Bab 5 ~ Berubah ~

Pada saat Viona naik ke tempat tidur,Brian membalikkan tubuhnya membelakangi istrinya,ternyata barusan dia hannya pura-pura tidur dan dia mendengar apa yang di katakan istrinya.

Brian sangat kecewa dengan ucapan istrinya,sekarang dia baru sadar kalau istrinya selama ini terpaksa melayaninya.

" Baiklah Viona,sepertinya aku terlalu memberimu muka makanya kamu sepele denganku,kamu pikir selama ini aku bersikap baik kepadamu,kamu bisa seenaknya merendahkan harga diriku,kalau masalah wanita cantik di luar sana banyak wanita cantik,kamu terlalu berlebihan,jangan menyesal kalau akhirnya aku memilih jalanku sendiri." Ucapnya dalam hati.

Brian beranjak dari tempat tidurnya lalu mengambil bantal dan tidur di sopa,rasanya dia sudah muak melihat istrinya yang egois.

" Sayang!! kamu kenapa tidur di sopa?"

" Nga papa kamu tidur saja aku mau tidur di sini." Jawab Brian,singkat dan Viona sama sekali tidak peduli dengan itu.

Keesokan paginya saat Brian bersiap-siap berangkat ke kantor Viona menghampirinya,Brian yang sudah hampir sampai di pintu mengejar suaminya.

" Mas kamu tidak sarapan?"

" Tidak." Jawabnya singkat.

" Oohh...Mas nanti kamu pulang cepat ya,kedua orang tuaku datang mengunjungi kita,jangan mengecewakan aku." Ucap Viona lalu mencium wajah Brian setelah itu dia kembali ke meja makan.

Brian menyeka wajahnya,entah kenapa ucapan Viona tadi malas terus menerus terdengar di telinganya,sudah lima tahun menikah sekarang baru Brian menyadari kalau istrinya tidak ikhlas melayaninya selama ini.

Viona sama sekali tidak menyadari perubahan suaminya,baginya suaminya yang cinta mati kepadanya dan dia merasa suaminya tidak akan mungkin berpaling darinya.Brian segera masuk ke dalam mobilnya setelah itu dia berangkat kerja pikirannya begitu kacau paginya sebenarnya dia malas berangkat ke kantor tapi dia juga malas di rumah karena hari ini istrinya tidak berangkat kerja.

" Rania buatkan aku sarapan,jangan lupa secangkir kopi." Rania tidak tau kalau Brian sudah duduk di kursi,dia begitu sibuk melayani para pelanggannya.

" Tunggu sebentar ya pak." Jawab Rania.Walaupun tempat itu hannya tempat orang-orang kalangan bawah berada di tempat itu Brian merasa hatinya cukup nyaman.

" Silahkan pak,selagi masih panas." Ucap Rania lalu meletakkan sepiring sarapan dan segelas kopi di tambah sebotol minuman mineral.Warung sudah mulai sepi karena orang-orang sudah selesai menghabiskan sarapan,yang tinggal hannya Brian dan juga Rania yang sedang sibuk mencuci piring.

" Rania...!! Rania kamu dimana?" Ibunya berteriak keras dari luar,tepat pada saat itu Brian menoleh ke arah Ratna,keduanya saling menatap.

" Ada apa bu,kenapa ibu berteriak aku tidak tuli jadi ibu bisa mengecilkan suara ibu." Ucap Rania dengan wajah tidak suka.

" Ibu minta uang,ibu mau belanja."

"Apa...!! Uang lagi,Bu...Ibu pikir sebanyak apa untung ku berjualan hingga ibu terus-menerus minta uang,dua hari yang lalu ibu baru minta satu juta sekarang minta lagi?" Rania mulai emosi,dia kesal sekali melihat ibunya.

" Jadi menurutmu ibu dan bapakmu tidak perlu makan,kamu enak-enak cari uang,tapi kamu tega ibu dan bapak tidak makan itu maksudmu iya...Cepat berikan uangnya." Ratna langsung menerobos masuk ke dalam warung lalu membuka laci dan mengambil lima lembar uang seratusan.

" Ibu...Itu untuk modal besok bu_

" Itu bukan urusanku." Jawab Ratna lalu dia keluar dari warung pada saat yang bersamaan Brian juga beranjak ingin pergi.

