Bab 3 ~ Gadis yang ramah ~

Rania tersenyum puas saat melihat pelanggan barunya makan dengan lahap,ini pertama kalinya dia melihat pria dengan pakaian rapi dan mobil yang mewah mampir ke warungnya.Selama ini orang yang mampir ke warungnya hannya orang-orang biasa,tukang ojek,kuli dan petugas kebersihan.Saat melihat ada orang dengan penampilan mentereng mampir ke warungnya dan menyukai masakannya itu seperti kepuasan tersendiri untuknya.

" Pak apa bapak menyukai sarapannya? Apa ada lagi yang bapak inginkan? Kopi misalnya aku juga menyediakan kopi." Rania menghampiri brian saat melihat pria itu sudah menghabiskan sarapannya.

" Aku tidak sempat lagi minum kopi,lain kali aku akan mampir kalau ada waktu." Jawab Brian lalu memberikan selembar uang lima puluh ribuan.

" Oohh begitu ya pak semoga bapak mampir lagi ya.Ini pak kembaliannya." Rania mengembalikan sisa uang pria itu.

"Ambil saja untukmu."

" Tidak pak,aku harus mengembalikannya,takutnya bapak jadi kapok mampir kesini ambil saja." Rania memaksa mengembalikan uangnya dan Brian hannya bisa tersenyum lalu mengambil uangnya dari meja dan langsung meninggalkan tempat itu.

" Dia gadis yang ceria,pasti dia tidak memiliki masalah apa pun makanya dia bisa ceria seperti itu." Ucapnya dalam hati lalu dia menghidupkan mobilnya dan segera meninggalkan tempat itu.

" Ya ampun tampan sekali pria itu,andai saja aku punya wajah cantik dan body langsing mungkin aku akan sangat percaya diri mendekati pria seperti itu." Ucap Rania dalam hati sambil memandangi mobil milik Brian sampai menghilang dari pandangannya.

" Hei...Hei...Jangan melihatnya,dia pria yang sudah beristri,jadi kamu tidak usah mengaguminya." Tiba-tiba penjual es di samping tokonya mengagetkan dirinya yang sedang asik melamun.

" Cih...Memangnya siapa yang mengaguminya? Aku hannya melihatnya saja,kamu selalu saja kepo dengan orang lain." Jawab Rania.

" Bilang saja kamu menyukainya pada pandangan pertama sayangnya kamu bukan seleranya,jangankan dia aku saja tidak menyukai mu,makanya kamu diet agar kamu cantik,dan langsing." Sindir pria itu dengan kejam tapi Rania tidak pernah sakit hati apa pun yang di katakan orang-orang kepadanya dan itu lah salah satu kelebihannya dia tidak gampang sakit hati dengan candaan orang lain.

" Sudahlah,aku malas melihat wajahmu,lebih baik kamu pergi dari sini sebelum istrimu datang lalu memakiku lagi,aku tidak mau ya kejadian waktu itu terulang kembali." Ucap Rania mengingatkan pria itu.

"Hmm....Okelah,buatkan aku sarapan seperti biasa dan jangan lupa antar ke warungku." Ucap pria itu lalu dia pergi meninggalkan Rania setelah memesan makanannya.

Seperti itulah kehidupan Rania,dia memilih berjualan sarapan pagi,serta kopi dan juga berbagai macam mie,untuk usahanya setelah beberapa kali di tolak mentah-mentah saat melamar kerja ke perusahaan.Tapi dia sangat bersyukur karena usahanya berjalan dengan baik,dia juga bersyukur karena dia memiliki keahlian memasak hingga beberapa kali orang memesan makanan untuk pesta.

Rania sudah berjualan hampir dua tahun,tapi sampai saat ini dia belum memiliki tabungan itu karena keluarganya yang selalu meminta uang kepadanya.

Ibunya akan menghinanya dengan kejam jika dia menolak memberikan uang kepadanya,bahkan dia enggan kembali ke rumah ibunya dia malah memilih tidur di warung kecilnya dari pada kembali ke rumah ibunya karena dia takut ibunya selalu saja meminta uang.

Jualannya hari ini cukup laris,bahkan belum jam sebelas semua makanan sudah habis,dan warungnya sudah mulai sepi hannya ada beberapa tukang ojek yang mampir sekedar minum kopi.

