidak.

Dengan wajah yang tidak dapat di jelaskan Candy membuka suaranya "Itu... Aku bahkan tidak memiliki Hak untuk menolaknya bukan Bibi Jane? Sejak awal aku menerima bahwa diriku akan menjadi sebuah 'Makanan' aku sudah kehilangan kesempatan untuk memilih apa yang ingin aku lakukan ataupun tidak ingin aku lakukan!"

Bibi Jane terdiam mendengarkan gadis di hadapannya berbicara. Dia sudah tahu bahwa gadis ini akan mengatakan hal itu, tapi untuk benar-benar mendengarnya mengatakan langsung sedikit berbeda.

Sebelum Tuannya membeli Candy, tentu saja Bibi Jane dan para pengikut setia sang tuan telah menyelidiki latar belakangnya terlebih dahulu.

Gadis di hadapannya ini tidak lain adalah yang terbaik dari gadis manapun..

Candy itu adalah gadis polos dan murni yang baik hati. Sekali dia memutuskan sesuatu dia tidak akan mundur atau mnyesalinya. Dengan sifatnya yang seperti inilah dia terpilih untuk dapat berada disisi tuannya walaupun harus mengeluarkan harga yang menakutkan untuk mendapatkannya toh itu bukan masalah sang tuan tidak pernah kekurangan uang.

"Kau bisa tenang, disini yang kumaksud sebagai istri bukanlah istri seperti yang kau bayangkan" Bibi Jane tersenyum dan menjelaskan maksud dari ucapannya "Tuan suka hidup sendiri, aku sudah berada disisinya selama 45 tahun, waktuku tidak banyak lagi. Disini aku mencari seorang pengganti yang akan terus dapat berada disisinya."

Seolah sebuah realisasi menghantam kepala Candy, gadis itu mengangguk mengerti. Jadi disini dia sebagai pengasuh Vampire, atau lebih tepatnya dia akan bertindak sebagai pelayan setia yang selalu dapat memberikan segala kebutuhannya.

Dengan helaan nafas yang panjang Candy merasa sedikit ringan di bahunya. Namun, setelah menyadari sesustu yang aneh dia menatap kearah Bibi Jane dengan terkejut "Bibi, apakah Bibi berada disisi Tuan dan tidak menikah selama itu? Bibi juga terkurung disini?"

Bibi Jane tersenyum lalu mengangguk lirih, tapi kemudiam menggelengkan kepalanya pelan. Melihat wajah Candy yang terlihat bingung oleh tindakannya, senyuman di wajah Bibi Jane semakin dalam.

"Aku memiliki seorang putri dan dia juga sudah memiliki seorang anak lelaki yang menggemaskan. Sedangkan untuk suami aku tidak memilikinya!"

"Apakah dia anak Vampire?" Pertanyaan bodoh kembali meluncur dari bibir Candy tanpa bisa di tahan. Menyadari tingkahnya Candy menundukkan wajahnya "Maaf..."

"Aku suka sekali dengan sifatmu yang lugas dan jujur" Bibi Jane menepuk bahu Candy pelan menyatakan tidak keberatan dengan sikapnya, lalu dia melanjutkan dengan sedikit lelucon "Maaf tapi aku harus mengecewakanmu, seorang Vampire tidak dapat memiliki keturunan!"

Candy mengangguk pelan, dia lupa tentang hal itu. Bahwa seorang Vampire tidak dapat memiliki Keturunan! Namun, karena rasa percaya Candy pada dongeng dan keajaiban. Dia selalu membayangkan bahwa suatu saat nanti entah bagaimana seorang manusia dan Vampire akan dapat menjalani hidup sebagai pasangan dan memiliki keturuanan. Bukankah itu akan menjadi Cerita yang manis?

"Karena sepertinya kau tidak tahu banyak hal, maka aku tidak akan menanyakan apapun lagi. Sebagai gantinya aku akan menjelaskan peraturan yang harus kau patuhi selama berada disini!"

Candy tersadar dari pikirannya yang berkelana, dia mengangguk patuh kearah Bibi Jane yang mulai berjalan di depannya.

"Ikuti aku, aku akan menunjukkanmu dimana kau akan tidur!" Mengikuti Bibi Jane di belakang mata berwarna amber Candy berkeliaran menatap di sekitar tempat yang dia lewati

"Peraturan pertama yang harus kau lakukan dan tidak boleh di langgar adalah TIDAK BOLEH JATUH CINTA!"

seolah baru saja mendengar kalimat terlarang, telinga Candy berdengung sakit mendengarkan suara keras yang di ucapkan oleh Bibi Jane 'Jatuh Cinta?'

