jin duduk disamping zyan. jin memandang wajah zyan yang sedang tertidur, terlihat damai.
"jangan! jangan sentuh dia. tidaak naya" zyan mengigau dalam tidurnya membuat jin kaget.
"berhenti! ibu, naya" zyan mengigau lagi.
zyan berkeringat banyak, tubuhnya gemetar ketakutan.
Dalam mimpi kejadian 4 tahun yang lalu terjadi. jin kebingungan melihat zyan yang begitu ketakutan.
"zy, bangun. zy" kata jin.
jin mencoba membangunkan zyan dengan menggoyangkan tubuh zyan pelan.
tapi zyan masih belum terbangun dari mimpi buruknya.
" zyaaannn bangun!!" teriak keras jin membuat zyan akhirnya terbangun, nafasnya terengah engah.
jin merasa lega karna dia berhasil membangunkan zyan.
"zy, kamu baik baik saja?" tanya jin merasa khawatir.
zyan tak menjawab dan hanya bangun dari tidur dan duduk bersandar dipohon.
mereka berdua duduk dalam diam. tak seorang pun yang memulai pembicaraan, semua sibuk dengan pikiran masing masing. matahari mulai bergerak ketempat istirahatnya.
"zy, apa kamu ingat pertama kali kita bertemu? saat itu kamu baru kembali dari rumah sakit." jin memulai pembicaraan.
zyan tetap diam tak menanggapi ucapan jin.
"saat aku dengar ada anak baru yang datang. aku ingin melihat tapi aku takut makanya aku cuma melihat kamu dari balik tembok." jin mulai bercerita awal pertemuan mereka.
"aku melihatmu dari balik tembok, banyak anak anak yang datang menyapamu tapi kamu diam dan hanya merespon dengan anggukan. sorot matamu begitu tajam dan itu membuat aku merinding" kata jin.
jin menundukan kepalanya tak berani menatap zyan. zyan masih memandang langit sore. sejenak tak ada yang bicara, jin pun belum melanjutkan ceritanya.
"saat itu ingin sekali mataku berpaling darimu tapi aku tak bisa dan saat mata kita bertemu, aku merasa ada sesuatu didalam mata yang begitu familiar. tapi aku tak tau itu apa. malam itu saat aku akan masuk kekamar aku melihatmu sedang duduk diatas kasur. aku ingin mengajak ngobrol tapi tak berani sampai saat kamu menolong aku ketika aku dibully sama anak anak lain, saat itu aku seperti melihat seorang malaikat. kamu datang menolong aku dan terus melindungiku, aku merasa sangat senang. sejak kejadian itu kita jadi sering bersama dan kita juga sering ngobrol." kata jin tersenyum pada zyan.
zyan melihat sahabatnya itu tersenyum ceria seketika hatinya merasa hangat.
"zy, selain dirimu tak ada lagi yang aku punya. seluruh keluargaku telah pergi dibunuh oleh sekelompok orang tak dikenal. aku punya paman tapi pamanku sendiri tak mau merawat aku, dia malah menyerahkan aku kepanti asuhan ini." jin diam.
matanya terasa perih ingin sekali menangis namun dia tahan.
"zy, kumohon jangan pernah tinggalkan aku sendirian, aku takut" air mata jin pecah,
jin tak mampu menahannya lagi. jin menangis pelan dan menundukan kepalanya, tak ingin zyan melihat wajahnya yang sedang menangis.
jin merasa malu menangis didepan zyan. zyan melirik kearah sahabatnya itu. suara isak tangis terdengar, zyan mengangkat tangan kanannya dan mengusap pelan kepala jin.
jin terkejut ada yang mengusap kepalanya. jin mengangkat kepalanya dan melihat wajah dingin sahabatnya itu. wajah jin nampak terkejut dengan perlakuan zyan yang tiba tiba menjadi lembut padanya. jin menatap mata zyan begitu lama.
"sampai kapan mau menatapku?!" tanya zyan.
jin langsung tersadar dan menundukan kembali kepalanya, wajahnya memerah malu.
zyan beranjak bangun.
"zy, kamu mau kemana?" tanya jin yg masih duduk.
"balik." jawab singkat zyan.
memang hari sudah mulai magrib, jin juga ikut berdiri dan mengekor dibelakang zyan.
waktu makan malam tiba.
semua anak penghuni panti asuhan bergegas menuju ruang makan. begitu pula dua anak adam ini. zyan dan jin selalu bersama dimanapun mereka berada.
"zy, mau sekalian diambilkan gak?" tanya jin.
zyan hanya menganggukan kepalanya dan duduk. jin pergi mengambil makanan untuk mereka berdua. zyan dan jin makan dalam diam tak ada satupun yang berbicara. selesai makan, mereka menuju kekamar.
zyan langsung menuju meja belajar dan mengambil berapa buku pelajaran dan berbaring sambil membaca. jin pun melakukan hal yang sama seperti zyan.
sinar mentari pagi masuk melalui sela jendela. zyan terbagun dan bergegas kekamar mandi.
'kriiiiinnngggg' suara alarm berbunyi sangat keras, sehingga membangunkan seseorang dari dunia mimpi. zyan selesai mandi dan bersiap berpakaian.
"cepat bagun atau aku tinggal" kata zyan pada jin yang masih berbaring.
mendengar kata kata zyan tadi, jin langsung beranjak dari tempat tidur. dengan wajah manyun jin masuk keluar kamar dan bergegas kekamar mandi.
zyan sudah berpakaian rapi dan sudah siap untuk sarapan. langkahnya terhenti oleh jin yang menghadang di depan pintu.
wajah jin semakin manyun karna melihat zyan yang sudah siap pergi sarapan.
zyan menatap jin seolah bertanya 'mau apa?'.
jin langsung menarik zyan kembali masuk kekamar dan mengunci pintu kamar agar zyan tak pergi duluan.
"zy, jangan tinggalin aku dong. kita keluar bersama sama ya" pinta jin dengan nada manja.
dengan terpaksa, zyan duduk dikasur menunggu jin bersiap.
zyan dan jin menunggu dihalte bis. karena sekolah mereka cukup jauh sehingga mereka harus menaiki bis untuk berangkat dan pulang sekolah.
bis datang semua orang berdesakan masuk kedalam bis. setiap pagi bis selalu penuh, tak jarang zyan dan jin tak dapat tempat duduk. satu per satu penumpang bis mulai berkurang membuat bis jadi longgar. akhirnya jin dan zyan bisa duduk.
mereka sampai di AKIRA JUNIOR SCHOOL.
"zy, hari ini temenin aku ketoko buku ya. aku ada yang mau dibeli." kata jin.
zyan hanya menganggukan kepala. saat ini mereka berdua duduk di kelas 2.
"janji ya sepulang sekolah temenin aku. soalnya buku ini limited edition" pinta jin dengan nada manja.
zyan hanya diam, merasa lelah dengan sikap manja sahabatnya itu.
jam pelajar dimulai, kelas menjadi sunyi. semua murid mendengarkan guru menjelaskan pelajaran.
'teng teng teng'
bel istirahat berbunyi.
"hy zyan kekantin yuk?!" ajak teman cewek.
"jin ayo" kata zyan tak menanggapi ajakan teman ceweknya itu.
"oke zy." senyum mengejek diwajah jin membuat temen ceweknya kesal.
zyan tak berjalan kekantin tapi dia menuju halaman samping sekolah yang sepi namun sejuk. zyan sangat menyukai tempat yang sepi itu membuat pikirannya tenang.
'teng teng'
suara bel lagi. semua siswa siswi bergegas masuk kelas. pelajaran pun dimulai kembali.
waktu pulang tiba, semua siswa berlarian keluar sekolah.
"zy, kamu udah janji tadi pagi mau nemenin aku ketoko bukukan?" tanya jin tapi zyan diam sejenak dan menganggukan kepalanya.
mereka berdua berjalan kaki menuju toko buku yang tak terlalu jauh. sampai ditoko keduanya berpisah mencari buku masing masing. zyan melihat sebuah buku bersampul hitam tanpa judul.
karna penasaran dia pun membelinya. sedang jin masih mencari buku yang dia inginkan. setelah mereka menemukan bukunya, mereka bergegas pulang.
hari ini suasana hati jin sedang senang karna akhirnya dia dapat buku yang dia inginkan selama ini.
"zy tadi kamu beli buku apa si ditoko?" tanya jin sambil berjalan menuju halte bus.
zyan membuka tasnya dan menunjukan buku yang tadi dia beli. sebuah buku bersampul hitam tanpa judul atau nama penulisnya.
