Setelah tiga hari seluruh pekerjaannya dikerjakan oleh Indra kini Satya sudah sembuh total dan mulai bekerja kembali di Kantor seperti biasanya.
Satya berada di dalam ruangannya dan menunggu kedatangan Indra.
Tok tok tok....
Masuk Satya mempersilahkan orang yang mengetuk pintu tersebut.
"Indra bagaimana informasi tentang gadis kecil yang pemberani itu?" tanya Satya pada saat Indra baru membuka pintu ruangannya bahkan tangannya masih memegang gagang pintu.
"Apa tidak seharusnya aku duduk dulu Bapak, Tuan, Bos Mahendra Satya Setiawan?" tanya Indra dengan memasang senyuman manis.
"Apa kamu harus duduk dulu sebelum memberikan informasi itu?" tanya balik Satya dengan wajah datar.
"Aduuuhh Satya kenapa kamu masih saja sama seperti dulu? Dasar pria tidak punya perasaan." Kata Indra dan duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut.
"Panggil aku Tuan atau Bapak saat kita di Kantor. Apa kamu pikir kita sedang di luar kantor? Aku ini atasanmu dan bukan temanmu kalau di Kantor. Dasar tidak tau aturan." Kata Satya dengan wajah yang masih datar.
"Baiklah. Maafkan aku Tuan Satya." Kata Indra dengan penuh rasa hormat.
Indra sudah dianggap Satya sebagai saudaranya sendiri itulah Indra diangkat Satya menjadi sekretarisnya karena hanya Indra yang tau segala sifat yang dimiliki Satya.
"Ini foto mereka." ucap Indra dengan meletakkan dua foto di meja.
Satya langsung mengambil foto itu dan memperhatikan nya.
"Yang mana gadis pemberani yang kau bilang itu? apa ini? atau ini?" tanya Satya dengan menunjuk foto itu bergantian.
"Ini dengan menunjuk foto Seyla. Namanya Seyla Putri Cahyati, dia anak Yatim Piatu orang tuanya meninggal saat dia masih Kuliah dan sekarang dia bekerja di Restoran XX sebagai pelayan. Dia pernah melamar pekerjaan di perusahaan XX tapi ditolak. Aku tidak tau apa alasan dia ditolak di Perusahaan itu. Untuk sementara ini dia bekerja di Restoran tersebut. Informasi yang aku dapat dia belum pernah melamar pekerjaan di Perusahaan ini." jelas Indra
"Dan ini Susan teman Kuliah dan teman masa kecil Seyla. Dengan menunjuk foto Susan.
Dia Susan Andriani. Ibunya sudah meninggal dan Ayahnya menikah lagi dengan wanita lain dan meninggalkan Susan sendiri.
Sekarang Seyla dan Susan tinggal bersama di Kontarakan XX." sambung Indra
"Baiklah atur pertemuan aku dan Seyla. Aku akan lihat apakah dia sesuai dengan apa yang ceritakan." Perintah Satya.
"Ok." Jawab Indra.
"Apa jadwal aku selanjutnya? tanya Satya.
Tuan tidak memiliki jadwal pertemuan atau semacamnya." jawab Indra.
"Baguslah kalau begitu kita ke Hotel saja untuk melihat perkembangan hotel tersebut." ucap Satya
"Baiklah." jawab Indra
Satya dan Indra segera keluar dari Kantor dan menuju Hotel milik Satya.
Sesampainya di Hotel mereka langsung dihormati oleh Security Hotel.
"Selamat datang Pak Satya" sambil menundukkan kepala tanda hormat kepada pemilik Hotel tersebut.
Tidak kalah karyawan perempuan yang begitu antusias mencari perhatian pemilik Hotel tersebut dan karyawan perempuan lainnya mencari perhatian pada sekretaris yang wajahnya tampan juga.
Satya dengan wajah datarnya begitupun Indra tanpa melihat karyawan perempuan yang mencari perhatian mereka.
Mereka segera menaiki lift dan sebelum lift terbuka ada seseorang yang menerobos masuk ke lift tersebut dengan Satya dan Indra.
Satya dan Indra sangat kaget dengan kedatangan seseorang tersebut. Mereka melihat kearahnya dan seseorang tersebut bahkan tidak melihat ke arah mereka. Dia sibuk dengan ponsel yang ada ditangannya.
Seyla? Tanya Satya dan Indra dalam hati dan saling memandang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Martono Saleh
mulai seru dan menarik ..
2022-06-05
1
Yeni Maryani
seyla antarin makanan ya ke hotel
2021-07-05
0
nis_niss
dah bagus thor gak terlalu buru "kayak chapt.1
2020-12-22
0