Bibi Jane menghentikan langkah kakinya dan berbalik untuk menatap Candy tepat di mata indahnya. Dia kembali mengulangi kalimatnya dengan Nada tegas "Tidak boleh Jatuh Cinta, Menyukai, Suka, Mencintai atau apapun dalam bentuk yang sama kepada Tuan Muda! Apa kau mengerti?!"

Dengan sedikit takut Candy mengangguk patuh. Dia bahkan tidak pernah menyukai siapapun dalam hidupnya, perasaan Cinta yang dimilikinya hanya untuk kedua orang tuanya. Untuk cinta romantis kepada lain jenis, Candy bahkan tidak tahu itu apa?!

Apakah itu sejenis makanan?!

Itulah yang dia pikirkan!

Pada dasarnya dia bukanlah gadis yang sama seperti kebanyakan. Waktu yang Candy habiskan sebelum kematian orang tuanya adalah sendirian.

Dia suka keheningan, sebuah tempat damai yang dapat membantunya untuk berfikir dan berkhayal.

Candy pernah berfikir bahwa di masa depan yang jauh, kelak setelah dia dewasa dia akan menjadi seorang penulis. Seorang wanita sederhana dengan kehidupan sederhana dan keluarga kecil yang sederhana.

Namun, melihat lagi pada keadaannya saat ini sepertinya itu hanyalah sebuah mimpi semata. Mimpi indah yang tidak akan terwujud, dan sekarang Candy harus bangun dari mimpi itu untuk menghadapi kenyataan hidupnya.

Melihat diamnya Candy yang mengangguk patuh ketika dia mengatakan peraturan pertama, Bibi Jane tidak tahu apakah dia harus bersukacita atau sedih.

Gadis di hadapannya ini polos dan sangat murni, dia kemungkinan tidak benar-benar tahu apa itu Cinta. Namun, saat gadis di hadapannya ini bertemu dengan tuannya dia akan tahu apa itu Cinta!

Dengan desahan nafas yang lainnya, Bibi Jane meremas bahu rapuh Candy sebelum mengingatkan "Candy benar-benar tidak bisa dan tidak boleh untuk Jatuh Cinta kepada Tuan Muda. Tidak peduli apa kau tidak bisa menyukainya!"

"Aku mengerti Bibi..." melihat tingkah yang sedikit aneh dari Bibi Jane, Candy hanya bisa berusaha meyakinkannya bahwa dia tidak akan Jatuh Cinta.

Setelah beberapa kalimat pertukaran tentang larangan Jatuh Cinta yang panjang, Bibi Jane akhirnya melepaskannya dan melanjutkan perkataannya.

"Peraturan kedua adalah, tidak boleh mengatakan Tidak pada setiap perkataan atau perintah yang diberikan Tuan Muda. Hanya selalu ada Jawaban : Iya, Baik, Mengerti, Paham, Dilakukan!"

Sekali lagi Candy menatap kosong pada Bibi Jane dihadapannya. Dia berfikir dan membayangkan Tuan Muda yang belum dia temui. Mungkin saja tuan muda itu adalah orang yang sombong dan menyebalkan, seorang tukang perintah!

Kembali lagi pada Dunia nyata, Candy mengangguk tegas pada Bibi Jane "Aku mengerti Bibi!"

"Lalu peraturan terakhir. Dilarang untuk tidak mematuhi peraturan yang di tetapkan!"

Candy ingin mengutuk pada Tuan muda Vampire yang belum dia temui itu dengan kutukan mematikan. Ada apa dengan peraturan yang dia buat? Apakah dia bahkan pernah berfikir sebelum membuat peraturan?

"Itu adalah peraturan yang Tuan Muda buat, sedangkan peraturan yang aku buat berbeda" Bibi Jane membuka suara miliknya setelah melihat wajah Candy yang terlihat lucu, dia sedikit tersenyum dan kembali berkata "Untuk Peraturan yang aku buat itu akan dalam bentuk tulisan, kau dapat mempelajarinya. Aku juga akan memberimu buku yang menulis segala sesuatu tentang apa yang disukai dan tidak di sukai oleh Tuan Muda. Untuk saat ini kau istirahatlah dulu, setelah itu kami akan berkeliling untuk melihat seluruh Kastil"

Menatap sebuah pintu besar di depannya, Candy tahu dia telah sampai ditempatnya istirahat. Dengan anggukan kecil Candy menatap Bibi Jane di hadapannya "Terimakasih Bibi, maaf jika aku akan merepotkanmu untuk banyak hal dimasa depan."

"Tidak perlu sungkan, pada dasarnya kau akan menjadi penerusku! Aku akan mengantarkan buku untuk kau pelajari sebentar lagi. Jadi istirahatlah dulu dan kepak seluruh barangmu di tempat yang seharusnya!"

Setelah mengucapkan beberapa kata lagi, Candy menghilang di balik pintu menyisakan Bibi Jane dan Alfred yang hanya terdiam sejak awal.

Dengan batuk ringan Alfred yang terdiam membuka suara "Kau tidak menceritakan segalanya pada gadis itu?!"

"Cerita yang mana?" Bibi Jane balas bertanya, menatap wajah datar Alfred yang hanya tersenyum dia menghela nafas panjang dan kembali berkata "Tuan Muda mengatakan untuk tidak menjelaskan apapun, dia juga akan meminum darahnya secara langsung. Aku tidak berhak bahkan untuk penasaran dengan tindakannya!"

"Kau benar, kita memang tidak berhak untuk mencoba mencari tahu apa yang coba beliau lakukan. Hanya saja ini membuatku bertanya-tanya, untuk Tuan Muda yang tidak suka meminum darah manusia secara langsung dan memilih Kantong darah tiba-tiba meminta kita membeli manusia untuknya sebagai makanan dan juga seorang istri sedikit banyak membuatku tertarik penuh keingintahuan!"

Bibi Jane terdiam mendengarkan perkataan Alfred, tapi jauh di dalam hatinya dia juga berfikir sama sepertinya dan ingin tahu apa yang coba Tuan Mudanya lakukan, tapi sebagai seorang pelayan tugasnya hanyalah untuk mematuhi perintah.

"Beliau bisa mendengarmu! Kurasa kau akan di hukum lagi kali ini!"

Mendengar teguran Bibi Jane, tanpa sadar Alfred merasakan dingin di punggungnya. Karena terlalu bersemangat dia lupa bahwa setiap inci dari Kastil ini memiliki mata dan telinga Tuan Mudanya.

Bibi Jane tertawa jenaka dan meninggalkan Alfred yang tengah menampakkan raut wajah menyesal, dia berjalan menjauh untuk mengurus segala hal lainnya.

.........

Hari berganti diringi Bulan dan Matahari yang menyinari Bumi dengan sinarnya. Seolah pergantian hari begitu cepat tanpa riak yang menggangu, itu tampak normal dan biasa.

7 Hari berlalu begitu saja, Candy yang berada di Kastil itu mulai terbiasa dengan apa yang harus dilakukannya dan semua penghuni disana.

Pada dasarnya tidak banyak yang dia lakukan, dia hanya akan belajar tentang apa yang di sukai dan di Benci oleh Tuan Muda. Dia juga harus dapat menyediakan berbagai hal kebutuhan yang di butuhkannya.

Hal aneh yang mengusik Candy hingga kini adalah, dia tidak pernah melihat batang hidung si Tuan Muda dan bahkan tidak tahu siapa namanya.

Bibi Jane terus mengatakan bahwa jika dia sudah terbiasa dengan kehidupan di kastil atau pun dapat mengingat dan melakukan segala hal yang dia minta maka saat itulah dia akan bertemu Tuan Muda dan mulai melayaninya.

Hanya dapat mengangguk sebagai jawaban mengerti, Candy hanya menjalani kehidupan monotonnya yang baru di kastil. Dimana dia tidak benar-benar melakukan hal yang berarti.

Jumlah pelayan di kastil ini adalah 8, semua dari mereka adalah seorang Vampire. Dimana wanita 4 orang dan 4 orang pria lainnya. Hanya Bibi Jane satu-satunya Manusia, ditambahkan dengan dia yang baru saja datang itu menjadi 2 Manusia diantara 8 Vampire dengan Tuannya yang tidak terlihat menjadi 9 Vampire.

"Kau disini?!" Bibi Jane datang membuyarkan pikiran Candy yang berkelana, gadis itu menutup buku di tangannya untuk menatap kearahnya lalu mengagguk pelan.

"Ikuti aku, saatnya untuk bertemu Tuan Muda..."

