Eps 5. Hari Yang Buruk

Setelah Hevin melakukan hal tersebut pada Silvia, Hevin pun keluar dari kamar dalam keadaan berantakan. Lengan baju nya basah dan kusut, dan rambutnya yang acak acakan dilihat oleh Zaiden yang baru saja lewat.

"Kakak kenapa?" Ucap Zaiden yang penasaran melihat Hevin seperti itu.

"Jangan sibuk! Ini urusanku" Ucap Hevin dingin dengan nada yang datar serta kekesalan di batin nya langsung pergi meninggalkan rumah dan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang maksimal.

"Hmm.. Apa yang terjadi sebenarnya?" Ucap Zaiden penasaran tentang apa yang telah dilakukan oleh kakaknya yakni Hevin.

Lalu tanpa minta izin Zaiden pun memasuki kamar kakaknya itu. Zaiden begitu terkejut melihat kamar yang sangat berantakan itu.

"Woah.. Ngapain aja kak Hevin dan Silvia, sampe kamar nya berantakan gini, pasti mereka bertempur ni! Tapi Silvia mana?" Ucap Zaiden tidak menemukan Silvia.

Dengan rasa penasaran yang memuncak Zaiden pun memasuki kamar mandi yang pintunya terbuka itu dengan perlahan. Lalu Zaiden dibuat sangat terkejut dan terpaku melihat Silvia yang tidak sadarkan diri di dalam bathtub yang dipenuhi air. Dengan cepat Zaiden menolong Silvia dengan mengeluarkannya dari bathtub. Dia semakin terkejut melihat luka yang terdapat pada tubuh Silvia.

Lalu dengan cepat Zaiden memanggil ibunya yaitu Desi agar menelepon ambulan segera dan membawa Silvia ke rumah sakit.

* * *

Tiba lah mereka di rumah sakit dan Silvia langsung di bawa ke ruang penanganan dan dokter segera mengobati Silvia sedangkan Zaiden dan Desi menunggu di luar ruangan.

"Sebenarnya apa yang terjadi Zai? Kok Silvia bisa sampai begitu" ucap Desi khawatir.

"Aku juga nggak tau mah, Zai cuma liat kakak yang keluar dari kamar sambil marah dan keadaannya yang berantakan, terus aku masuk dan liat Silvia udah pingsan, kayaknya ini semua perbuatan kakak deh mah" Kesal Zaiden.

"Hmm.. Masa' sih Hevin sejahat itu, ini pasti ada kesalahpahaman, atau kalau memang Hevin berbuat seperti itu pasti ada alasannya" Ucap Desi menebak nebak.

Setelah beberapa lama dokter pun keluar dari ruangan.

"Maaf sebelumnya bu apa yang telah terjadi, apakah ada pertengkaran yang membuat pasien mengalami kekerasan seperti itu?" tanya dokter itu.

"Kami juga tidak tau dok" jawab Desi

"Dok, apa yang terjadi dengan Silvia" Ucap Zaiden bertanya dengan cemas.

"setelah saya periksa, pasien mengalami lebam dan luka parah disekujur tubuhnya, eum kalau begitu siapa orang yang terakhir kali bersama korban?" tanya dokter.

"Suaminya yang terakhir bersamanya" jawab Zaiden tanpa ragu.

"Oh sepertinya yang telah terjadi adalah KDRT, dan ini harus dilaporkan ke pihak berwajib" ucap Dokter.

"Tidak dok, belum tentu suaminya yang melakukan itu, kami akan bertenya lagi pada suaminya dan lebih baik tidak langsung lapor ke polisi." ucap Desi membela anaknya itu.

"tapi polisi kan bisa menangani dan menyelidiki nya karena ini sudah sangat kelewatan, yang itu juga menyangkut dengan nyawa" ucap Dokter memberi saran.

"Dok! Bisa gak sih gak usah ngurusi urusan keluarga kami! Biarkan masalah ini selesai dengan cara kami, tolong jangan mempersulit!" bentak Desi sangat kesal.

"eum.. maaf bu kalau begitu saya akan pergi" ucap Dokter mengalah dan pergi meninggalkan mereka.

