"An-anu...Mobil temannya Sinta, mengantarnya pulang tadi. Kamu tahu sendirilah,harinya hujan deras sore". Jawan bi Leha, langsung.
Baguslah,kalau ibu langsung menjawab dan beralasan segala.Untuk saat ini, belum waktunya hubungan kami diketahui olehnya itu.Batin Sinta,ada keraguan di wajahnya.
"Benar, temanku menawarkan tumpangan karena kasian sama aku".Sahutnya langsung.
Ck,ibu dan anak sama-sama berbohong kepadaku. Baiklah, kalau kalian yang mulai mencari gara-gara sama aku ini. Dasar tidak tahu diri, dikasih tumpangan malah ngelunjak.Batin Mawar, manggut-manggut mendengarnya.
"Mawar,Kamu kenapa tidak minta jemput dengan Romi sore tadi?Padahal harinya hujan, Romi pasti sudah pulang bekerja.Setidaknya kamu hubungi dia, biar tidak kehujanan dan menggigil". Kata bi Leha, tersenyum.
Gimana mau menjemput, Mawar? Calon suaminya itu,tengah bersamaku dan pasti menolaknya dengan beberapa alasan. Kasian sekali yah, kamu di duakan sama tunangan sendiri. Aku tidak akan pernah melepaskan Romi,dia memiliki pekerjaan bagus dengan CPNS.Jelas kehidupan aku terjamin nanti, setelah menikah dengan nya. Aku tidak peduli sama sekali, meskipun merebut milik sepupu.Batin Sinta, tersenyum smrik.
Dia tidak akan mau menjemput ku,bi. Calon suamiku sendiri, sudah bersama dengan Sinta dan pulang ke rumah ini. Bodohnya lagi,bibi seakan-akan tidak tahu apa-apa.Batin Mawar, berusaha untuk tenang. "Tidak apa-apa,bi. Aku takut merepotkan dia, apa lagi hujan". Jawabnya tersenyum.
"Lagian nih, kamu sebagai wanita jangan manja-manja sama calon suami. Takutnya sih, orang-orang pada menilai mu buruk". Sinta, tersenyum mengejek ke arah sepupunya.
"Dulu sampai sekarang ini.Aku tidak pernah manja dengan Romi, calon suamiku. Kedua orangtuanya suka dengan ku, bahkan memanjakan aku ketika main-main kesana. Aku tidak pernah juga, minta apapun karena tau sulitnya mencari uang". Ucap Mawar,sengaja menyindir sepupunya itu. Beranjak dari duduknya,lalu mencuci piring kotornya sendiri di wastafel. Setelah selesai, barulah meninggalkan meja makan tanpa memperdulikan lainnya.
"Sinta,mau kemana kamu? Bantuin ibu, bereskan semuanya dan cuci piring kotor ini. Gara-gara kamu ini, sudah menyinggung perasaannya dan pergi". Kata bi Leha, menatap tajam ke arah anaknya.
"Kenapa nyalahin aku,bu? Mawar aja,baperan orangnya. Rusak ini kuku-kuku akunya,bu. nyebelin banget tau!". Sinta, mengomel-ngomel sambil mencuci piring di wastafel.
Gawat ini,kalau Mawar marah-marah dan tidak mendapatkan uang bulanan. Biasanya kalau marah dengan anakku,Mawar masih ngasih aku uang. Kali ini,kenapa berbeda?.Batin bi Leha, sudah gelisah gusar.
Mawar, mengambil ponselnya dan ada beberapa pesan dari calon suaminya itu
[Sayang,aku kangen sama kamu].
[Hari minggu ini,ada arisan di rumah. Kamu aku jemput yah,bisa bantu-bantu calon ibu mertua. Hehehe... Sekalian nih,buat ngobatin rindu aku sama kamu. Kata ibu,mau bikin kue hari sabtu. Berharap sih,kamu datang karena resep buatan kamu enak]
Mawar, menyunggingkan senyumnya. Dulu senang sekali, kalau calon suaminya mengajak ke rumah dan bertemu dengan keluarganya juga.Tapi,kali ini perasaannya berbeda sudah.
[Aku tidak bisa, sayang. Teman kerjaku ada yang cuti, berarti aku tidak boleh cuti. Maaf,lain waktu saja].
Pertama kalinya, Mawar menolak ajakan calon suaminya itu. Entah kenapa,dia mencoba menghindari Romi mengingat pengakhirannya.
Romi, terus-terusan membujuk calon istrinya agar mau ke rumah. Begitu juga dengan Mawar,berusaha keras menolak dan mencari alasan yang kuat.
Mau tidak mau, Romi mengalah dengan calon istrinya itu.
********************************************
Pagi-pagi buta sekali,Mawar mencatat keperluan di dapur apa saja yang habis. Kali ini,dia yang belanja bulanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Tidak percaya lagi dengan bibinya itu, setelah mengetahui kebohongan yang ditutupi beliau.