Seolah baru saja menerima berkah dari surga dan di bakar dengan api neraka detik itu juga secara bersamaan, kaki Candy terasa lemas seperti Jely.

Dia gugup, takut dan sedikit gelisah. Tapi tidak dapat di pungkiri ada sedikit rasa bahagia di hatinya. Setelah sekian lama dia akan bertemu dengan Tuan Muda yang membelinya.

Tuan Muda yang telah dia dengar hanya dari beberapa pelayan di sini yang menyatakan betapa Agung dan Mempesona sosok dirinya.

"Jangan gugup!" Bibi Jane kembali bersuara menenangkan gadis di hadapannya yang tampak menegang "Selama kau melakukan apa yang aku tulis dibuku semua akan baik-baik saja. Tuan Muda pada dasarnya adalah Vampire yang baik tidak bisa dibandingkan seperti Vampire di luar.."

Candy hanya tersenyum kering seraya mengangguk pelan. Dia menatap wajah Bibi jane yang serius dengan desahan nafas sebelum mengikuti sosoknya untuk pergi kearah ruangan Tuan Mudanya.

Setelah berjalan melewati beberapa ruangan dan tempat, sebuah pintu besar, jauh lebih besar dari pintu yang lain terlihat. Dengan sedikit ukiran naga emas disetiap sisi. Candy dapat menebak bahwa dia telah sampai.

Kegugupan gadis itu bertambah dan menumpuk, seolah baru saja jatuh kedalam rawa berlumpur tanpa dasar, kedua kakinya berat tidak dapat bergerak.

Dia ingin menangis dan melarikan diri detik itu juga, tapi dia tahu dia tidak bisa melakukannya atau 8 Vampire di Kastil ini akan memburunya dan membuatnya menjadi daging cincang.

"Baiklah hirup udara dengan benar, kau akan baik-baik saja. Aku hanya akan mengantarmu sampai disini, selebihnya akan bergantung padamu!"

Candy tersentak kaget menatap kearah Bibi Jane dengan raut wajah yang ingin menangis.

Seolah mengetahui tatapan yang di berikan oleh Candy, Bibi Jane tersenyum lembut lalu menjelaskan "Tuan Muda tidak suka ada banyak orang di kediaman pribadinya. Jadi cepatlah masuk dan jangan membuatnya menunggu atau hal buruk akan terjadi!"

Tidak berani lagi merengek, Candy menggertakkan giginya keras dan melangkahkan kakinya untuk masuk mendorong pintu besar dihadapannya.

Yang terburuk mungkin dia hanya akan kembali menjadi mayat, lalu kenapa harus begitu takut? Jika memang itu yang terjadi maka terjadilah.

Saat sosok Candy masuk kedalam ruangan itu, Mata berwarna Amber miliknya mengerjap menatap tempat mewah disekitarnya berdiri.

Sosok hitam terduduk di sebuah kursi yang terbuat dari kayu namun di hiasi dengan indah terlihat olehnya.

Mencoba menangkap gambar yang masih buram dalam pandangannya, gadis itu mendekat perlahan dengan sedikit rasa cemas..

Seolah rasa cemasnya memudar di bawa oleh hembusan angin, Candy menatap pada sosok yang terduduk di hadapannya tanpa berkedip.

Jantungnya berdetak kencang, rona merah di wajahnya merekah, mata berwarna Amber miliknya tampak cemerlang..

Dan detik itu juga seolah dia telah kembali mengingat suatu bait kata puitis yang pernah di dengarnya dia bergumam pelan...

Matahari itu indah...

Bersinar Terang di atas langit biru, menampakkan kemilaunya yang menyihir..

Sosok sendiri Matahari yang tampak gagah dan kesepian itu sedikit menyedihkan..

Tidak peduli bagaimana akhirnya, sosok Matahari itu akan membakarmu ketika kamu mendekatinya...

Tapi, seolah kamu tidak peduli pada rasa sakit itu dan telah terhipnotis oleh keindahannya...

Dalam diam langkah kakimu hanya semakin mendekat tertarik kearahnya tanpa dapat dihentikan...

Candy Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama, Dia Jatuh dan terseret oleh Daya Tarik Matahari yang begitu Indah dan tidak dapat dia Tolak..

Terpopuler

Comments

im3ld4

im3ld4

mirip 1. wanita tak pernah salah. 2. jika wanita bersalah lihat kembali ke no.1 🤣

2024-08-11

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

mantap....

2024-03-19

0

Boybolang

Boybolang

😎🤘

2022-06-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!