Parau suara wanita itu namun tak di acuhkan suaminya. Gemetar tubuhnya menahan emosi saat Ardian keluar kamar mandi dan memainkan hp.
Lelaki itu menghela nafas, bukan dia tak mendengar suara Sarah yang kencang dari kamar mandi, namun pria itu sudah hapal alasan istrinya itu yang memilih tidak ingin punya anak.
"Aku tidak mau menjadi orang tua zhalim yang menelantarkan anaknya, Bang.
Cukup aku yang merasa tersiksa karena keadaan, jangan sampai anakku. "
" Berapa kali sudah ku katakan itu hanya kecemasan yang tidak mendasar.
Atau itu cuma alasanmu saja, kau hanya ingin menikmati dunia mu saja tanpa memikirkan keinginanku dan ibu. "
"BANG..! "
"Pelankan suara mu, Sarah!
Aku suamimu, jangan meninggikan suara! "
Tegur Ardian
Sarah mengepalkan tangannya.
"Untuk yang terakhir kali aku meminta, ayo kita ikut program hamil.
Kalau memang sudah rezeki mu, proyek yang kau inginkan itu suatu saat pasti akan kau raih kembali.
" Kau ku berikan kebebasan di luar rumah bukan berarti kau melupakan kewajiban mu sebagai istri. "
Sarah kembali tersulut emosi.
"Aku pikir setelah ku jelaskan berulang kali abang jadi mengerti. Nyatanya tidak, Abang sama egoisnya seperti ibu.
" Aku tetap pada pendiriannya, Abang tahu persis berapa banyak waktu dan biaya untuk penampilan ku yang sempurna seperti sekarang.
"Bohong kalau merka bilang tubuh akan kembali seperti sedia kala setelah melahirkan.
Aku memang mencintai mu, , Bang. Sangat mencintaimu. Namun aku tidak bisa menuruti kemauan mu dan ibu. "
"Udah, ya? Aku capek, aku nggak mau bahas ini lagi. "
Sarah lalu menaiki ranjang, masuk ke dalam selimut, membelakangi suaminya. Kamar itu menjadi hening dan berubah dingin. Sepasang suami istri itu sama - sama menekan emosi.
____________________________________________
"Selidiki dengan benar, Rah!
Jangan kasih kendor sama bibir pelakor. "
Suara itu di dengar Amara saat memasuki butik. Sarah menoleh dan melambaikan tangan agar Amara mendekat.
"Duduk, sini! Mba mau tanya sesuatu. "
Sarah menepuk sisi sofa di sampingnya yang kosong.
Gadis itu menurut.
"Mba kenapa? Habis nangis? " Tanya nya.
"Mba menemukan kwitansi pembelian perhiasan di mobil Bang Ardian.
Kamu pernah lihat, nggak kalau di kampus dia dekat dengan cewek di sana? "
"Gimana mba yakin? Mungkin aja itu untuk mba. "
"Nora itu sudah tiga bulan yang lalu, Mara.
Kalau itu buat aku, setidaknya pas hari ulang tahun ku perhiasan itu di berikan bulan lalu. "
"Mba sudah tanya sama bang Ardian? "
"Aduh, Mara! Ngga masuk akal, deh.
Berdasar pengalaman nih, ya.
Orang yang menutupi perselingkuhan dari pasangannya, dia akan bersifat romantis, perhatian dan segala cara agar pasangan nya tidak curiga. "
Gea bicara dengan cepat dan jelas.
"Begitukan, Sarah?
Suami ngajak dinner romantis hampir tiap minggu, ngajak belanja, itu semua menutupi kebohongannya. "
Amara mengangguk dan mengiyakan dalam hati.
"Pulang kuliah besok jam berapa, Mars? "
"Jam 11 , mba. "
"Besok pulang kuliah kamu nyalon, deh.
" Biar bening waktu pengambilan foto.
Ada beberapa baju yang baru datang, kamu harus tampil maksimal agar hasil fotonya bagus. "
"Baik, mba. "
_________________________________________
Setelah beberapa kali ganti pekerjaan, Amara bertemu Sarah saat bekerja di sebuah cafe milik temannya.
Sarah lalu tertarik pada Amara dan menjadikannya model di butik miliknya.
Sarah melihat potensi yang besar pada diri Amara. Omzet butiknya meningkat setelah Amara bergabung.
"Udah selesai, Mara? "
Sarah menghubungi Amara setelah pemotretan selesai. Gadis itu membersihkan riasan di wajahnya.
"Udah, mba. "
"Jangan pulang dulu, ya?
Aku ingin kamu balik ke kampus!
Aku dapat kiriman foto Bang Ardian lagi sama cewek di cafe, kayaknya cafenya dekat kampus.
" Kamu ke sana duluan, aku nanti menyusul!
Kamu agak jauhan dikit saat memantau.
Cepet, ya!
Ini aku kirimi fotonya. "
Hubungan telepon putus, ada notifikasi masuk dan sebuah foto terkirim.
Gadis itu mengutak atik ponselnya.
"Ada yang memakai - matai Abang. Hati - hati, tadi Mba Sarah mengirim foto ini dan aku di mintanya ke sana, Bang.
" Mba Sarah mengira Abang masih di s
Amara menulis pesan dan di kirimkan nya, gadis itu pun tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Hiatus
bagus banget...
semangat nulis nya...
2024-06-14
0