" Rania ini bayarannya." Ucap Brian lalu dia segera meninggalkan tempat itu.Ratna menatap Brian sampai dia masuk ke dalam mobil,lalu mobil Brian meninggalkan tempat itu.

" Baru tau aku,ternyata orang kaya juga bisa selera makan di tempat kotor seperti ini,siapa dia andai saja bintang disini aku sudah menyuruhnya menggoda pria itu." Ucapnya dalam hati.

" Ibu...Kembalikan uangnya,aku mau belanja besok."

" Rania.....Rajin juga pria kaya itu mampir di tempat mu ini ya,sudah beberapa hari ini dia selalu mampir ke warung mu,jangan-jangan dia naksir kamu_

"Hahahaha..... Naksir..!!? Kamu sedang ngelawak ya? pria mana yang selera dengan wanita model Rania,bahkan tubuhnya saja kayak babi bunting,menjijikan tau." Ratna langsung memotong ucapan Selvi,dia memaki tubuh Rania sedemikian rupa tanpa perasaan sedikit pun terhadap Rania putrinya sendiri.

Hampir saja air mata Rania menetes,kesabarannya hampir habis melihat sikap ibunya yang selalu meminta uang kepadanya,seakan-akan kehidupan mereka adalah tanggung jawabnya.

" Jangan ambil hati Rania,ibumu memang keterlaluan,bahkan dia tidak mau menjaga hatimu walau hannya sedikit,padahal dia selalu minta uang kepadamu." Ucap Selvi temannya.

" Sudahlah lebih baik kamu pergi,aku pengen sendiri,makanya jangan bicara ngawur,bapak barusan sudah punya istri,bahkan sekalipun dia belum menikah belum tentu dia selera kepadaku,ucapan mu hannya membuatku terluka ." Rania meninggalkan Selvi yang masih berdiri di luar,sementara dia masuk ke dalam untuk melanjutkan pekerjaanya.

" Aku minta maaf ya Rania,sebagai permintaan maafku,nanti malam aku akan mentraktir mu makan bakso." Teriak Selvi lalu dia segera meninggalkan warung sahabatnya.

*****

Malam harinya tepat jam tujuh malam bintang baru saja kembali ke rumah ibunya,dia langsung melempar sepatu dan juga tas kerjanya ke sopa lalu duduk dengan santai.

" Capek sekali....Bu...,!! Ambilkan aku air putih." Teriak Bintang,padahal ibunya sedang sibuk di belakang.

"Rania ayo kita makan sayang,ibu buatkan ayam semur kesukaanmu."

"Benarkah? Baguslah begini dong baru aku suka makan di rumah,jangan kayak sebelumnya tahu...Aja setiap hari sampai lidahku bosan." Ucap Bintang lalu dia mengikuti ibunya ke dapur.

" Bintang kamu tau nga? Tadi siang ibu pergi menemui Rania,ternyata dia punya pelanggan pria kaya raya,mobilnya saja mobil mewah dan pakaiannya dari atas sampai ke bawah terlihat seperti barang mewah mana,prianya kaya sekali." Ratna menceritakan apa yang dia lihat tadi di warung Rania.

" Benarkah? masak iya ada orang kaya yang mampir ke warung kotor milik Rania mungkin dia hannya supir." Jawab Bintang sembari menikmati ayam kesukaannya.

" Aku yakin dia bukan pria sembarangan,besok kita kesana kamu lihat saja sendiri." Ucap Ratna sembari menyakinkan Bintang.

" Sudahlah bintang,kamu kan wanita cantik banyak pria yang tergoda akan kecantikan mu manfaatkan dong." Bapaknya tidak mau kalah.

" Oke....Aku akan melihatnya besok,kalau kira-kira benar apa yang kalian katakan aku akan menggodanya." Jawab Bintang sok kecantikan.