Selesai dengan setelan kerjanya, langsung ke rumah mang Tohir penjual sayur dan ikan keliling.
"Mang,ini uangnya. Nanti kalau lewat rumah saya, langsung kasihkan ke bibi belanjaannya. Berapa ayam satu ekor,mang?". Tanya Mawar, tersenyum manis.
"Tumben sekali kamu yang belanja,neng? Total semuanya 40 ribu saja,ayam satu ekor ukuran sedang 50 ribu seperti biasanya". Jawab mang Tohir, langsung.
Deg!
Sudah aku duga,bibi berbohong kepadaku selama ini. Dia mengatakan ayam satu ekor ukuran sedang 65 ribu, kangkung dua ikat 7 ribu. Nyata-nyata dua ikat, cuman 5 ribu doang. Bahkan banyak lagi, barang-barang yang di mahali beliau.Batin Mawar, mengangguk pelan."Makasih, mang. Aku berangkat kerja dulu,mau ke bengkel ngambil motor".
"Iya, neng. Hati-hati di jalan yah,kamu jangan terlalu percaya dengan bibimu. Senang sih,kamu yang belanja bulanan sekarang. Mang Tohir, cuman memberi saran saja. Nanti belanjaan kamu,mamang kasih ke bibimu". Kata mang Tohir, langsung di acungkan jempol oleh Mawar.
Aku sengaja tidak membeli ayam,cuman beli ikan pindang dan ikan asin. Sayurnya kangkung tahu,tempe,bayam. Hari-hari menu seperti itu,biar mereka pada bosan dan beli dengan uang sendiri. Enak saja, mereka sudah menumpang di rumah dan menikmati semuanya. Balasannya apa coba, diam-diam menusukku di belakang.Batin Mawar, waktunya membalas perbuatan mereka.
Jarak bengkel lumayan jauh, beruntung ada anak tetangga yang lewat dan mengantarnya ke bengkel.
"Gimana motor saya,bang?". Tanya Mawar,kepada seorang pria. Tapi, matanya tertuju pada pria yang sibuk mengotak-atik motor lain. Menyipitkan bola matanya, melihat tato di tangan pria itu.
"Motornya sudah baik ini, sudah di coba tadi. Senang sekali,kalau ketemu wanita memperhatikan oli motor dan suka servis juga. Neng, merawat motornya dengan baik. Panggil aja, bang Thoriq". Kekehnya pelan.
"Mawar,bang. Senang sekali,ada bengkel di dekat sini. Biasanya motor saya, seringkali rusak dan tidak tau kenapa". Kata Mawar, tersenyum manis.
"Neng, sepertinya ada seseorang yang sengaja merusak motor kamu. Kami menemukan beberapa kejanggalan kemarin,ada tali kabel hampir terputus karena sengaja di gunting". Kata Thoriq.
Siapa lagi, kalau bukan Bastian yang bikin onar. Dia seringkali merusak motor ku ini,jangan sampai emosiku meledak sekali lagi melakukannya.Batin Mawar, sudah curiga siapa orangnya. "Benar,bang. Memang ada seseorang yang berbuat jahat sama saya, pernah kepergok dan di marahin. Nyatanya masih tetap,dia melakukan ini".
"Kamu yang sabar,yah. Tapi,jangan di biarkan begitu saja. Kasian kamu bolak-balik masuk bengkel,buang tenaga dan boros juga". Thoriq, cengengesan melihat wajah pria yang bertato itu
Glek!
Gila! Baru kali ini, melihat postur tubuh pria yang kekar dan berotot secara langsung. Sumpah! Badannya bagus banget, sixpack lagi dan menggiurkan.Batin Mawar, langsung menyadarkan diri karena berpikir aneh-aneh."Berapa bayarannya,bang?".
Thoriq, langsung mendekat pria itu."Bos, berapa?".
Mawar, terkejut mendengar dan bos-nya adalah pria itu. Jantungnya berdegup kencang,dimana pria tadi semakin mendekatinya.
"Ganti oli sama oli yang bagus,60 ribu. Tambal ban muka-belakang,20 ribu. Service full,20 ribu. Totalnya 100 ribu,mbak". Kata pria itu, membuat Mawar keheranan mendengarnya.
Masa murah banget,sih? Biasanya tambal ban 15 ribu,belum lagi service yang rusak. Baguslah, kalau bayarannya murah.Batin Mawar,ada rasa lega juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
AG. Kiya
kayaknya bagus ni ceritanya,, mampir sini deh🥰
2024-07-05
0
Mamah Kekey
awal yg bagus ceritanya
2024-07-04
1
Cahaya yani
lnjut thooorrr ,,bgus jdi cewek ny gk bdog
2024-06-11
1