Bab 4

Hari menjelang malam Pak Lesmana yang mendapat perintah dari Bu Melta untuk kerumah Gendis, malam itu langsung meluncur ke rumah Gendis yang berbentuk seperti sebuah apartemen yang sengaja di belikan oleh Aron, agar bisa mengelabui istri pertama Aron yang tidak akan menyangka kalau itu sebuah rumah untuk tinggal Gendis.

Gendis memiliki paras wajah cantik kulit putih lembut rambut hitam lurus tubuh langsing lugu dan bersikap begitu lembut, tidak heran jika Aron sampai tergila gila ingin menikahinya meskipun Gendis berontak sekuat tenaga menolak Aron, namun karena ancaman Aron akan membunuh Ibu nya sangat dengan terpaksa Gendis pun pasrah mau menikah dengan Aron.

Pak Lesmana selama meluncur ke rumah Gendis terus waspada berulang melihat ke spion takut jika sampai ada yang membuntutinya dari belakang, sesampai di depan rumah Gendis yang berbentuk seperti apartemen yang berjejer dengan yang lainnya, perlahan Pak Lesmana keluar dari mobil sambil terus melihat ke arah belakang dan sekitaran.

Warga penghuni apartemen yang lainnya banyak yang sedang berada di luar plataran yang sedang ngobrol ngobrol sambil ngopi, ada yang main catur sambil ngopi ada yang mengayunkan irama menggunakan gitar dan anak anak yang sedang berlarian bermain di plataran apartemen itu, suasana malam yang cukup ramai di waktu santai sepulang kerja begitupun ada yang baru berangkat kerja.

Setelah merasa aman tidak ada yang membuntuti perlahan Pak Lesmana masuk menaiki beberapa anak tangga menuju lantai lima, dimana Gendis bertempat tinggal sehari harinya setelah sampai di depan pintu lantai lima Pak Lesmana langsung menekan tombol tamu, Gendis yang sedang menyetrika pakaian perlahan melangkah menuju pintu melihat ke arah cctv pintu, terlihat Pak Lesmana yang datang Gendis pun langsung membuka kunci pintunya yang menggunakan kode khusus.

"Om Lesmana, sama siapa kesini?" tanya Gendis lalu melihat ke arah tangga.

"Saya sendiri, ada hal penting yang harus di bicarakan," jawab Pak Lesmana.

"Ayo masuk om," ajak Gendis.

Pak Lesmana menyempatkan menoleh ke arah tangga dan langsung masuk, Gendis buru buru mengunci kembali pintunya.

"Mama kenapa tidak ikut ke sini om?" tanya Gendis setelah duduk di sofa.

"Mama kamu sengaja tidak ikut ke sini, karena ke adaan posisi kamu sekrang sangat tidak aman, salah salah satu pekerja Mama kamu mengetahui kalu istri pertama suami kamu mengetahui pernikahan kamu,"

"Saya dan Mama kamu sudah sepakat, nanti kedepannya akan mencarikan pengawal untuk kamu jaga jaga dari istri pertama suami kamu, jika sampai melakukan hal yang nekat,"

"Kamu kan tahu siapa anak dari istri pertama suami kamu, jadi saya dan Mama kamu memutuskan akan mencari pengawal demi untuk ke selamatan kamu ke depannya," papar Pak Lesmana.

"Saya sudah pasrah om, pernikahan ini sangat tidak membuat saya bahagia sama sekali, semenjak menikah hidup saya serasa di penjara, tidak bisa bebas leluasa kemana mana," terang Gendis dengan wajah murungnya.

"Iya Gendis saya sangat mengerti dengan ke adaan kamu yang seperti ini, kamu harus tetap bersabar kamu dan Mama kamu memang dalam posisi sangat merasa sulit,"

"Tapi yang terpenting untuk sekarang ini, suami kamu tidak pernah melakukan kekerasaan terhadap kamu ataupun terhadap Mama kamu, jika suatu saat suami kamu sudah terbongkar bisnisnya, mungkin kamu ada harapan untuk lepas," bujuk Pak Lesmana menatap tidak tega.

"Iya om, saya hanya bisa bersabar, terima kasih om selalu baik terhadap saya dan terhadap Mama," puji Gendis dengan wajah murungnya.

"Iya sama sama, saya sudah mengaggap kamu dan Mama kamu keluarga sendiri, ya sudah saya tidak akan lama, pokoknya nanti jika saya sudah menemukan untuk pengawal kamu, saya akan bawa kesini secepatnya," jelas Pak Lesmana lalu berdiri.

"Iya om, hati hati, sampaikan salam sama Mama," pinta Gendis.

"Baik nanti pasti saya sampaikan sama Mama kamu!" balas Pak Lesmana melangkah ke pintu di ikuti Gendis lalu membuka kode kunci pintunya.

Pak Lesmana sedikit membuka pintunya setelah terlihat aman buru buru melangkah ke luar, dan Gendis buru buru menutup dan buru buru mengunci kembali pintunya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!