Bab 5 Menerima Undangan

Walaupun sudah mengetahui identitas dari Theo, Yuumei masih begitu waspada dengan gerak-gerik Theo yang benar-benar mencurigakan.

"Yahh kalau kau masih ragu, kau bisa meminta pendapat kakek dan nenek yang tinggal bersamamu. Aku pamit dulu" kata Theo yang kemudian pergi meninggalkan Genya dan Yuumei di sana.

DEG!

Genya terkejut begitu mendengar kata kakek nenek yang tinggal bersamanya, dia tidak pernah memberitahu siapapun. Bagaimana laki-laki itu mengetahuinya?

"Kau baik-baik saja?" Tanya Yuumei menyadarkan lamunannya Genya.

"Ah iya, terimakasih atas bantuannya Yuumei!" Sahut Genya tersenyum.

"Berhati-hatilah saat pulang!" Kata Yuumei yang kembali ke kafe sambil melambaikan tangannya.

Genya melambaikan tangan balik ke arah Yuumei, dia celingak-celinguk mencari sosok laki-laki yang mencurigakan tadi.

Dia begitu takut, Genya bergegas mempercepat jalannya menuju halte bus dan kemudian pulang ke rumah si kakek dan nenek.

Di rumah dia disambut hangat oleh kedua orang itu.

"Sudah makan siang nak?" Tanya si nenek perhatian.

"Belum nek" jawab Genya lemas.

"Astaga kenapa kau terlihat tidak bertenaga? Apa pekerjaan mu begitu melelahkan?" Tanya si nenek.

"Tidak nek..." Genya menceritakan pertemuannya dengan laki-laki misterius bernama Theo yang merupakan seorang pengacara.

"Jadi aku harus bagaimana nek?" Tanya Genya sembari menyodorkan kertas alamat yang di berikan oleh Theo tadi kepadanya.

Si nenek yang mengetahui kalau itu adalah alamat rumah dari orang yang dia sebut 'Tuan', menyarankan Genya agar menyanggupi panggilan itu.

Awalnya Genya ragu, tapi karena si nenek yang dia percayai menyuruhnya untuk menyanggupi, maka Genya pun akan menerima ajakan makan malam itu.

......................

Saat hari sudah mulai petang, Genya bersiap mendatangi undangan makan malam dari pria misterius.

Si nenek sangat antusias mendukung Genya. Dia bahkan memilihkan baju yang menurutnya bagus untuk pergi makan malam bersama seorang pria.

Tak lama kemudian, sebuah mobil datang menuju rumah si kakek dan nenek. Rupanya si nenek sudah memberi tau Tuannya, kalau Genya sudah menyanggupi panggilan nya.

Genya merasa ada yang mengganjal dari peristiwa bertahap ini dari tadi pagi. Dia mulai mencurigai kakek dan nenek yang telah membantunya itu.

Tapi dia menepis semua pikiran buruknya itu, dia berharap apa yang dia lakukan ini tidak beresiko apa-apa. Walau di dalam hatinya dia merasa begitu takut.

Seorang laki-laki muda yang seumuran Genya keluar dari mobil, dia yang ditugaskan untuk menjemput Genya. Dia membukakan pintu mobil untuk Genya dan berpamitan kepada si kakek dan nenek.

Mereka bertiga seperti sudah saling mengenal, kecurigaan Genya semakin menjadi. Walau begitu dia masih mencoba untuk berfikir positif.

Ditengah perjalanan menuju rumah pria misterius itu, si supir yang bernama Dendi mengajak Genya mengobrol agar tidak tegang.

"Halo, namamu Genya bukan?" Tanya si Dendi sok akrab sok dekat.

"Iyaa" Sahut Genya singkat.

"Apa kau tau kenapa kau di panggil oleh Tuan?" Tanya Dendi.

"Tidak, apa kau mengenalnya? Kenapa kau memanggilnya Tuan?" Tanya Genya penasaran.

"Sepertinya aku tau alasan kenapa kau di panggil oleh Tuan" Kata Dendi mengalihkan pembicaraan, dia tidak menjawab pertanyaan yang di berikan oleh Genya.

"Apa alasannya?" Tanya Genya

"Hutang" sahut Dendi yang membuat Genya kebingungan.

"Hutang? Apa maksudmu?" Tanya Genya.

"Nanti kau akan mengetahuinya sendiri" kata Dendi yang membuat Genya semakin kepikiran.

Dia merasa dirinya tidak pernah meminjam uang kepada seseorang, ayahnya pun tidak pernah memberitahukan kalau memiliki hutang.

Dia berfikir kalau Dendi hanya bercanda guna memecahkan suasana.

......................

