Bab 2 (Bikin Bayi?)

Mohon dukungan nya dengan cara Rate bintang lima, Like, Vote dan Komentar di akhir ya kakak-kakak....☺️☺️🙏🙏🙏

.

.

.

.

Denting sendok dan garpu beradu menyumbang nada di meja makan. Ke dua pasangan suami istri ini makan malam dalam keheningan. Sesekali Leo melirik sang istri yang terlihat fokus dengan makanan nya. Leo cemberut di sela kunyahan.

"Ada apa dengan wajah mu, tuan Yamato?" ledek Vera tanpa mengangkat wajahnya.

Leo meletakan sendok dan garpu dengan kasar di atas piring. Nada rusuh yang di hadirkan oleh ke dua benda tergeletak tak bersalah di atas piring sang suami. Membuat Vera mau tak mau mengangkat pandangan nya. Mengehentikan pergerakan tangannya.

"Masih saja bertanya," kesal Leo dengan nada sebal.

Sebelah alis mata Vera terangkat tinggi."Lah, aku emang gak tau kenapa dengan wajah mu, tuan!"

Leo mencabik. Istri tercinta, sayangnya gadis tujuh tahun lebih muda darinya ini tak tau dari mana datangnya kekesalan darinya.

"Sampai kapan kita akan pisah ranjang," rengek nya bak anak kecil.

Kini giliran Vera yang mencabik. Leo Yamato, CEO perusahaan property terbesar di Indonesia ini bak anak kecil jika sudah berdua dengan nya. Awalnya, ia pikir pria di depannya ini adalah pria tegas dengan pandangan mata yang tajam. Masih melekat di benak Vera, kala Leo ngebet ingin menikahinya. Beberapa kali di tolak tak lantas membuat Leo mundur. Vera tak habis pikir, kenapa pria berwajah bak Arjuna ini memaksa menikah dengan nya. Yang jelas-jelas bukan gadis yang cantik.

Sampai sekarang pun, Vera tak dapat menemukan alasan kenapa Leo seperti itu padanya. Dan itu, cukup membuat Vera takut dengan pria di depan nya ini.

"Sampai aku lulus kuliah," tukas nya.

Leo mengerang frustasi."Ayolah, mamaku dan mamamu telah mendesak untuk kita memberikan cucu!"

Bola mata Vera berotasi malas.

"Ogah!" teriaknya kesal.

Leo berdiri dari posisi duduk nya. Membawa gaduh gesekan kaki kursi beradu dengan lantai marmer apartemen. Vera ikut berdiri, menatap awas Leo. Pria terlalu tampan itu tersenyum miring.

"Aku mau punya anak, titik!" Keukeh nya dengan menarik ke atas sebelah ujung bibirnya.

"Aku belum mau, titik!" Bantah Vera mengangkat tinggi ujung dagunya sok angkuh. Meski sebenarnya jantung nya berdegup keras.

"Yakin gak mau?" tanya Leo terdengar aneh di telinga Vera.

Vera merinding. Namun mengangguk patah-patah.

"Ya. Aku...aku gak mau sama tuan yang tua!" jawabnya tergagap.

Leo mengangguk beberapa kali. Sebelum berlari. Vera cepat tanggap, gadis berkulit sawo matang itu berlari menghindari kejaran Leo. Teriakan nyaring, tak mampu menganggu penghuni apartemen lainnya. Berkat ruangan yang kedap suara. Ke duanya terlibat aksi kejar mengejar.

"Yak! Hentikan!" Tegur Vera di sela langkah kakinya.

Leo terkekeh."Tidak akan."

Vera cukup ngeri, takut di apa-apa kan oleh pria tua itu. Meskipun sudah sah menjadi suami istri, Vera sangat takut melakukan sentuhan ringan. Karena tak terbiasa berinteraksi dengan lelaki.

"Hah!" Vera menghembus napas kasar. Kala ke duanya kembali memberikan jarak lima langkah.

Napas ke duanya memburu. Leo tersenyum menyeringai di sela hembusan napas yang memburu. Menatap sang istri dengan tatapan mesum.

"Ayo dong sayang...kita bikin bayi!" ajaknya di sela hembusan napas.

Kepala Vera mengeleng cepat. Tatapan mesum Leo benar-benar membuat Vera bergidik ngeri. Namun akan berbeda jika gadis lain yang ada di hadapan Leo saat ini. Mereka akan terpana menatap manik mata coklat kelam yang dapat menenggelamkan diri. Bulir keringat di ke dua sisi dahi Leo membuat pria itu terlihat semakin terlihat seksi saja. Kebanyakan wanita akan berlari masuk pada pelukan Leo, Vera akan memilih berlari terbirit-birit melihat senyum dan pandangan yang di nilai mesum.

