Bab 4 Pria Penguntit

Keesokan harinya, Genya dengan penuh semangat bersiap untuk pergi bekerja.

Kakek dan nenek juga ikut sibuk menyiapkan sarapan untuk Genya yang sudah seperti anak mereka sendiri.

"Nakkk! Sarapan dulu!" Teriak si nenek memanggil Genya yang masih bersiap-siap di kamarnya.

"Sebentar nekk!" Sahut Genya dari dalam.

Tak lama kemudian Genya keluar dengan memakai baju kemeja bagus yang di belinya saat ujian praktek kemarin.

"Astagaa nak... Kamu cantik sekali!" Puji si kakek begitu melihat Genya yang begitu cantik dan menawan.

"Ahh kakek bisa aja" kata Genya malu.

"Lihat kakekmu itu! Padahal sudah tua, tapi begitu melihat perempuan cantik rabun di matanya langsung hilang" Kata si nenek cemburu.

Genya dan si kakek tertawa begitu mendengar kalimat yang di ucapkan si nenek. Drama pagi yang ringan.

Setelah sarapan, Genya pamit berangkat kerja di pagi itu. Dia berjalan sekitar 3 menitan untuk sampai di halte bus.

Di dalam bus, Genya asyik mendengarkan musik semangat hingga sampai di kafe tujuannya.

......................

Sementara itu di rumahnya Theo, laki-laki berumur 26 tahun itu bersiap untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh orang yang dia sebut 'Tuan' atau 'boss'.

Dia menggerutu begitu telepon di ponselnya baru saja terputus.

"Sial, pekerjaan ku itu adalah sebagai seorang pengacara khusus yang jenius. Kenapa pula aku harus mendapatkan tugas mengawasi seorang gadis muda berumur 18 tahun? Kan bisa yang lain, kenapa harus aku?" Kata Theo mengeluh begitu mendapatkan tugas dari 'boss' nya itu.

Dia berpakaian rapi dengan menggunakan pomed jel di rambutnya. Wajahnya benar-benar tampan, kacamata yang digunakan olehnya membuatnya terlihat seperti seorang jenius.

Dengan menyemprotkan sedikit parfum ke tubuhnya, dia mengambil kunci mobilnya di meja. Dan kemudian berjalan keluar menuju parkiran rumahnya.

Theo melajukan mobil kerennya menuju kafe tempat Genya bekerja.

......................

Kembali pada Genya,

Sekarang gadis muda itu sudah sampai di kafe tempatnya bekerja. Senior yang mewawancarai nya kemarin datang menyambut Genya.

"Kau sudah datang? Cepat ganti bajumu di ruang staff, kami sudah menyiapkan baju untukmu" Kata senior yang bernama Martha itu.

Genya mengangguk dan segera mengikuti Martha ke ruang staff. Disana sudah ada Yuumei yang baru saja berganti pakaian, dia melihat Genya dengan tatapan asing.

"Karyawan baru?" Tanya Yuumei kepada Martha.

"Iya, mohon bantuannya ya. Tolong ajarkan dia cara membuat kopi dan melayani pelanggan dengan baik" Kata si Martha yang kemudian dia keluar dengan membawa sapu.

Yummei menunggu Genya berganti pakaian, dia terkagum begitu melihat wajah dan tubuh Genya yang begitu sempurna dan tentu saja tubuh yang seperti Genya itu lah yang para wanita inginkan.

"Siapa namamu?" Tanya Yuumei kepada Genya.

"Namaku Genya" Sahut Genya sembari tersenyum manis kepada Yuumei.

"Ohh salam kenal, namaku Yuumei. Semoga kita bisa akrab selama masih bekerja disini" Kata Yuumei mengulurkan tangannya.

Genya dan Yuumei berjabat tangan sebagai tanda perkenalan mereka berdua.

Setelah selesai berganti pakaian, Martha dan Yuumei terkagum-kagum melihat kemolekan tubuh Genya yang membikin semua perempuan iri.

