Mentari terbit di ujung senja
Melihat kucing sedang becanda
Anak PAI-7 lagi ada acara
Bersilaturrahim dirumah dosennya hahaha
Kali ini terlihat deh kekompakan mereka, saat mereka akan berkunjung kerumah dosen ilmu Fiqh, yaitu pak Sokon gitu lhooo!!!
Coba deh teman-teman bayangin, sepulang dari rumah pak Sokon, pai-7 singgah di sebuah mesjid yang ternyata menjadi tempat tinggal Andri irwanto. Saat mereka ingin melaksanakan shalat di mesjid tersebut, masa’ mereka harus lewat dari pintu kamar mandi sih!!!
Aneh banget kan teman-teman, itu semua karena pintu depan Mesjid di tutup, soalnya di mesjid itu sering banget kemalingan teman-teman….
Ada-ada Z yah, masa’ mesjid sering kemalingan siCh!!!!
Tapi hal tersebut ga’membuat anak Pai-7 bersedih lhooo, meskipun orang edi dan arfan berjuang untuk mengambilkan Mukenah dari jendela mesjid, tapi tetap Z anak pai-7 tertawa terbahak-bahak melihat perjuangan temannya itu, yang ingin mengambilkan mukenah buat mereka.
Setelah mereka semua selesai melaksanakan shalat, salah satu diantara mereka mengeluh karena mulai merasa lapar. Maka dari itu teman-teman cowok memutuskan untuk pergi membeli nasi bungkus. Dan yang cewek malah justru menghampiri penjual aksesoris yang sedang beristirahat di teras mesjid. Saat Mereka lagi asyik melihat pameran-pameran aksesoris yang harganya serba seribu, tiba-tiba Arfan memanggil dan menyuruh mereka makan siang.
“ Kok cepat banget siCh beli nasinya!!!
Tanya sartika pada Arfan…
“Ya iya dong, namanya juga udah laper”.
Jawab Arfan singkat…..
Kemudian merekapun makan bareng, dan yang lebih unik lagi, ternyata setiap 1 bungkus nasi mereka kongsi bertiga lhoooo!!! Maka dari itu, arfan dan ike Z sampai mengganggu teman lainnya yang sedang makan. Karena mereka belum kenyang tuh!!!
Hehehe, tu laper apa doyan yah!!!!
Setelah selesai makan, mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah dosen ilmu hadist, yaitu pak Kafrawi. Dan saat perjalanan menuju kesana, ike naik sepeda motor bersama edi, sartika dengan alvian anak pai-2, arfan dengan Nisa, dan teman yang lainnya itu naik angkot lhooo…
Pokoknya seru deh perjalanan mereka menuju rumah pak Kafrawi, apalagi saat kalian melihat tingkah laku ike, yang persis/cocok banget menjadi kernet angkot. Wuih seru deh pokoknya!!!
Oh iya, kita intip lagi yah kisah Idris Effendi, yang ternyata telah menemukan pengganti Sri Rahayu. Yaitu Nurun Nisa gitu lhooo!!!.
Teman-teman PAI-7 baru mengetahui hubungan mereka, saat Ayu memergoki mereka sedang makan bareng di 3M. keesokkan harinya, baru deh ayu mengatakan pada teman-teman yang lain…..
Kemudian kisah Sartika yang ternyata mencintai edy syahputra, sejak tika mengetahui bahwa edi adalah orang yang sangat baik, dan bisa membimbing dia kejalan yang lebih baik. Tetapi sayangnya tidak ada satu teman yang mengetahui, bagaimana sebenarnya perasaan Edi. Dan tidak ada yang tahu wanita seperti apa yang kelak akan dipilih oleh Edi.
Kalau bicara tentang Sartika, ternyata si Ike memanggilnya dengan sebutan bunda. Entah berawal dari mana panggilan itu. Yang jelas, sampai saat ini mereka jadi seperti ibu dan anak deh!!!
Lalu si Ike memanggil Idris & Nurun dengan sebutan Om & Tante. Dan maysyarah memanggil idris dengan sebutan papa. Kemudian sartika memanggil Arfan dengan sebutan Aa’. Lalu nisa memanggil Mulya dengan sebutan adik. Dan yang lebih mengagetkan lagi, si ike sekarang memanggil Edi dengan sebutan Mas.
Hehehe...
Lucu kan teman-teman!!!
Mereka jadi seperti keluarga beneran deh!!!
Apalagi waktu PAI-7 mengadakan makan siang dirumah kosnya Sartika. Wah disitu Ike & Andri berperan sebagai sepasang suami istri, yang memiliki 3 orang anak gadis. Mereka yang bernama Sartika, Nurun dan Maysyarah kemudian Arfan dengan Nisa berperan sebagai pasangan suami istri yang memiliki 2 orang anak laki-laki, yaitu Edi & Idris.
Dalam cerita ini mereka seolah ingin menjodohkan anak-anak mereka. Misalnya Edi Syahputra dengan Sartika Puri, dan Idris Effendi dengan Nurun Nisa. Pokoknya cerita mereka di semester III lebih seru deh, apalagi di semester IV. Waaaahhhh ga’bisa dibayangkan gimana serunya,,,, makanya ikutin terus yah jalan cerita kisah seru di PAI-7 OK!!!!!
Saat PAI-7 berada di penghujung Semester III, mereka pada heboh banget mengurus Beasiswa di kampus, terutama Lia Agustina dan Maysarah tuh!!!
Sangking hebohnya mereka rela menahan lapar hanya untuk menunggu nomor antrian di gedung Syariah. Apalagi Edi & Arfan mereka tak henti-hentinya mengomando teman-teman yang sibuk mengurus Beasiswa.
Hahaha...
Karena sibuknya si Arfan sampai pacar sendiri z dilupakan, ujung-ujungnya jadi merajuk deh si Nisa, terus bertengkar deh!!!
Hehehe....
Kalau melihat mereka bertengkar gak usah heran deh, karena itu bukan yang pertama kalinya mereka bertengkar, namanya juga orang pacaran, kalau gak ada pertengkaran gak seru kan???
Eh... Eh... Eh...
Ngomongin Beasiswa, ternyata anak PAI-7 gak semuanya lho ikut mengurus Beasiswa, salah satunya Ernita dan Ike Tuh!!!
Kata sebagian teman-teman, mereka anak orang kaya gitu!!!
Padahal kenyataannya bukan karena itu alasan mereka tidak mau ikut mengurus Beasiswa, tetapi karena mereka males tuh repot kesana kemari, mengurus sesuatu yang belum pasti mereka dapatkan. Jadi mendingan mereka menunggu Beasiswa dari orang tua deh, yang sudah pasti setiap bulan mereka dapatkan, iya kan!!!!
Tetapi....
Meskipun demikian, Ernita & Ike juga ikut menemani teman-teman Pai-7 yang mengurus Beasiswa dong. Jadi tetap terlihat deh kekompakan di PAI-7, betul, betul, betul.
Hehehe....
Sekarang kita beralih pada cerita cinta Andri Irwanto, yang awalnya hanya bertepuk sebelah tangan. Teman-teman tau gak sih kalau ternyata Andri & Imay pernah menjalin hubungan loh!!!
Setelah Imay bisa melupakan cintanya yang bertepuk sebelah tangan dengan Hidayat, Imay mencoba meminta pendapat dari Ike sahabatnya untuk menerima cinta Andri Irwanto. Tetapi sayangnya hubungan mereka hanya bertahan 2 hari saja teman-teman.
Karena saat itu Andri merasa belum yakin dengan perasaannya, dan belum yakin bisa membahagiakan Imay. Oleh karena itu mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka.
Namun....
Lama kelamaan Andri menyadari bahwa perasaannya pada Imay semakin dalam, kemudian dia mencoba mengungkapkan lagi perasaannya pada Imay. Akan tetapi sayang sekali saat itu, Imay sudah kembali lagi bersama mantan pacarnya yang bernama Hendrik anak Pai-1.
Aduh kasian deh Andri, yang sabar yah!!!
Sekarang kita bahas kisah Edi Syahputra deh.
Teman-teman pasti bertanya-tanya siapa sih wanita yang disukai Edi Syahputra, sang Kosma yang kini telah menjadi idola Pai-7 di semester ini, iya kan???
Sebagian Pai-7 mengatakan bahwa Edi menyukai Mulya Syafitri, tetapi sebagian lagi mengatakan bahwa Edi menyukai Lisna Wati Girsang, sebenarnya mana sih yang harus dipercaya?