"Dasar Jiraya!!" kesal Vera.

Leo menjilat bibirnya dengan gerakan pelan. Sungguh, Leo tak bermaksud aneh. Pria ini hanya merasa bibir merahnya kering. Namun di salah artikan oleh Vera. Gadis itu terpekik keras kembali berlari. Sial. Leo memaki pelan kala Vera telah mengeluarkan jurus andalannya. Berlari cepat masuk ke dalam kamar.

"Hei!" Teriak Leo di sela kejarannya.

...BRAK!...

Pintu kamar di tutup kasar. Leo mengerang kesal.

"Buka pintu nya! Kita bikin bayi malam ini. Sekali saja!" Ujar Leo menggedor-gedor pintu kamar Vera dari luar.

"Ogah! Sana bikin sama burung mu!" teriak Vera dari dalam.

Leo terkekeh kecil.

"Burung ku tak bisa membuat anak. Dia kan jantan dan lagipula Burung itu bertelur bukan beranak!" balas Leo sebelum teriakan Vera terdengar keras.

Tolong jangan salah paham. Burung yang di bawa-bawa pasangan suami-istri ini, adalah burung Elang besar peliharaan Leo di rumah kediaman Yamato. Burung yang membuat ia dan Vera pertama kali bertemu. Membuat gadis di dalam sana demam selama seminggu karena tak sengaja di tabrak burung Elang milik keluarga Yamato.

Leo tertawa keras mendengar makian seluruh isi kebun binatang dari Vera.

***

Suasana temaram menyapa netra dan aroma Red wine tercium jelas kala pria gagah ini memasuki apartemen mewah milik sang sepupu. Damar mendesah pelan, melihat punggung belakang gadis cantik yang terlihat menegak cairan memabukkan itu. Kaki panjang Damar melangkah cepat tangan besar itu merebut gelas cairan merah itu. Membuat sang gadis merenggut.

"Jangan ganggu aku!" teriak Ana sebal.

Damar melangkah menuju sakelar lampu. Menekan cepat saklar. Cahaya terang mengisi seluruh celah apartemen mahal milik Ana. Damar melangkah menuju dapur mini yang tak jauh dari ruangan tamu. Membuang cairan tak sehat itu. Meletakkan asal gelas mahal. Sebelum melangkah mendekati sofa ruangan tamu. Keadaan Ana selalu kacau. Beberapa botol Red Wine terlihat kosong. Ana tersenyum kosong. Aroma menyengat menyentuh indra penciuman Damar.

"Kau bertengkar lagi dengan paman?" tanya Damar dengan nada berat.

Mata sayu Ana terangkat mengangguk pelan.

"Papa terlalu egois!" jawabnya dengan nada sanggau,"Aku benci papa. Dan aku benci dia yang hidup bahagia. Aku benci dia yang mendapat apapun dengan mudah. Aku benci dia yang mendapat apa yang aku inginkan. Aku ingin miliknya!" crocos Ana tersenyum lebar.

Damar mengeleng pelan. Pria berstatus sebagai Direktur Rumah Sakit sekaligus sebagai Dokter spesialis Jantung ini hanya mampu mengeleng pelan. Damar membantu Ana berdiri dari sofa.

"Tidurlah di kamar!" Ujarnya sembari membantu Ana melangkah. Meskipun gadis cantik itu bergerak pelan.

Bibir merah merekah itu masih saja meracau tak jelas. Mengatakan ketidak sukaan nya. Mengatakan rasa iri nya.

Bruk!

Tubuh langsing itu jatuh di atas tempat tidur. Damar kembali menghembus kan napas kasar. Ana sudah di anggap seperti adik kandung nya sendiri. Gadis cantik ini besar di kediaman Santoso. Tuan William yang sibuk dengan pekerjaan dan selingkuhan nya. Membuat Bibinya itu sering adu mulut. Hingga memindahkan Ana ke rumah besar Santoso. Tidak ada perpisahan antara ke dua orang tua Ana. Mengingat ibu gadis cantik ini sangat mencintai ayah Ana.

"Dasar gadis nakal!" decak Damar sebal. Sebelum menarik selimut hingga batas dada sang sepupu.

Hap!

Pergelangan tangan Damar di cekal. Ke dua mata sayu Ana terbuka. Kamar temaram hanya di temani oleh lampu tidur. Memantul di wajah cantik Ana.

"Bang Damar! Tolong bantu aku mendapat dia, Hem!" Pintanya dengan mata memelas."Aku ingin dia," lanjut nya parau.

Damar tau siapa yang di maksud Ana. Beberapa kali Ana menyodorkan foto pria itu padanya. Namun, Damar merasa itu tak mungkin. Karena pria itu telah menikah dan istri pria itu adalah sahabat Ana sendiri. Hati kecil Damar merasa ini adalah salah.

"Sayang! Kau cantik bisa mendapatkan pria lain. Jangan terlalu memaksa kan kehendak." Ujar Damar sembari melepaskan cekalan tangan Ana pada pergelangan tangannya.

Air mata Ana meleleh. Kepalanya mengeleng kala tangan nya terlepas.

"Tapi aku cinta dia Bang! Aku cinta dia!" ujarnya pedih.

Damar mengulas senyum. Menunduk mengusap puncak kepala Ana. Tanpa kata.

...***...

Diam-diam Vera memberikan pandangan memperingati pada Leo. Ke duanya melangkah masuk ke halaman rumah orang tua Vera. Di sambut hangat oleh ibu Vera dan sang ayah. Hari Minggu ke duanya habiskan mengunjungi rumah ke dua orang tuanya yang bersebelahan.

Ayah Vera dan Leo duduk di ruangan tengah. Sedangkan Vera, gadis itu di tarik oleh sang ibu ke dapur. Membuat minuman untuk Leo dan Bagas.

"Vera!" panggil Siti pelan.

Vera menoleh ke samping. Menatap sang ibu yang terlihat aneh.

"Apa sudah isi?" tanya Siti dengan nada pelan.

Vera mengigit pelan bibir bawahnya. Isi? Yang benar saja. Gadis ini saja tak pernah bisa di sentuh oleh Leo. Bagaimana mau isi.

Siti memicing kan ke dua mata tua nya. Sebelum hembusan napas pelan terdengar. Usapan pelan di punggung belakang Vera membuat Vera meneguk berat air liur nya.

"Tidak apa-apa nak. Seperti nya kamu dan Leo harus kerja lebih keras lagi. Ibumu ini mengerti kok!" Ujar Siti sembari mengangguk pelan.

Vera terkekeh kecil. Rasanya lucu mendengar apa yang di ucapkan oleh sang Ibu.

"Ma! Tu——kak Leo, kurang kuat di ranjang," ujarnya hampir keceplosan memanggil sang suami dengan panggilan tuan. Wajahnya di buat-buat, tak puas.

Bu Siti tersenyum lebar. Dari saku daster milik nya. Satu bungkus Jamu dengan tulisan yang mampu membuat siapa saja tertawa keras.

'Kuat sampai pagi"

Sumpah Vera merasa ke dua sisi bibir nya bergetar ingin tertawa keras.

.

.

.

.

Bersambung....

Mohon dukungan nya dengan cara Rate bintang lima, Like, Vote dan Komentar di akhir ya kakak-kakak....☺️☺️🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Ibelmizzel

