Shofwa terus melihat jam yang terpasang di dinding kamarnya. Detik demi detik, menit demi menit membuat Shofwa semakin tak karuan saja. Bahkan sendari pulang kerja, Shofwa terus saja merasa gelisah di kamarnya. Pikiranya masih berkecampuk akan perjodohan yang segera dilaksanaka.
Bahkan jantungnya sendari tadi berdetak kencang, memikirkan seperti apa calon suaminya. Shofwa terus bertanya didalam hatinya, baikkah calon suaminya? Lalu bagaimana ilmu agamanya?
Lalu apakah dia juga menerima perjodohan ini dengan hati yang lapang? Atau hanya sebuah keterpaksaan saja?
Showa juga takut jika dirinya tidak sesuai seperti apa yang diharapkan calon suaminya nanti. Shofwa masih suka mengeluh ini itu, Shofwa juga belum pandai memasak.
Suara mobil terdengar berhenti di depan rumahnya, Shofwa melihat keluar dan benar saja dilihatnya satu keluarga memasuki halaman rumahnya.
Shofwa semakin panik saja,dia takut mengecewakan semua terutama Abi dan almarhumah Uminya. Lalu terdengar ketukan pintu dari luar kamarnya. Itu suara Budenya yang menyuruh dirinya segera keluar.
"Bismillah...semoga pilihan-Mu ini terbaik untukku ya Robb." Doa Shofwa sebelum keluar untuk menemui semua.
________
Terlihat seorang gadis berhijab navy keluar dari kamarnya dengan pandangan menunduk kebawah. Tanganya bertahutan mencoba menghilangkan takut dan gugup yang dirasa. Arka yang melihat itu hanya diam tak bersua. Arka akui gadis yang dijodohkan oleh orang tuanya memang sesuai yang mereka ucapkan kemarin.
Tapi, tetap saja wajah gadis yang dicintainya dalam diam masih tertanam dihatinya. Dan Arka tidak bisa memastikan kapan wajah itu akan terganti dengan gadis yang sekarang terduduk didepanya, gadis yang memiliki nama lengkap Namira Shofwa Nazah---kalau tidak salah.
Tunggu! Bukankah dia wanita ditaman tadi sore? Wanita yang tiba-tiba memberi permen kepada dua bocah bersaudara yang bertengkar tadi. Ya...Arka yakin, wanita yang dijodohkan dengan dirinya memanglah dia. Wanita yang berhasil membuatnya kagum, bagaimana tidak? Dizaman seperti ini masih ada wanita yang menjaga kehormatannya dengan menggunakan hijab secara sar'i. Dia juga mampu menjaga pandangannya, itu terlihat saat dia memutus kontak mata dengennya lebih dulu.
"Bismillah...kedatangan kami sekeluarga berniat mengkhitbah putrimu Azzam. Nak Namira Shofwa Nazah maukah kamu saya jodohkan dengan putra kami Reswara Arkana Abrisyam sesuai dengan permintaan Almarhumah Umimu?" Tanya Farhan pada Shofwa yang masih menunduk dalam. Hal itu juga menyadarkan Arka dari pikirannya tentang Shofwa
"Semua keputusan terserah padamu nak! Apapun Abi akan mendukungnya." Ucap Azzam sembari mengelus kepala putri satu-satunya itu.
"Bissmillah...saya menerima perjodohan ini seperti yang Umi saya inginkan." Ucap Shofwa semari membalas tatapan Farhan lalu netranya bergulir menatap dua wanita berhijab sama seperti dirinya yang tersenyum senang.
Dan terakhir nerta hazelnya bersitubrukan dengan nerta gelap pemuda rupawan yang berada di depannya yang menatap dirinya datar tak berekspresi. Shofwa memutus kontak itu lebih dulu. Enggan berlama-lama bertatapan dengan yang bukan maghromnya, meski dia calon suaminya.
Tapi tunggu! Wajahnya terlihat tidak asing, Shofwa mencoba mengingat siapa laki-laki yang dijodohkan dengannya, Shofwa pernah melihatnya disuatu tempat tapi dimana? Namun sayang, Shofwa benar-benar tidak mengingat laki-laki itu.
"Alhamdulillah..." ucap semua orang yang ada disana terkecuali Shofwa dan Arka. Karena mereka berdua belum siap menerima pernikahan ini. Setelah itu mereka merencanakan kapan akad akan dilaksanakan dan juga resepsiny. Hal itu membuat Shofwa ingin menangis saja. Terlebih tanggal sudah dipilih, yaitu dua minggu lagi.
Siapkah Shofwa menerima itu semua?
Siapkah Arka menjalani kehidupan barunya yang belum diinginkanya? Meski Arka tahu wanita yang dijodohkan dengannya tidak perlu diragukan lagi keimannya, dia wanita sholehah yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, tapi masalahnya dihati. Dan itu sulit untuk dipaksa menerima, terlebih hatinya masih terikat pada orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Tini Timmy
ceritanya bagus, semangat Nulis nya kakak
2024-06-11
0
Tini Timmy
sma ini juga ya kakak😊
2024-06-11
0
Tini Timmy
saran ya kakak ini bisa dijadikan 3 atau lebih paragraf supaya lebih enak di baca 😊
2024-06-11
0