Pusing deh!!!
Mendingan kita intip dulu deh rencana PAI-7 yang akan pergi ke Tanjung Balai, sepertinya seru tuh!!!
Meskipun hanya sebagian saja Pai-7 yang pergi ke Tanjung Balai untuk menghadiri acara syukuran dirumah Nuzhatun Nisa, yakni Edi, Andri, Arfan, Syafi’i, Fadli, Ayu, Ike & Sartika.
Akan tetapi suasananya tetap heboh loh teman-teman. Apalagi ketika melihat tingkah laku Andri, Ike, Sartika, Edi dan juga Arfan, wuih gak kebayang deh tingkah kocaknya mereka.
Teman-teman pasti kaget kalau melihat seorang Arfan,yang biasanya selalu menjadi orang yang paling sabar di Pai-7 setiap menghadapi segala urusan, saat itu malah justru membuat keributan. Yaitu bertengkar di dalam gerbong Kereta Api, dengan seorang penjual keripik yang emosional.
Tetapi...
Untung saja anak PAI-7 hebat, bisa mengalahkan para penjual keripik yang emosional dan tidak mempunyai sopan santun tersebut. Terus mereka bisa deh melanjutkan aksi kocak mereka kembali.
Hehehe.....
Setibanya mereka di Tanjung Balai, mereka merasa kaget melihat betapa banyaknya becak yang menunggu kehadiran mereka. Hingga akhirnya Nisa sendiri merasa bingung, harus memilih becak mana yang akan mengantarkan teman-temannya menuju rumahnya.
Setelah tiba dirumah Nisa, mereka langsung menuju Mesjid untuk melaksanakan shalat Ashar sekaligus bersantai sambil menunggu waktu Maghrib tiba. Dan selesai shalat maghrib, mereka kembali menuju rumah Nisa.
Kemudian acara bakar-bakar ikan dimulai deh!!!
Malam itu kelihatan benget siapa saja yang sudah merasa kelaparan, seperti Syafi’i dan Fadli tuh!!!
Tetapi sayangnya mereka masih harus menunggu teman-teman mereka yang belum selesai mandi loh!!!
Hahaha kasihan ya!!!
Aduh.... kenapa lama sih mandinya, uda laper nih.
Gerutu si Fadli yang sudah gelisah menunggu
Woi... cepetan dong mandinya, uda mau habis nih ikannya.
Sambung si Andri yang ternyata juga kelaparan.
Iya.... iya... ini sudah selesai loh..
Jawab Sartika dari dalam kamar mandi.
Saat Sartika dan teman-teman lainnya keluar dari kamar mandi, mereka sangat terkejut melihat semua makanan sudah terhidang diatas pentas, sekaligus dengan teman-teman yang pria.
Hahaha.... hahaha... hahaha
Sartika dan Ike tertawa terbahak-bahak menyaksikan peristiwa itu, dimana mereka harus makan malam diatas pentas keyboard, bersama dengan teman-teman lainnya. Dan alangkah semakin serunya jika semua Pai-7 ikut menyaksikan peristiwa malam itu.
Apalagi saat melihat reaksi Ike yang hampir saja menangis karena perbuatan Arfan, Andri dan Syafi’i yang tidak mau berhenti meledek Ike, hanya karena abang angkatnya Hidayat tidak ikut serta dalam acara syukuran dirumah Nisa tersebut.
Hahaha... Mana abang angkat yang selalu jadi kebanggan itu dek???
Arfan mulai meledek Ike, tetapi Ike tidak begitu memperdulikan perkataan Arfan, dia malah asyik menikmati ikan bakar yang ada diatas piringnya.
Namun Arfan masih tetap berusaha menggangu Ike.
“Untuk apa abg kayak begitu dibanggakan, mendingan juga kayak abg, biar jelek tapi selalu sayang sama adik-adik abg, iya kan???
Arfan memuji dirinya sendiri, dan membandingkan bahwa dia jauh lebih baik daripada Hidayat abang angkat Ike.
Eh eh eh Ike gak diam saja teman-teman, dia tetap membela abg angkat kesayangannya itu dong!!!
“Terserah abg mau bilang apa, tapi yang pastinya bang Dayat tetap seorang abg yang terbaik bagi Ike, dan selalu sayang serta peduli sama Ike”.