"Mah, jangan kayak gitu. Dokternya kan cuma ngasih saran, gak perlu di bentak gitu dong mah" ucap Zaiden menasehati Desi.

"Habisnya mamah kesel.. kan udah dibilang gak usah bawa ke polisi tapi dia malah ngeyel, makanya mamah marahi aja itu dokter biar gak banyak omong kosong lagi" ucap Desi sangat marah dan terus membela Hevin.

Mendengar itu Zaiden hanya bisa diam dari pada mencari ribut dengan ibunya.

* * *

Kini Hevin sedang berada di sebuah restoran, duduk termenung dengan tatapan kosong dan terlihat sedang kesal. Tubuhnya lemas kaku dan dingin membeku di tempat menyadari dia telah memukuli istrinya sendiri dengan sangat brutal. Dia tidak merasa senang setelah melakukan hal itu tapi dia juga tidak terlihat menyesal. Lalu lamunan nya memudar ketika melihat sosok yang tidak asing dari pandangan nya yaitu Frey dan seorang laki laki yang dirangkulnya.

Tanpa ragu Hevin pun menghampiri Frey dengan rasa ingin tau, siapakah pria yang sedang di gandeng oleh kekasihnya itu.

"Frey.. Sedang apa kau disini dan siapa dia" ucap Hevin bertanya to the poin dengan dingin dan tatapan yang tajam.

"Oh.. Eum Hevin a.. a.. Aku bertugas dengan nya hari ini, dia temanku namanya adalah Kevin" Ucap Frey tersenyum panik dengan keberadaan Hevin.

"Oh benarkah?" ucap Hevin mengintimidasi.

"Katakan dia siapa sayang?" Ucap Kevin bingung mengapa Frey berbohong tentangnya.

"Apa ini Frey kenapa dia memanggilmu sayang!?" bentak Hevin dengan matanya yang melotot.

"Huft.. Sepertinya aku memang tidak bisa menyembunyikan ini lagi.. Kevin adalah kekasih ku" Ucap Frey dingin dengan santai.

"Apa!? Apa-apaan ini Frey? Kita akan menikah! Dan kau berani selingkuh seperti ini?" ucap Hevin membentak.

"Ya.. Aku mencintai Kevin! Kau selalu saja memberiku harapan palsu dan akhirnya aku sudah bosan dengan semua yang ada padamu hingga akhirnya Kevin datang, dia pria yang tampan dan selalu membuatku terhibur, tidak sepertimu yang tidak pernah punya waktu untukku!" ucap Frey menjelaskan dengan lantang.

"Berani kau!!" teriak Hevin dan hendak menampar Frey, lalu Kevin menahannya.

"tolong jangan menyakiti seorang wanita" ucap Kevin.

"H..h... Kev ayo kita pergi! Dia pria yang mengerikan!" ucap Freya menarik tangan Kevin dan membawanya pergi.

"Wanita Si4lan!!" ucap Hevin berteriak kencang sehingga semua orang direstoran menoleh ke arah Hevin.

Lalu berdering lah ponsel Hevin yang ternyata itu adalah telepon dari Desi, ibunya Hevin.

"Kenapa mah?" tanya Hevin yang berbicara dengan lemas.

"Cepat kerumah sakit! Mamah gak mau tau pokoknya harus sampai sebelum 5 menit!" Ucap Desi dan langsung memutus panggilan.

"Kenapa sih ini, apa jangan jangan ini Silvia yang udah dibawa ke rumah sakit.. Si4lan harus nya aku membereskan kamar dan menempatkan Silvia seolah olah dia sedang tidur.. Akhh!!" ucap Hevin sangat kesal akan apa yang telah dia perbuat. Lalu Hevin pun segera ke rumah sakit.

* * *

Sampai lah Hevin di rumah sakit dengan rasa tidak bersalah lalu dia menghampiri Desi yang tengah duduk bersama Zaiden.

"Hevin, jelasin ke mamah apa yang terjadi dengan Silvia! Apa ini ulah kamu?" Tanya Desi.

