zyan mendekati jin dan mengulurkan tangannya. jin langsung menyambut tangan zyan, zyan membantunya berdiri.
"jin kamu baik baik saja?" tanya teman temannya mendekat.
"iya aku baik baik saja." kata jin mengumpulkan kembali nyawanya yang sempat melayang.
"syukurlah kamu datang tepat waktu zyan" kata yola.
"benar coba kalau telat sedikit semua jadi kacao." sambung an. jin menundukan kepalanya.
"maaf" kata zyan tiba tiba. mendengar kata maaf zyan, jin mengangkat kepalanya.
"kenapa kamu minta maaf zyan. ini bukan salahmu ko" kata yola.
"sudah yuk kita keluar disini serem banget" kata lili memeluk tangan zyan. semua setuju untuk pergi dari rumah itu.
sepanjang perjalanan pulang jin masih merasa takut, dia tak bisa melupakan kejadian tadi. jin sesekali melihat zyan, ada perasaan kagum dan rasa iri dihatinya.
jin merasa iri karna zyan begitu hebat, dia mampu melakukan sesuatu yang tak bisa jin lakukan. selama perjalanan pulang tak ada seorangpun yang bicara. semua sibuk mencerna kejadian tadi.
zyan dan jin berpisah jalan dengan ketiga temannya ceweknya. jin dan zyan tak lagi tinggal dipanti asuhan lagi, karna jalan yang ditempuh pun sudah berbeda.
disetengah perjalanan mereka pulang, sebuah mobil hitam mendekati mereka.
"tuan muda tuan muda" teriak seorang dalam mobil. jin dan zyan berhenti.
mobil itupun ikut berhenti disamping mereka. pak asil keluar dari mobil
"tuan muda jin tuan muda zyan maaf saya terlambat. silakan naik kemobil" katanya penuh penyesalan sambil membuka pintu mobil.
"tak apa ko pak. kami biasa jalan kaki" kata jin tersenyum ramah. zyan dan jin masuk kedalam mobil dan mobil kembali meluncur dijalan.
mereka sampai diasrama sudah sore dan mereka langsung bergegas mandi.
"mau mandi duluan?" tanya zyan. jin hanya mengelengkan kepalanya, karna jin tak mau mandi duluan jadi zyanlah yang mandi pertama.
jin terduduk diatas kasur, wajahnya dia sembunyikan dikedua kakinya. bayangan saat anak panah mengarah padanya, masih terus terbayang. jika seandainya ketiga anak panah itu menancap padanya, bagaimana? tubuh jin bergetar ketakutan.
zyan keluar dari kamar mandi dan melihat jin yang meringkuk ketakutan.
"jika takut tak perlu diingat." kata zyan duduk disamping jin.
jin mendengar suara zyan langsung mengangkat kepalanya dan langsung memeluk zyan dari belakang. zyan bisa merasakan tubuh sahabatnya itu gemetar. zyan diam dan membiarkan sahabatnya itu memeluk dirinya agar bisa mengurangi rasa ketakutannya.
cukup lama jin memeluk zyan dan kini tubuhnya sudah tak lagi gemetar. zyan membalikan badan menatap jin yang tertunduk.
"sekarang pergilah mandi" kata zyan dengan lembut.
"tapi kamu jangan pergi. temenin aku. aku takut" kata jin manja dan di iyakan sama zyan.
sejak kejadian itu, jin jadi lebih penakut dan mereka juga tak lagi melewati rumah itu. meski terkadang zyan ingin kembali kerumah itu tapi dia tak bisa karna jin selalu mengikutinya kemanapun dia pergi dan tak pernah ada lagi yang berani mengungkit yang terjadi hari itu.
waktu terus berlalu hingga tanpa disadari mereka kini telah memakai seragam SMA dan menjadi murid di sekolah MANGETSU IDO, sekolah yang dikelolah ibu dan elena.
pagi ini awal penerimaan murid baru. banyak siswa siswi yang mendaftar disekolahan ini. karna mangetsu ido high school termasuk sekolah favorite.
hari masih petang dan jam menunjukan pukul 4.15 pagi waktu setempat. zyan perlahan membuka matanya, melihat jam yang ada disamping meja. perlahan dia duduk memandang kearah jendela nampak langit masih gelap.
zyan membuka ponselnya, dia sudah terbangun tidak mungkin baginya untuk tidur kembali. sambil menunggu waktu, zyan memainkan game yang ada di ponselnya. disaat zyan sedang asyik bermain, ada tangan yang memeluknya.
zyan tak memperdulikan tangan yang melingkar diperutnya karna dia tahu itu tangan jin yang masih tidur.