“Tapi mana buktinya, sekarang z dia ga’ada saat Ike butuhkan iya kan???
Sambung Syafi’i yang ga’mau kalah meledek Ike…
“ Dia lagi sibuk ada urusan, makanya dia ga’bisa ikut kemari loh!!!.
Jawab Ike seolah membela abg angkatnya…
“Alah Dayat itu kan cuma menang Regar doang, mana berani dia ikut kemari, pasti takut nanti kita ledekin. Hahaha
Sambung Andri yang juga ikut-ikutan memojokkan Hidayat dihadapan Ike. Tetapi Ike masih belum menyerah loh membela abangnya itu!!!
“Siapa bilang dia ga’berani, awas yah nanti kalau uda sampai di medan Ike adukan semuanya sama dia”.
“ Ya uda adukan z sekarang, kami ga’takut kok, hehehe…
Balas si Andri singkat
Tak lama kemudian, Arfan kembali angkat bicara…
“Sampai kapan sih kalian harus sembunyikan hubungan kalian???
Tanya Arfan pada Ike dengan tampang yang sedikit serius, tatapi Ike malah cuek tuh menanggapinya.
“Emangnya selama ini kami itu ngapain sih bang???
Ike kembali bertanya pada Arfan…
“Ya Lah dek gak usah munafik lah, apa kalian kira kami bodoh???
“Tapi Ike beneran ga’ngerti apa maksud abang”.
Jawab Ike singkat…
“Kalian pintar yah!!! Permainan kalian cantik banget, bisa bikin kami semua percaya kalau kalian benar-benar abang beradik".
“Emang itu kenyataannya kan bang???
Sambung Ike yang sedikit menggoda keseriusan Arfan…
“Hebat hebat kalian kira kami gak tau kalau kalian berdua itu pacaran!!!
Hahaha Ike tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Arfan.
Kemudian Ike mencoba, mengalihkan pembicaraan mereka, dengan mengatakan;
“Hmm… enaknya makanan malam ini…
“Oalah Ike....Ike sok mengalihkan pembicaraan. Uda lha ngaku z kenapa sich!!!
“Yeh emang makanannya enak kok, cobain z sendiri.
“Q juga tau makanannya enak, tapi jawab dulu lha pertanyaan yang tadi, kalian emang pacaran kan?
“Terserah kalian z deh, Ike capek jelasinnya, mendingan tanya z langsung sama bang Dayat…
“Ya udah mendingan dilanjutin makannya, besok-besok kita tanya langsung sama Regar…
Akhirnya Arfan pun mengakhiri pembicaraan mereka mengenai hubungan antara Ike & Emil Hidayat Siregar. Ike merasa sedikit tenang mendengar ucapan Arfan. Kemudian seusai makan malam mereka bergegas menuju rumah orang tua angkat Nisa, untuk beristirahat melepas rasa lelah yang menyangkut dibenak mereka.
Namun ketika mereka telah lelap dalam tidurnya, tiba-tiba terdengar suara petir yang menggelegar, diiringi dengan curahan air hujan yang sangat deras menetes dari langit, membuat mereka terkejut dan terbangun dari tidur mereka, dengan penuh ketakutan mereka mencoba untuk tidur kembali.
Saat pagi menyapa, tak ada matahari terlihat, hanya rintisan air hujan yang tak ada henti-hentinya melanda kampung Nisa. Membuat Nisa dan teman-temannya merasa malas melakukan aktifitas yang harus mereka jalankan saat itu. Tetapi salah satu teman mereka terus mendesak agar mereka cepat bergegas kembali kerumah orang tua Nisa, dan membantu acara syukuran dirumahnya.
Kemudian mereka mencari becak yang akan mengantarkan mereka kembali ke lokasi acara syukuran (rumah ortu kandung Nisa). Namun tiba-tiba dipertengahan jalan, becak yang dinaiki oleh Ike, Sartika, Fi’i & Fadli jatuh terguling-guling di jalanan.
Gubrak... Andri, Arfan & Edi yang becaknya berada tepat dibelakang becak mereka, langsung terkejut dan melompat berusaha menolong temannya yang terjatuh dari becak.
