Bab 2 Pasangan Tua yang Baik Hati

Di pagi hari nya, matahari masih belum muncul. Genya masih tidur terlelap di kursi taman bermain.

Seorang nenek berumur paruh baya yang berjalan menuju pasar terkejut melihat seseorang yang tidur di kursi taman bermain.

Nenek itu mendekati Genya, ia mencoba untuk membangunkan gadis muda itu dengan lembut. Dia menggoyang-goyangkan tubuh Genya yang terasa begitu kurus itu.

Genya perlahan membuka matanya, dia begitu terkejut saat melihat wajah nenek-nenek begitu dekat dengan wajahnya.

"Kyaaa! Maafkan saya!" Kata Genya berteriak

"Nak... Kenapa kau tidur di tempat seperti ini?" Tanya si nenek

"Sa-saya hanya numpang tidur semalam saja!" Sahut Genya yang ketakutan, dia memeluk koper baju yang dibawanya.

"Astaga, apa kau kabur dari rumah?" Tanya si nenek yang kemudian duduk di samping Genya.

"Tidak" Sahut Genya yang menggeser pantatnya sedikit kesamping menjaga jarak dengan si nenek.

"Kalau bukan kabur, jangan bilang kau diusir? Omoo, semoga aku salah bicara" Kata si nenek menutup mulutnya karena merasa telah salah bicara.

Tapi Genya terdiam begitu mendengar pertanyaan dari si nenek. Dia tidak berani mengiyakan kalau dia benar-benar telah diusir oleh keluarganya kemarin.

"Ternyata dugaanku benar ya? Apa kau belum menentukan arah tujuanmu? Bagaimana kalau kau tinggal di rumahku untuk sementara?" Kata si nenek memberikan penawaran yang membuat Genya terkejut.

"A-apa boleh?" Tanya Genya bahagia begitu mendengar ajakan dari si nenek yang begitu baik memberinya tumpangan sementara.

"Tentu saja jika kau mau, aku hanya tinggal berdua dengan suamiku. Aku tidak memiliki niat jahat, kau bisa memikirkannya" Kata si nenek

"Aku mau nek! Terimakasih nek! Aku akan membalas kebaikanmu suatu saat nanti!" Kata Genya yang berdiri dan kemudian membungkukkan badannya ke hadapan si nenek sebagai tanda hormat dan terimakasihnya.

"Tidak apa! Tunggulah disini, aku akan datang sebentar lagi" Kata si nenek yang mulai berdiri dan kemudian pergi menuju pasar untuk membeli bahan makanan hari ini.

Dengan wajah penuh harapan, Genya menunggu si nenek datang hingga matahari pun mulai muncul dan bergerak naik.

Setelah lama menunggu si nenek, akhirnya Genya kembali memancarkan senyumannya yang manis begitu melihat si nenek terlihat datang dari arah berlawanan.

Genya mengikuti si nenek menuju rumahnya, dia tidak menaruh kecurigaan sedikitpun. Karena dari awal si nenek sudah mengatakan kalau dia tidak ada maksud jahat begitu mengajak Genya ke rumahnya.

......................

"Istriku, kau sudah datang? Loh loh, siapa gadis kecil yang bersamamu ini?" Tanya si kakek yang datang dari belakang rumah membawa cangkul dengan handuk kecil di lehernya.

"Oh ini, aku menemukannya di taman depan. Nasibnya sangat malang sehingga aku tak tega untuk meninggalkannya begitu saja" Sahut si nenek yang mulai masuk ke dalam rumah.

Rumah yang sudah tua tapi masih sangat bagus terawat.

"Halo kakek, aku Genya. Terimakasih telah memberiku tumpangan" Kata Genya membungkuk di depan si kakek, si kakek pun tersenyum dan mempersilakan Genya memasuki rumahnya.

Si nenek mulai memasak, peralatan rumah juga terlihat begitu modern. Bahkan perabotan dapurnya lebih banyak daripada yang dimiliki paman dan bibinya Genya.

Genya niat membantu tapi tidak di ijinkan oleh si nenek, nenek mengantarkan Genya menuju kamar kosong yang ada di pojok rumah mereka.

Setelah selesai memasak, Genya makan bersama kakek dan nenek yang sudah menolongnya itu.

Si kakek bercerita kalau mereka tidak memiliki seorang anak, jadi mereka sangat ingin memiliki anak dan cucu.

"Kau bisa tinggal disini lebih lama lagi nak, sampai kapanpun yang kau inginkan. Anggap saja kami adalah kakek dan nenekmu" kata si kakek

Genya begitu terharu mendengar perkataan si kakek dan nenek yang sangat baik kepadanya. Dia tidak menyangka jika masih ada orang baik yang mau menerimanya begitu saja.

Bahkan mereka yang tidak memiliki hubungan darah dengan kita bisa menerima kita lebih baik daripada keluarga kita sendiri.