"Sebaiknya kau bekerja melayani pelanggan saja ya, kecantikanmu itu adalah keuntungan bagi kafe kami." Kata Martha menepuk pundaknya Genya.

"Aku setuju, aku akan mengajarimu membuat kopi disaat pelanggan sedang sepi" Kata Yuumei menimpali.

Genya tersipu malu begitu kedua rekannya itu memuji kecantikannya.

Setelah persiapan selesai, kafe sudah mulai di buka. Beberapa pelanggan sudah mulai berdatangan, Martha mengajari Genya cara menyambut pelanggan dengan baik.

KLINING!....

"Selamat datang~ Silakan melakukan pemesanan di sebelah sini!" Sambut Genya begitu berapa pelanggan mulai memasuki kafe.

"Wahh cantik sekali, apa dia karyawan baru?" Tanya salah satu pelanggan yang merupakan kenalan Martha.

"Iya, dia sangat menarik bukan?" Jawab si Martha yang mencatat pesanan di tempat kasir.

Yuumei sibuk membuatkan pesanan para pelanggan.

"Silakan duduk di tempat yang nyaman!~" kata Genya dengan ramah.

Para pelanggan makin lama makin banyak yang berdatangan karena adanya kabar kedatangan karyawan baru yang begitu muda dan cantik.

KLINING!...

"Selamat datang! Silakan melakukan pemesanan di sebelah sini!" Sambut Genya begitu ada pelanggan yang masuk, dan pelanggan tersebut adalah Theo yang datang untuk mengawasi Genya.

Seketika Theo terpana begitu melihat kecantikan gadis yang akan dia awasi itu. Dia merasa tidak sia-sia melakukan pekerjaan itu.

"Sial, dia bahkan lebih cantik daripada fotonya" Gumam Theo dengan suara pelan.

Tak lama kemudian Genya datang membawakan pesanan Theo ke meja pojok yang tak terkena sinar matahari.

"Silakan dinikmati kopi dan kuenya" Kata Genya sambil memperlihatkan senyuman manis darinya.

Lesung pipi Genya yang begitu manis dengan sedikit kedipan matanya membuat jantung Theo tidak aman. Matanya terus memperhatikan Genya kemanapun dia pergi.

4 jam telah berlalu, siang-siang pelanggan mulai berkurang karena mereka biasanya ngopi saat pagi hari.

Yuumei dan Martha terheran melihat Theo yang masih berada di tempat itu. Padahal Theo hanya duduk diam memandangi Genya saja, dia tidak mengerjakan tugas ataupun pekerjaan kantor di tempat itu.

"Hei bagaimana cara mengusir pria itu?" Tanya Martha kepada Yuumei.

"Entahlah, tidak sopan namanya jika kita mengusir pelanggan disaat kafe kita masih belum tutup. Lagian kan tidak ada pelanggan lain yang membutuhkan meja lagi." Sahut Yuumei.

"Ya iya sih.... Tapi kau sadar ga sih? Dari tadi pria tampan itu melihat ke arah Genya terus. Ngomong-ngomong dia tampan sekali weh seperti idol-idol gitu" Kata Martha.

"Astaga Taa... Jangan sampai pacarmu mendengar kata-kata mu barusan" kata Yuumei menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Jadi gimana dengan pria itu?" Tanya Martha lagi.

"Biarkan saja, lagian dia tidak merugikan kita. Dari luar kafe kita akan selalu keliatan ada pelanggannya, jadi ya biarkan saja" Kata Yuumei yang tidak mau mengambil pusing masalah pria tampan yang bernama Theo itu.

......................

Singkat cerita, jam telah menunjukkan pukul 2 siang. Kini saatnya Genya boleh pulang dan berganti shift dengan karyawan lain.

Dan yang paling mengherankan, Theo sampai saat itu juga dia masih berada di kafe. Martha dan Yuumei benar-benar tidak mengerti, apa yang sebenarnya pria itu inginkan.