" Rania,mana uang yang ibu minta tadi pagi!!? kakak mu sudah menangis di rumah,dia mau belanja untuk besok dia mulai bekerja." Tiba-tiba saja ibunya sudah masuk ke warungnya lalu mengambil sebungkus Indomie dan telor.

" Buatkan ini untuk ibu,aku lapar sekali di rumah tidak ada makanan." Ucap ibunya kembali sembari memberikan Indomie dan telor ke hadapan Rania.

" Aku lelah sekali bu,kalau ibu pengen lakukan saja sendiri,lagian aku masih banyak pekerjaan,satu lagi aku benar-benar tidak punya uang saat ini." Ucap Rania lalu dia meninggalkan ibunya di depan dia pergi ke kamar mandi.

" Rania..!! Apa kamu tidak bisa membantu ibu?kenapa kamu durhaka sekali,membiarkan ibu kesusahan." Teriak Ibunya Rania tidak peduli dia malah memakai headset lalu memutar musik sampai volume habis.

" Dasar anak kurang ajar,bisa-bisanya kamu mengabaikan ibumu ini?lihat saja aku akan memberimu pelajaran."Diana meninggalkan warung putri keduanya,tidak lupa sebelum pulang dia mengambil semua stok Indomie dan telor hingga tidak tersisa satu pun bahkan semua bahan-bahan untuk jualan besok dia habiskan.

" Lebih baik aku ambil ini lumayan uangku tidak habis untuk belanja beberapa hari ini." Ucap Diana kembali sembari memasukkan semua barang yang dia ambil ke dalam kantong kresek.

Rania menyusun semua ke atas meja,setelah semuanya bersih dia kembali ke warungnya,betapa kagetnya dia saat melihat semua mie instan miliknya sudah habis,dia buru-buru mendekati kulkas dan membukanya,dia sangat kesal hingga membanting pintu kulkasnya dengan kasar.

" Kapan sih mereka tidak menyusahkan aku? ya ampun aku baru belanja tadi pagi ibu malah membawa semua stok jualan ku...Arngg...Ibu keterlaluan sekali." Ucapnya penuh emosi.

Tidak terima ibunya menghabiskan semua bahan-bahan jualannya,Rania segera menutup warungnya,dia ingin pergi menemui ibunya.

" Rania cepat sekali kamu menutup warungmu? Kamu mau kemana? kenapa wajahmu terlihat kesal?" Selvi datang ke warungnya saat dia sudah menutup pintu.

" Aku mau pulang,kamu kembali saja ke tempat jualan mu,jualan ku hari ini sudah habis." Ucapnya lalu dia segera meninggalkan Selvi yang masih berdiri di depan warungnya.

" Aku tau dia pasti ribut lagi dengan ibunya!!! gadis yang malang,ibunya selalu menjadikannya seperti sapi perah." Ucap Selvi dia kadang kasihan melihat Rania yang selalu di manfaatkan keluarganya.

Rania pulang dengan wajah penuh amarah,dia sangat kesal kepada ibunya yang selalu saja membuatnya mengalami kerugian,hal seperti ini bukan pertama kalinya terjadi,ibunya akan mengambil semua barang jualannya kalau di rumahnya tidak ada makanan.

" Ibu!!?.kembalikan semua yang ibu ambil dari warung!!,ibu selalu saja membuatku rugi." Ucap Rania dengan wajah kesal dia langsung menemui ibunya yang ada di dapur lalu dia mengambil kulkas dan mengambil kembali semua barang yang di ambil ibunya tadi.

" Rania kamu ini apa-apaan? kamu jangan keterlaluan ya,dasar anak durhaka!!!,kamu tidak akan lahir ke dunia ini kalau aku tidak melahirkan mu,bertaruh nyawa aku untuk melahirkan kamu ke dunia ini apa ini balasanmu hah...?."

🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

parah... 🤨

2024-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Perkenalan ~
2 Bab 2 ~ Layani aku ~
3 Bab 3 ~ Gadis yang ramah ~
4 Bab 4 ~ Ibu yang kejam ~
5 Bab 5 ~ Berubah ~
6 Bab 6 ~ Selalu merasa di atas ~
7 Bab 7 ~ Aku tidak mau punya anak ~
8 Bab 8 ~ Bahagia ~
9 Bab 9 ~ Menolak ~
10 Bab 10 ~ Tidak di hargai ~
11 Bab 11 ~ Ke puncak berdua ~
12 Bab 12 ~Di lecehkan ~
13 Bab 13 ~ Ternoda ~
14 Bab 14 ~ Kemana suami mu ~
15 Bab 15 ~ Aku baik-baik saja ~
16 Bab 16 ~ wajah tidak bisa berbohong ~
17 Bab 17 ~ Anak lagi ~
18 Bab 18 ~ Aku tidak suka ~
19 Bab 19 ~ Pindah ~
20 Bab 20 ~ Ada yang lain ~
21 Bab 21 ~ Bertahan ~
22 Bab 22 ~ Terima kasih ~
23 Bab 23 ~ Menjaga jarak ~
24 Bab 24 ~ Aku minta maaf ~
25 Bab 26 ~ Mungkin saja dia pria pembohong ~
26 Bab 26 ~ Menikah siri ~
27 Bab 27 ~ Jangan ikut campur ~
28 Bab 28 ~ Pria brengsek ~
29 Bab 29 ~ Tinggalkan dia ~
30 Bab 30 ~ Wanita angkuh ~
31 Bab 31 ~ Wanita mandiri ~
32 Bab 31 ~ Rumah tanggaku hancur ~
33 Bab 33 ~ Kembalikan suamiku ~
34 Bab 34 ~ Menyesal ~
35 Bab 35 ~ Dia punya wanita lain ma ~
36 Bab 36 ~ Aku minta maaf ~
37 Bab 37 ~ Menemui mertua ~
38 Bab 38 ~ Dia tetap cucu mu ~
39 Bab 39 ~ Tidak,aku tidak mau ma.."
40 Bab 40 ~ Suami yang baik ~
41 Bab 41 ~ Aku bisa menghadapinya ~
42 Bab 2 ~ Jaga cucu ku ~
43 Bab 43 ~ Maafkan aku mas ~
44 Bab 44 ~ Tidak ada lagi perasaan ~
45 Bab 45 ~ Kedatangan orang tua suami ~
46 Bab 46 ~ Orang tua kejam ~
47 bab 47 ~ Kritis ~
48 Bab 48 ~ Sedih ~
49 Bab 49 ~ Rencana jahat mereka ~
50 Bab 50 ~ Dimana istriku?~
51 Bab 51 ~ Pria bodoh ~
52 Bab 52 ~ Sabar ~
53 Bab 53 ~ Kuat demi anakku ~
54 Bab 54 ~ Kamu bukan mamanya ~
55 Bab 55 ~ Percuma saja ~
56 Bab 56 ~ Tidak peduli ~
57 Bab 57 ~ Menantu pilihan ~
58 Bab 58 ~ Kamu semakin cantik ~
59 Bab 59 ~ Aku minta maaf ~
60 Bab 60 ~ Menemui teman lama ~
61 Bab 61 ~ Memulai hidup baru ~
62 Bab 62 ~ Menantu durhaka ~
63 Bab 63 ~ Kumpulan orang-orang tidak tau malu ~
64 Bab 64 ~ Wanita cantik ~
65 Bab 65 ~ Mencari tahu ~
66 Bab 66 ~ Ma...Jujurlah aku tidak marah ~
67 Bab 67 ~ Aku menuntut mu ~
68 Bab 68 ~ Jadilah art di rumah ku ~
69 Bab 69 ~ Di permalukan ~
70 Bab 70 ~ Aku tidak terima ~
71 Bab 71 ~ Tidak bisa mengelak ~
72 Bab 72 ~ Curiga dengan wanita itu ~
73 Bab 73 ~ Masih dingin ~
74 Bab 74 ~ Melihat Rania ~
75 Bab 75 ~ Pertemuan mengharukan ~
76 Bab 76 ~ Kemarahan Brian ~
77 Bab 77 ~ Bingung memilih ~
78 Bab 78 ~ Aku juga minta maaf ~
79 Bab 79 ~ Istri yang baik ~
80 Bab 80 ~ Biarkan ibu bersama ku ~