Saat sedang makan, Genya menceritakan tentang keluarganya, dan cerita tentang bagaimana dia bisa di usir oleh bibinya. Kakek dan nenek mendengarkan cerita Genya dengan seksama.

Akhirnya Genya benar-benar tinggal di rumah itu, dia membantu si kakek berkebun sayuran di halaman belakang rumah mereka yang begitu luas dan memiliki tanah yang subur. Dia juga membantu si nenek memasak dan mencuci pakaian.

......................

Malam telah berlalu, sekarang hari sudah pagi. Genya bersiap pergi untuk menaruh lamaran pekerjaan di sebuah kafe yang di beritahukan oleh temannya saat lusa yang lalu.

Kafe itu tidak jauh dari rumah si nenek sekarang, hanya sekitar 7 menitan dengan menggunakan bus umum.

Katanya kafe itu sedang membutuhkan 5 orang karyawan, Genya berharap dia mendapatkan keberuntungan dengan diterimanya dia bekerja di kafe incarannya itu.

Setelah sarapan, Genya berpamitan kepada kakek dan nenek untuk pergi melamar pekerjaan di kafe terdekat. Genya merasa sekarang dirinya telah menemukan sebuah keluarga baru yang mau menerima dirinya.

Dengan membawa ijazah SMA dan surat lamaran yang ditulis tangan, Genya berdoa agar keberuntungan berpihak padanya hari ini.

Saat Genya sudah berjalan begitu jauh, hingga tak terlihat lagi. Si nenek memberikan kode kepada si kakek, mereka berdua memasuki rumah dan mulai berdiskusi.

"Eh bukankah gadis itu adalah gadis yang dicari oleh Tuan?" Kata si nenek berbisik ke telinga suaminya.

"Iya aku juga merasa begitu. Karena saat mendengar nama ayahnya dan bagaimana ayahnya bisa meninggal, kurasa dialah orang yang dicari oleh Tuan!" Sahut si kakek yakin dengan penilaiannya.

"Jadi bagaimana? Apa kita harus memberitahu tuan tentang hal ini?" Tanya si nenek

"Mau bagaimanapun, kita tidak bisa terus menyembunyikan gadis itu seperti sekarang ini. Jika sampai ketahuan oleh Tuan, tamatlah riwayat kita!" Kata si kakek seperti ketakutan begitu memikirkan seseorang yang mereka sebut 'Tuan' itu.

"Entah kenapa aku merasa kasihan kepada gadis kecil yang masih polos itu. Bagaimana jika kita membiarkan nya pergi dengan segera, dan kita akan pura-pura tidak mengenalinya lagi setelah itu?" Tanya si nenek memberikan pendapatnya.

"Aku tidak setuju dengan saranmu itu istriku, apa yang kita lakukan sekarang semuanya terlalu beresiko." Kata si kakek tidak setuju

"Andai saja aku tau sejak pertama kali melihatnya, aku tidak akan berbaik hati menawarkan tempat tinggal untuk gadis bermasalah itu" kata si nenek menyesal karena telah menemukan Genya saat di taman kemarin.

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri, kita kan tidak bisa mengenali orang hanya dengan mengetahui namanya saja." Kata si kakek menenangkan.

"Jadi bagaimana?" Tanya si nenek kembali bimbang.

"Kita tidak bisa terus menyembunyikan gadis itu. Keputusan terbaik adalah memberitahu Tuan dengan segera. Yang aku inginkan hanyalah kehidupan damai kita" kata si kakek

Mereka berdua saling tatap menatap begitu lama, mereka masih ragu dengan keputusan yang akan mereka pilih.

Si nenek dengan gemetar mengambil telepon rumahnya. Dia menekan-nekan tombol angka yang ada, tangannya begitu lancar menekan-nekan tombol angka tersebut.

Hati si nenek berdebar kencang begitu mendengar dering telepon yang menandakan kalau telepon tersebut telah tersambung ke nomor telepon orang yang di hubungi oleh si kakek dan nenek itu.