Setelah jam kerjanya selesai, Genya pamit pulang kepada teman-teman kerjanya. Saat itu akhirnya Theo berdiri dan mulai mengikuti Genya keluar kafe.

Yuumei mulai merasa curiga dengan gerak-gerik Theo yang terlihat tidak normal. Dia mengikuti Genya dan Theo keluar dari kafe.

Tepat saat Genya berbelok menuju halte bus, Theo menarik tangan Genya yang membuat Genya terkejut dan berhenti.

"Ya, ada apa?" Tanya Genya yang mengenali Theo sebagai pelanggan di kafenya tadi, tapi Genya tidak mengetahui siapa nama lelaki yang sedang memegang tangannya itu.

"Genya, perkenalkan namaku Theo. Seseorang ingin menemui mu malam ini, datanglah ke alamat ini saat jam makan malam nanti" kata Theo sembari memberikan secarik kertas berisi alamat rumah seseorang.

"Eii tidak mau! Kenapa aku harus mendatangi orang yang tidak aku kenal? Kau mau menculik ku?" Kata Genya yang didengar oleh Yuumei.

Yuumei yang daritadi membuntuti Genya terkejut begitu melihat Theo yang memegang tangan Genya dengan erat. Dari awal Yuumei sudah merasa aneh dengan laki-laki yang berada di kafe sejak pagi itu.

"Hei! Lepaskan Genya sekarang! Dasar pria mesum! Mentang-mentang punya wajah tampan, kau kira bisa melakukan segala hal seenaknya hah?" Yuumei menarik tangan Theo dan menghempaskan nya.

"Tunggu! Ini ada kesalahpahaman!" Kata Theo.

"Apanya yang salah paham?! Jujur saja kau!, ku laporkan ke polisi sekarang!" Kata Yuumei galak, dia melindungi Genya yang masih kebingungan di belakang punggungnya Yuumei.

"Tenanglah, ini kartu namaku" Kata Theo yang memberikan kartu namanya kepada Yuumei.

Dengan ragu Yuumei mengambilnya dari Theo, dan kemudian membacanya.

"Sarjana hukum? Kau seorang pengacara?" Kata Yuumei terkejut begitu membaca kartu nama yang di berikan oleh Theo.

"Yahh seperti yang kau lihat barusan" kata Theo menyombongkan diri.

