Mewangi sudah duduk di kursinya sambil menyantap sarapan paginya hingga tandas. Tak lama kemudian, ruang aula semakin banyak yang memasuki, tak terkecuali Mega, sahabat barunya yang kemarin menjadi temannya di bus.
"Wangi, kamu udah di sini rupanya? Naik bus pagi ya?" tanya Mega sambil duduk disampingnya.
"Eh, Mega. Kamu udah datang? Engga, Ga, aku hari ini engga naik bus, aku naik sepeda." jawab Mewangi sambil membereskan bekal makannya.
"What? Naik sepeda? Dari Tamansari?" tanya Mega terkejut.
"Iya." jawab Mewangi santai.
"Dari rumah jam berapa Wangi? Itu kan jauh banget?" tanya Mega.
"Tadi dari rumah jam lima sih, tapi sampe sekolahan udah jam setengah tujuh. Hehehe." jawab Mewangi sambil nyengir kuda.
"Yaa Allah Wangi. Asli, aku bisa gempor kalau ngikutin kamu. Entar pulangnya nyepeda lagi?" tanya Mega.
"Ya iyalah. Masa' ya iya dong? Duren aja dibelah masa' di bedong? Hehehe. Just keed." jawab Wangi sambil mengangkat dua jarinya membentuk huruf V.
Saat masih dalam keterkejutan dan ga habis fikir, panitia pun datang membuka acara. Mega dan Wangi fokus pada kegiatan Masa Orientasi Siswa itu.
Tak terasa, sudah tiba di penghujung acara, dan sejak awal hingga akhir acara, Mewangi fokus dan aktif dalam kegiatan tersebut.
"Okey, seperti yang sudah disampaikan kemarin, bahwa hari ini adalah hari terakhir kalian mengikuti kegiatan masa orientasi siswa baru di sekolah ini. Dan, setelah ini, kalian akan di beri pengumuman, terkait penempatan kelas masing-masing. Setelah itu, kalian sudah resmi menjadi peserta didik baru di Sekolah Menengah Atas Taman Siswa ini. Tetapi, sebelum kita bubarkan untuk melihat pengumuman pembagian kelas, kami akan umumkan, dua peserta terbaik di acara ini. Dua peserta ini, dinilai dari awal acara hingga akhir acara, menjadi peserta yang aktif, komunikatif, kreatif dan suportif. Jadi, untuk dua peserta yang saya panggil nanti, bisa bersiap ke depan untuk menerima kenang-kenangan sederhana dari kami, para panitia." kata pembawa acara.
"Peserta terbaik yang pertama, adalah.... Pratama Adi Mulya. Alumni dari MTs Munawar. Dan untuk peserta terbaik yang kedua adalah.... Mewangi Jingga dari SMPN Bagastara." kata Pembawa acara.
"Untuk keduanya dipersilakan maju ke depan."
Mewangi dan Tama pun maju ke depan untuk menerima bingkisan menang-kenangan yang sudah disiapkan pihak panitia.
Setelah itu, Tama dan Wangi di beri tau, bahwa besok senin, saat upacara bendera, mereka diminta untuk menjadi petugas penyematan tanda peserta, dari pihak sekolah untuk peserta baru. Yang berarti mereka telah resmi menjadi siswa baru di sekolah itu.
"Wangi, kamu dan Tama, nanti pulang sekolah, latihan penyematan dulu ya." kata Mujahid kepada Wangi, saat Wangi hendak melangkah menuju papan pengumuman.
"Oh. ya kak. Tama sudah di beri tau?" tanya Wangi.
"Belum, nanti baru akan saya beri tau." jawab Mujahid.
"Baik kak."
Setelah bertemu Mujahid dan diberi informasi itu, Wangi segera melangkah ke papan pengumuman.
"Wangi, kita ga sekelas." keluh Mega dengan wajah kecewa.
Wangi mencoba memastikan, di kelas apa dia akan bertempat. Setelah sudah memastikan, bahwa dirinya di kelas X3, dan Mega di X4, Wangi mendekati Mega.
"Gapapa Mega, InshaaAllah kita akan tetap menjadi teman baik." kata Wangi sambil duduk di sebelah Mega.
Saat Wangi dan Mega sedang berbincang, Tama datang menghampiri Wangi.
"Kamu yang tadi jadi peserta terbaik kan? Siapa namamu, aku lupa." tanya Tama dengan sikap dinginnya.
"Wangi."
"Nanti latihan. Kata kak Jahid."
"Iya, makasih infonya. Tadi kak Jahid juga sudah bilang kok." jawab Wangi.
"Oh, ya udah." kata Tama melenggang pergi dengan cueknya.
"Ih, ganteng-ganteng kok sombong." gerutu Mega.
"Ganteng?" tanya Wangi dengan wajah menggoda Mega.
"Eh, engga. Maksud ku..."
"Cie... Mega naksir ya sama Tama?" tanya Wangi.
"Ih, apaan sih Wangi..." Mega salah tingkah, dengan pipi merah menahan malu.
Mega dan Wangi pun berpisah karena harus masuk ke kelas mereka masing-masing. Wangi masuk kelas X3, ternyata di sana ada Tama. Wangi dan Tama ternyata teman sekelas, tetapi Tama tetap dengan sikap dinginnya. Tak banyak tersenyum, dan lebih banyak bertindak, seolah dia ketua kelasnya. Mengatur-ngatur teman-teman baru nya di kelas baru, dalam mengatur tempat duduk.
Keesokan harinya, Wangi sudah di kelas barunya, setelah membersihkan kelasnya, perlahan, banyak teman sekelasnya yang berdatangan, hingga setelah bel berbunyi, datang seorang guru perempuan yang masih tampak muda. Guru itu memperkenalkan dirinya.
"Selamat siang anak-anak." sapanya ramah.
"Selamat siang bu..." serempak teman-teman sekelas Wangi menjawab, tak terkecuali Wangi dan Tama.
"Baik, perkenalkan, nama saya Umi Kulsum. Kalian bisa panggil saya dengan panggilan bu Umi. Di sini, saya yang akan menjadi wali kelas kalian, selama satu tahun. Jadi, jika kalian ada masalah atau apapun itu yang berkaitan dengan sekolah, kalian bisa menghubungi saya." kata bu Umi.
"Siap bu..." celetuk Tama.
"Okey, untuk hari ini, boleh saya minta perkenalan dulu?" tanya bu Umi.
"Ya bu..."
"Di mulai dari kamu ya mas." kata Bu Umi menunjuk Tama.
"Okey. Nama saya Pratama Adi Mulya, biasa dipanggil Tama." kata Tama.
Setelah Tama, dilanjut dengan teman sebelahnya Tama, hingga tiba giliran Wangi.
"Nama saya Mewangi Jingga, panggil saja namaku Wangi." kata Wangi.
Lalu, berlanjut teman di sebelah Wangi, yang duduk satu Meja dengan Wangi. Ternyata dia bernama Nana. Teman yang tampak pendiam, dengan wajah manis, berkulit sawo matang. Ada lesung pipit di pipi kirinya, dan berkacamata. Sepertinya dia anak yang cerdas, dan pintar.
Setelah selesai berkenalan, kelas kamipun menunjuk satu orang untuk menjadi ketua kelasnya. Dan nama Pratama Adi Mulya, terpilih menjadi ketua kelas, dan Mewangi Jingga menjadi sekretarisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments