Rania tertawa kecil saat mendengar kata-kata yang di lontarkan ibunya,dia bahkan sudah ratusan kali mengucapkan kata-kata itu di depannya,selalu menuntut balasan kepadanya karena sudah melahirkannya ke dunia ini.
" Aku tidak memintamu untuk melahirkan aku ke dunia ini,kalau saja aku tau aku dilahirkan dari seorang ibu sepertimu,lebih baik aku tidak dilahirkan ke dunia ini_
" Plak.... Pantas saja Tuhan menghukum mu,memberikan tubuh jelek dan wajah jelek kepada mu,itu karena kamu anak durhaka tidak tau diri." Belum selesai bicara ibunya sudah melayangkan pukulan keras ke wajahnya hingga meninggalkan bekas tangan ibunya di wajah putihnya.
Telinga Rania berdenging akibat pukulan ibunya,untuk sesaat telinganya hampir tidak bisa mendengar rasanya sangat menyakitkan.
" Dasar anak kurang ajar kamu,beraninya kamu berbicara seperti itu di hadapan ku,entah dosa apa yang kulakukan di masa lalu punya anak tidak tidak berguna sepertimu,ibu hannya mengambil sayuran di warungmu sampai segitunya kamu menghina ibu...Apa kamu tidak melihat Nanda anak tetangga....Dia bahkan membeli ibunya sepeda motor terus kamu apa....Apa yang sudah kamu berikan kepada ibu dan bapak mu apa...!!??" Teriak ibunya membuat Rania tidak bisa berkata-kata.
" Sekarang berikan ibu uang satu jutanya lalu kamu pergi dari rumah ini,ibu tidak mau melihat tubuh dan wajah jelek mu itu cepat!!" Ibunya kembali berteriak memakinya dan saat itu Rania sudah tidak mampu melawan ibunya yang begitu kejam.
Di saat yang bersamaan Bintang keluar dari dalam kamarnya,seperti biasa anak itu akan selalu seperti ratu di rumahnya dan ibunya menuruti apa pun keinginannya.
" Bu...Aku lapar sekali ibu sudah memasak? Apa Rania sudah memberikan uang yang aku minta?" Tanya bintang,dia berjalan ke arah kursi lalu duduk dengan santai.
Rania benar-benar muak sekali,dengan terpaksa dia mengambil uang satu juta lalu dia berikan kepada ibunya,setelah itu dia meninggalkan rumah dengan rasa sakit yang begitu dalam.
" Atas dasar apa aku harus menuruti semua keinginan mereka,atas dasar apa aku harus mengalah terus menerus kepada bintang,hannya karena dia memiliki wajah cantik,bodi bagus jadi aku harus menuruti semua keinginannya.....!!??" Rania menitikkan air matanya,dia sudah lelah menjadi sapi perah orang tuanya,sudah lama berjualan,bahkan dia sampai rela berjualan kopi malam-malam tapi hasilnya selalu saja di ambil ibunya.
Rania menyeka air matanya,beberapa orang melihat kearahnya membuatnya malu,akhirnya dia memutuskan kembali belanja agar besok pagi dia bisa jualan seperti biasa.
*****
Brian baru saja kembali dari kantor,di rumah istrinya sedang duduk santai sambil menonton acara fashion kesukaannya.
" Viona temani aku makan,aku lapar sekali." Ajak suaminya yang sudah duduk di sebelah istrinya.Viona yang sudah makan tadi sore dari resto bersama temannya terlihat cuek,dia terus menatap televisi.
" Vio...Kamu dengar tidak apa yang aku katakan barusan?" Ucap Brian sambil meraih tangannya,dia selalu berusaha bersikap lembut walaupun terkadang hatinya sudah mulai dongkol.
" Aku sudah makan tadi bersama teman di restoran,kamu makan sendiri saja,aku sedang menonton." Jawab Viona dengan pandangan tetap lurus ke depan.
Brian beranjak dari tempat duduknya,lalu dia mengambil kunci mobilnya dan keluar dari dalam mobilnya,dia sengaja keluar dari rumah agar dia tidak emosi melihat istrinya yang selalu sibuk sendiri.
Saat dia mengemudi di jalanan,tiba-tiba matanya tertuju ke warung kecil milik Rania,akhirnya dia membawa mobilnya ke arah warung kopi milik Rania dan menepikan mobilnya.