15 menit zyan bermain. sekarang sudah pukul 4.30 pagi, zyan beranjak dari tempat tidurnya berjalan kejendela kamar. zyan membuka tirainya nampak langit masih gelap. mentari masih belum menampakan diri, zyan terus menatap langit dia teringat sesuatu.
zyan berjalan kearah laci meja belajarnya dan mengambil kotak kayu kecil yang dulu dia temukan dirumahnya. dia membuka kotak itu lalu mengambil kertas dan pergi mengambil ponselnya yang masih ada di tempat tidurnya.
zyan kembali kejendela dan membuka sedikit jendela membuat dinginnya angin pagi masuk. zyan menekan berapa no diponselnya dan menelpon seseorang.
"hallo dengan kediaman qu yang disini. ini siapa?" seorang disebrang telp terdengar malas karna terbangun dari tidurnya.
zyan diam saja masih memikirkan apa yang akan dia katakan.
"maaf ini siapa? tolong jawab?" tanya lagi orang disebrang telp. zyan tetap saja diam dan orang disebrang telp pun ikut diam.
"ini aku zhan yin." akhirnya zyan buka suara.
"aa.. apa yang kamu bilang tadi?" suara terkejut karna mendengar jawaban zyan.
"aku zhan yin dan aku masih hidup paman yang" kata zyan lagi.
seorang yang dipanggil paman yang terdiam tak percaya "benarkah ini tuan muda yin?" tanyanya lagi masih tak percaya.
"harus berapa kali aku katakan." kata zyan merasa kesal tapi tetap menahannya.
"syukurlah jika benar anda masih hidup tuan. saya sangat senang mendengarnya. saya mencari anda kemana mana? sekarang tuan muda ada dimana?" kata paman yang.
"aku tak bisa ceritakannya sekarang. aku akan menjelaskannya nanti saat kita bertemu dan tolong rahasiakan hal ini, aku tak ingin ada yang tau tentang diriku sebelum aku bisa menemukan mereka" kata zyan mengepalkan tangannya.
"baik tuan muda saya mengerti. tolong jaga diri anda dan jika tuan muda membutuhkan saya, saya siap kapan saja." kata paman yang.
"baiklah paman terima kasih. aku menghubungimu lagi nanti" kata zyan menutup telp.
zyan menyimpan kembali ponselnya kedalam saku. mentari perlahan mulai menampakan cahayanya, hari mulai beranjak pagi. zyan pergi menyalakan teko listrik untuk memasak air setelah itu zyan bergegas kekamar mandi.
tiba tiba alarm berbunyi sangat keras tapi tak mampu membangunkan anak adam yang masih berada di dunia mimpi. waktu sudah menunjukan pukul 5.30 pagi.
zyan merasa berisik karna alarm yang sangat keras itu tak juga berhenti akhirnya keluar dari kamar mandi. zyan langsung mematikan alarm itu.
"cih masih belum bangun juga" gumamnya melihat temannya itu masih tidur.
puuutt suara teko menandakan airnya telah matang. zyan mengambil sebungkus kopi dilaci dan menuangkannya kedalam gelas lalu menambahkan air panas. selagi menunggu kopinya agak dingin, zyan memakai seragam sekolah sma.
"uuhh" terdengar suara eluhan.
"cepat bangun sebelum alarm berjalan datang" kata zyan pada jin yang masih setengah sadar.
mendengar kata zyan soal alarm berjalan datang, jin langsung membuka mata. alarm berjalan yang dimaksud adalah elena. setiap pagi elena selalu datang membangunkan mereka dengan suara keras dan tak jarang jin kena marah karna selalu terlambat bangun. jin terduduk sambil mengusap matanya, hidungnya langsung mencium aroma kopi dan beranjak menuju meja dapur.
tanpa permisi jin langsung meminum kopi yang masih panas.