****

Sementara itu Rania sudah bersiap keluar dari warungnya,dia dan Selvi niatnya mau keluar untuk makan bakso seperti yang di janjikan Selvi kepadanya tadi siang,dan pada saat itu tiba-tiba mobil milik Brian sudah berhenti di depan warung.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺 🌺 🌺

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Sok kepedean mereka 😏

2024-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Perkenalan ~
2 Bab 2 ~ Layani aku ~
3 Bab 3 ~ Gadis yang ramah ~
4 Bab 4 ~ Ibu yang kejam ~
5 Bab 5 ~ Berubah ~
6 Bab 6 ~ Selalu merasa di atas ~
7 Bab 7 ~ Aku tidak mau punya anak ~
8 Bab 8 ~ Bahagia ~
9 Bab 9 ~ Menolak ~
10 Bab 10 ~ Tidak di hargai ~
11 Bab 11 ~ Ke puncak berdua ~
12 Bab 12 ~Di lecehkan ~
13 Bab 13 ~ Ternoda ~
14 Bab 14 ~ Kemana suami mu ~
15 Bab 15 ~ Aku baik-baik saja ~
16 Bab 16 ~ wajah tidak bisa berbohong ~
17 Bab 17 ~ Anak lagi ~
18 Bab 18 ~ Aku tidak suka ~
19 Bab 19 ~ Pindah ~
20 Bab 20 ~ Ada yang lain ~
21 Bab 21 ~ Bertahan ~
22 Bab 22 ~ Terima kasih ~
23 Bab 23 ~ Menjaga jarak ~
24 Bab 24 ~ Aku minta maaf ~
25 Bab 26 ~ Mungkin saja dia pria pembohong ~
26 Bab 26 ~ Menikah siri ~
27 Bab 27 ~ Jangan ikut campur ~
28 Bab 28 ~ Pria brengsek ~
29 Bab 29 ~ Tinggalkan dia ~
30 Bab 30 ~ Wanita angkuh ~
31 Bab 31 ~ Wanita mandiri ~
32 Bab 31 ~ Rumah tanggaku hancur ~
33 Bab 33 ~ Kembalikan suamiku ~
34 Bab 34 ~ Menyesal ~
35 Bab 35 ~ Dia punya wanita lain ma ~
36 Bab 36 ~ Aku minta maaf ~
37 Bab 37 ~ Menemui mertua ~
38 Bab 38 ~ Dia tetap cucu mu ~
39 Bab 39 ~ Tidak,aku tidak mau ma.."
40 Bab 40 ~ Suami yang baik ~
41 Bab 41 ~ Aku bisa menghadapinya ~
42 Bab 2 ~ Jaga cucu ku ~
43 Bab 43 ~ Maafkan aku mas ~
44 Bab 44 ~ Tidak ada lagi perasaan ~
45 Bab 45 ~ Kedatangan orang tua suami ~
46 Bab 46 ~ Orang tua kejam ~
47 bab 47 ~ Kritis ~
48 Bab 48 ~ Sedih ~
49 Bab 49 ~ Rencana jahat mereka ~
50 Bab 50 ~ Dimana istriku?~
51 Bab 51 ~ Pria bodoh ~
52 Bab 52 ~ Sabar ~
53 Bab 53 ~ Kuat demi anakku ~
54 Bab 54 ~ Kamu bukan mamanya ~
55 Bab 55 ~ Percuma saja ~
56 Bab 56 ~ Tidak peduli ~
57 Bab 57 ~ Menantu pilihan ~
58 Bab 58 ~ Kamu semakin cantik ~
59 Bab 59 ~ Aku minta maaf ~
60 Bab 60 ~ Menemui teman lama ~
61 Bab 61 ~ Memulai hidup baru ~
62 Bab 62 ~ Menantu durhaka ~
63 Bab 63 ~ Kumpulan orang-orang tidak tau malu ~
64 Bab 64 ~ Wanita cantik ~
65 Bab 65 ~ Mencari tahu ~
66 Bab 66 ~ Ma...Jujurlah aku tidak marah ~
67 Bab 67 ~ Aku menuntut mu ~
68 Bab 68 ~ Jadilah art di rumah ku ~
69 Bab 69 ~ Di permalukan ~
70 Bab 70 ~ Aku tidak terima ~
71 Bab 71 ~ Tidak bisa mengelak ~
72 Bab 72 ~ Curiga dengan wanita itu ~
73 Bab 73 ~ Masih dingin ~
74 Bab 74 ~ Melihat Rania ~
75 Bab 75 ~ Pertemuan mengharukan ~