Sesampainya di sebuah tempat yang disebut rumah milik Tuan itu, Genya ternganga begitu turun dia sudah disambut dengan pagar besar dengan tinggi 4 meter.

Begitu memasuki gerbang, dia lebih ternganga lagi. Dia melihat sebuah rumah besar seluas kurang lebih 1 hektar itu berlantai 3.

"Bukankah ini mansion? Kenapa mansion ini bisa disebut sebagai rumah milik perorangan?" Gumam Genya yang tak bisa menyembunyikan kekagumannya.

Dendi yang melihat reaksi Genya sedikit tertawa, karena waktu pertama kali dia ke tempat ini juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan oleh Genya sekarang.

Semakin ke dalam Genya berjalan, dia semakin ngerii dengan penampilan pekerja-pekerja disana yang bertubuh besar dan memiliki banyak tato.

Genya digiring ke tempat 'Tuan' oleh beberapa pelayan dengan muka-muka yang sangat serius.

Sesampainya di tempat yang begitu besar, mewah, dan berkilau. Genya di sambut oleh seorang pria berumur 26 tahun dengan wajah yang sangat tampan.

Lelaki bertubuh tinggi kekar, dengan tatapan mendominasi nya, dia menaikkan kakinya ke atas meja sambil menghisap cerutu peraknya.

"Kau sudah datang?" Sambut laki-laki itu yang kemudian menurunkan kakinya dan berjalan mendekati Genya.

Jantungnya Genya berdetak begitu cepat, rasa takut menggerogoti tubuhnya. Dia merasa bahwa laki-laki didepannya ini bahkan lebih menyeramkan daripada setan.

"A-ada urusan apa anda mengundang saya kemari?" Tanya Genya gugup. Tubuhnya gemetar hebat, dia tidak bisa mengendalikan ekspresi ketakutannya di depan laki-laki tampan itu.

Waktu di depan dia begitu terkagum-kagum akan kemegahan rumah ini, tapi saat sudah di dalam dia tidak bisa bisa kagum lagi. Hanya ketakutan yang menyelimuti dirinya.

"Tentu saja untuk makan malam bersamamu. Hahaha jangan takut begitu, wajah cantikmu malah jadi jelek kalau kau ketakutan begitu. Aku tidak akan memakanmu, tersenyumlah hmm?" Kata laki-laki itu mendekati Genya dan kemudian merangkul pundaknya.

Tubuh Genya tak berhenti gemetaran, tubuhnya kaku dan ga bisa di gerakkan. Entah apa yang membuatnya terasa begitu tertekan saat berada di dekat laki-laki itu.

"Ahh kau benar-benar cantik sayang, ku lihat kau tidak begitu mirip dengan Betran, apa kau mirip dengan ibumu?" Tanya laki-laki itu yang membuat Genya terkejut.

Dia tidak menyangka kalau laki-laki itu mengenali ayahnya. Sebenarnya ada hubungan apa laki-laki itu dengan ayahnya Genya?

Laki-laki itu memapah Genya dan menarikkan kursi untuknya. Tak lama kemudian makanan datang begitu banyak, makanannya terlihat begitu enak tapi tidak membuat Genya nafsu untuk memakannya.

"Makanlah!" Suruh laki-laki itu menyodorkan steak kepada Genya.

Genya hanya memandangi steak itu, tangannya gemetar begitu mau mengambil pisau dan garpu.

Laki-laki itu mengernyitkan dahinya, dan bibirnya yang seksi itu berdecak begitu melihat tangan Genya yang gemetaran.

Dia menatap tajam ke arah Genya, Genya hanya bisa terdiam dan menundukkan kepalanya. Dia tidak berani bertatapan dengan laki-laki yang berada di hadapannya itu.

Laki-laki itu mencoba untuk tetap tersenyum, dan menahan amarahnya di depan Genya. Namun dia tidak bisa, dia mengambil tisu dan mengelap bibirnya.

"Ahhh sialan..." Gumam laki-laki itu

Tangannya dengan cepat mengambil pisau steak dan kemudian pisau tersebut melayang di udara.