"uh panass" karna terburu buru meminum tanpa memeriksanya terlebih dahulu, lidah jin jadi terbakar.
"cih, itu akhibatnya. terlalu terburu buru" kata zyan mengambil kopinya dan duduk dijendela.
"siapa yang tau kopi itu masih panas. lagian kamu juga gak ngasih tau aku" kata jin dengan nada manja menghampiri zyan.
zyan tak menanggapi jin matanya memandang keluar jendela. terlihat pepohonan hijau, burung burung kecil berterbangan dan sinar mentari yang hangat.
keduanya terdiam. kriikk terdengar suara pintu terbuka, jin menjadi merinding karna tau siapa yang akan masuk.
"ohayoo sudah bangun?" tanya elena. jin hanya tersenyum saja melihat kakaknya.
"hm kenapa kamu senyum senyum begitu? apa ada yang lucu?" tanya lagi elena menatap serius. jin berhenti tersenyum.
"gak ada apa ko kak" kata jin sedikit takut. zyan hanya menghela nafas.
"lalu kenapa masih berdiri disana? kenapa belum bersiap jin hou" tanya elena.
"bentar lagi kak. ngumpulin nyawa dulu yah" kata jin memohon seperti biasa.
"baiklah 5 menit lagi kalian harus sudah turun!! kalau terlambat kalian tau sendiri akibatnya!!"perintah elena. jin hanya tersenyum lebar.
elena pergi, jin merasa lega."untung saja kak elena sudah pergi" katanya sambil mengambil kopi zyan tapi dengan sigap zyan mengambilnya dulu.
jin manyun dengan sikap zyan
"zy, bagi dikit kenapa" katanya memelas tapi zyan tetap enggan berbagi.
"sebaik cepat mandi sebelum terlambat" kata zyan menghabiskan kopinya. jin merasa kesal dengan zyan. jin berjalan kekamar mandi sambil bergumam.
"zy pelit. zy pelit. zy pelit."
tak lama mereka telah siap dengan seragam baru dan siap memulai hidup baru sebagai murid mangetsu ido high school.
elena sudah menunggu mereka dibawah untuk sarapan. "pagi kak elena" sapa jin penuh senyum. dilantai bawah sudah banyak murid berkumpul dan keberadaan zyan menarik perhatian.
"hm akhirnya keluar juga kalian" kata elena. jin tetap tersenyum bahagia berbeda dengan zyan.
"sudah ayo pergi sarapan" ajak elena kedapur asrama.
zyan dan jin terus jadi perhatian murid baru maupun murid lama. ketamvanan zyan tidak diragukan tapi sikap zyan yang dingin dan acuh membuat pesonannya bertambah. jin selalu tersenyum pada semua orang dan bersikap ramah hingga banyak orang yang suka.
hari pertama sekolah, semua murid berlarian masuk kesekolah. semua datang penuh suka cita, ada yang tertawa ngobrol dan banyak lagi. zyan dan jin memasuki gerbang sekolah dan langsung jadi pusat perhatian para murid cewek.
semua murid mangetsu ido berkumpul diaula untuk penyambutan siswa siswi baru. acara penyambutan dipimpin langsung oleh kepala sekolah, ruan cho.
"selamat pagi dan selamat datang untuk semua anak didik mangetsu ido. perkenalkan saya kepala sekolah dan nama saya ibu ruan cho. saya berharap semua siswa siswi bisa menikmati masa masa remaja kalian dengan bahagia. bla bla bla bla bla. cukup sampai disini penyambutan saya. mohon kerja samanya. terima kasih" begitulah ibu ruan memberi sambutan.
'plok plok plok' tepuk tangan yang meriah dari semua orang. acara nyambutan dan perkenalan para pengajar telah usai kini semua murid kembali kekelas maning maning yang sudah dibagi sebelumnya.
jin dan zyan sudah pasti satu kenal. elena tau jin tak ingin terpisah dari zyan karna itu dia yang mengatur agar zyan dan jin tetap satu kelas. jin merasa senang bisa duduk bareng zyan.
hari ini tak banyak kegiatan jadi banyak para murid yang bermain dan mengobrol diluar kelas. zyan dan jin masih duduk dikelas membaca buku dan bermain game.