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 ~ Perkenalan ~
2
Bab 2 ~ Layani aku ~
3
Bab 3 ~ Gadis yang ramah ~
4
Bab 4 ~ Ibu yang kejam ~
5
Bab 5 ~ Berubah ~
6
Bab 6 ~ Selalu merasa di atas ~
7
Bab 7 ~ Aku tidak mau punya anak ~
8
Bab 8 ~ Bahagia ~
9
Bab 9 ~ Menolak ~
10
Bab 10 ~ Tidak di hargai ~
11
Bab 11 ~ Ke puncak berdua ~
12
Bab 12 ~Di lecehkan ~
13
Bab 13 ~ Ternoda ~
14
Bab 14 ~ Kemana suami mu ~
15
Bab 15 ~ Aku baik-baik saja ~
16
Bab 16 ~ wajah tidak bisa berbohong ~
17
Bab 17 ~ Anak lagi ~
18
Bab 18 ~ Aku tidak suka ~
19
Bab 19 ~ Pindah ~
20
Bab 20 ~ Ada yang lain ~
21
Bab 21 ~ Bertahan ~
22
Bab 22 ~ Terima kasih ~
23
Bab 23 ~ Menjaga jarak ~
24
Bab 24 ~ Aku minta maaf ~
25
Bab 26 ~ Mungkin saja dia pria pembohong ~
26
Bab 26 ~ Menikah siri ~
27
Bab 27 ~ Jangan ikut campur ~
28
Bab 28 ~ Pria brengsek ~
29
Bab 29 ~ Tinggalkan dia ~
30
Bab 30 ~ Wanita angkuh ~
31
Bab 31 ~ Wanita mandiri ~
32
Bab 31 ~ Rumah tanggaku hancur ~
33
Bab 33 ~ Kembalikan suamiku ~
34
Bab 34 ~ Menyesal ~
35
Bab 35 ~ Dia punya wanita lain ma ~
36
Bab 36 ~ Aku minta maaf ~
37
Bab 37 ~ Menemui mertua ~
38
Bab 38 ~ Dia tetap cucu mu ~
39
Bab 39 ~ Tidak,aku tidak mau ma.."
40
Bab 40 ~ Suami yang baik ~
41
Bab 41 ~ Aku bisa menghadapinya ~
42
Bab 2 ~ Jaga cucu ku ~
43
Bab 43 ~ Maafkan aku mas ~
44
Bab 44 ~ Tidak ada lagi perasaan ~
45
Bab 45 ~ Kedatangan orang tua suami ~
46
Bab 46 ~ Orang tua kejam ~
47
bab 47 ~ Kritis ~
48
Bab 48 ~ Sedih ~
49
Bab 49 ~ Rencana jahat mereka ~
50
Bab 50 ~ Dimana istriku?~
51
Bab 51 ~ Pria bodoh ~
52
Bab 52 ~ Sabar ~
53
Bab 53 ~ Kuat demi anakku ~
54
Bab 54 ~ Kamu bukan mamanya ~
55
Bab 55 ~ Percuma saja ~
56
Bab 56 ~ Tidak peduli ~
57
Bab 57 ~ Menantu pilihan ~
58
Bab 58 ~ Kamu semakin cantik ~
59
Bab 59 ~ Aku minta maaf ~
60
Bab 60 ~ Menemui teman lama ~
61
Bab 61 ~ Memulai hidup baru ~
62
Bab 62 ~ Menantu durhaka ~
63
Bab 63 ~ Kumpulan orang-orang tidak tau malu ~
64
Bab 64 ~ Wanita cantik ~
65
Bab 65 ~ Mencari tahu ~
66
Bab 66 ~ Ma...Jujurlah aku tidak marah ~
67
Bab 67 ~ Aku menuntut mu ~
68
Bab 68 ~ Jadilah art di rumah ku ~
69
Bab 69 ~ Di permalukan ~
70
Bab 70 ~ Aku tidak terima ~
71
Bab 71 ~ Tidak bisa mengelak ~
72
Bab 72 ~ Curiga dengan wanita itu ~
73
Bab 73 ~ Masih dingin ~
74
Bab 74 ~ Melihat Rania ~
75
Bab 75 ~ Pertemuan mengharukan ~
76
Bab 76 ~ Kemarahan Brian ~
77
Bab 77 ~ Bingung memilih ~
78
Bab 78 ~ Aku juga minta maaf ~
79
Bab 79 ~ Istri yang baik ~
80
Bab 80 ~ Biarkan ibu bersama ku ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!