Ibelmizzel

Vera mbrri peluang utk suaminy slingkuh.😡😡😡

2022-03-10

0

mamah lia nia

mamah lia nia

aku mau dong jamu nya.......😅😅😅

2021-08-13

0

Rokiyah Yulianti

Rokiyah Yulianti

waw kuat bgt ya leo, puasa setahun hehe

2020-12-11

3

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Cast Tokoh
2 Bab 1 (Beruntung)
3 Bab 2 (Bikin Bayi?)
4 Bab 3(Sahabat Mesum)
5 Bab 4 (Istri Bar-bar)
6 Bab 5 (Kecewa)
7 Bab 6 (Iri Hati)
8 Bab 7 (Aku ingin suamimu!)
9 Bab 8 (Posesif)
10 Bab 9 (Jebakan Mertua)
11 Bab 10 (Bangun Siang)
12 Bab 11 (Belum Hamil)
13 Bab 12 (Film Dewasa)
14 Bab 13 (Mahal)
15 Bab 14 (Tamu di pagi hari)
16 Bab 15 (Aku Kotor?)
17 Bab 16 (Perbedaan yang jelas)
18 Bab 17 (Dia Yang sebenarnya)
19 Bab 18 (Kepercayaan!)
20 Bab 19 (Kelicikan Ana)
21 Bab 20 (Lapar di pagi buta)
22 Bab 21 (Pembicaraan aneh)
23 Bab 22 (Pemikiran Yang berbeda)
24 Bab 23 (Gagal)
25 Bab 24 (Nyinyiran Netizen)
26 Bab 25 (Dia)
27 Bab 26 (Kecewa)
28 Bab 27 (Perubahan karena Cinta?)
29 Bab 28 (Dia biasa saja)
30 Bab 29 ( Cemburu)
31 Bab 30 (Salah Paham)
32 Bab 31 (Kejelasan)
33 Bab 32 (Peringatan)
34 Bab 33 (Tulus)
35 Bab 34 (Kecewa)
36 Bab 35 (Flashback, tentang rasa)
37 Bab 36 (Romantis)
38 Bab 37 (Romantis 2)
39 Bab 38 (Kamu Berarti untuk Ku)
40 Bab 39 (Kesabaran)
41 Bab 40 (Buah dari kesabaran)
42 Bab 41 (Ujian Awal)
43 Bab 42 (Di balik Kesulitan ada kebahagiaan)
44 Bab 43 (Di Kerjai)
45 Bab 44 (Tentang Perasaan)
46 Bab 45 (Masihkah Cinta?)
47 Bab 46 (Kedatangan mantan)
48 Bab 47(Belajar menjadi suami yang hebat!)
49 Bab 48 (Bahagia dengan yang sederhana)
50 Bab 49 (Hasutan Ana)
51 Bab 50 (Tiang Kepercayaan yang terlihat)
52 Bab 51 (Kamu cantik)
53 Bab 52 (Aku bahagia karena itu kamu)
54 Bab 53 (Jahil nya Vera)
55 Bab 54 (Posesif)
56 Bab 55 (Tentang Rumah Tangga)
57 Bab 56 (Suami Idaman)
58 Bab 57 (Perubahan Emosional Ibu Hamil)
59 Bab 58 (Kehangatan)
60 Bab 59 (Kemarahan Yang berujung petaka)
61 Bab 60 (Pilihan menyakitkan)
62 Bab 61 (Keadilan Tuhan)
63 Bab 62 (Menyesal)
64 Visual 2
65 Bab 63 (Fakta Baru)
66 Bab 64 (END)
67 Promosi Cerita Baru
68 Promosi cerita baru lagi
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Pengenalan Cast Tokoh
2
Bab 1 (Beruntung)
3
Bab 2 (Bikin Bayi?)
4
Bab 3(Sahabat Mesum)
5
Bab 4 (Istri Bar-bar)
6
Bab 5 (Kecewa)
7
Bab 6 (Iri Hati)
8
Bab 7 (Aku ingin suamimu!)
9
Bab 8 (Posesif)
10
Bab 9 (Jebakan Mertua)
11
Bab 10 (Bangun Siang)
12
Bab 11 (Belum Hamil)
13
Bab 12 (Film Dewasa)
14
Bab 13 (Mahal)
15
Bab 14 (Tamu di pagi hari)
16
Bab 15 (Aku Kotor?)
17
Bab 16 (Perbedaan yang jelas)
18
Bab 17 (Dia Yang sebenarnya)
19
Bab 18 (Kepercayaan!)
20
Bab 19 (Kelicikan Ana)
21
Bab 20 (Lapar di pagi buta)
22
Bab 21 (Pembicaraan aneh)
23
Bab 22 (Pemikiran Yang berbeda)
24
Bab 23 (Gagal)
25
Bab 24 (Nyinyiran Netizen)
26
Bab 25 (Dia)
27
Bab 26 (Kecewa)
28
Bab 27 (Perubahan karena Cinta?)
29
Bab 28 (Dia biasa saja)
30
Bab 29 ( Cemburu)
31
Bab 30 (Salah Paham)
32
Bab 31 (Kejelasan)
33
Bab 32 (Peringatan)
34
Bab 33 (Tulus)
35
Bab 34 (Kecewa)
36
Bab 35 (Flashback, tentang rasa)
37
Bab 36 (Romantis)
38
Bab 37 (Romantis 2)
39
Bab 38 (Kamu Berarti untuk Ku)
40
Bab 39 (Kesabaran)
41
Bab 40 (Buah dari kesabaran)
42
Bab 41 (Ujian Awal)
43
Bab 42 (Di balik Kesulitan ada kebahagiaan)
44
Bab 43 (Di Kerjai)
45
Bab 44 (Tentang Perasaan)
46
Bab 45 (Masihkah Cinta?)
47
Bab 46 (Kedatangan mantan)
48
Bab 47(Belajar menjadi suami yang hebat!)
49
Bab 48 (Bahagia dengan yang sederhana)
50
Bab 49 (Hasutan Ana)
51
Bab 50 (Tiang Kepercayaan yang terlihat)
52
Bab 51 (Kamu cantik)
53
Bab 52 (Aku bahagia karena itu kamu)
54
Bab 53 (Jahil nya Vera)
55
Bab 54 (Posesif)
56
Bab 55 (Tentang Rumah Tangga)
57
Bab 56 (Suami Idaman)
58
Bab 57 (Perubahan Emosional Ibu Hamil)
59
Bab 58 (Kehangatan)
60
Bab 59 (Kemarahan Yang berujung petaka)
61
Bab 60 (Pilihan menyakitkan)
62
Bab 61 (Keadilan Tuhan)
63
Bab 62 (Menyesal)
64
Visual 2
65
Bab 63 (Fakta Baru)
66
Bab 64 (END)
67
Promosi Cerita Baru
68
Promosi cerita baru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!