"zy, karna hari ini gak ada kegiatan gimana kalau sepulang nanti kita ke playtoon?" ajak jin tanpa memalingkan wajahnya dari ponsel tapi zyan diam saja dan terus membaca buku.
zyan teringat sesuatu, dia mengambil ponselnya dan mengetik pesan.
'paman yang temui aku diyakini Q ozqi hari ini jam 10. aku tunggu.'
setelah zyan mengirim pesan, zyan memasukan kembali ponselnya dan melanjutkan membaca buku.
"zy gimana? aku sudah lama gak main. mau ya kesana" bujuk jin.
"aku ada urusan" kata zyan.
"urusan apa? aku ikut ya?" tanya jin lagi. zyan menatap jin dan menganggukan kepala. jin tersenyum senang.
sekarang sudah 9.20, zyan memasukan bukunya kedalam tas dan beranjak pergi.
"hei zy tunggu aku dong" kata jin berlari mengejar zyan yang sudah pergi duluan.
"cepatlah" kata zyan.
mereka berdua keluar kelas dan berpapasan dengan elena.
"jin zyan kalian mau pergi kemana?" tanya elena.
"kami mau jalan jalan kak. lagian hari ini kan sekolah pulang cepat" kata jin.
"pak asil ada didepan." kata elena.
"tidak perlu. kami mau naik bus" kata zyan.
"hmm baiklah tapi jangan pulang terlambat. ingat itu zy" kata elena. zyan hanya menganggukan kepala.
tak jauh dari sekolah ada halte bus, zyan dan jin duduk disana. zyan tak mau diantar pakai mobil karna dia tak ingin ada yang tau kemana perginya dia. untuk jin berbeda, karna jin tak mungkin mau ditinggal sendiri.
bus pun datang, zyan masuk diikuti jin. bus kembali melaju.
"zy, sebenarnya kita mau kemana si?" tanya jin penasaran. tapi zyan lagi lagi diam, jin sedikit kesal karna setiap dia bertanya zyan tak pernah mau menjawabnya.
bus pun berhenti dihalte berikutnya.
"ayo turun" kata zyan turun dari bus. jin cuma mengikutinya dan tak lagi bertanya. mereka jalan kaki menelusuri trotoar dan sampailah mereka didepan kedai yakini Q ozqi.
klinting suara lonceng berbunyi ketika pintu kedai dibuka. zyan dan jin masuk, zyan memcari tempat duduk yang kosong dan dia menemukannya.
'mau ngapain si zy kesini? dia kan gak begitu suka makan daging?' kata hati jin.
terus mengekor kemana zyan pergi. zyan memilih tempat diujung kedai yang sepi.
"permisi, mau pesan apa" tanya pelayan kedai. jin menerima daftar menu.
"aku mau pesan yakini Q spesial sama krispy jamur. kamu zy?" kata jin.
"teh macha" kata zyan.
"aku juga mau teh macha" tambah jin.
"baiklah. silakan tunggu" kata pelayan itu pergi menyiapkan pesanan.
"zy, sebenarnya kamu ngapain datang kemari? kamukan gak suka makan daging?" tanya jin semakin penasaran. tapi zyan masih diam,
"zy, katakan sesuatu. kasih tau aku kamu ngapain disini" semakin mendesak zyan untuk memberitahu. tapi tetap tak mendapat jawaban apapun dari zyan.
jin ngambek karna zyan tak menjawab. keduanya jadi diam sampai pesanan datang.
"silakan tuan ini pesanan anda" kata pelayan itu.
"terima kasih kak" kata jin. zyan meminum tehnya pelan, matanya mengarah kepintu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Halu
wah wah belok nih anak, generasi pelangi
2023-02-10
0
🕌 ʀᴜᴍᴢᴀ
keren, nanti aku lanjut baca lagi ya. like, rate nya gift telah ku semat kan, smangat terus dalam berkarya
2021-06-26
1