"ini buku apa? ko gak ada nama buku atau nama penulisnya si? zy kamu suka banget si beli buku yang aneh aneh gini?" tanya jin.
lagi zyan hanya diam, karna dia sendiri juga tidak tau itu buku apa.
malamnya selesai makan malam, zyan dan jin kembali kekamar mereka. jin sedang berbaring sambil membaca buku. terkadang dia tertawa sendiri karna merasa lucu. sedangkan zyan duduk dimeja belajar sambil membaca buku hitam yang dia beli.
buku itu ternyata isi buku itu tentang sebuah kehidupan yang dipenuhi dengan kepalsuan. malam terus berjalan tanpa terasa sudah pukul 12.00 malam.
jin sudah tertidur pulas, zyan menutup bukunya dan pergi ketempat tidur. pagi telah datang, sinar mentari memasuki kamar. seperti biasa zyan bagun terlebih dulu dan bergegas pergi kekamar mandi sebelum kamar mandi rame.
hari ini jin bagun lebih awal 5 menit dari biasanya. jin melihat sekitar matanya langsung tertuju pada buku hitam yang tergeletak diatas meja.
jin bangun dan mengambil buku itu. jin bingung karna tak mengerti maksud buku itu. kepalanya pening melihat tulisan dibuku, jin menutup kembali buku itu dan pergi keluar kamar.
"eh zy udah mandi ya" kata jin saat berpapasan didepan kamar mandi.
"pergi mandi sana" kata zyan menyerahkan handuknya pada jin.
jin hanya tersenyum dan pergi kekamar mandi.
hari terus berlalu tanpa terasa sudah hari minggu. pagi yang cerah semua anak panti bermain dihalaman, bermain berbagai mainan.
Dihalaman belakang panti, seperti biasa zyan dan jin duduk dibawah pohon. jin sedang asyik bermain game di pspnya, sedangkan zyan sibuk membaca buku.
Didepan panti asuhan ren'ai, sebuah mobil avanza berhenti. keluarlah dua orang perempuan cantik. satu paruh baya dan yang satu lagi masih muda.
"permisi bu. numpang nanya. pemilik panti ini dimana ya? saya ada perlu dengan beliau" kata wanita paruh baya itu kepada salah satu pengurus panti yang sedang membersihkan halaman.
"oh bunda, beliau ada di dalam. silakan masuk. saya panggilkan beliau dulu." kata pengurus panti itu,
pergi memanggil pemilik panti asuhan.
kedua wanita itu masuk kedalam panti dan melihat berapa anak yang sedang bermain.
"apa ibu yakin dia ada disini?" tanya wanita muda itu kepada ibunya.
"elena, ibu yakin dia ada disini. informasi itu tak mungkin salah karna ibu sudah mengecek informasi itu berkali kali" kata ibu elena.
wanita muda yang dipanggil elena itu hanya bisa diam dan terus memperhatikan anak anak yang sedang bermain. tak lama, seorang wanita cantik keluar.
"selamat pagi." sapa pemilik panti kepada kedua tamu tadi.
"oh, selamat pagi juga" kata ibu elena.
"oh silakan masuk" kata pemilik panti mempersilakan tamu itu masuk ke dalam panti dan mempersilakan tamunya untuk duduk.
"maaf, kalau boleh saya tau anda berdua ini ada perlu apa ya mencari saya?" tanya bu hana, nama pemilik panti asuhan.
"maaf kalau kami menggangu waktu ibu. kedatang kami kesini untuk mencari seorang anak laki laki. saya mendapat kabar kalau dia tinggal disini. nama anak itu jin hou." kata ibu elena menjelaskan.
bunda hana berpikir sebentar.
"memang benar ada anak laki laki yang bernama jin hou disini." kata bunda hana.
"oh syukurlah. saya ingin membawa jin pulang bersama kami." kata ibu elena.
"oh begitu. kalau seperti itu ibu harus melengkapi berapa berkas" kata bunda hana.
"baiklah" jawab ibu elana tersenyum.
"oya bu. boleh kami melihat jin?" tanya elena.
"oh tentu saja. tunggu sebentar saya panggilkan dia." kata bunda hana.
bunda hana pergi memanggil seorang anak.
"din apa kamu tau dimana jin?" tanya bunda hana.
"jin tadi pergi kehalaman belakang sama zyan, bun" jawab anak itu.
"tolong panggilkan jin ya. bilang saja dipanggil bunda y" kata bunda hana lembut. anak itu menganggukan kepalanya dan pergi mencari jin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Henie Nie
di Tokyo ada panggilan bunda🤔
2022-09-09
0
🐈ˢᵏ🎀Vin Vitri🌹
sedih.. jika hanya sendiri
2022-07-26
0
Zy Lin
maaf kak, saran dikit. Nama orang diikasih huruf kapital.
aku mikirnya jin beneran, bukan Jin nama orang😭😭😭🙏
2022-07-26
0