76 Bab 76 ~ Kemarahan Brian ~
77 Bab 77 ~ Bingung memilih ~
78 Bab 78 ~ Aku juga minta maaf ~
79 Bab 79 ~ Istri yang baik ~
80 Bab 80 ~ Biarkan ibu bersama ku ~
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 ~ Perkenalan ~
2
Bab 2 ~ Layani aku ~
3
Bab 3 ~ Gadis yang ramah ~
4
Bab 4 ~ Ibu yang kejam ~
5
Bab 5 ~ Berubah ~
6
Bab 6 ~ Selalu merasa di atas ~
7
Bab 7 ~ Aku tidak mau punya anak ~
8
Bab 8 ~ Bahagia ~
9
Bab 9 ~ Menolak ~
10
Bab 10 ~ Tidak di hargai ~
11
Bab 11 ~ Ke puncak berdua ~
12
Bab 12 ~Di lecehkan ~
13
Bab 13 ~ Ternoda ~
14
Bab 14 ~ Kemana suami mu ~
15
Bab 15 ~ Aku baik-baik saja ~
16
Bab 16 ~ wajah tidak bisa berbohong ~
17
Bab 17 ~ Anak lagi ~
18
Bab 18 ~ Aku tidak suka ~
19
Bab 19 ~ Pindah ~
20
Bab 20 ~ Ada yang lain ~
21
Bab 21 ~ Bertahan ~
22
Bab 22 ~ Terima kasih ~
23
Bab 23 ~ Menjaga jarak ~
24
Bab 24 ~ Aku minta maaf ~
25
Bab 26 ~ Mungkin saja dia pria pembohong ~
26
Bab 26 ~ Menikah siri ~
27
Bab 27 ~ Jangan ikut campur ~
28
Bab 28 ~ Pria brengsek ~
29
Bab 29 ~ Tinggalkan dia ~
30
Bab 30 ~ Wanita angkuh ~
31
Bab 31 ~ Wanita mandiri ~
32
Bab 31 ~ Rumah tanggaku hancur ~
33
Bab 33 ~ Kembalikan suamiku ~
34
Bab 34 ~ Menyesal ~
35
Bab 35 ~ Dia punya wanita lain ma ~
36
Bab 36 ~ Aku minta maaf ~
37
Bab 37 ~ Menemui mertua ~
38
Bab 38 ~ Dia tetap cucu mu ~
39
Bab 39 ~ Tidak,aku tidak mau ma.."
40
Bab 40 ~ Suami yang baik ~
41
Bab 41 ~ Aku bisa menghadapinya ~
42
Bab 2 ~ Jaga cucu ku ~
43
Bab 43 ~ Maafkan aku mas ~
44
Bab 44 ~ Tidak ada lagi perasaan ~
45
Bab 45 ~ Kedatangan orang tua suami ~
46
Bab 46 ~ Orang tua kejam ~
47
bab 47 ~ Kritis ~
48
Bab 48 ~ Sedih ~
49
Bab 49 ~ Rencana jahat mereka ~
50
Bab 50 ~ Dimana istriku?~
51
Bab 51 ~ Pria bodoh ~
52
Bab 52 ~ Sabar ~
53
Bab 53 ~ Kuat demi anakku ~
54
Bab 54 ~ Kamu bukan mamanya ~
55
Bab 55 ~ Percuma saja ~
56
Bab 56 ~ Tidak peduli ~
57
Bab 57 ~ Menantu pilihan ~
58
Bab 58 ~ Kamu semakin cantik ~
59
Bab 59 ~ Aku minta maaf ~
60
Bab 60 ~ Menemui teman lama ~
61
Bab 61 ~ Memulai hidup baru ~
62
Bab 62 ~ Menantu durhaka ~
63
Bab 63 ~ Kumpulan orang-orang tidak tau malu ~
64
Bab 64 ~ Wanita cantik ~
65
Bab 65 ~ Mencari tahu ~
66
Bab 66 ~ Ma...Jujurlah aku tidak marah ~
67
Bab 67 ~ Aku menuntut mu ~
68
Bab 68 ~ Jadilah art di rumah ku ~
69
Bab 69 ~ Di permalukan ~
70
Bab 70 ~ Aku tidak terima ~
71
Bab 71 ~ Tidak bisa mengelak ~
72
Bab 72 ~ Curiga dengan wanita itu ~
73
Bab 73 ~ Masih dingin ~
74
Bab 74 ~ Melihat Rania ~
75
Bab 75 ~ Pertemuan mengharukan ~
76
Bab 76 ~ Kemarahan Brian ~
77
Bab 77 ~ Bingung memilih ~
78
Bab 78 ~ Aku juga minta maaf ~
79
Bab 79 ~ Istri yang baik ~
80
Bab 80 ~ Biarkan ibu bersama ku ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!