"Sebenarnya ini bukan salah Hevin mah" Ucap Hevin membela diri.

"Udah jelas jelas tadi terakhir Silvia sama kakak" ucap Zaiden jengkel dengan omong kosongnya Hevin.

"Zaiden! Diam kamu, biarin dia yang jelasin" Bentak Desi kepada Zaiden.

"Ya benar aku yang memukul Silvia hingga dia masuk rumah sakit seperti ini, tapi aku lakukan itu ada alasannya! Silvia berani berselingkuh dariku bahkan dia berani menamparku, dia menuduh aku yang selingkuh padahal aku cuma kerja di kantor mah!" Ucap Hevin menjelaskan dengan lantang.

"Apa!? Jadi begitu kelakuan Silvia dibelakang mamah!?" ucap Desi sulit percaya apa yang di katakan oleh Hevin.

"enggak mungkin mah, Silvia itu orangnya baik, nggak mungkin dia selingkuh dan enggak mungkin dia seberani itu untuk nampar kak Hevin" Ucap Zaiden tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Hevin.

"Zai! Kamu jangan cuma bisa fitnah" marah Desi.

"iya mah maaf ini semua salah Hevin" ucap Hevin.

"enggak vin, kamu enggak salah kok, kamu cuma khilaf dan ini semua disebabkan oleh kesalahan Silvia sendiri" Ucap Desi menyemangati Hevin.

Lalu Zaiden hanya bisa terdiam dengan ibunya yang bersikeras ingin membuktikan bahwa Hevin tidak bersalah. Hevin pun ke taman di depan rumah sakit dan duduk di salah satu kursi yang terdapat disana. Lalu Zaiden menghampiri Hevin.

"pengakuan kakak tadi itu semuanya bohong kan?" tanya Zaiden.

"kenapa? Itu sudah berlalu, tidak perlu di ungkit lagi" ucap Hevin dengan santai.

"kak, Silvia itu gak salah, justru dia yang jadi korban nya, kok kakak tega banget sih" ucap Zaiden memarahi Hevin.

"Apaan sih!? Kok kamu peduli banget sih sama dia" Ucap Hevin kesal.

"tinggal ngaku apa salahnya sih" kesal Zaiden.

"iya iya, aku yang fitnah dia, aku yang egois dan aku lakuin semua itu karena keinginanku" Ucap Hevin mengaku dengan santai dan sombong.

"Kan bener" ucap Zaiden sangat kesal.

"Hevin.." panggil Desi yang tiba tiba muncul.