Mereka merasa heran melihat Ike yang ternyata telah lebih dahulu bisa menyelamatkan dirinya, padahal menurut logika seharusnya Ike yang keadaannya lebih parah dibandingkan teman-temannya yang lain. Karena saat itu posisi Ike tepat berada dipinggir aspal yang menonjol, tetapi malah justru Alhamdulillah dia yang tidak terbentur atau tertimpa becak yang mereka naiki.
Saat Ike telah keluar dari runtuhan becak yang menimpa teman-temannya, Ike tercengang melihat keadaan Sartika (yang sering ia panggil bunda), telah terkapar di tanah dan tertimpa becak, Ike mencoba menolongnya, namun Tika menjerit kesakitan.
“Ike... jangan pegang tangan bunda nak, jangan pegang tangan bunda, sakit Ikeeee……
Ike terkejut tak tahu entah harus berbuat apa, apalagi melihat banyak penduduk yang pada sibuk menyaksikan kejadian itu. Lalu dia menyerahkan semuanya pada Andri, Arfan dan Edi, serta teman-teman lainnya.
Kemudian Tika dilarikan kerumah seorang dukun patah yang rumahnya dekat dengan lokasi kejadian. Saat dilihat keadaannya, ternyata tulang tangan Tika tergeser akibat tertimpa runtuhan becak yang mereka naiki. Sedangkan keadaan Fi’i, Fadly, dan Ike tidak begitu parah.
Tak lama setelah mereka mengobati luka mereka masing-masing, keluarga dari sang pemilik becak datang dan meminta maaf, serta memberitahukan bahwa supir becak tersebut mengalami luka yang cukup parah, tulang bokongnya patah dan kedua tulang kakinya juga patah.
Saat mendengar berita itu, mereka tercengang sejenak, karena merasa kaget dan juga merasa bersalah. Kenapa disaat mereka ingin membuat temannya bahagia karena kehadiran mereka, malah justru membuat masalah dan menyusahkan keluarga Nisa, terutama kedua orang tuanya…
Huh... maaf ya Nisa alias Icha……^_^
Tapi jangan salah dulu teman-teman, meskipun awalnya mereka bersedih karena dilanda musibah, mereka masih tetap semangat lhooo meramaikan acara syukuran dirumah Icha. Sangking serunya mereka tertawa terbahak-bahak melihat aksi Andre, Ivan, dan Fadly yang dengan percaya diri bernyanyi diatas pentas.
Bahkan yang lebih kocak lagi, seorang Edi Syahputra yang selalu terkenal pendiam dan alim, juga ikut-ikutan naik keatas pentas sambil memegang kerincingan seperti anak TK…
Wkwkwk…….
Waduh... Pokoknya seru’ abis deh aksi mereka saat itu.
Kemudian sambil menunggu keberangkatan kereta api yang akan mengantarkan mereka kembali ke kota medan, mereka menghabiskan waktu mereka dilautan lepas yang ada di Tanjung Balai.
Ternyata indah banget laut di tanjung balai loh teman-teman.
Beneran deh!!!!!!
Bagi yang belum pernah kesana, buruan deh sempatkan waktu kalian untuk melihat keindahan disana.
Hehehe
Uda ah, sekarang kita lanjutin nih ceritanya, ok!!!!!
Tepat jam 18.30 mereka semua telah berada di stasiun kereta api, dan menempati kursi sesuai dengan tiket yang ada ditangan mereka masing-masing. Dan saat kereta mulai melaju, maka mulai jugalah Kehebohan dan keseruan anak Pai-7.
Terutama Andri, Edi, Tika dan Ike, yang saat itu duduk berdamping-dampingan. Dan ketika mereka melihat sebagian teman-temannya telah tertidur lelap, maka mereka berempat pun membuat suatu perjanjian.
“Siapa yang tidur diantara kita berempat, sebelum sampai di medan, harus bayar 5 ribu yah!!!
Ucap Andre yang mulai membuat perjanjian.
“Ok deh!!!
Sahut Ike yang semangat menanggapi perjanjian tersebut…
Tapi tak lama kemudian Ike juga langsung membuat perjanjian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
DiNii
sumpah keren banget novel ny,jdi nyaman baca novel yg beginian👍🥰
2024-07-27
2
Killspree
Thor, terima kasih sudah menulis novel seru ini
2024-06-04
1