Terpopuler

Comments

🔵꧁ঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂

🔵꧁ঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂

ngeri amat.../Scare/

2024-08-02

1

Mizuki

Mizuki

pendek bet dah

2024-07-09

1

Hiatus

Hiatus

siapa laki2 itu kok buat genya takut

2024-07-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Diusir
2 Bab 2 Pasangan Tua yang Baik Hati
3 Bab 3 Sebuah Kebetulan
4 Bab 4 Pria Penguntit
5 Bab 5 Menerima Undangan
6 Bab 6 Hutang & Tawaran
7 Bab 7 Menerima Tawaran
8 Bab 8 Bar Night Club
9 Bab 9 Yurika Yukari
10 Bab 10 Gadis yang di Jual
11 Bab 11 Sepasang Pengkhianat
12 Bab 12 Hukuman
13 Bab 13 Putri yang manja
14 Bab 14 Pria yang taat
15 Bab 15 Gadis yang di inginkan
16 Bab 16 Makan malam
17 Bab 17 Oleng
18 Bab 18 Efek Mabuk
19 Bab 19 Genya menghilang
20 Bab 20 Pasangan Baru
21 Bab 21 Sehidup semati
22 Bab 22 Tidak ada tempat tuk kembali
23 Bab 23 Pesta
24 Bab 24 Sambutan
25 Bab 25 Kelinci percobaan
26 Bab 26 Pilihan yang sulit
27 Bab 27 Apakah itu keputusan yang benar?
28 Bab 28 Rahasia yang belum terungkap.
29 Bab 29 Menjadi miliknya.
30 Bab 30 Cangkang tanpa jiwa
31 Bab 31 Produk baru
32 Bab 32 Kelinci yang manis
33 Bab 33 Bibi Lucknut
34 Bab 34 Semua orang punya masalahnya sendiri
35 Bab 35 Tidak sengaja menjadi pembunuh
36 Bab 36 Membuat Alibi
37 Bab 37 Kebohongan yang terlihat
38 Bab 38 Mengelak (lanjutan kasus)
39 Bab 39 Berakhir
40 Bab 40 Sudah saatnya bahagia?
41 Bab 41 Semuanya kembali normal
42 Bab 42 Penyebab utama semua masalah akhirnya muncul (ayahnya Raphael).
43 Bab 43 Raphael Kecil
44 Untuk para pembaca karyaku
45 Bab 44 Salah menaruh perasaan
46 Bab 45 Penyesalan Geonado
47 Bab 46 Sebuah benih yang mulai tumbuh
48 Bab 47 Terbakarnya perkebunan koka
49 Bab 48 Siapa dan kenapa?
50 Bab 49 Di BDSM Raphael
51 Bab 50 Paket datang, Eden menghilang
52 Bab 51 Pasangan bucin berhenti menjadi anggota NTO
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1 Diusir
2
Bab 2 Pasangan Tua yang Baik Hati
3
Bab 3 Sebuah Kebetulan
4
Bab 4 Pria Penguntit
5
Bab 5 Menerima Undangan
6
Bab 6 Hutang & Tawaran
7
Bab 7 Menerima Tawaran
8
Bab 8 Bar Night Club
9
Bab 9 Yurika Yukari
10
Bab 10 Gadis yang di Jual
11
Bab 11 Sepasang Pengkhianat
12
Bab 12 Hukuman
13
Bab 13 Putri yang manja
14
Bab 14 Pria yang taat
15
Bab 15 Gadis yang di inginkan
16
Bab 16 Makan malam
17
Bab 17 Oleng
18
Bab 18 Efek Mabuk
19
Bab 19 Genya menghilang
20
Bab 20 Pasangan Baru
21
Bab 21 Sehidup semati
22
Bab 22 Tidak ada tempat tuk kembali
23
Bab 23 Pesta
24
Bab 24 Sambutan
25
Bab 25 Kelinci percobaan
26
Bab 26 Pilihan yang sulit
27
Bab 27 Apakah itu keputusan yang benar?
28
Bab 28 Rahasia yang belum terungkap.
29
Bab 29 Menjadi miliknya.
30
Bab 30 Cangkang tanpa jiwa
31
Bab 31 Produk baru
32
Bab 32 Kelinci yang manis
33
Bab 33 Bibi Lucknut
34
Bab 34 Semua orang punya masalahnya sendiri
35
Bab 35 Tidak sengaja menjadi pembunuh
36
Bab 36 Membuat Alibi
37
Bab 37 Kebohongan yang terlihat
38
Bab 38 Mengelak (lanjutan kasus)
39
Bab 39 Berakhir
40
Bab 40 Sudah saatnya bahagia?
41
Bab 41 Semuanya kembali normal
42
Bab 42 Penyebab utama semua masalah akhirnya muncul (ayahnya Raphael).
43
Bab 43 Raphael Kecil
44
Untuk para pembaca karyaku
45
Bab 44 Salah menaruh perasaan
46
Bab 45 Penyesalan Geonado
47
Bab 46 Sebuah benih yang mulai tumbuh
48
Bab 47 Terbakarnya perkebunan koka
49
Bab 48 Siapa dan kenapa?
50
Bab 49 Di BDSM Raphael
51
Bab 50 Paket datang, Eden menghilang
52
Bab 51 Pasangan bucin berhenti menjadi anggota NTO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!