Terpopuler

Comments

Hiatus

Hiatus

genya, km nasibnya ngenes pisan, atuh

2024-07-05

1

ᴾᴿᴼ🌍⃝ Ria࿐ཽ༵

ᴾᴿᴼ🌍⃝ Ria࿐ཽ༵

kasihan sekali nasibmu genya/Cry/

2024-07-04

2

❀⃝✿𝐋il 𝐌σσηℓꪱׁᧁׁhׁׁׅׅ֮֮t✿⃝❀

❀⃝✿𝐋il 𝐌σσηℓꪱׁᧁׁhׁׁׅׅ֮֮t✿⃝❀

tar mampir lagi

2024-06-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Diusir
2 Bab 2 Pasangan Tua yang Baik Hati
3 Bab 3 Sebuah Kebetulan
4 Bab 4 Pria Penguntit
5 Bab 5 Menerima Undangan
6 Bab 6 Hutang & Tawaran
7 Bab 7 Menerima Tawaran
8 Bab 8 Bar Night Club
9 Bab 9 Yurika Yukari
10 Bab 10 Gadis yang di Jual
11 Bab 11 Sepasang Pengkhianat
12 Bab 12 Hukuman
13 Bab 13 Putri yang manja
14 Bab 14 Pria yang taat
15 Bab 15 Gadis yang di inginkan
16 Bab 16 Makan malam
17 Bab 17 Oleng
18 Bab 18 Efek Mabuk
19 Bab 19 Genya menghilang
20 Bab 20 Pasangan Baru
21 Bab 21 Sehidup semati
22 Bab 22 Tidak ada tempat tuk kembali
23 Bab 23 Pesta
24 Bab 24 Sambutan
25 Bab 25 Kelinci percobaan
26 Bab 26 Pilihan yang sulit
27 Bab 27 Apakah itu keputusan yang benar?
28 Bab 28 Rahasia yang belum terungkap.
29 Bab 29 Menjadi miliknya.
30 Bab 30 Cangkang tanpa jiwa
31 Bab 31 Produk baru
32 Bab 32 Kelinci yang manis
33 Bab 33 Bibi Lucknut
34 Bab 34 Semua orang punya masalahnya sendiri
35 Bab 35 Tidak sengaja menjadi pembunuh
36 Bab 36 Membuat Alibi
37 Bab 37 Kebohongan yang terlihat
38 Bab 38 Mengelak (lanjutan kasus)
39 Bab 39 Berakhir
40 Bab 40 Sudah saatnya bahagia?
41 Bab 41 Semuanya kembali normal
42 Bab 42 Penyebab utama semua masalah akhirnya muncul (ayahnya Raphael).
43 Bab 43 Raphael Kecil
44 Untuk para pembaca karyaku
45 Bab 44 Salah menaruh perasaan
46 Bab 45 Penyesalan Geonado
47 Bab 46 Sebuah benih yang mulai tumbuh
48 Bab 47 Terbakarnya perkebunan koka
49 Bab 48 Siapa dan kenapa?
50 Bab 49 Di BDSM Raphael
51 Bab 50 Paket datang, Eden menghilang
52 Bab 51 Pasangan bucin berhenti menjadi anggota NTO
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1 Diusir
2
Bab 2 Pasangan Tua yang Baik Hati
3
Bab 3 Sebuah Kebetulan
4
Bab 4 Pria Penguntit
5
Bab 5 Menerima Undangan
6
Bab 6 Hutang & Tawaran
7
Bab 7 Menerima Tawaran
8
Bab 8 Bar Night Club
9
Bab 9 Yurika Yukari
10
Bab 10 Gadis yang di Jual
11
Bab 11 Sepasang Pengkhianat
12
Bab 12 Hukuman
13
Bab 13 Putri yang manja
14
Bab 14 Pria yang taat
15
Bab 15 Gadis yang di inginkan
16
Bab 16 Makan malam
17
Bab 17 Oleng
18
Bab 18 Efek Mabuk
19
Bab 19 Genya menghilang
20
Bab 20 Pasangan Baru
21
Bab 21 Sehidup semati
22
Bab 22 Tidak ada tempat tuk kembali
23
Bab 23 Pesta
24
Bab 24 Sambutan
25
Bab 25 Kelinci percobaan
26
Bab 26 Pilihan yang sulit
27
Bab 27 Apakah itu keputusan yang benar?
28
Bab 28 Rahasia yang belum terungkap.
29
Bab 29 Menjadi miliknya.
30
Bab 30 Cangkang tanpa jiwa
31
Bab 31 Produk baru
32
Bab 32 Kelinci yang manis
33
Bab 33 Bibi Lucknut
34
Bab 34 Semua orang punya masalahnya sendiri
35
Bab 35 Tidak sengaja menjadi pembunuh
36
Bab 36 Membuat Alibi
37
Bab 37 Kebohongan yang terlihat
38
Bab 38 Mengelak (lanjutan kasus)
39
Bab 39 Berakhir
40
Bab 40 Sudah saatnya bahagia?
41
Bab 41 Semuanya kembali normal
42
Bab 42 Penyebab utama semua masalah akhirnya muncul (ayahnya Raphael).
43
Bab 43 Raphael Kecil
44
Untuk para pembaca karyaku
45
Bab 44 Salah menaruh perasaan
46
Bab 45 Penyesalan Geonado
47
Bab 46 Sebuah benih yang mulai tumbuh
48
Bab 47 Terbakarnya perkebunan koka
49
Bab 48 Siapa dan kenapa?
50
Bab 49 Di BDSM Raphael
51
Bab 50 Paket datang, Eden menghilang
52
Bab 51 Pasangan bucin berhenti menjadi anggota NTO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!