Episodes
1 Eps 1. Pernikahan
2 Eps 2. Pria Aneh
3 Eps 3. Pacar Hevin
4 Eps 4. Amarah Hevin
5 Eps 5. Hari Yang Buruk
6 Eps 6. Siap Untuk Bertunangan
7 Eps 7. Silvia Hilang
8 Eps 8. Dimanfaatkan
9 Eps 9. Ke-Luar Kota
10 Eps 10. Wanita Tidak Dikenal
11 Eps 11. Wanita Itu Tinggal Dirumah
12 Eps 12. Rey Pengganggu
13 Eps 13. Ketulusan
14 Eps 14. Kecelakaan
15 Eps 15. Pertunangan Ditunda
16 Eps 16. Aileen Yang Licik
17 Eps 17. Orang Baru
18 Eps 18. Latar Belakang Laura
19 Eps 19. Pertunangan
20 Eps 20. Zaiden Yang Marah
21 Eps 21. Ketahuan
22 Eps 22. Akhir Yang Buruk
23 Eps 23. Dua Bayi
24 Eps 24. Telepon Dari Ibu
25 Eps 25. Pilih Kasih
26 Eps 26. Diculik
27 Eps 27. Hevin Kurang Asem
28 Eps 28. Rey Miskin
29 Eps 29. Silvia Aneh
30 Eps 30. Kebohongan
31 Eps 31. Desi Sendirian
32 Eps 32. Kematian Desi
33 Eps 33. Kehidupan Baru
34 Eps 34. Anak Zaiden
35 Eps 35. Ke Indonesia
36 Eps 36. Kakak Adik
37 Eps 37. Pertemuan Setelah Sekian Lama
38 Eps 38. Kesempatan Satu Minggu
39 Eps 39. Bercerai?
40 Eps 40. Masuk
41 Eps 41. Nasib
42 Eps 42. Penghianatan Yang Luar Biasa
43 Eps 43. Kesadaran
44 Eps 44. Tembakan
45 Eps 45. Hubungan Rahasia
46 Eps 46. Kabar Mengejutkan
47 Eps 47. Keterpurukan
48 Eps 48. Jalan Hidup
49 Eps 49. Sahabat
50 Eps 50. Psikopat
51 Eps 51. Eksperimen
52 Eps 52. Tidak Kenal
53 Eps 53. Pencarian Silvia
54 Eps 54. Muak
55 Eps 55. Kepulangan.
56 Eps 56. Dimana dia tinggal?
57 Eps 57. Ada Apa Dengan Laura
58 Eps 58. Balikan
59 Eps 59. Bebas
60 Eps 60. Tidak Kenal
61 Eps 61. Tanpa Rasa
62 Eps 62. Sekoper Uang
63 Eps 63. Tidak Ada Yang Mau Mengerti
64 Eps 64. Itu semua haram
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Eps 1. Pernikahan
2
Eps 2. Pria Aneh
3
Eps 3. Pacar Hevin
4
Eps 4. Amarah Hevin
5
Eps 5. Hari Yang Buruk
6
Eps 6. Siap Untuk Bertunangan
7
Eps 7. Silvia Hilang
8
Eps 8. Dimanfaatkan
9
Eps 9. Ke-Luar Kota
10
Eps 10. Wanita Tidak Dikenal
11
Eps 11. Wanita Itu Tinggal Dirumah
12
Eps 12. Rey Pengganggu
13
Eps 13. Ketulusan
14
Eps 14. Kecelakaan
15
Eps 15. Pertunangan Ditunda
16
Eps 16. Aileen Yang Licik
17
Eps 17. Orang Baru
18
Eps 18. Latar Belakang Laura
19
Eps 19. Pertunangan
20
Eps 20. Zaiden Yang Marah
21
Eps 21. Ketahuan
22
Eps 22. Akhir Yang Buruk
23
Eps 23. Dua Bayi
24
Eps 24. Telepon Dari Ibu
25
Eps 25. Pilih Kasih
26
Eps 26. Diculik
27
Eps 27. Hevin Kurang Asem
28
Eps 28. Rey Miskin
29
Eps 29. Silvia Aneh
30
Eps 30. Kebohongan
31
Eps 31. Desi Sendirian
32
Eps 32. Kematian Desi
33
Eps 33. Kehidupan Baru
34
Eps 34. Anak Zaiden
35
Eps 35. Ke Indonesia
36
Eps 36. Kakak Adik
37
Eps 37. Pertemuan Setelah Sekian Lama
38
Eps 38. Kesempatan Satu Minggu
39
Eps 39. Bercerai?
40
Eps 40. Masuk
41
Eps 41. Nasib
42
Eps 42. Penghianatan Yang Luar Biasa
43
Eps 43. Kesadaran
44
Eps 44. Tembakan
45
Eps 45. Hubungan Rahasia
46
Eps 46. Kabar Mengejutkan
47
Eps 47. Keterpurukan
48
Eps 48. Jalan Hidup
49
Eps 49. Sahabat
50
Eps 50. Psikopat
51
Eps 51. Eksperimen
52
Eps 52. Tidak Kenal
53
Eps 53. Pencarian Silvia
54
Eps 54. Muak
55
Eps 55. Kepulangan.
56
Eps 56. Dimana dia tinggal?
57
Eps 57. Ada Apa Dengan Laura
58
Eps 58. Balikan
59
Eps 59. Bebas
60
Eps 60. Tidak Kenal
61
Eps 61. Tanpa Rasa
62
Eps 62. Sekoper Uang
63
Eps 63. Tidak Ada Yang Mau Mengerti
64
Eps 64. Itu semua haram

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!