Terpopuler

Comments

ᴾᴿᴼ🌍⃝ Ria࿐ཽ༵

ᴾᴿᴼ🌍⃝ Ria࿐ཽ༵

satu ☕ meluncur/CoolGuy/

2024-07-06

0

Hiatus

Hiatus

ngawasin org itu diam2, theo

2024-07-05

1

🎀

🎀

theo ngawasin malah terang²an

2024-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Diusir
2 Bab 2 Pasangan Tua yang Baik Hati
3 Bab 3 Sebuah Kebetulan
4 Bab 4 Pria Penguntit
5 Bab 5 Menerima Undangan
6 Bab 6 Hutang & Tawaran
7 Bab 7 Menerima Tawaran
8 Bab 8 Bar Night Club
9 Bab 9 Yurika Yukari
10 Bab 10 Gadis yang di Jual
11 Bab 11 Sepasang Pengkhianat
12 Bab 12 Hukuman
13 Bab 13 Putri yang manja
14 Bab 14 Pria yang taat
15 Bab 15 Gadis yang di inginkan
16 Bab 16 Makan malam
17 Bab 17 Oleng
18 Bab 18 Efek Mabuk
19 Bab 19 Genya menghilang
20 Bab 20 Pasangan Baru
21 Bab 21 Sehidup semati
22 Bab 22 Tidak ada tempat tuk kembali
23 Bab 23 Pesta
24 Bab 24 Sambutan
25 Bab 25 Kelinci percobaan
26 Bab 26 Pilihan yang sulit
27 Bab 27 Apakah itu keputusan yang benar?
28 Bab 28 Rahasia yang belum terungkap.
29 Bab 29 Menjadi miliknya.
30 Bab 30 Cangkang tanpa jiwa
31 Bab 31 Produk baru
32 Bab 32 Kelinci yang manis
33 Bab 33 Bibi Lucknut
34 Bab 34 Semua orang punya masalahnya sendiri
35 Bab 35 Tidak sengaja menjadi pembunuh
36 Bab 36 Membuat Alibi
37 Bab 37 Kebohongan yang terlihat
38 Bab 38 Mengelak (lanjutan kasus)
39 Bab 39 Berakhir
40 Bab 40 Sudah saatnya bahagia?
41 Bab 41 Semuanya kembali normal
42 Bab 42 Penyebab utama semua masalah akhirnya muncul (ayahnya Raphael).
43 Bab 43 Raphael Kecil
44 Untuk para pembaca karyaku
45 Bab 44 Salah menaruh perasaan
46 Bab 45 Penyesalan Geonado
47 Bab 46 Sebuah benih yang mulai tumbuh
48 Bab 47 Terbakarnya perkebunan koka
49 Bab 48 Siapa dan kenapa?
50 Bab 49 Di BDSM Raphael
51 Bab 50 Paket datang, Eden menghilang
52 Bab 51 Pasangan bucin berhenti menjadi anggota NTO
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1 Diusir
2
Bab 2 Pasangan Tua yang Baik Hati
3
Bab 3 Sebuah Kebetulan
4
Bab 4 Pria Penguntit
5
Bab 5 Menerima Undangan
6
Bab 6 Hutang & Tawaran
7
Bab 7 Menerima Tawaran
8
Bab 8 Bar Night Club
9
Bab 9 Yurika Yukari
10
Bab 10 Gadis yang di Jual
11
Bab 11 Sepasang Pengkhianat
12
Bab 12 Hukuman
13
Bab 13 Putri yang manja
14
Bab 14 Pria yang taat
15
Bab 15 Gadis yang di inginkan
16
Bab 16 Makan malam
17
Bab 17 Oleng
18
Bab 18 Efek Mabuk
19
Bab 19 Genya menghilang
20
Bab 20 Pasangan Baru
21
Bab 21 Sehidup semati
22
Bab 22 Tidak ada tempat tuk kembali
23
Bab 23 Pesta
24
Bab 24 Sambutan
25
Bab 25 Kelinci percobaan
26
Bab 26 Pilihan yang sulit
27
Bab 27 Apakah itu keputusan yang benar?
28
Bab 28 Rahasia yang belum terungkap.
29
Bab 29 Menjadi miliknya.
30
Bab 30 Cangkang tanpa jiwa
31
Bab 31 Produk baru
32
Bab 32 Kelinci yang manis
33
Bab 33 Bibi Lucknut
34
Bab 34 Semua orang punya masalahnya sendiri
35
Bab 35 Tidak sengaja menjadi pembunuh
36
Bab 36 Membuat Alibi
37
Bab 37 Kebohongan yang terlihat
38
Bab 38 Mengelak (lanjutan kasus)
39
Bab 39 Berakhir
40
Bab 40 Sudah saatnya bahagia?
41
Bab 41 Semuanya kembali normal
42
Bab 42 Penyebab utama semua masalah akhirnya muncul (ayahnya Raphael).
43
Bab 43 Raphael Kecil
44
Untuk para pembaca karyaku
45
Bab 44 Salah menaruh perasaan
46
Bab 45 Penyesalan Geonado
47
Bab 46 Sebuah benih yang mulai tumbuh
48
Bab 47 Terbakarnya perkebunan koka
49
Bab 48 Siapa dan kenapa?
50
Bab 49 Di BDSM Raphael
51
Bab 50 Paket datang, Eden menghilang
52
Bab 51 Pasangan bucin berhenti menjadi anggota NTO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!