" Nona...Ternyata kamu berjualan sampai malam?" Tanya Brian lalu dia mengambil kursi lalu duduk dengan santai.
" Hehehe....Iya mas,pagi aku jualan sarapan kalau malam aku jualan kopi dan juga mie,lumayan mas dari pada tidur tidak menghasilkan,yang ada tubuhku akan semakin gemuk." Jawab Rania Sambil tertawa.
" Memangnya mas sudah makan? nga boleh loh minum kopi sebelum makan,itu bisa membuat lambung mu rusak." Ucap Rania mengingatkan pria itu.
" Belum sih,aku tidak selera makan,maunya minum kopi saja."
" Tunggu,aku akan buatkan nasi goreng untuk mas,kasihan lambungnya mas." Jawab Rania lalu dia segera ke dapur lalu sibuk memasak nasi goreng untuk Brian.
Brian hannya mengangguk, dia mengambil ponsel dari sakunya lalu membaca beberapa email penting dari perusahannya.
" Tara....Nasi gorengnya siap dinikmati,walaupun ini bukan nasi goreng buatan koki terkenal,tapi kalau soal rasa pasti tidak kalah enak,coba deh mas coba,soalnya kata orang masakan aku enak." Ucap Rania sambil tersenyum,tidak ada sedikit pun niat di hatinya untuk menggoda Brian,hannya saja dia merasa senang saja kalau Brian menyukai masakannya.
Brian mulai mencoba nasi goreng buatan Rania,benar saja nasi goreng itu cukup nikmat,sepertinya lidahnya cukup menyukai setiap masakan Rania dia tidak tau kenapa bisa seperti itu.
" Bagaimana mas enak?" Tanya Rania tidak sabar.
" Hmm,seperti yang kamu lihat piringnya sudah kosong itu artinya aku menyukai nasi goreng buatan mu." Ucapnya lalu mendorong piring kosong ke dekat Rania.
" Baguslah mas kalau kamu menyukainya,aku akan buatkan kopi untukmu." Ucapnya lalu Rania kembali masuk ke dalam warungnya,sementara itu Brian kembali sibuk memainkan ponselnya memanfaatkan waktu senggangnya.
Tidak terasa hari sudah semakin malam,dan warung milik Rania sudah mulai sepi,tidak ingin ada orang yang membicarakan hal yang tidak baik akhirnya Rania menyuruh Brian pulang.
" Mas ini sudah malam,aku mau istrahat,aku juga tidak enak sama orang-orang sini." Rania mengingatkan Brian yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.
" Aduh....Maaf ya aku tidak tau kalau ini sudah semakin malam,kalau boleh tau nama kamu siapa?"
"Rania mas."
"Hmm baiklah,ini bayarannya terima kasih ya." Ucapnya lalu pergi begitu saja dan tidak meminta kembaliannya.
" Mas tunggu,ini kembaliannya belum di ambil."
" Ambil saja."
" Kalau begini terus aku yang nga enak." Ucap Rania sambil berteriak,Brian hannya membunyikan klakson mobilnya lalu dia segera kembali ke rumahnya.
Brian mendorong pintu,ternyata istrinya belum juga selesai menonton acara kesukaannya,dia melewati Viona begitu saja entah kenapa akhir-akhir ini dia begitu kesal dengan istrinya.
" Kayak anak kecil saja kamu mas,apa-apa minta di layani,kamu pikir aku ini ibu rumah tangga yang siap melayani kamu selama dua puluh empat jam,maaf aku ini wanita karir,tidak ada waktu untukku menemanimu makan malam." Ucapnya dalam hati.
Setelah malam semakin larut,Viona akhirnya masuk ke dalam kamar dan ternyata suaminya sudah tidur,Viona menarik napas lega,setidaknya malam ini dia bisa tidur nyenyak tanpa membuang keringat untuk melayani suaminya di tempat tidur.
" Untung saja dia sudah tidur,paling tidak aku tidak harus melayaninya lagi." Ucapnya sambil tersenyum lalu dia naik ke atas tempat tidur.
🌺🌺🌺 Bersambung 🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Uthie
pas laki mulai bosan dan berpaling baru nyaho lohhhh istri 😏😏😏
2024-08-15
0